Mahasiswa PBSI Sambut Bulan Bahasa dengan Pentas Seni

 

“Dari, oleh, dan untuk tiga pilar Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)”. Begitulah semangat mahasiswa PBSI Universitas Ahmad Dahalan (UAD) untuk meramaikan bulan bahasa.

Tercatat, ada 20 pembaca puisi dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), Jaringan Anak Bahasa (JAB), Kreativitas Kita (Kreskit), dan Komunitas Jejak Imaji yang turut memeriahkan dalam menyambut bulan bahasa pada Selasa, (27/10/2015) di depan kampus II UAD.

Selain diisi dengan pembacaan puisi, pada kesempatan tersebut juga diisi oleh musikalisasi puisi, pembacaan cerpen, drama, dan tari.

Bagi Devi, salah satu mahasiswa PBSI, acara tersebut adalah momentum bagi mahasiswa untuk menunjukkan pentingnya bahasa bagi bangsa. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu dari keragaman bahasa daerah, budaya yang berbeda-beda. Karena itu, bahasa Indonesia penting bagi jurusan bahasa dan penggunanya.

“Selain ingin memeriahkan bulan bahasa, acara ini juga dalam rangka menyambut Milad PBSI yang rangkaiannya akan dibuka tanggal 9 November 2015 mendatang,” terang Devi, yang juga membaca puisi pada malam itu.

2 Mahasiswa BK UAD Raih Juara

Dua mahasiswa dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi dengan berhasil meraih Juara 3 atas nama Wuni Indriyani dan Juara Harapan 2 atas nama Fitria Nur Annisa. Mereka mengikuti kegiatan Guidance And Counseling Smart Competition National 2015 yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang yang bekerja sama dengan Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) (19/10/15).

Prof Dr. Mungin Edy Wibowo, M.Pd., Kons. selaku Ketua Pengurus Besar ABKIN mengapresiasi kegiatan seperti ini yang diselenggarakan tiap tahun dan pada tahun ini merupakan tahun ketiga. Ia juga menyampaikan, acara ini selain sebagai ajang kompetisi mahasiswa sekaligus sebagai ajang silaturahmi mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta yang menyelenggarakan Prodi BK di seluruh Indonesia.

Caraka Putra Bhakti, sebagai salah satu pembimbing dari UAD menyampaikan bahwa Prodi BK UAD selalu aktif mengikuti lomba-lomba semacam ini.

“Untuk tahun ini, kami mengirimkan 11 mahasiswa dari semester lima dan semester tujuh dengan menyiapkan seluruh kekuatan yang kami miliki,” terangnya.

Kompetisi yang diikuti 20 Perguruan Tinggi ini dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama seluruh peserta mengerjakan soal-soal tentang wawasan keBKan setelah itu dilanjutkan lima mahasiswa dengan nilai tertinggi masuk ke tahap kedua  mengerjakan dan menganalisis kasus dengan pendekatan dan teori konseling. Setelah itu, mereka mempresentasikan di depan dewan juri.

Alhamdulillah, sebelas mahasiswa dari UAD masuk 17 besar dari 75 peserta yang mengikuti acara tersebut,” kata Ariadi Nugraha, dosen BK sekaligus Humas FKIP UAD. (doc)

UAD Jalin Kerja Sama Bentuk Mini Bank dengan Bank Syariah Bukopin

 

Dalam upaya meningkatkan pelayanan perbankan syariah, Bank Syariah Bukopin (BSB) membentuk Mini Bank Syariah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Pembentukan Mini Bank Syariah ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BSB dengan UAD tentang penyelenggaraan program Mini Bank Syariah di Laboratorium Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh  Pemimpin  Cabang  BSB  Yogyakarta, Muhammad Donni Riyangga dengan  Dewi Amalia, S.E., M.Si selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UAD Yogyakarta dan disaksikan oleh Direktur Utama BSB Riyanto.

Riyanto menuturkan kerja sama ini merupakan lanjutan kerja sama yang telah berlangsung dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. “UAD adalah salah satu Amal Usaha yang dimiliki oleh Muhammadiyah yang bergerak di bidang pendidikan,” kata Riyanto, dalam siaran pers, Rabu (21/10/2015).

