penelitian_dosen_uad_semakin_meningkat.jpg

Penelitian Dosen UAD Semakin Meningkat

Tri Darma Perguruan Tinggi menyebutkan bahwa dosen harus melakukan penelitian, pendidikan, dan pengabdian. Artinya, ketiga hal itu secara otomatis adalah kewajiban dan tugas yang harus dilakukan oleh dosen. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah (LPP, sekarang LPPM) selalu bekerja keras untuk meningkatkan jumlah dosen yang melakukan penelitian. Salah satu peluang yang bisa didapatkan oleh dosen adalah dengan mengajukan proposal kepada Ristek Dikti yang nantinya akan mendapatkan dana hibah penelitian secara kompetitif nasional maupun melalui LPP UAD (sekarang LPPM).

Upaya untuk mendukung hal ini, UAD melalui LPP sering menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dan workshop yang berguna untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan penelitian. Tindakan saat ini adalah membuat skim-skim penelitian internal yang mirip dengan yang ada di Ristek Dikti, termasuk dalam syarat dan peraturannya. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proposal penelitian dosen sehingga bisa memperoleh dana hibah dari sana.

“Alhamdulillah, penelitian dosen UAD sekarang semakin lama semakin meningkat. Beberapa tahun ini, UAD tercatat mendapatkan dana dari Kopertis dengan jumlah nominal lima juta rupiah per judul. Dosen yang mengajukan proposal ke Kopertis dan Ristek Dikti juga banyak yang diterima,” ucap Dr. Widodo, M.Si. selaku Kepala LPP UAD (sekarang LPPM).

Tahun lalu, dosen yang mengikuti penelitian hanya sekitar 100 orang, tetapi tahun ini sudah hampir 400 proposal diajukan. Peningkatan ini berasal dari penelitian internal maupun yang menggunakan lembaga eksternal UAD.

Dana penelitian selain dari UAD dan Dikti, juga ada yang berasal dari Pemerintah Kota yang jumlahnya bisa mencapai 25 juta rupiah. Di tingkat provinsi, LPP pernah mendapatkan panggilan untuk membahas tentang dana-dana penelitian, dan tahun ini ada 115 proposal dari dosen UAD yang diterima. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 80 proposal.

Saat orientasi dosen baru, LPP tidak pernah lupa untuk selalu memotivasi dosen untuk melakukan penelitian. Sebab, manfaat yang diperoleh akan banyak sekali, terutama yang dari Dikti. Mereka akan mendapat reputasi bagus karena berhasil lolos dalam kompetisi dengan dosen di perguruan tinggi lain skala nasional. Selain itu, dana yang didapatkan bisa untuk mendukung penelitian, dan jika naik jabatan akan mendapat nilai tambahan.

Selanjutnya, untuk meningkatkan minat dosen, LPP akan memberikan reward di setiap karya yang dibuat oleh dosen, yakni dengan menciptakan output dalam bentuk jurnal nasional maupun internasional. Selain itu, riset juga dapat dibuat sebagai buku ajar dan karya cipta yang bisa dipatenkan.

Jadwal Dikti membuka penerimaan proposal adalah bulan April atau Mei. Proposal dikirim secara online dan hasil yang lolos bisa dilihat dari website Ristekdikti. Dosen yang dapat melihat hanya yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).

Sementara itu, penelitian yang saat ini difokuskan oleh UAD meliputi bidang pendidikan, sosial humaniora, obat dan kesehatan, sains dan teknologi, serta bidang keagamaan. Output-nya bisa dipublikasikan di jurnal nasional atau internasional, seminar nasional dan internasional, serta ada yang dipatenkan.

“Kami harap pimpinan UAD terus mendukung, terutama masalah dana, agar dosen-dosen memiliki gairah untuk meneliti. Nantinya, hasil ini dapat meningkatkan nilai akreditasi. Dalam waktu dekat, kegiatan LPP adalah menyiapkan kontrak peneliti, dan setelah itu kami serahkan dana untuk peneliti. Dana ini tidak akan dipotong sedikit pun agar dosen lancar dalam penelitian,” tutup Widodo. (AK/CF)