Semarakkan Milad Fakultas Hukum UAD dengan Lomba-lomba

 

Memasuki usianya yang ke-16, Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (FH-UAD) menyemarakkan hari jadinya dengan beragam perlombaan. Melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UAD, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) zona dua Fakultas Hukum UAD, Komunitas Peradilan Semu (KPS) FH-UAD, dan Komunitas Debat Konstitusi FH-UAD milad tersebut dilaksanakan dengan semangat kebersamaan.

Milad Fakultas Hukum UAD ke-16 ini telah diawali sebelumnya dengan Kompetisi Debat Konstitusi pada pra ujian mid semester gasal (18-19/10) dan dilanjutkan dengan beberapa rangkaian agenda pasca mid semester.

Eka Puji Lestari, salah satu panitia pelaksana, mengemukakan bahwa rangkaian agenda Milad Fakultas Hukum dijadwalkan dengan segudang acara. Ia menyebutkan, akan ada Kompetisi Futsal dan Bulu Tangkis Antar Angkatan se-Fakultas Hukum UAD, Hari Keakraban, Lomba Poster, Diskusi Publik, Pelatihan Jurnalistik, dan rencananya akan diakhiri dengan malam inagurasi pada kisaran bulan Desember mendatang.

Pada pembukaan rangkaian Milad tersebut, Dekan Fakultas Hukum UAD, Rahmat Muhajir Nugraha, S.H., M.H., menyatakan bahwa ini sebagai wujud rasa syukur sekaligus untuk menyediakan wadah mahasiswa untuk berpartisipasi dalam meraih prestasi.

“Ini semua dilakukan sebagai upaya mempererat persaudaraan dan kekeluargaan antar elemen di Fakultas Hukum UAD” tambahnya.

Di sisi lain, Aji Galih, selaku ketua panitia Milad Fakultas Hukum UAD ke-16, mengaku optimis bahwa rangkaian Milad ini akan memupuk dan menumbuhkan karakter mahasiswa yang bermoral. Dengan tema “Selangkah Menuju Karakter Hukum Yang Bermoral” Aji berharap Milad ini akan menjadi awal langkah mahasiswa hukum meraih cita-cita hukum yang berkeadilan. (fmi)

Desain Kurikulum LPTK dalam Implementasi Kurikulum 2013, KKNI, dan Penyiapan Pendidikan Profesi Guru FKIP UAD

Perubahan kurikulum 2013 tidak menjadi persoalan sekolah saja, hal tersebut juga berpengaruh pada kurikulum di Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK). Sebab, LPTK cenderung mengalami perubahan dan mementingkan ilmu atau kebijakan dari lulusan yang akan dihasilkan. Melalui LPTK tentu akan menghasilkan calon tenaga pendidik yang beorientasi terhadap ilmu dan mata kuliah, dan dapat menunjang kemampuan dalam mengajarkan masing-masing disiplin ilmu. Mata kuliah yang diajarkan pun mengantarkan lulusannya untuk menguasai kedua kemampuan tersebut. Sesuai KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), sasaran kedepan penataan mutu pendidikan tinggi berdasarkan penjenjangan kualifikasi lulusan. Penyesuaian capaian pembelajaran (learning outcomes) untuk prodi sejenis, serta penyetaraan capaian pembelajaran dengan penjenjangan kualifikasi dunia kerja. Hal itu diungkapkan Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M. Pd  (Rektor UPI sekaligus Ketua Asosiasi Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan) dalam Sarasehan “Desain Kurikulum LPTK dalam Implementasi Kurikulum 2013, KKNI, dan Penyiapan Pendidikan Profesi Guru” yang berlangsung di Auditorium Lantai 4 Kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan, Senin (25/11).

            Sarasehan ini dibuka oleh Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. Turut hadir juga Wakil Rektor I Dr. Muchlas, M.T., Dekan FKIP Dra. Trikinasih Handayani, M.Si, Wakil Dekan FKIP Dr. Suparman, M.Si, D.E.A, beserta seluruh dosen di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD.

