Pelopor Ketahanan Pangan dengan Bahan Baku Lokal
Pelopor ketahanan pangan dengan bahan baku lokal merupakan visi industri rumahan “Rumah Ketela” milik Ida yang berlokasi tidak jauh dari Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Usaha tersebut mulai dijalankan sejak erupsi Merapi tahun 2010 silam. Hal itulah yang menjadikan Ida untuk lebih peduli pada lingkungan dengan memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia di alam. Maka, singkong dan umbi-umbianlah yang dipilih untuk menjadi bahan baku usahanya tersebut.
Banyak sekali produk olahan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut. Di antaranya Jaya Risoles, Brownies Cinta, Cassava Steak, Java Donat, Bakpao Java, Cup Cake Java, Egg Roll, dan lain-lain.
Santri Persada Universitas Ahmad Dahlan (Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan UAD) melakukan kunjungan industri pada Minggu (24/01/2016) ke tempat tersebut guna meningkatkan minat dan motivasi untuk berwirausaha di masa depan kelak.
“Semoga dengan diadakannya kunjungan industri ini, para santri mampu menimbang dan berpikir bahwa jiwa wirausaha harus dimiliki oleh setiap orang, sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak demi memakmurkan negeri ini,” ujar Anhar Anshary, M.Si. selaku Direktur Persada.
Dalam kunjungan industri tersebut, santri diajarkan untuk dapat mengelola bumi ini sebaik mungkin dengan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya, dengan praktik memasak egg roll, cup cake, dan ketela goreng.
“Setiap mahasiswa dari fakultas mana pun berpotensi untuk menjadi pengusaha. Oleh karena itu, janganlah mau digerakkan oleh bumi, tapi jadilah penggerak bumi,” tutur Ida.
Menurut Ida, banyak yang dapat dilakukan oleh setiap orang di dunia ini jika ada niat dan mau melakukannya. Setiap orang harus memiliki tiga kemampuan, yakni berilmu, berbudaya, dan berkarya. Ilmu dapat diambil dan dikembangkan di mana saja untuk menjadikan hidup lebih maju. Sedangkan berbudaya adalah hidup bermasyarakat, ini adalah hal penting untuk membangun relasi dengan orang lain dalam mengembangkan usaha.
Selain itu adalah berkarya. Suatu karya tidak harus melulu sesuatu yang besar, namun bagaimana bisa berkarya dan membawa perubahan menuju lebih baik bagi diri sendiri dan orang lain.
Ida menuturkan, “Kita harus bisa mengambil keputusan dan selalu mengerjakan sesuatu saat itu juga selagi mampu. Jangan putus asa, karena Allah selalu mendampingi orang-orang yang berbuat baik, seperti berpikir, bekerja, dan berdoa.” (AKN)