uad_award_2018_desa_pucang_bawang_banjarnegara_1.jpg

Beasiswa 1 Miliar untuk Kampung UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan penghargaan UAD Award kepada Desa Pucang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Penghargaan tersebut berupa beasiswa senilai 1 miliar rupiah, 30 sembako untuk duafa, dan 20 parsel tea set bagi keluarga alumni UAD.

Beasiswa 1 miliar rupiah diserahkan Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. kepada Wakil Bupati Banjarnegara, H. Syamsudin, S.Pd.,M.Pd. di pelataran TK Aisyiyah 2 Pucang, Rabu (2/5/2018). UAD Award ini dihadiri pejabat setempat, warga masyarakat, dan para alumni UAD di Desa Pucang. Pada kesempatan ini Rektor didampingi Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Wakil Rektor III.

Dari penjelasan Kasiyarno, terpilihnya Desa Pucang sebagai penerima UAD Award karena prestasinya mengirim pemuda-pemudinya kuliah di UAD sejak masih bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah. Ia berharap, beasiswa 1 miliar rupiah bisa digunakan untuk biaya kuliah calon mahasiswa dari Desa Pucang ke UAD.

“Syaratnya harus mendapat rekomendasi dari Lurah, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) atau Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) setempat. Beasiswa bisa digunakan untuk calon mahasiswa yang berkemauan tinggi, memenuhi kualifikasi, dan memiliki potensi,” tandasnya.

Desa Pucang, merupakan salah satu desa yang sekitar 19 kepala keluarganya merupakan alumni UAD. Jumlah ini belum semuanya, mengingat masih ada cukup banyak yang belum terdeteksi. Menariknya, ada satu keluarga besar yang 23 anggotanya kuliah di UAD, dari orang tua sampai cucu-cucunya.

Sampai saat ini terhitung ada sekitar 29 orang alumni UAD di Desa Pucang. Jumlah ini bisa bertambah, mengingat masih banyak mahasiswa yang sedang menempuh perkuliah di perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) ini. Dari 29 alumni, 16 orang di antaranya berasal dari RT 01 RW 08. Sedangkan 13 lainnya berasal dari RW 07.

Sri Listiyanti dan Endah Hartuti merupakan alumni UAD yang pertama kali dari Desa Pucang. Keduanya masuk UAD pada tahun 1985. Menurut keterangan Listiyanti, alumni UAD di Desa Pucang terbilang sukses. Hal itu terlihat dari banyaknya lulusan yang telah menunaikan dan mendaftar ibadah haji.

“Alhamdulillah, di sini alumni UAD menjadi tolok ukur keberhasilan di berbagai bidang. Baik dari segi intelektual, akhlak, maupun profesionalisme. Setelah lulus kebanyakan langsung mendapat pekerjaan. Rata-rata berprofesi menjadi guru, dan sudah banyak yang diangkat menjadi pegawai negeri. Di sini, hampir tidak ada alumni UAD yang menganggur,” terang Listiyanti.

Perempuan kelahiran Banjarnegara ini mengaku memilih UAD karena merupakan bagian dari Muhammadiyah yang mengedepankan intelektual, nilai moral, dan pendidikan agama. Motivasinya kuliah di UAD untuk memperoleh ilmu yang lebih tinggi dan meningkatkan kesejahteraan sebagai guru. Listiyanti yang dulu merupakan lulusan SPG hanya digaji 1.500 rupiah sebagai guru SD. Karenanya, ia meminta kepada bapaknya untuk dikuliahkan.

Sementara dalam sambutannya, Wakil Bupati mengatakan, tingkat pendidikan di Banjarnegara masih rendah, angka kemiskinan sekitar 18 persen, pengangguran masih tinggi, dan angka kematian ibu melahirkan juga masih tinggi. Karenanya, ia sangat berharap penghargaan dari UAD akan menjadi pemantik bagi warga Pucang khususnya, dan Banjarnegara pada umumnya untuk lebih maju.

“Kami berharap UAD Award memberi motivasi kepada desa-desa lain di Kabupaten Banjarnegara. Selain itu, ke depannya mudah-mudahan Desa Pucang bisa menjadi pelopor sebagai desa yang kreatif, inovatif, dan mandiri,” terangnya.

Syamsudin menjelaskan, pemerintah kabupaten siap mendampingi untuk pengembangan usaha di desa. Ia juga menginginkan agar UAD tidak hanya memberi award, melainkan bisa mendampingi secara nyata untuk mencerdaskan masyarakat. (ard)