            Menurut Dody Hartanto, M.Pd. selaku ketua penyelenggara, dulu LPTK yang dikenal sebagai ‘wider minded’ akhirnya berubah nama menjadi universitas. Hal ini dikarenakan adanya keinginan untuk menghilangkan keraguan terhadap kualitas lulusan yang hanya berorientasi untuk menjadi guru, dan hasilnya akan melemahkan penguasaan materi ilmu pengetahuan yang diajar. Perubahan menjadi universitas menjadikan lulusan sebagai “sarjana plus” yang menguasai dari masing-masing disiplin ilmunya dengan baik, serta memiliki kemampuan untuk mengajarkan ilmu tersebut, bukan sebagai lulusan yang memiliki kemampuan bidang pengajaran tetapi tidak memiliki penguasaan ilmu dengan baik.

               “Diharapkan melalui sarasehan ini kurikulum di UAD mampu menyesuaikan dengan standar KKNI dan Kurikulum 2013. Sehingga ke depan lulusan UAD memiliki bekal penguasaaan kompetensi yang cukup dan mampu berdaya saing di dunia luar”. (Doc)

Kreskit: Hunting Bareng Menyusuri Kekayaan Kotagede

Minggu, 24 Nopember 2013 Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) beserta puluhan calon anggota baru adakan hunting bareng menyusuri berbagai objek menarik di Kotagede.

“Banyak objek yang bisa dijadikan bahan berita dan lokasinya juga strategis karena dekat dengan pasar, toko-toko kerajinan perak, situs-situs bersejarah, serta tidak terlalu jauh dari kampus.” Jelas Isna selaku ketua panitia. Rohmin selaku seksi acara menambahkan nantinya calon anggota baru akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan dibagi ke dalam beberapa pos yang sudah dipersiapkan. Mereka dibebaskan untuk menentukan sendiri siapa narasumber yang akan mereka mintai keterangannya. Masing-masing diminta untuk membuat berita sendiri sesuai dengan objek yang mereka inginkan.

Hunting berita ini merupakan agenda rutin yang dilakukan Kreskit sebagai bagian dari proses calon anggota untuk menjadi insan jurnalis yang handal. Terbukti dengan diadakannya hunting berita ini, calon anggota baru akan belajar sendiri serta memberikan bekal bagaimana mencari berita yang baik, menarik dan hangat sebelum mereka berkutat dan berkecimpung di dunia tulis menulis.(idj)

MADAPALA UAD Adakan Kompetisi Panjat Dinding Nasional

Senin sd Kamis (18-21 November 2013) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Ahmad Dahlan (MADAPALA), Kompetisi Panjat Dinding Nasional (KPDN) yang mengusung tema “Meraih Titik Tertinggi dengan Mental yang Tangguh dan Sportivitas Tinggi” tersebut terdapat beberapa golongan yang dilombakan, diantaranya adalah untuk umum, usia 16 tahun, dan usia 12 tahun.

Acara yang disambut langsung oleh Dr. Kasiyarno. M.Hum Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu, tidak hanya diikuti dari Pulau Jawa, tapi juga dari luar Pulau Jawa seperti Sulawesi. Abdullah Sani anggota aktif di Madapala mengungkapkan, pihak panitia Madapala memang sudah merencanakan acara tersebut, karena memang sudah menjadi program kerja Madapala.

“Sejak jauh-jauh hari kami mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan acara tersebut supaya acaranya bisa meriah, sukses, setra tidak keteteran di hari pelaksanaanya” ujarnya

Dengan adanya acara KPDN di Kampus 3 UAD Jl. Prof. Soepomo, Janturan,Warungboto, Yogyakarta, diharapkan para peserta dapat mengasah ketrampilannya untuk panjat didining, “Panjat dinding termasuk olahraga yang cukup sulit. kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memper erat persaudaraan antar pemanjat dinding nasional. Setelah kompetisi berakhir diharapkan anggota Madapala termotivasi untuk giat berlatih panjat dinding, karena sangat bermanfaat untuk mengasah ketrampilan memanjat dinding, agar menjadi atlet panjat dinding nasional yang profesional” imbuh Tri Handoko. (YyIP)

 

Amal Usaha, Kometmen Muhammadiyah untuk Bangsa

Pidato Milad Muhammadiyah ke-104 H/101 M

 

 “Saat ini Muhammadiyah telah memasuki usia ke-104H/101M dalam menjalankan risalah Islam di muka bumi ini. Banyak hal telah dirintis dan dikhidmatkan Muhammadiyah untuk umat bangsa melalui amal usaha dan amalan-amalan dakwahnya untuk kemajuan. Pembuktian kiprah Muhammadiyah untuk bangsa dan negara secara resmi diakui oleh Pemerintah republik Indonesia pada tahun 1961 ketika mengangkat Kyai haji Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional” Dr. H. Haedar Nasir dalam pidatonya Senin, 18 November 2013 di Auditorium Kampus 3 Univeritas Ahmad Dahlan (UAD).

