img_20171018_203805.jpg

FAS ke-72: Menghayati Pelabuhan Malam

Festival Apresiasi Sastra (FAS) ke-72 pada Rabu, (18/10/2017) mendiskusikan kumpulan puisi Pelabuhan Malam karya Mahroso Doloh, penyair asal Patani Thailand. Diskusi tersebut dipandu oleh Bayu Aji Setiawan, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Yusa Dwi Putranto selaku ketua FAS, dalam sambutannya mengapresiasi semangat peserta diskusi yang sangat luar biasa.

“Kepada teman-teman yang belum familiar dengan acara ini,  FAS adalah acara bulanan hasil kerja sama antara PBSI UAD dengan LSBO PP Muhammadiyah. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang sudah hadir serta panitia yang telah bekerja keras demi terselenggaranya acara ini,” ujarnya.

Diskusi dimulai dengan penuturan proses kreatif penciptaan puisi Mahroso. Ia menuturkan sosok yang sangat menginspirasinya dalam menulis adalah Abdul Wachid BS, penyair sekaligus dosen PBSI UAD. Selain Mahroso, pembicara sekaligus pembedah kumpulan puisi tersebut adalah Iqbal H. Saputra, penyair sekaligus dosen Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi UAD.

“Melalui sastra kita bisa menembus ruang dan waktu. Mas Mahroso adalah salah satu pemuda yang memilih jalan agama, di mana pada zaman ini anak muda menggunakan agama sebagai alat peperangan, untuk menjatuhkan orang lain, dan lain sebagainya. Mas Mahroso menjadikan agama sebagai jalan untuk mencintai alam semesta. Bahwa agama menunjukkan bahwa Allah Swt. lebih dekat daripada urat nadi,” ujar Iqbal mengomentari kumpulan puisi Pelabuhan Malam. (dev)