Semangat demi Mahasiswa Baru

“Jadilah mahasiswa yang kritis tetapi masuk akal dan tidak menjadi pengkhianat”

Adalah Rizki Hadi Prasetyo, sosok penting dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan  (UAD) 2016. Dialah yang mengomandani seluruh panitia pusat mahasiswa di P2K kali ini. Menjadi seorang ketua tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Selain mengkoordinir semua panitia juga harus bertanggungjawab dalam setiap pelaksanaan rangkaian Program Pengenalan Kampus yang pesertanya mencapai 5700 mahasiswa.

“Saya cukup bangga karena memegang seluruh fakultas terutama di pusat. Kita mulai pembentukan di awal terus mengemas mulai dari nol sampai sekarang acaranya. Dari opening sampai nanti closing,” ujarnya saat ditemui di sela acara pembukaan P2K UAD Senin (29/8/2016) di Gor Amongrogo.

Ada hal yang berbeda dalam pelaksanaan P2K tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang paling mencolok adalah minimnya atribut-atribut yang harus dikenakan mahasiswa. Ini sesuai dengan peraturan Kemenristekdikti yang baru, yang tidak memperkenankan adanya atribut yang membebankan mahasiswa baru. Mahasiswa asal Batam ini justru mendukung dan menyambut dengan baik. 

“Menurut saya itu justru menjadi sebuah perubahan yang sangat bagus karena saya lebih suka kalau atribut ditiadakan. Minimal hanya id card saja. Itu kan sebagai identitas mereka dan pembeda antara panitia dan mahasiswa”, jelas mahasiswa Fakultas Psikologi UAD tersebut.

Saat ditanya apa pesan untuk mahasiswa baru ia mengatakan harapannya untuk para mahasiswa baru agar menjadi mahasiswa yang kritis tetapi masuk akal. Hal ini sesuai dengan tema P2K UAD tahun ini yaitu “Bersama UAD Kita Tingkatkan Integritas Moral dan Intelektual dalam Bela Negara Menuju Kemandirian Bangsa.” Jangan menjadi penghianat di tanah air kita, junjung terus cinta tanah air dan bela negara.

Pascasarjana Luluskan 32 Cum Laude, 2 Mendapat IPK 4,00

Periode wisuda 20 Agustus  2016 pada Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD), telah berhasil meluluskan 133 mahasiswa. Sebanyak 32 di antaranya berhasil lulus dengan predikat cum laude.

Dilaporkan melalui web http://pascasarjana.uad.ac.id/, 2 wisudawan Prodi Magister Farmasi, yaitu Muhammad Reza Ramadhani dan Ana Husnayanti, meraih IPK 4,00.

Magister Farmasi sendiri berhasil meluluskan 21 mahasiswa, dengan 9 mahasiswa berhasil lulus dengan predikat cum laude.

Magister Pendidikan Fisika meluluskan 14 mahasiswa, 1 lulus dengan predikat cum laude. Magister Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) meluluskan 28 mahasiswa, 20 cum laude. Magister Manajemen Pendidikan meluluskan 9 mahasiswa, 1 mahasiswa dengan predikat cum laude. Berikutnya, Magister Psikologi Sains berhasil meluluskan 56 mahasiswa, dan 1 mahasiswa lulus dengan predikat cum laude. Magister Psikologi Profesi berhasil meluluskan 5 mahasiswa.

Secara keseluruhan , acara wisuda yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) pada Sabtu (20/08/2016), telah meluluskan 1.057 wisudawan.

“Sebenarnya, yang wisuda tahun ini hanya 1.051, 6 sisanya merupakan mahawiswa yang pada periode lalu tidak ikut wisuda,” kata Ridwan selaku staf Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD. (Dok)

Kontribusi Pendidik UAD dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII

Sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang merupakan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus memberikan kontribusinya dalam perhelatan akbar Nasyiatul Aisyiyah (NA).

Dalam Muktamar ke-XIII yang dilaksanakan pada Kamis-Minggu (25-28/8/2016) di Yogyakarta, NA memberikan kesempatan bagi kaum muda Indonesia untuk berkreativitas dengan dakwah. Hal ini dibuktikan dengan diangkatnya tema Pergerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa.

Serangkaian kegiatan telah diselenggarakan guna menyukseskan acara ini. Misalnya, bazaar, konsultasi kesehatan fisik dan jiwa, educare, dan sebagainya. Sementara itu, peran UAD adalah memberikan sumbangsihnya dalam pengiriman mahasiswa di bagian edukasi dan konsultasi psikologi.

Saat ditemui di ruang E402 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), sebanyak 15 mahasiswa Prodi Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD tengah berkesempatan menjadi pendamping balita.