Milad Muhammadiyah yang ke-104H/101M mengangkat tama “Meraih Keunggulan untuk Kemajuan Bangsa” diasampaikan oleh Dr. H. Haedar Nasir selaku Ketua Muhammadiyah Yogyakarta.

Lebih lanjut Ketua Muhammadiyah Yogyakarta tersebut menyampaikan. Melalui surat keputusan Presiden soekarno Nomor 657 tanggal 27 desember 1961 dikemukakan empat pertimbangan pengangkatan K.H Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional, yaitu: (1) K.H Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangunan Umat Islam Indonesia untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat; (2) Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya telah memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya; Ajaran Islam yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal untuk masyarakat dan umat, dengan dasar Iman dan Islam; (3) Dengan organisasinya Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangunan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam; (4) Dengan organisasinya bagian wanita ‘aisyiyah telah mempelopori kebangunan wanita bangsa Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.

“Muhammadiyah berkomitmen kuat untuk menjadikan bangsa ini menjadi umat terbaik (khaira ummah) dan negara ini menjadi baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur (negara yang baik dan diampuni Tuhan). Misi tersebut ditorehkan  sebagai panggilan dakwah mengajak kepada kebaikan, menyuruh pada ma’ruf dan nahi mungkar yang mengikuti jejak risalah Nabi Muhammad S.W.A. Muahammadiyah mengajak segenap warga bangsa melimpahkan berkah-Nya untuk bangsa ini sebagaimana janji Tuhan” imbuhnya. (Amw)

Diklatsarkop Kopma UAD: Mandiri dan Berjiwa Organisasi Bersama Diklatsarkop Kopma UAD 2013.

 Koperasi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (KOPMA UAD) adakan pelatihan dasar perkoprasian (DIKLATSARKOP 2013) pada tanggal 17-18 November 2013 di Balai Industri Yogyakarta jalan Gedongkuning 140B Yogyakarta. Diklat ini dihadiri oleh 3 pemateri bidang perkoprasiaan dengan tema Membentuk Pribadi Yang Mandiri dan Berjiwa Organisasi Bersama Kopma UAD.

“Tujuan diadakan Diklatsarkop ini untuk menanamkan jiwa-jiwa koperasi untuk calon anggota baru. Selain itu, kita tambah dengan ilmu kewirausahaan untuk merangsang naluri berwirausaha yang berjiwa koperasi” ungkapnya.

Selain materi-materi tentang koperasi, terdapat pula berbagai permainan yang mempunyai nilai moral dan dapat mendorong peserta untuk saling membantu satu sama lain atau kerja sama. Salah satu pemateri dalam diklat sarkop yaitu Taefur Aziz dari LAPENKOPWIL Yogyakarta mengatakan bahwa, “Dibanding sendiri-sendiri akan lebih baik kalau bersama-sama, karena anggota kopma harus saling berkerja sama untuk  erta Diklatsarkop Kopma UAD ini, resmi menjadi anggota Kopma UAD yang di resmikan oleh ketua Kopma UAD Kharis ma’ruf. Selain itu, diberikan penghargaan kepada Egas Sutipa sebagai anggota terbaik dan kategori lainya. (doc).

Launching Google Application Education For UAD

Senin, 18 November 2013 di Auditorium Kampus III UAD (Universitas Ahmad Dahlan) melalui Biro Sistem Informasi dan Komunikasi (BISKOM) secara resmi Google Application For Education for UAD diluncurkan oleh Rektor UAD Dr. Kasiyarno M.Hum. Peluncuran Google Application Education ini adalah bentuk smart colaboration antara UAD dengan Google Indonesia.

“UAD merupakan salah satu dari beberapa PTN dan PTS di Indonesia terpilih oleh google untuk mendapatkan application ini secara gratis” ujar Yansen Kamto sebagai perwakilan dari Google Indonesia yang menghadiri acara peluncuran tersebut. Google Application For Education ini berisi lusinan fitur keamanan penting yang secara khusus dirancang agar data tetap aman, terlindung, dan berada dalam kontrol personal pengguna, termasuk kepada siapa dan bagaimana  membagikannya.

