Mengenal Budaya Thailand di UAD

Sabtu, (28/11/2015), Kantor Urusan Internasional (KUI) perkenalkan mahasiswa Thailand dalam Forum Budaya Internasional “Amazing Thailand” di hall kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Menurut Desi, salah satu staf KUI, acara tersebut tidak hanya memperkenalkan mahasiswa Thailand, tetapi juga memperkenalkan budaya, kuliner, bahasa dan hal-hal yang berhubungan dengan bangsa Thailand.

“Acara ini adalah cara KUI untuk mendekatkan mahasiswa lokal dan mahasiswa internasional. Kami berharap mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing kenal lebih dekat dan saling membuka wawasan. Terutama mahasiswa asing harus lebih aktif. Jika mahasiswa asing aktif, maka mereka akan lebih gampang belajar bahasa Indonesia,” ucap Desi dalam sambutannya mewakili KUI.

Sebelumnya, di acara yang sama, KUI juga memperkenalkan budaya, bahasa, dan kuliner Malaysia melalui mahasiswa Malaysia yang kuliah di UAD. Bulan depan KUI, akan memperkenalkan budaya, bahasa, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan bangsa Tiongkok.

Acara yang disambut antusias oleh mahasiswa lokal tersebut juga memberikan makanan gratis khas Thailand yang dimasak oleh mahasiswa Thailand.

Hasil Memuaskan dari Perencanaan yang Baik

Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam organisasi, semua orang dapat menuangkan gagasan-gagasan mereka untuk menjalankan suatu kegiatan. Mahasiswa sebagai agent of change (agen perubahan) tentunya memiliki pemikiran-pemikiran yang baru, guna memecahkan suatu permasalahan demi terciptanya tujuan bersama. Mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis mengenai hal-hal baru. Untuk merealisasikan semua itu, organisasilah yang menjadi wadahnya.

Mengingat pentingnya organisasi, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah Universitas Ahmad Dahlan (PK IMM TDI UAD) mengadakan Latihan Dasar Organisasi (LDO) yang bertempat di Wisma Kaliurang, Sleman, DIY pada Sabtu-Minggu (21-22/11/2015).

Kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa kader IMM FTDI yang terdiri dari program studi Tafsir Hadits, Bahasa dan Sastra Arab, juga Pendidikan Agama Islam. Tidak hanya itu, beberapa kader dari PK IMM fakultas lain seperti BPP (BK, PGSD, PGPaud) dan Farmasi juga berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan yang merupakan program kerja bidang Kader tersebut berisi pemaparan materi tentang cara berorganisasi yang baik dan pengaplikasiannya. Pematerinya adalah Laddy Farhana sebagai ketua umum PC Djasman Al Kindi, dan Fuad  Amsyari sebagai perwakilan dari Koordinasi Komisariat UAD. Selain itu, terdapat pula jalan sehat dan beberapa games yang didalamnya menjadi wadah untuk mengaplikasikan materi yang telah didapat.

“Kegiatan LDO kemarin sangat bermanfaat bagi saya. Materi yang telah didapat bisa langsung diaplikasikan pada games. Seperti perencanaan, pelaksanaan, dan kerja sama yang baik dalam sebuah tim sehingga dapat mencapai tujuan bersama,” kata Himawati Fadliyah, mahasiswa PAI semester 1 saat ditemui usai kegiatan. (AKN)

Dikti Minta UAD Merealisasikan Penguatan Kelembagaan

Setelah mengalami kegagalan dalam menjalani Program Penguatan Kelembagaan di perguruan tinggi, Kemenristek Dikti mencari formula baru. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang telah lebih dulu membangun sistem kelembagaan dipercaya Dikti untuk merealisasikan dengan hibah.

Membangun sistem kelembagaan yang kuat dan berpengaruh memang tidak gampang. Demikian ditegaskan Dr. Kasiyarno M.Hum., Rektor UAD saat membuka Workshop Hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) UAD bertema Academy Mobility Programme for Student di Hotel Santika, Jalan Jenderal Soedirman, Sabtu (21/11/2015).

