dr_arkom_uad_farmasi.jpg

Bahan Herbal Juga Memiliki Efek Samping


“Bahan herbal juga memiliki efek samping yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan. Hal itu yang harus dipahami masyarakat,” kata peneliti Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dr. Akrom, M.Kes., Selasa (15/6/2016).

Akrom yang juga merupakan Kepala Pusat Informasi dan Kajian Obat (PIKO) UAD menghimbau agar masyarakat menggunakan bahan herbal yang sudah terbukti aman dan dalam dosis yang wajar. Jika tidak berhati-hati, bukan kesembuhan yang diperoleh, melainkan munculnya penyakit lain di dalam tubuh.

Menurutnya, masyarakat sebaiknya mempertimbangkan dahulu faktor aman jika hendak mengonsumsi bahan herbal. Artinya, bahan herbal itu terbukti sudah dikonsumsi banyak orang dan tidak menimbulkan dampak negatif.

“Masyarakat masih minim pengetahuan terhadap suatu bahan herbal. Pertimbangkan dulu faktor amannya, setelah itu faktor manfaat menjadi pertimbangan berikutnya,” ucapnya.

Misalnya, obat herbal antikanker asal Tiongkok. Setelah beredar dan dimanfaatkan, ternyata menimbulkan efek negatif terhadap ginjal pasien sehingga obat itu ditarik dari peredaran.

“Ada juga obat herbal untuk mengatasi nyeri lambung, ternyata obat itu dapat memicu penyakit jantung pada penggunanya,” kata lelaki yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis Fakultas Farmasi UAD itu.

Menurut Akrom, akan lebih baik jika masyarakat mengetahui bahan herbal tersebut sudah lolos uji praklinis dan telah diujicobakan pada hewan atau sel dan aman untuk dikonsumsi.

Tanpa bukti uji klinis yang jelas, manjur tidaknya suatu bahan herbal sering kali sangat sugestif. Celakanya, ketika memanfaatkan satu obat herbal dan merasa sembuh, pasien kemudian meninggalkan obat utama yang telah dikonsumsi sebelumnya.

“Jika ternyata rasa sembuh itu hanya sugestif, akibatnya bisa fatal. Risiko kematian justru mengancam pasien,” katanya.

Saat ini, kami sedang melakukan uji klinis terhadap tiga bahan herbal, yakni bunga rosela, tongkat ali, dan jinten hitam. Uji klinis dilakukan untuk mengetahui khasiat bahan herbal tersebut," kata Akrom.