Manfaat dari Google Application For Education adalah yang pertama, dapat melakukan diskusi dan kolaborasi pengerjaan dokumen, kedua, menggelar survei online, ketiga, memanajemen waktu, keempat, melakukan hangout denga rekan-rekan dan teman-teman, kelima, dapat membangun situs kelompok, keenam dapat menggelar kegiatan dengan kalender, ketujuh, daftar dan registrasi plus, kedelapan, bangun sites sebagai portofolio, dan yang terakhir dapat mengunggah resume online.

Dari pihak Google Indonesia berharap UAD dapat memaksimalkan penggunaan dari application ini yang sejatinya untuk mempermudah pekerjaan karyawan, administrator, serta mahasiswa UAD itu sendiri, “Dengan adanya application ini UAD dapat lebih maju kedepannya dan dapat setara dengan universitas ternama di dunia” harap Yansen Kamto.(Amw)

Dr. Dwi Sulisworo: Lulusan UAD Harus Berdaya Saing Global

“Lulusan UAD harus siap berkompetisi dengan tenaga kerja Asing. Kreatif, inovatif, berkarakter baik dan kuat, serta memiliki kemampuan komunikasi dengan Bahasa Inggris. Itu mutlak! Jika tidak, maka akan menjadi tenaga kerja kelas menengah ke bawah. Mulai sekarang, tingkatkan kemampuan bahasa Inggris“ demikian pokok-pokok pesan yang disampaikan Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Dwi Sulisworo pada pelepasan wisudawan dan wisudawati Sarjana dan Pascasarjana periode 16 Novermber 2013 Fakultas Psikologi Jumat (15/11).

Saat ini, para pemimpin negara ASEAN telah sepakat membentuk ASEAN Community 2015. Tujuan pembentukannya adalah untuk meningkatkan kerja sama politik-keamanan, ekonomi, sosial-budaya, menjadi kawasan yang solid dan berkemajuan, bercita-cita menyejahterakan rakyat, serta menjaga stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.

Implikasi dari adanya ASEAN Community ini adalah semakin meningkatnya persaingan dalam segala bidang termasuk dunia kerja yang semakin ketat. Untuk itu, diperlukan kesiapan sumber daya manusia serta strategi yang jitu untuk dapat memenangkan persaingan, dengan mengembangkan sikap kreatif, inovatif, karakter yang baik, serta kemampuan komunikasi global.

Peran Masyarakat Muslim

Sulisworo menambahkan bahwa peran masyarakat muslim sangat strategis. Bekas-bekas kejayaan masyarakat muslim di hampir semua negara anggota ASEAN ada.  Selain Malaysia dan Brunei yang memang mayoritas muslim, negara-negara lain seperti Thailand (di Bagian Selatan), Kamboja, Filipina (Mindanau), Myanmar, dan lain-lain adalah negara yang memiliki komunitas muslim yang kuat. Dan itu, memudahkan kita untuk menjalin kerja sama, membangun jaringan pada negara-negara tersebut. UAD telah melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Thailand, Filipina, dan Kamboja. “Peran lulusan UAD sangat penting untuk meningkatkan kiprah dan berperan di area yang lebih luas,” demikian imbuhnya.

Diakhir kata sambutan, pria yang pernah berpredikat sebagai doktor termuda UAD ini berpesan agar lulusan UAD harus siap menghadapi tantangan demi tantangan yang dihadapi. “Jangan mudah menyerah, apalagi patah semangat. Anda harus memiliki fighting spirit yang kuat. Kami yakin, kalian orang-orang hebat, yang akan mampu menghadapi berbagai problem. Selamat, semoga sukses!” (dans)

Orasi Ilmiah Ilham Habibie pada 1.414 Wisuda UAD

Upacara wisuda mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (16/11) ini terlihat berbeda. Bukan hanya jumlah wisudawan yang cukup banyak karena mencapai 1.414 wisudawan. Namun upacara wisuda kali ini juga dihadiri pengusaha muslim yang juga putra sulung mantan Presiden BJ Habibie, Ilham A Habibie. Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) memberikan orasi ilmiah tentang kewirausahaan di hadapan wisudawan UAD tersebut.

Wakil Rektor III UAD, Abdul Fadlil saat ditemu Jumat (15/11) di kantornya
mengatakan, kehadiran Ilham Habibie dalam upacara wisuda kali ini memang untuk memberikan spirit dan semangat bagi lulusan UAD agar berwirausaha. "Ilham Habibie itu seorang ilmuwan yang hebat tetapi juga pengusaha yang sukses. Itu sesuai dengan visi UAD yang ingin mengembangkan lulusan bukan hanya pintar secara intelektual tetapi juga memiliki karakter dan bisa berwirausaha" ujarnya.