Terkait penyelenggaraan program Mini Bank Syariah, lanjut Riyanto, BSB tak hanya menyediakan software. Hadirnya laboratorium tersebut juga diharapkan membantu kampus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan kompetensi, sebagaimana dibutuhkan industri perbankan syariah.

“Kami sepakat membantu pihak kampus menghadirkan laboratorium perbankan syariah sebagai sarana praktik bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) di kampus tersebut,” terangnya.

Selain kerja sama, penyelenggaraan program Mini Bank Syariah, BSB juga melakukan penandatangan perjanjian kerja sama tentang pelayanan dalam Pembayaran Keuangan Mahasiswa UAD. Riyanto memaparkan dengan adanya penandatanganan perjanjian kerja sama ini, maka BSB akan menyediakan jasa layanan pembayaran keuangan Mahasiswa UAD yang meliputi Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) secara online.

Selain SPP Online, BSB juga melakukan kerja sama dengan UAD mengenai jasa layanan perbankan elektronis Cash Management BSB yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara Real Time On-Line.

“Adanya penandatanganan tentang Mini Bank Syariah, SPP Online dan Cash Management di kampus tersebut menunjukkan BSB peduli pendidikan. Dengan laboratorium perbankan ini, dosen dan civitas akademik bisa mempelajari praktik perbankan syariah,” ujarnya.

Saat ini, BSB telah memiliki 23 kantor di seluruh Indonesia, dengan 76 kantor layanan syariah.

UAD Adakan Seminar Internasional ICSITech 2015

 

 

The 2015 International Conference on Science in Information Technology (ICSITech) adalah seminar internasional pertama yang diselenggarakan atas kerja sama Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Mulawarman, UPN “Veteran” Yogyakarta, dan Universiti Teknologi Malaysia.

“Rencananya, acara ICSITech ini akan rutin setiap tahun,” terang M Aziz, humas acara  tersebut.

Lebih lanjut Aziz menjelaskan, pada 27-28 Oktober 2015 ini, UAD ditunjuk sebagai host, di Eastparc Hotel Yogyakarta. Untuk rencana selanjutnya,  yakni 26-27 Oktober 2016, akan diselenggarakan di Balikpapan dan Universitas Mulawarman sebagai host. Pada 2017 diselenggarakan di Malaysia dengan host Universiti Teknologi Malaysia, dan tahun 2018 di Bandung, dengan UPI sebagai host.

“ICSITech 2015 disponsori oleh IEEE Indonesia Section sebagai Co-Technical Sponsor. Oleh karena itu, semua makalah yang diterima dan dipresentasikan pada ICSITech 2015 akan dikirim untuk dievaluasi dipublikasikan melalui IEEE Xplor yang terindeks SCOPUS,” lanjut Aziz.

Selain itu, beberapa penulis dan presenter yang papernya terseleksi, akan diundang untuk melakukan revisi dan penambahan konten untuk dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi. Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan pendanaan dari Kementerian Reiset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (RISTEKDIKTI) melalui hibah bantuan penyelenggaraan konferensi Internasional tahun 2015.

Sponsor lain yang turut membantu menyukseskan ICSITech 2015 antara lain, Universitas Sriwijaya, Universitas Malaysia Pahang, dan PT Qwords International Company, serta pengelola jurnal TELKOMNIKA (Telecommunication, Computing, Electronics and Control) (ISSN : 1693-6930, e-ISSN: 2302-9293, SCOPUS indexed), International Journal of Advances in Soft Computing and Its Applications (ISSN: 2074-8523, SCOPUS indexed), dan Journal of ICT Research and Applications (ISSN: 2337-5787, SCOPUS indexed).

ICSITech 2015, mengangkat tema “Big Data Spectrum for Future Information Economy” yang akan dijabarkan oleh tiga keynote speaker yaitu Prof. Siti Mariyam Shamsuddin (UTM Big Data Centre, Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia), Prof. RafaΕ‚ DreΕΌewski (AGH University of Science and Technology, Poland), dan Prof. Shi-Jinn Hong (National Taiwan University of Science and Technology, Taiwan). Mereka akan mempresentasikan topic big data baik dari sisi konsep maupun aplikasi. Di antaranya meliputi Big Data: Challenges and Practical Applications, Data Science vs. Big Data @ UTM Big Data Centre, dan Comparison of Data Mining Techniques for Money Laundering Detection System.

