gatot_uad_hukum.jpg

Ragam Upaya Menjaring Pengguna Narkoba

Di depan perangkat desa dan satgas wilayah Sleman, Gatot Sugiharto, S.H., M.H. mengimbau agar menginformasikan dan memberi motivasi kepada pengguna narkoba supaya mau direhabilitasi.

“Perangkat desa dan satgas disiapkan untuk menjadi trainer yang nantinya membimbing anggota satgas di wilayah masing-masing,” kata Gatot saat ditemui di kantornya (29/2/2016).

Menurut dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini, DIY masih sangat tinggi pengguna maupun pengedar. Hal ini disebabkan banyaknya pendatang yang notabene jauh dari pantauan orang tua.

Rencananya, tanggal 14 sampai 16 Maret, Gatot beserta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) berencana akan memberikan Training of Trainer (TOT) di sekolah-sekolah.

Kepala BNNK Sleman, Drs. Kuntadi, mengimbau pemilik indekos atau pondokan di wilayah Sleman untuk membuat tata tertib yang mengharuskan penghuninya mematuhi aturan yang berlaku. Hal ini untuk memastikan pondokan tak menjadi sarang pengedar maupun pecandu narkoba. Sebab selama ini banyak ditemukan pondokan yang menjadi tempat transaksi dan pesta narkoba.

“Tahun ini kami akan pasang stiker di kos-kosan di Sleman. Kami harap pengusaha kos juga ikut membantu dengan membuat tata tertib untuk memastikan tak ada narkoba,” ujarnya saat memberikan penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat di Restoran Pring Sewu, Rabu (17/2/2016).

Training tersebut diikuti sekitar 20 penyuluh dari berbagai kalangan. Penyuluh tersebut diharapkan mampu menjadi garda depan atau mitra strategis BNNK Sleman untuk memberantas narkoba.

“Setelah ini, kami akan pantau para penyuluh dua bulan ke depan untuk melihat cara mereka bekerja,” tambahnya.

Pelajar menjadi target BNNK Sleman berikutnya untuk diberikan pemahaman bahaya narkoba. Selain itu, akan dibentuk pula penyuluh pelajar yang nantinya mampu memberikan informasi pasti guna untuk membentengi mereka dari barang haram tersebut.