ritus_perjalanan_sebagai_proses_kreatif.jpg

FAS ke-69: Ritus Perjalanan sebagai Proses Kreatif

Forum Apresiasi Sastra (FAS) menggelar diskusi rutin yang ke-69, bertempat di kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Rabu (14/6/2017). FAS terselenggara atas kerja sama Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah dengan Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD.

Berbeda dari biasanya, acara kali ini dimulai sejak sore hingga waktu berbuka puasa. Acara yang bertemakan “Ritus Perjalanan sebagai Proses Kreatif” tersebut menghadirkan Bernando J. Sujibto sebagai  pembicara.

Alumnus Selcuk University of Turki dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga tersebut berbagi pengalaman empirisnya mengenai pembuatan puisi yang terhimpun di antologi puisi Rumbalara Kehidupan. Kata “rumbalara” ia ambil dari bahasa Aborigin (pelangi), yaitu pusat situs kebudayaan peninggalan suku Aborigin di Australia. Baginya, puisi  seperti teman setia. Dalam pembuatan karya-karyanya, pengalaman singgah di suatu tempat sering menjadi sumber imajinasi.

“Ketika mengolah tempat sebagai sumber puisi, saya juga tidak lupa mempelajari sejarahnya,” terang pria yang pernah belajar di Komunitas Kutub dan Teater Eska tersebut.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa menulis merupakan proses pembacaan buku yang lain.  (stt)