Mereka merupakan mahasiswa program magang terapan, yang sebelumnya berada di PAUD Nur’aini, Ngampilan, Bantul.

“Kami sengaja mengajak mahasiswa UAD untuk menjadi pendamping dalam kegiatan educare ini, karena mereka telah berpengalaman dalam bidangnya,” tutur Dewi Mahmudah, koordinator educare yang juga salah satu pengajar di PAUD Nur’aini.

Educare merupakan sarana pendidikan yang terdiri atas taman belajar balita dan ruang laktasi. Diadakannya taman belajar balita ini ditujukan untuk membantu peserta muktamar dalam hal pengasuhan anak-anak.

Sementara itu, Laila Nurul yang merupakan mahasiswa semester 7 Prodi PG-PAUD menuturkan, “Dengan educare ini, peserta dapat terfokus dalam bermuktamar, dan anaknya pun akan terus terpantau oleh ahli. Jadi, tidak perlu risau dengan semuanya.”

Ia mengaku merasa senang dapat berkontribusi dalam kegiatan muktamar.

“Dengan hal ini, saya dapat menambah pengalaman, serta lebih mengerti karakter banyak anak,” ucap Nurul, yang berharap dapat mendunia dengan menjadi guru PAUD ini. (AKN)

Nasyiah Adalah Ladang untuk Berkemajuan

“Berkemajuan, berarti berorientasi ke depan, mengantisipasi isu-isu yang ada, serta menanggapi tantangan global,” ujar Dr. Rahmawati Husein, Ph.D. ketika mengisi materi tentang Perempuan Berkemajuan: Tantangan di Kancah Nasional dan Global.

Rahmawati Husein merupakan satu dari dua tokoh yang menjadi pemateri dalam acara Temu Tokoh Nasional pada pelaksanaan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah (NA) ke-XIII di Yogyakarta. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum NA, dan saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015–2020.

Dalam pembahasan materi, ia menjelaskan beberapa bagian. Di antaranya, tugas setiap anggota NA dalam berkemajuan, juga modal dalam berkemajuan.

Menurutnya, seorang Nasyiah harus relevan dalam menyikapi gerakan response terhadap dinamika global dan nasional, futuristik, senantiasa menggunakan inovasi dan teknologi dalam memaknai dakwah, serta teguh terhadap karakter, nilai agama, dan mengagungkan kemanusiaan.

“Yang paling penting adalah, NA merupakan ladang untuk berkemajuan,” tegasnya.

Selain Rahmawati, dalam acara yang diadakan pada Kamis (25/8/2016), bertempat di Aula Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Ringroad Selatan, Banguntapan, Bantul, dan dimoderatori oleh Aryati Dina Puspitasari, M. Pd. tersebut menghadirkan pula Prof. Dr. H.M. Amien Rais. M.A. sebagai pembicara. (AKN)

Pembukaan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII

Penyelenggaraan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah (NA) ke-XIII dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr. H. Haedar Nashier. Acara yang diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut, dihadiri oleh 2000 peserta dari 34 wilayah di Indonesia.

Selain Ketua Umum PP Muhammadiyah, Muktamar NA yang bertemakan “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa” juga turut menghadirkan tokoh-tokoh nasional. Di antaranya Prof. Dr. Muhadjir Effendy, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI), perwakilan dari Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), serta tokoh-tokoh penting lainnya.

Diketahui, Muktamar NA merupakan musyawarah tertinggi dalam organisasi NA. Tahun ini, acara dilangsungkan secara meriah dan semarak dengan ribuan peserta yang berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, mulai Kamis-Ahad (25-28/8/2016). Tahun sebelumnya, acara diselenggarakan di Lampung.

Hajat besar ini tidak terlepas dari kerja sama berbagai pihak. Seperti, partisipasi dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), serta Universitas Aisyiyah (Unisa), selaku AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di DIY.

Dalam sambutannya, Muhadjir Effendy berujar, “Pendidikan yang baik adalah mampu meningkatkan aktualisasi pelajarnya. Dalam hal ini, pendidikan keluarga, terutama ibu sebagai seorang pendidik pertama bagi anak-anaknya menjadi kunci dalam pengembangan sumber daya manusia di masa mendatang.”

Muhadjir berharap agar seluruh warga NA senantiasa mendukung dan mengawal setiap agenda Mendikbud, serta memberikan kontribusi yang nyata dan berkualitas dalam bertindak demi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di akhir sambutan, ia mengajak seluruh warga NA untuk pro-aktif dalam mengembangkan program pendidikan. Mulai dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), sampai jenjang Perguruan Tinggi (PT). (AKN)

Mencari Inspirasi dalam Temu Tokoh Nasional Perempuan Muda Nasyiatul Aisyiyah

Dilandasi sebagai ajang silaturahmi, berbagi motivasi, serta mencari inspirasi, acara Temu Tokoh Nasional Perempuan Muda Nasyiatul Aisyiyah diadakan dalam serangkaian kegiatan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah (NA) ke- XIII di Yogyakarta.