Menurut Kasiyarno, membangun penguatan kelembagaan dibutuhkan banyak hal. Misalnya, program, networking, promosi, dana, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang mau bekerja keras.

“Itu yang sudah dilakukan UAD. Karena program Kemenristek Dikti gagal, UAD yang punya pengalaman diminta merealisasikan dengan hibah. Ini sudah berjalan tahun ketiga,” ucapnya.

Kasiyarno memberi contoh, UAD merupakan PTS yang memiliki mahasiswa asing terbesar saat ini.

“Ada 500 mahasiswa asing telah lulus dan baru kuliah di UAD dari 17 negara, dan setiap tahun selalu meningkat,” jelasnya.

Workshop tersebut diikuti 80 PTN/PTS se-Indonesia. Kegiatannya menghadirkan narasumber Purwanto Subroto Ph.D., Dr. Edwan Kardena, Ellena Williams, Ida Puspita MA.Res., Rai Rake Setiawan MSA., Ulaya Ahdiani M.Hum., dan Dian AK M.Pd.

Gangguan Disleksia Menjadi Perhatian UAD

"Pendidikan adalah hak semua anak. Siapapun anak seharusnya bisa mengakses pendidikan dengan layak, termasuk penyandang disleksia," kata Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang juga Ketua Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) Cabang Yogya Dr Kasiyarno MHum, Kamis (26/11/2015).

Hingga kini, lembaga pendidikan di Indonesia belum banyak yang berpihak pada disleksia atau gangguan perkembangan baca-tulis pada anak. Terbatasnya akses pendidikan bagi penyandang kesulitan belajar membaca dan menulis ini menjadikan pengembangan diri pada anak terhambat.

Kasiyarno menyampaikan hal tersebut berkaitan akan diselenggarakannya Seminar Nasional bertajuk 'Mengenal dan Memahami Disleksia' oleh ADI Cabang Yogya di Islamic Center Kampus IV UAD Jalan Ringroad Selatan Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta, Jumat (27/11/2015).

Seminar Nasional bakal menghadirkan pembicara Ketua Umum ADI Pusat yang juga Spesialis Anak dr Kristiantini Dewi SpAK, Peneliti dari British Dyslexia Association), Konsultan Syaraf Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) Bandung Dr Purboyo Solek SpA (K).

"Tujuan dari seminar ini adalah mengenalkan kepada masyarakat luas, jika penyandang disleksia juga membutuhkan akses layanan pendidikan guna menunjang tumbuhkembangnya. Layanan pendidikan tidak boleh diskriminatif, sehingga semua orang berhak mendapatkannya," katanya.

Menurut Kasiyarno, hingga kini lembaga pendidikan yang ada di Indonesia masih diskriminatif terhadap penyandang disleksia, sehingga tumbuhkembang anak tersebut terhambat. Meskipun sejumlah lembaga pendidikan formal membuka layanan bagi disabilitas, namun sumber daya dan fasilitasnya belum memadai.

"Melalui seminar ini diharapkan semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah dan masyarakat luas semakin peduli terhadap penyandang disleksia ini. Karena dengan bekal pendidikan memadai diharapkan tumbuhkembangnya juga semakin membaik," kata Kasiyarno. (doc)

Network dan Berani Berwirausaha, Siapa Takut!

“Setiap saya mengembangkan usaha, selalu melibatkan orang terdekat, khususnya mahasiswa UAD. Salah satu tujuan mendirikan usaha adalah untuk memberdayakan orang,” kata Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum., yakni pengusaha Tour and Travel yang juga menjadi dosen Pendidikan Bahasa Inggris.

Dosen yang pernah menjadi Kaprodi Pendidikan bahasa Inggris (PBI) tersebut mengaku, salah satu kunci suksesnya adalah melepaskan gengsi, termasuk status sebagai dosen. Ia mengajak alumni UAD untuk kerja bersama menjalankan usahanya dengan bagi hasil.