Selain itu, juga akan dipresentasikan 66 judul terseleksi dari sejumlah lebih dari 130 paper yang diterima panitia dari para akademisi, praktisi, mahasiswa, serta partisipan lain baik dari dalam maupun luar negeri.

Malaysia Punya Cerita

Setiap tahun, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima banyak mahasiswa asing dari berbagai negara untuk melakukan studi. Baik dari kawasan Asia, seperti Malaysia, Thailand, Tiongkok, Korea Selatan, dan lain-lain, maupun Eropa.

Untuk memperkenalkan budaya dari negara-negara tersebut, maka Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD mengadakan acara pengenalan budaya. Dan, yang pertama adalah Malaysia, yakni dengan tema “Malaysia Punya Cerita”.

Acara yang diadakan Jum’at (16/10/2015) dan bertempat di ruang sidang utama kampus I UAD Jalan Kapas 09, Semaki, Umbulharjo tersebut dihadiri oleh lebih dari 40 peserta dari mahasiswa berbagai fakultas di UAD.

Sebanyak 7 mahasiswa semester 3 berasal dari Universitas Malaya, Malaysia, yang merupakan program Student of Change mempresentasikan berbagai macam budaya Malaysia. Di antaranya segi adat istiadat, pakaian, makanan, tarian, tempat-tempat wisata, serta permainan tradisional. Mereka adalah Abdul Hadi, M. Shahzuwan, Amin, Nurul Afiqah, Bazlin, Nur Shafwah, dan Iman, yang saat ini tengah menempuh studi pada jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) UAD.

“Sebenarnya tidak begitu sulit untuk memperkenalkan budaya kami kepada masyarakat Indonesia, karena persamaannya lebih banyak daripada perbedaannya, apalagi dari makanan. Jika di Malaysia terdapat nasi lemak, maka di Indonesia ada nasi uduk. Begitu pula gamelan, di Malaysia juga ada,” kata Afiqah.

Memang, perbedaan dari Malaysia dan Indonesia hampir tidak bisa dilihat. Hal ini karena kedua negara ini merupakan satu rumpun, yakni Melayu. Afiqah menambahkan, “Mungkin yang sedikit berbeda hanya dari pakaian resmi. Jika di Indonesia, batik merupakan pakaian resmi. Di Malaysia pakaian resminya adalah baju kurung.”

“Ada satu hal yang saya kagumi dari masyarakat Indonesia, yaitu keramahannya. Saya dapat belajar banyak tentang cara harus menyikapi keadaan orang di sekitar, persaudaraan, juga bertoleransi. Kelak, itu akan saya bawa ke Malaysia, karena sesungguhnya ilmu itu dapat berguna setelah diterapkan ke masyarakat luas,” tutup Afiqah. (AKN)

Prodi PBSI FKIP UAD Terakreditasi A

Satu lagi Program Studi (Prodi) di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP-UAD) yang meraih prestasi gemilang. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada tahun ini telah berhasil meraih akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 990/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2015. Maka, di FKIP telah ada dua Prodi yang terakreditasi A, yang sebelumnya diraih Prodi Bimbingan dan Konseling (BK).

Dr. Trikinasih Handayani, M.Si., Dekan FKIP UAD menyambut baik dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada civitas akademika Prodi PBSI yang telah bekerja keras siang malam untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

“Target kami, beberapa program studi di lingkungan FKIP UAD yang lain, bisa menyusul dengan akreditasi yang maksimal,” ucapnya.

Di kesempatan yang lain, Roni Sulistiyo, M.Pd. selaku Sekertaris Prodi PBSI menyampaikan bahwa  kerja keras selama ini dibayar dengan prestasi yang gemilang.

