Farmasi Klinik untuk Indonesia Sehat
Konferensi Farmasi Klinik Asia 2017 dengan tema "Unity in Diversity and The Standardisation of Climical Pharmacy Services" melibatkan 10 anggota Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP), Indonesia, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Iran.
Sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan ini bersama UNAIR sebagai penyelenggara utama, dibantu perguruan tinggi lain seperti UII, UMY, USD, dan UGM.
Tema yang dipilih dimaksudkan untuk mempertimbangkan adanya perbedaan dalam perkembangan dan implementasi pelayanan farmasi klinis di setiap negara yang memberikan dampak terhadap dunia pendidikan dan penelitian.
Dari penjelasan Dr. Suharjono, M.S.,Apt., konferensi ini sebagai ajang promosi praktik interdisipliner, pendidikan, dan ilmuwan yang berkomitmen untuk kemajuan farmasi klinis di kawasan Asia.
Konferensi ini sebagai sarana bertukar ilmu dan pencarian solusi terhadap permasalahan farmasi yang ada saat ini, ujarnya ketika ditemui setelah pembukaan acara di Hotel Tentrem Yogyakarta, Jum'at (28/7/2017).
Ditemui di tempat yang sama, Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,Ph.D.,Apt., menjelaskan masih banyak masalah kesehatan yang belum selesai.
Diharapkan peran tenaga kesehatan, khususnya farmasi, lebih optimal dalam bidang-bidang yang belum diselesaikan di Indonesia. Harus digiatkan lagi adanya kolaborasi antar tenaga kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat, terang Dyah. (ard)