Selain Abbas, ada juga alumni PBI, Seliawati S.Pd . yang menjadi usahawan yaitu Owner Bunda Laundry & Pengusaha Mainan Bayi.

Ia mengatakan bahwa rasa ingin tahulah yang membawanya menjadi usahawan sukses. Meskipun meniru, ia tetap menggunakan kreativitasnya. Sedikit dimodif agar berbeda dan lebih punya khas. Selama ini, sudah banyak usaha yang ditekuni, dari menjual batik, plastik, kelontong, dan beberapa usaha lainnya. Namun untuk saat ini, Esti dan suaminya menjalankan bisnis laundry dan kuliner.

Esti menghimbau kepada alumni yang ingin mencoba dunia wirausaha, janganlah menganggap waktu sebagai penghalang, karena yang menentukan adalah kita sendiri.

“Kalau kita mau, semuanya bisa dilakukan. Kalau melakukan sesuatu lakukanlah sekarang, apa lagi sekarang lebih mudah karena HP bisa membantu untuk usaha,” kata Esti saat diskusi Obrolan Angkringan Kamada, Keluarga Alumni Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Sabtu, (20/11/2015) di Jalan Veteran 120 UH IV Veteran 120 UH IV.

Acara yang juga dihadiri para alumni UAD ini, juga menghadirkan Wakil Rektor III Dr. Fadlil. M.T. dan Triantoro Safaria, S.Psi., Ph.D. selaku  kepala Career Development Center (CDC). Acara diskuti perdana ini mengangkat tema “Network dan Berani Berwirausaha, Siapa Takut”.

Selain beberapa alumni tersebut, Tuti bersama suaminya, Singit, juga memberikan pengalamannya kepada alumni. Bergerak bersama, setelah berkali-kali melakukan usaha terpisah dengan suaminya tidak berhasil, akhirnya mereka berhasil setelah mereka kerja sama.

“Konsisten adalah kuncinya. Rezeki tidak melulu materi, tapi bertahan dalam melakukan suatu juga merupakan rezeki,” begitulah yang dilakukan selama ini.

Mereka berharap acara Kamada ini terus berlanjut dan semakin membangun relasi dengan siapa pun agar ada masukan.

Karyawan UAD Kembali Dipercaya sebagai Penerjemah Pemerintah Jepang

 

Nurun Isnaeni, karyawan Kantor Urusan Internasional Universitas Ahmad Dahlan (KUI-UAD) kembali dipercaya sebagai salah satu penerjemah oleh pemerintah Jepang dalam acara tahunan  “Study In Japan Fair 2015”.

Acara yang diselenggarakan oleh Japan Student Service Organization (JASSO) telah dua kali memberikan kepercayaan kepada UAD sebagai penerjemah. Tahun lalu, Nurun juga diminta untuk menjadi penerjemah di acara yang sama. JASSO menyelenggarakan acara tersebut di dua kota besar di Indonesia, The Square Ballroom Surabaya dan Jakarta Convention Center Jakarta.

“Tahun ini saya menjadi penerjemah di Shinjuku Japanese Language Institute, Tokyo, Jepang,” kata Nurun dalam laporan ke UAD.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 14 November 2015 tersebut diadakan di Surabaya. “Acara itu diikuti oleh 58 peserta dari universitas-universitas, sekolah bahasa Jepang, dan institusi-institusi dari Jepang,” lanjutnya.

Para pengunjung yang hadir pada acara tersebut berasal dari latar belakang pendidikan beragam. Mulai dari mahasiswa, pelajar SMA, hingga pelajar SMP. Sementara itu, pada tanggal 15 November 2015 di acara yang sama, juga diadakan di Jakarta Convention Centre diikuti oleh 82 peserta.

“Umumnya para pengunjung menanyakan tentang gaya hidup di Jepang, bagaimana cara mendapatkan makanan halal di sana, dan lain-lain.”