“Ini bukan hanya sekadar kerja Kaprodi dan Dosen di PBSI, tetapi juga kerja keras mahasiswa dan didukung dengan tim fakultas, kepala bidang, biro dan lembaga yang solid, serta dorongan maupun arahan dari pimpinan UAD. (H2)

 

Napak Tilas IMM TDI

 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan salah perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia yang berada di Yogyakarta. Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai organisasi  untuk menumpas penyimpangan-penyimpangan Islam pada masa itu. Sebagai mahasiswa yang sadar akan pentingnya sejarah, maka Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah (IMM TDI) mengadakan napak tilas perjuangan K.H. dalam menegakkan Islam.

Napak tilas merupakan salah satu program kerja bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) pimpinan komisariat IMM TDI. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri organisasi Islam Muhammadiyah serta perkembangan Muhammadiyah sejak dulu hingga saat ini.

Minggu (11/10/2015) sejak pukul 07.00-17.00 WIB, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah (FTDI) UAD mengadakan napak tilas Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta. Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 50 mahasiswa semester 1-7 Program Studi (Prodi) Tafsir Hadits, Bahasa dan Sastra Arab, juga Pendidikan Agama Islam (PAI).

Mahasiswa baru FTDI sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan dengan tema “Berkaca dari Masa Lalu, Mari Tingkatkan Semangat Baru” tersebut. Selain mengetahui sejarah Muhammadiyah, mahasiswa juga dapat mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sosok luar biasa yakni K.H. Ahmad Dahlan.

Dalam kegiatan tersebut, diadakan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah Muhammadiyah, seperti “Langgar Kidoel”, pemaparan materi Kemuhammadiyah oleh Ahmad Nafi’an yang merupakan salah satu cicit K.H. Ahmad Dahlan, serta analisis sosial kepada masyarakat di sekitar Masjid Gede Kauman.

Suwandi, mahasiswa semester 1 prodi PAI menuturkan di akhir kegiatan, “Kita adalah penerus perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dalam menegakkan Islam. Sebagai kaum muda, kita mempunyai tugas besar dalam kemaslahatan umat, yakni membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dengan itu, tujuan Muhammadiyah dapat tercapai.” (AKN)

PPKn UAD Adakan Pelatihan Akhlak Kemanusiaan bagi Pendidik Muslim

 

Bertempat di Lor-In Hotel, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Prodi PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan International Committee of the Red Cross (ICRC) Jakarta, mengadakan pelatihan kepada pendidik muslim mengenai Humanitarial Ethics pada Minggu hingga Kamis (4-8/10/15).

Kegiatan yang diselenggarakan selama lima hari ini tidak hanya diikuti oleh Dosen di lingkungan Prodi PPKN FKIP UAD, tetapi dihadiri juga dari beberapa lembaga antara lain Hizbul Wathan Kwarwil DIY, guru-guru SMP Muhammadiyah di lingkungan Sleman, IAIN Sumatra Utara, PMI Kota Yogyakarta dan Surakarta, beberapa perwakilan dari pesantren di Jakarta, Aceh, dan Makassar, serta dari Thailand.

Kegiatan dibuka oleh Prof Dr. Sabiran selaku Wakil Rektor UAD Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional, dan Andrew B Smith sebagai Koordinator Regional ICRC Bidang Kemanusiaan dari Prancis. Acara ini turut dihadiri Dekan FKIP Dr. Trikinasih Handayani, M.Si serta pejabat struktural di lingkungan UAD dan ICRC Jakarta.

Kegiatan yang diawali dengan selayang pandang tentang ICRC dan gerakan Palang Merah serta Bulan Sabit Merah (ICRC, PMI, IFRC) ini dilanjutkan dengan beberapa materi. Di antaranya pengantar akhlak kemanusiaan, pemberantas dalam konflik bersenjata, hukum humaniter di lapangan, merespons konsekuensi konflik bersenjata, pengantar Hukum Humaniter Internasional (HHI) dan hubungan Islam dengan HHI, serta beberapa materi yang lain.

Dra. Sumaryati, M.Hum. menyampaikan, “Kegiatan ini kami sambut positif khususnya di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Ahmad Dahlan yang Insya Allah akan ditindaklanjuti dengan beberapa kegiatan di prodi, laboratorium, serta kelompok PMI yang ada di prodi PPKn.”

