M. Hatta Rajasa : “Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju dengan Semangat Technopreuneurship”
“Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2005”
Minggu,(22/01/2012) untuk kali kedua Ir. M Hatta Rajasa yang saat ini merupakan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, kembali menginjakkan kaki di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) setelah 10 tahun yang lalu beliau hadir mengisi acara yang sama, pidato ilmiah menyambut milad UAD ke-41.
Mengawali pidatonya beliau menuturkan “Saya melihat UAD telah mengalami perubahan. 10 tahun lalu jumlah mahasiswa tidak sebanyak sekarang. Saya salut UAD mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnnya bersama universitas unggulan lainnya.” beliau juga menyampaikan ucapan selamat milad kepada sivitas UAD yang merayakan hingga hari ini.
Pada kesempatan ini pula, beliau menyampaikan tentang bagaimana membangun keunggulan bangsa di abad 21. “Tidak mudah, tapi juga bukanlah tidak mungkin kita mampu menjadi bangsa yang unggul. Beberapa ilmuwan telah banyak melakukan penelitian, dan beberapa peradaban bangsa telah menguasai dunia di waktu yang lalu semenjak peradaban Yunani. Tujuh abad Islam menguasai dunia, hingga muncul teknologi baru yang kemudian dicuri dan diterapkan oleh barat. Banyak bangsa berjaya tapi tidak ada bangsa satupun yang dapat menghalangi kejayaannya. Kini saatnya bangsa Indonesia memimpin abad ke-21. Indonesia, saya optimis kita bisa. Kita berada di track menuju bangsa yang unggul.”tuturnnya.
Sesuai dengan tema milad UAD, “Penguatan Technopreneuership untuk Mendukung Kemandirian Bangsa yang Berkelanjutan”. Isi dari pidatonya pun juga menekankan tentang inovasi ekonomi yang di dalamnnya terdapat technopreneuership. “Semua bangsa memuji bangsa ini, pengangguran kita turun menjadi 6,58%, tetapi masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus kita benahi. Syarat bangsa yang unggul adalah mampu mandiri. Agar technopreneuership berjalan, maka sumber daya alam (SDA) yang kita miliki harus kita sendiri yang kelola. Kita ekspor barang jadi bukan barang mentah. Adapun strategi utama adalah pengembangan koridor ekonomi, penguatan konektivitas dan kemampuan SDM menuju inovasi”. (ZA)
“Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2005”
Minggu,(22/01/2012) untuk kali kedua Ir. M Hatta Rajasa yang saat ini merupakan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, kembali menginjakkan kaki di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) setelah 10 tahun yang lalu beliau hadir mengisi acara yang sama, pidato ilmiah menyambut milad UAD ke-41.
Mengawali pidatonya beliau menuturkan “Saya melihat UAD telah mengalami perubahan. 10 tahun lalu jumlah mahasiswa tidak sebanyak sekarang. Saya salut UAD mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnnya bersama universitas unggulan lainnya.” beliau juga menyampaikan ucapan selamat milad kepada sivitas UAD yang merayakan hingga hari ini.
Pada kesempatan ini pula, beliau menyampaikan tentang bagaimana membangun keunggulan bangsa di abad 21. “Tidak mudah, tapi juga bukanlah tidak mungkin kita mampu menjadi bangsa yang unggul. Beberapa ilmuwan telah banyak melakukan penelitian, dan beberapa peradaban bangsa telah menguasai dunia di waktu yang lalu semenjak peradaban Yunani. Tujuh abad Islam menguasai dunia, hingga muncul teknologi baru yang kemudian dicuri dan diterapkan oleh barat. Banyak bangsa berjaya tapi tidak ada bangsa satupun yang dapat menghalangi kejayaannya. Kini saatnya bangsa Indonesia memimpin abad ke-21. Indonesia, saya optimis kita bisa. Kita berada di track menuju bangsa yang unggul.”tuturnnya.
Sesuai dengan tema milad UAD, “Penguatan Technopreneuership untuk Mendukung Kemandirian Bangsa yang Berkelanjutan”. Isi dari pidatonya pun juga menekankan tentang inovasi ekonomi yang di dalamnnya terdapat technopreneuership. “Semua bangsa memuji bangsa ini, pengangguran kita turun menjadi 6,58%, tetapi masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus kita benahi. Syarat bangsa yang unggul adalah mampu mandiri. Agar technopreneuership berjalan, maka sumber daya alam (SDA) yang kita miliki harus kita sendiri yang kelola. Kita ekspor barang jadi bukan barang mentah. Adapun strategi utama adalah pengembangan koridor ekonomi, penguatan konektivitas dan kemampuan SDM menuju inovasi”. (ZA)