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa ia harus menerjemahkan pertanyaan-pertanyaan tersebut secara rinci seperti menjelaskan tentang pengalamannya selama belajar di Jepang. Nurun sendiri sudah pernah belajar di negara Sakura tersebut selama dua tahun sebelum bekerja di Kantor Urusan Internasional UAD. 

Asyiknya Obrolan Angkringan Kamada UAD

Diketuai Purnomo, Keluarga Alumni Universitas Ahmad Dahlan yang biasa disingkat Kamada Yogyakarta pada Sabtu, (20/11/2015) mengadakan acara diskusi perdana di jalan Veteran 120 UH IV Veteran 120 UH IV. Diskusi yang diberi judul Obrolan Angkringan Kamada mengangkat tema “Network dan Berani Berwirausaha, Siapa takut”.

“Ini adalah acara perdana sekaligus untuk mensosialisasikan kepada alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) agar tahu bahwa ada wadah bagi alumni jika ingin sharing berbagai hal,” kata  Purnomo dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, hadir Azwar Abbas, S.Pd. M. Hum. (Pengusaha Tour and Travel), Seliawati S. Pd. (Owner Bunda Laundry & Pengusaha Mainan Bayi) dan Sugeng Handoko, S.T. (Sosial Prenership).

Selain itu, hadir pula Wakil Rektor III Dr. Fadlil. M.T. dan Triantoro Safaria, S.Psi., Ph.D.  kepala Career Development Center (CDC) sekaligus alumni UAD, alumni yang sudah menjadi dosen di UAD, dan beberapa yang berwirausaha.

Selain temu kangen, dan dapat ilmu tentang kewirausahaan, juga ada dua angkringan gratis. Ahid Maulana berharap acara seperti ini berjalan dengan lancar dan rencananya acara tersebut akan diadakan setiap bulan sekali.

Bagi teman-teman alumni yang ingin ikut silakan hadir dan kunjungi sekretariat Kamada di alamat jalan Veteran 120 UH IV-Yogyakarta, dekat rumah sakit Hidayatullah.

Maju dengan Kuasai Ilmu Pengetahuan

“Setiap tahun, Indonesia meluluskan 5 jutaan siswa, dan hanya sekitar 25 persen yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi,” Kata Dr. Kasiyarno. M. Hum. saat memberikan sambutan kepada 300 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ikut Achievement Motivation Training Action di Graha Wana Bhakti Yasa, Minggu, (15/11/2015).

“Anda ini adalah generasi beruntung, bisa melanjutkan di perguruan tinggi. Tidak banyak orang yang bernasib seperti Anda. Karena itu, manfaatkanlah selama di bangku kuliah. Indonesia bergantung kepada Anda yang beruntung ini.”

Lebih lanjut, Kasiyarno menghimbau mahasiswa agar mengejar ilmu, seperti dalam sebuah hadits, jika ingin sukses di dunia maka kuasai ilmu pengetahuan. Salah satu untuk bisa memerdekakan Indonesia, belajarlah pengetahuan teknologi. Saat menguasai ilmu pengetahuan, insya Allah kita tidak akan lagi impor dari luar.

Achievement Motivation Training Action merupakan acara susulan dari pengenalan kampus. Mahasiswa yang ikut adalah mahasiswa yang tidak bias ikut pengenalan kampus. “Perguruan Tinggi wajib menyambut mahasiswa baru, Achievement Motivation Training Action adalah cara kami menyambut mahasiswa,” terang Wakil Rektor III Dr. Fadlil. M.T.

UAD sendiri menerima sekitar 5 ribu mahasiswa baru pada periode 2015-2016. Tercatat sekitar 15-16 ribu yang mendaftar, tetapi yang diterima hanya 5 ribuan mahasiswa.

