Mengungkap Kembali Sejarah Bersama Sastra

 

“Sastra adalah rekaman peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah Indonesia telah terekam dengan apik dalam karya-karya sastra. Puisi-puisi Rendra, sajak-sajak Chairil Anwar, hingga novel-novel Sutarji Coulztum Bahri adalah sedikit contoh karya sastra yang menyimpan rekaman peristiwa sejarah Indonesia.”

Demikianlah kalimat pertama yang di ungkapkan pembicara Prof. DR. Suminto A. Sayuti. Ia memaparkannya pada acara yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Acara Forum Apresiasi Sastra (FAS) terlaksana atas kerjasama antara prodi PBSI UAD dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah. Kegiatan ini diadakan pada Rabu (12/10/16), di Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Pramuka, Umbulharjo, Yogyakarta.

Forum yang dimoderatori oleh Ilham Rabbani tersebut mengusung tema “Berkenalan Dengan Sastra”. Serangkaian perhelatan tersebut juga  ditawarkan  buku sastra dan antologi puisi Suminto A.Sayuti yang berjudul “Persinggahan Akhir  Tahun”. Pada  kesempatan tersebut di hadiri beberapa dosen PBSI. Seperti Fitri Merawati S.Pd., Drs., Jabrohim, M.M., dan Wachid Eko Purwanto, S.Pd.

Salah satu peserta yang hadir, yaitu Astri Widia Murni menuturkan bahwa sastrawan adalah seorang yang mampu memahami segala peristiwa yang terjadi di lingkungan. Kemudian mahasiswa PBSI ini  menggambarkan peristiwa tersebut dalam bentuk karya. Semakin jauh memasuki sastra, maka akan menjadi manusia tawadhu.

“Memang, forum-forum sastra merupakan acara yang sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa sastra UAD. Meningkatkan semangat mahasiswa dalam membaca, berkarya, dan memahami peristiwa di lingkungan sekitar dengan baik. Karena belajar sastra adalah belajar kehidupan, karena bahasa adalah kehidupan, ” tambah mahasiswa  semester 3. (As/AKN)