Tujuan dari kegiatan temu tokoh ini adalah untuk mendapatkan berbagai inspirasi dari tokoh-tokoh nasional maupun lokal. Sehingga, peserta Muktamar mendapatkan orientasi-orientasi bermanfaat dalam bermuktamar selama empat hari.

Dengan dihadiri oleh sekitar 200 peserta, acara temu tokoh yang bertemakan “Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa”, berjalan dengan lancar. Dalam acara tersebut, hadir dua pembicara, yakni Prof. Dr. H.M. Amien Rais, M.A. dan Dr. Rahmawati Husein, Ph.D.

Acara yang diselenggarakan pada Kamis (25/8/2016), dan bertempat di Aula Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jalan Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul itu turut menghadirkan Normasari S.H., M. Hum. selaku Ketua Umum PP NA periode 2011–2016, juga Dr. Muchlas, M.T., selaku Wakil Rektor UAD. Keduanya turut memberikan sambutan.

Aryati Dina Puspitasari, M.Pd., yang merupakan salah satu Dosen Prodi Pendidikan Fisika (P.Fis) UAD, berperan sebagai moderator. Ia membuat pembicara memaparkan materinya masing-masing.

Amien Rais selaku “Bapak NA” memaparkan tentang kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Menurutnya, sejatinya laki-laki dan perempuan memiliki karakteristik yang sama. Bahkan, dalam al-Qur’an dan al-Hadits pun telah dijelaskan tentang karakteristik tersebut. Seperti, “Yang mukmin adalah laki-laki dan perempuan, yang harus menjaga kehormatan adalah laki-laki dan perempuan, dan lain sebagainya.”

“Jadi, pada intinya, setiap laki-laki dan perempuan itu berkarakter. Bukan gender yang menjadikan derajat manusia, melainkan ilmu pengetahuanlah yang menentukan terangkat derajat manusia,” ungkapnya menegaskan.

Sementara itu, di akhir pemaparan materi, Amien Rais berpesan, “Jangan ada diskriminasi dalam ber-Muhammadiyah. Karena yang paling penting dalam sebuah organisasi adalah fungsi, manfaat, dan faedah.” (AKN)

KKN PPM UAD di Godean Sukses Adakan Bazar

Bazar hasil pemberdayaan masyarakat dalam format KKN PPM, digelar di lapangan Godean. Kegiatan bazar tersebut berlangsung dari 22–28 Agustus 2016. Produk-produk yang dipajang merupakan hasil karya pendampingan mahasiswa KKN UAD terhadap masyarakat Dusun Kremen, Geniten, dan Jetis 7 Desa Sidoagung, Kecamatan  Godean, Kabupaten Sleman, DIY. Program pendampingan ini diusung oleh Nina Salamah dan Sunarti selaku dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan mengambil tema “Inisiasi Program Pra-nikah pada Kelompok Remaja di Desa Sidoagung, Godean”. 

Remaja desa Sidoagung dilatih untuk menyablon; membuat makanan ringan yang terbuat dari ketan; membuat kerajinan tangan seperti dompet, pita rambut, dan gelang yang terbuat dari bahan bekas. Hasil dari pelatihan yang selama ini diberikan kepada warga, dipajang dan dipasarkan dalam bazar tersebut.

Menurut Nina Salamah, program tersebut diambil karena merasa miris melihat banyak anak muda yang menikah tetapi belum siap, baik secara mental maupun finansial. Sehingga, banyak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga bahkan berujung pada perceraian. Hal ini juga disampaikan oleh Yuni. Salah satu remaja warga Sidoagung yang mendapat pelatihan.

Yuni mengatakan, “Kami merasa terbantu dengan adanya pelatihan keterampilan yang diberikan oleh mahasiswa KKN UAD. Harapannya, selain mengisi waktu luang karena putus sekolah, ke depannya hal ini dapat dijadikan sebagai bekal untuk tambahan penghasilan.”

Dr. Abdul Fadlil, M.T. selaku Wakil Rektor III UAD turut mengunjungi bazar produk hasil KKN PPM. Ia menyambut baik dan merasa bangga dengan kiprah mahasiswa serta dosen UAD di masyarakat.