“Anda adalah mahasiswa pilihan. Maka, tunjukkanlah bahwa Anda sekalian adalah mahasiswa terpilih,”  pinta Kasiyarno sebelum mengakhiri sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula sebagai pembicara adalah Prof. H. Lincolin Arsyad Ph.D. yang berbicara tentang cara menghadapi tantangan global khususnya MEA. Selain itu juga ada Patisina, alumnus UAD yang mengulas salah satu cara menghadapi tantangan global dan MEA, yakni dengan menjadi seorang entrepreneur.

Melihat Prestasi Mahasiswa Asing UAD

 

Tim mahasiswa internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara 2 Lomba Video Promosi Indonesia dalam International Student Summit yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang pada 15-18 November 2015.

UAD diwakili oleh tiga mahasiswa internasional, yakni Feng Yangming (Reza) asal Tiongkok, Prodi Sastra Indonesia (program reguler); Ali Abdul Raoof (Ali) asal Yaman, Prodi Teknik Kimia (program reguler); dan Liana Snytsar (Liana) asal Ukraina (darmasiswa).

Pada ajang tersebut, Juara 1 diraih UNS dan Juara 3 Atmajaya Yogyakarta. Mereka menyisihkan finalis dari UI, UNDIP, Universitas Parahyangan, UNY, Universitas Negeri Malang, UNPAD, dan UMS.

Video mahasiswa internasional dapat dilihat di youtube di bawah ini. https://www.youtube.com/watch?v=iOOWCpVUSJI&feature=youtu.be

UAD sendiri telah banyak melahirkan mahasiswa asing berprestasi. Tahun lalu pada event yang sama di UGM, mahasiswa UAD dari Tiongkok prodi Ekonomi juga menjadi juara 2 lomba menulis esai bahasa Indonesia.

Beberapa bulan yang lalu, Liana meraih medali perak pada Invitasi Nasional Tapak Suci di UNAIR Surabaya. Ali Yaman bersama tim futsalnya juga menjadi Juara 1 dalam kompetisi futsal dalam rangka Milad Teknik Kimia ke-19.

“Mahasiswa internasional tahun ini cukup aktif pada kegiatan ekstrakurikuler di UAD, termasuk menjadi anggota beberapa UKM,” terang Kepala Kantor Urusan Internasional, Ida Puspita.  

Lebih lanjut, Ida menjelaskan bahwa mahasiswa dari Korea Selatan, Kim Soo Yoen, aktif dalam UKM Lensa dan Liana di UKM Tapak Suci.

 

Perguruan Muhammadiyah Terus Berbenah

Diikuti sekitar 72 peserta, utusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTM/A) se-Indonesia mengikuti seminar yang berteman “Pembekalan dan Penjelasan tentang Perubahan Prosedur Pendirian, Perubahan, Penggabungan Perguruan Tinggi” di Hotel Sargede Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Rabu, (18/11/2015).

Acara yang diadakan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bekerja sama dengan UAD ini disambut langsung oleh Rektor UAD, Dr. Kasiyarno. M. Hum. Menurutnya, acara ini menjadi media untuk memperbaiki dan memberi jalan untuk memperlancar proses Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah yang ingin berkembang.

“Kami sangat berterima kasih kepada majelis dikti yang terus mempercayai UAD untuk mengadakan kegiatan. Apa lagi berbicara tentang pengelolaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan untuk perkembangan PTM/PTA ke depan,” ucap Kasiyarno

“Ada 23 perguruan tinggi yang sudah siap, dan sudah 12 yang sudah proses. Adanya proses yang belum berstandar membuat prosesnya mengalami kendala. Di sini, kita akan menjaring apa saja yang menjadi kendala agar nanti ketemu jalan keluarnya,” terang Muhammad Samsudin,. S.Ag M.Pd. perwakilan majelis dikti.

Selain usulan perubahan penggabungan dan prosedur, juga ada beberapa yang sedang mengajukan prodi. UAD sendiri sedang mengajukan beberapa prodi. Psikologi S-3. Pendidikan Matematika S-2. Teknik Informasi S-2. dan beberapa prodi S-2.