Pengelolaan Jurnal Berbasis Open Jurnal System

 

“Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah membuat kebijakan baru tentang akreditasi terbitan berkala ilmiah nasional. Pada tahun 2013 adalah tahap penyusunan dan penetapan instrumen akreditasi, tahun 2014 tahap sosialisasi dan pemberlakuan instrumen akreditasi, tahun 2015 akan mengutamakan pada jurnal elektronik, serta tahun 2016 sepenuhnya hanya jurnal elektronik. Kebijakan Dikti bagi Universitas Muhammadiyah (UM) pada tahun 2014 mulai mengimplementasikan jurnal berbasis OJS,” kata Dr. Suyatno saat menjadi moderator dalam acara Pelatihan Pengelolaan Jurnal berbasis Open Jurnal System (OJS), Selasa (17/2/2015) di kampus V Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Chief Editor Jurnal TELKOMNIKA, Tole Sutikno, S.T., M.T., sekaligus sebagai instruktur aplikasi OJS. Peserta pelatihan dipandu untuk praktik langsung aplikasi OJS dengan contoh artikel jurnal yang nyata.

Tole menjelaskan bahwa OJS adalah sistem pengaturan dan penerbitan jurnal melalui website dengan semua aspek penerbitan jurnal online. Mulai dari pembuatan website jurnal hingga tugas operasional, seperti proses submisi penulis, peer review (pengkoreksian), pengeditan, publikasi, arsip, serta indeks jurnal.

“Dalam aplikasi tersebut, pembuatan user dan aturan-aturan disepakati oleh Editor Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar (JPSD). Mereka selanjutnya harus masuk ke dalam sistem OJS. Dengan demikian, para author dan reviewer dapat langsung bekerja sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah terancang dalam aplikasi,” kata Tole sambil memandu para peserta.

Kaprodi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Dra. S.T. Martaningsih dalam sambutannya berharap, dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan daya saing prodi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penulisan jurnal ilmiah yang akan diterbitkan secara elektronik dan berkala.

“Prodi PGSD telah menginisiasi penerbitan jurnal dalam format cetak dan telah terbit JPSD. Namun, paradigma baru tentang jurnal adalah jurnal elektronik yang berbasis Open Jurnal System sehingga peningkatan kemampuan dalam mengelola hal itu sangat diperlukan,” kata Martaningsih.

Menurutnya, pelatihan pengelolaan jurnal elektronik menjadi sangat penting tidak hanya bagi pengelola Jurnal JPSD. Dosen-dosen PGSD yang lain juga patut memahami dan menguasai pengelolaan tersebut. Harapannya, kerja sama ini dapat mewujudkan cita-cita JPSD, yakni menjadi jurnal internasional.

Pelatihan dihadiri oleh dosen-dosen PGSD, pengelola jurnal Prodi Bimbingan Konseling (BK), dan Prodi Kesehatan Masyarakat UAD. Para peserta tampak antusias mengikuti acara pelatihan yang digelar oleh tim editor Jurnal JPSD tersebut.