Noe Letto Bicara Fisika di UAD

 

Siapa yang tidak kenal Sabrang Mowo Damar Panuluh, B.Math., B.Sc. (Noe)? Vokalis Grub Band Letto ini, selain mahir bernyanyi, ternyata juga ahli dalam ilmu Fisika. Pada Ahad, 8 November 2015, Noe akan tampil memberikan materi dalam acara Seminar Nasional Quantum 2015 yang mengangkat tema “Fisika dan Budaya Nusantara”. Acara ini bertempat di auditorium utama kampus III UAD Jln. Prof. Dr. Soepomo, Umbulharjo, Yogyakarta. Selain Noe, hadir sebagai pembicara adalah Dr. Sarwanto, S. Pd. M.Si dan Yudiakto Pramudya, Ph.D.

Acara yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika UAD tersebut mengusut isu pendidikan dan budaya yang sampai sekarang ini masih hangat untuk dibicarakan. Pandangan pendidikan dalam budaya di era ini, akan dibahas secara rinci dalam seminar itu.

Fisika yang saat ini jauh dari pandangan budaya nasional, akan berusaha disandingkan dan didekatkan agar ilmu yang dipelajari tidak meninggalkan unsur budaya nasional.

Kontribusi Pemakalah:
Mahasiswa S1 UAD: 250K
Mahasiswa S1, umum & Guru: 300K
Mahasiswa S2 & Peneliti: 350K

Kontribusi Non pemakalah:
Mahasiswa S1 & umum: 50K
Mahasiswa S2, S3 & Peneliti: 100K

Fasilitas:
Seminar kit
Sertifikat
Coffe break
Lunch
Door Prize

Publikasi:
Seluruh makalah yang terpilih untuk dipresentasikan akan dipublikasikan di Prosiding Seminar Nasional Quantum 2015

Pendaftaran online:
28 September 2015 s/d 28 Oktober 2015
di www.hmps.pf.uad.ac.id/quantum2015

Pembayaran online:
Bank BRI Syariah
No. Rekening: 1017225193
a.n. DINA RAHMAH MAULIDA

Info lengkap:
Web: www.hmps.pf.uad.ac.id/quantum2015
E-mail: hmps@pfis.uad.ac.id
FB: Quantum 2015

Contact Person:
085712876728 (Endra)
085643650053 (Jheni)

Salam Quantum 2015!
Salam Fisika Indonesia!

 

UAD Semakin Meningkat, Rangking Webometrik juga Terangkat

Seiring banyaknya Perguruan Tinggi (PT) abal-abal yang diungkap oleh pemerintah dan dibekukan pemerintah karena tidak sesuai dan tidak standar, Kemrintek Dikti merilis 243 kampus berstatus “Non Aktif” 2015. Tujuh di antaranya PTS di Yogyakarta. Di sisi lain, Univesitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bertempat di Yogyakarta justru semakin menunjukkan perkembangannya sebagai PTS Muhammadiyah.

Baru-baru ini, UAD mendapat rangking 27 dari 393 PT se-Indonesia, dan rangking 2933 dari PT Dunia, yang dipublis di situs resmi Rangking Web of Universities yang beralamatkan http://www.webometrics.info/en/asia/indonesia?page=3.

UAD juga berhasil naik dari peringkat 6 ke peringkat 4, menyalip AMIKOM dan UMY. Banyak prestasi yang berhasil ditorehkan oleh UAD di tahun 2015 membuat rantingnya meningkat. Di antaranya adalah keberhasilan Tim Robot UAD pada Kontes Robot Indonesia Regional III DIY-Jateng dan meraih Juara 2 di Korea, juga menjadi Juara Umum dua kali berturut-turut dalam Pekan Seni Nasional Muhammadiyah. Tak hanya itu, berbagai prodi di universitas ini juga sukses meraih akreditasi A. Salah satunya adalah Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Prodi Biologi, dan Profesi Apoteker.

Alhamdulillah. Sekali lagi UAD membuktikan, bahwa PTS milik Persyarikatan Muhammadiyah ini bukanlah perguruan tinggi ecek-ecek, apalagi abal-abal,” tulis Danang Sukantar dalam aku Facebook-nya sambil memberikan link webnya.

Juga ditemukan informasi di web atas nama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengeluarkan rilis terbaru universitas negeri-swasta jurusan farmasi terbaik di Indonesia di situsnya.