Sepeda Ontel UAD.jpg

Mahasiswa UAD Kembangkan Sepeda Onthel Pencacah Rumput

 

Bagi masyarakat pedesaan di dusun Gangsalan, Nglindur, Girisubo, Gunungkidul yang mayoritas bekerja sebagai petani beternak sapi menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan sehari-hari. Ketika musim penghujan pakan mudah diperoleh, tetapi ketika musim kemarau sangat sulit memperoleh pakan sapi.

Salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan pakan tersebut yaitu dengan membuat silase. Silase adalah makanan ternak yang diawetkan dengan teknologi fermentasi sehingga makanan tersebut tidak rusak dan memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi. Untuk membuat silase maka makanan ternak perlu dicacah. Pencacahan memegang peranan penting dalam keberhasilan pembuatan silase karena untuk meminimalisir adanya ruang-ruang adara, dan mempercepat reaksi fermentasi oleh bakteri. Akan tetapi harga alat pencacah rumput dipasaran cukup mahal sehingga berawal dari kondisi tersebut.

Mahasiswa UAD dari jurusan Pendidikan Biologi, Eko Sutrisno, David Iskandar dan Agus Kurniawan yang dibimbing oleh dosen Trianik Widyaningrum M.Si berinisiatif untuk membuat alat pencacah rumput dengan mendayagunakan sepeda onthel. Ide tersebut diajukan ke DIKTI dalam program kreatifitas mahasiswa pengabdian masyarakat dengan judul Pendayagunaan Sepeda Onthel Pencacah Rumput Untuk Pembutan Silase Sebagai Antisipasi Kesulitan Pakan Sapi Pada Musim Kemarau Di Dusun Gangsalan, Gunung Kidul. Pada hari selasa 23/04/2013 kemarin.

Team PKMM UAD tersebut telah melaksanakan pelatihan pembuatan silase dengan pemateri Indro Prastowo, M. Biotech dan Dr. Anton Yudhana M.T., tanggapan masyarakat atas kegiatan tersebut cukup baik, menurut Panto selaku Ketua kelompok tani (Poktan) sepeda pencacah rumput tersebut sangat membantu pembuatan silase karena cacahan yang dihasilkan lembut dan rencanaya kedepan Poktan akan mengembangkan sepeda pencacah tersebut sehingga mempermudah pembuatan silase untuk mengatasi kesulitan pakan sapi yang selama ini dialami masyarakat pada musim kemarau.(Doc)