Diakuinya, hingga saat ini sudah banyak alumni UAD yang bergelut di dunia usaha. Jumlah ini kata dia, diyakini akan terus bertambah pasalnya, UAD telah membangun iklim enterpreneurship di lingkungan kampus. Salah satunya kata dia, dengan memasukkan kurikulum kewirausahaan dalam mata kuliah, membangun inkubasi bisnis dan mendidik mahasiswa untuk berwirausaha melalui pembentukan kelompok-kelompok bisnis kecil.

Dikatakannya, selain kehadiran Ilham Habibie untuk memberikan spirit kewirausahaan pada lulusannya, wisuda UAD kali ini juga memiliki banyak keistimewaan. Dari 1.414 mahasiswa yang diwisuda tersebut, 20 persennya atau 303 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude. "Ini sesuai target kualitas lulusan UAD, selain tepat waktu, juga banyak yang cumlaude," ujar Abdul Fadlil.

Dari 303 wisudawan cumlaude tersebut ada satu wisudawan dari Program Pasca Sarjana dengan predikat cumlaude terbaik. Dia adalah Wulandari. Mahasiswa Program Magister Pengembangan Obat dan Kosmetika Bahan Alam Fakultas Farmasi ini lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terbaik yaitu 4.00. Sedangkan wisudawan program sarjana dengan predikat terbaik diraih Isti Lestari dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dengan IPK 3,96. Terbaik ke II diraih Dhyta Wheni Ari Nugroho dengan IPK 3,93 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) jurusan sistem informasi dan terbaik ke III diraih Septi Setiani dengan IPK 3,91.

Wisuda kali ini juga menghadirkan wisudawan teristimewa yaitu Guru Besar Farmasi Universitas Setia Budi Solo yaitu Prof. Dr. RA. Oetari, SU. MM. Apt. Dosen Farmasi Universitas Farmasi Setia Budi ini mengambil program Magister Farmasi Klinik di UAD.

Dibimbing oleh Mantan Muridnya. Prof. Dr. RA. Oetari, SU. MM. Apt Merampungkan S2-nya di Farmasi

Saat ditemui oleh tim Kabar UAD, Prof. Dr. RA. Oetari, SU. MM. Apt menyampaikan kebanggaannya terhadap mantan muridnya, Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt-yang menjadi Dosen Pembimbingnya saat merampungkan S2 di Farmasi UAD. Baginya, belajar dengan siapa saja itu tidak masalah, dia memandang bahwa belajar adalah bagian dari warna dalam menjalani hidup.

“Dengan belajar, saya punya semangat dan hidup menjadi berwarna. Untuk itu, saya butuh orang lain untuk berinteraksi” ungkap Ibu Prof. Dr. RA. Oetari, SU. MM. Apt yang juga pernah mengenyam pendidikan S3 di Belanda.

Dekan Farmasi di Universitas Setia Budi Solo tersebut mengaku, memilih Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai tempat menimba ilmu S2 Klinik Farmasi, karena dia belum pernah mengenyam ilmu Farmasi Klinik. Selain banyak teman-teman di UAD, Mantan Dosen Universitas Gajah Mada (UGM) kelahiran Yogjakarta, 31 Oktober 1940 tersebut, memandang UAD sebagai Universitas yang ingin maju.

“Dosen dan Mahasiswanya penuh semangat. Ada keinginan kuat untuk maju. Ada target-target dan UAD sendiri mampu mewujudkan target-target itu. Benar saja UAD semakin sukses dengan program go Internsionalnya. Ini tidak luput dari bagaimana susunan struktur kepemimpinanya yang rapi” terang ibu Oetari, mahasiswa yang di wisuda Sabtu 16 Novermber 2013 di JEC.

Bagi Ibu Oetari yang saat ini membuka Apotik Farma Gama di Samirono, Mendidika tidak hanya menjadikan orang itu pintar. Tapi, juga mampu terapkan budi pekerti. “Saya berharap mahasiswa sekarang punya cita-cita setinggi langit, dengan target dan strategi tentunya, dengan begitu mereka punya tujuan dan mewarnai hidupnya” harapnya mengakhiri percakapan dengan tim Kabar UAD. (Sbwh)