Ia mengatakan, “Ke depan harus lebih banyak dosen dan mahasiswa yang melakukan pendampingan dalam pemberdayaan masyarakat. Selain bermanfaat bagi masyarakat, hal tersebut juga merupakan gerakan dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah sehingga bernilai ibadah.” (Dok)

Pascasarjana Luluskan 32 Cum Laude, 2 Mendapat IPK 4,00

 

Periode wisuda 20 Agustus  2016 pada Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD), telah berhasil meluluskan 133 mahasiswa. Sebanyak 32 di antaranya berhasil lulus dengan predikat cum laude.

Dilaporkan melalui web http://pascasarjana.uad.ac.id/, 2 wisudawan Prodi Magister Farmasi, yaitu Muhammad Reza Ramadhani dan Ana Husnayanti, meraih IPK 4,00.

Magister Farmasi sendiri berhasil meluluskan 21 mahasiswa, dengan 9 mahasiswa berhasil lulus dengan predikat cum laude.

Magister Pendidikan Fisika meluluskan 14 mahasiswa, 1 lulus dengan predikat cum laude. Magister Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) meluluskan 28 mahasiswa, 20 cum laude. Magister Manajemen Pendidikan meluluskan 9 mahasiswa, 1 mahasiswa dengan predikat cum laude. Berikutnya, Magister Psikologi Sains berhasil meluluskan 56 mahasiswa, dan 1 mahasiswa lulus dengan predikat cum laude. Magister Psikologi Profesi berhasil meluluskan 5 mahasiswa.

Secara keseluruhan , acara wisuda yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) pada Sabtu (20/08/2016), telah meluluskan 1.057 wisudawan.

“Sebenarnya, yang wisuda tahun ini hanya 1.051, 6 sisanya merupakan mahawiswa yang pada periode lalu tidak ikut wisuda,” kata Ridwan selaku staf Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD. (Dok)

Rektor UAD Terbuka untukTimor Leste

Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengaku sangat terbuka jika dari pihak Timor Leste akan melakukan kerja sama dengan UAD. Hal tersebut disampaikan langsung kepada tiga perwakilan Kementrian Lingkungan Hidup Timor Leste (MCIA) saat melakukan kunjungan ke Laboratotium Penelitian Fakultas Farmasi dan Laboratorium Keliberasi dan Uji (LKU) UAD Yogyakarta Jum’at, (26/08/2016).

Hal senada juga disampaikan pihak Prodi Ilmu Teknologi Pangan UAD, yang diwakili oleh Hari Haryadi, M.Sc. Mereka siap untuk bekerja sama jika dibutuhkan.

“Saat ini kami sedang mengembangkan pangan halal. Kami fokus pada teknologi pangan lokal yang bisa dikembangkan,” terangnya.

Jika pihak Timor Leste berkenan, kata Hari, mereka siap melakukan penelitian mengenai apa pun potentensi yang ada di sana.

Kata Dr. Ernesto Montiero, M.T. sebagai perwakilan dari Timor Leste, “Kami akan sampaikan kepada pemerintah di sana, segala yang kami dapat di UAD, termasuk perihal teknologi pangan. Jika memungkinkan, dapat dilakukan penelitian tentang potensi yang ada di Timor Leste. Selain itu juga dapat diadakan pelatihan atau semacam seminar.”

Kementrian Lingkungan Hidup Timor Leste Kunjungi UAD

Didampingi Smile Groub Yogyakarta, tiga perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup Timor Leste (MCIA) kunjungi Laboratotium Penelitian Fakultas Farmasi dan Laboratorium Keliberasi dan Uji (LKU) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada Jum’at (26/08/2016).

Margi Sasono, M.Si. selaku Direktur Penjaminan Mutu LKU menjelaskan mengenai manfaat serta cara kerja kalibrasi dan uji kepada MCIA.

“Semua alat medis harus dikalibrasi untuk mencapai kualitas standar. Alat yang digunakan oleh instansi, seperti yang digunakan oleh rumah sakit, farmasi, fisika, dan lain sebagainya, harus standar untuk mencapai mutu yang baik,” terang Margi.

LKU sendiri mempunyai visi menjadi institusi yang terpercaya dalam menyediakan layanan kalibrasi serta dapat menjawab berbagai kebutuhan akademik dan medis, dengan mengutamakan mutu maupun kepuasan pelanggan serta masyarakat.

Sementara itu, misinya adalah melakukan sistem manjemen mutu laboratorium yang berbasis pada SNI ISO/IEC 17025:2008; mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada bidang kalibrasi; serta mengembangkan lingkungan hidup kalibrasi sesuai dengan kebutuhan akademik, industri, dan medis.

Dr. Ernesto Montiero, M.T. perwakilan dari Timor Leste mengatakan bahwa kunjungan ini sangat menarik dan senang dengan sambutan yang diberikan UAD.