img-20170321-wa00072.jpg

Citra Suci Wahyuningtyas: Nekat Kuliah!

“Pernah beberapa kali saat ada pesanan, saya ikut Bapak ngambil genting di tempat produsen. Dari pekerjaan Bapak jualan genting itu, saya jadi tahu kualitas dan jenis-jenisnya. Nantinya, mungkin saya bisa membantu Bapak dengan manajemen penjualan yang lebih baik.”

Citra Suci Wahyuningtyas atau yang akrab dipanggil Citra ini merupakan calon wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97. Salah satu yang tertinggi dari ratusan mahasiswa yang akan diwisuda 1 April 2017 nanti. Dia menempuh pendidikan di Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Setelah lulus dari SMA, perempuan kelahiran Kebumen ini sempat bimbang untuk melanjutkan studinya. Dia berpikir dari mana mendapat biaya untuk kuliah, sedangkan dia mempunyai dua adik yang masih harus sekolah. Di antara kebimbangan itu, orang tuanya memberikan dukungan agar anak perempuannya melanjutkan kuliah.

“Nekat, waktu itu saya benar-benar nekat. Saya tidak tahu dari mana orang tua saya dapat uang untuk membiayai kuliah. Tetapi, bagi saya mereka adalah orang-orang hebat yang ingin agar anaknya bisa mendapat pendidikan setinggi mungkin,” jelas Citra ketika ditemui di kampus 1 UAD, Selasa (21/3/2017).

Perempuan yang suka sayur jengkol ini sadar dengan keterbatasan orang tuanya. Maka, ketika kuliah, dia belajar dengan sungguh-sungguh. Dari penuturannya, ketika kuliah dia selalu ingat dengan bapak dan ibunya. Kedua orang tuanya adalah motivasi untuk giat belajar.

Citra selalu serius ketika mengikuti perkuliahan. Dia menyimak secara saksama materi yang disampaikan dosen, dan setelah pulang ke kos mempelajari lagi.

“Begitulah sistem belajar saya sehingga saya benar-benar memahami apa yang diterangkan dosen. Selain itu, saya membeli dan membaca buku yang menjadi rujukan di setiap mata kuliah,” terangnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh dosen selalu dicatat dengan bahasa sendiri agar mudah untuk mengingat dan mempelajarinya.

Selama kuliah di UAD, Citra yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara ini pernah membolos kuliah dua kali, itu pun mata kuliah pengganti.

“Dua kali saya bolos kuliah, dan itu terasa mengganjal bagi saya. Tetapi mau bagaimana lagi, saat itu sedang pulang ke Kebumen, terus ada kuliah pengganti yang mendadak.”