Puisi untuk JAB dari Wakil Rektor IV

Milad teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) ke-14 terasa sangat berbeda saat Wakil Rektor IV, Prof. Drs. Sarbiran, M.Ed., Ph.D. bersama keluarganya menuliskan puisi khusus untuk organisasi yang berada di naungan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS-PBSI) Sabtu, (28/8/2015).

Selain menulis, Kepala Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional ini juga membacakan puisinya di hadapan anggota JAB dan beberapa tamu undangan. Selain Wakil Rektor IV, hadir juga Wakil Rektor III Dr. Fadlil, M.T. yang memberikan sambutan.

“Selamat ulang tahun kepada Teater JAB. Selamat juga atas pencapaian yang telah ditorehkan selama ini,” kata Fadlil dalam sambutannya.

Ia berharap Teater JAB tetap berprestasi dan terus memberikan banyak manfaat bagi Prodi PBSI. UAD besar karena prestasi mahasiswa, termasuk partisipasi Teater JAB yang baru-baru ini ikut serta dalam membawa UAD juara umum di Cirebon.

Harapan juga dilontarkan oleh Putri, ketua panitia acara tersebut. Semoga Teater Jab tetap menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar, baik belajar musik, drama, tari, maupun keorganisasian.

Selain dari anggota dan alumni, harapan juga dilontarka oleh Yosi, dosen PBSI yang hadir mewakili prodi. “Saya berharap Teater JAB semakin berkreasi, memotivasi, dan berinovasi dalam berkarya. JAB merupakan teater yang bernaung di bawah HMPS PBSI yang telah banyak memberikan manfaat kepada mahasiswa PBSI.”

Sebelumnya, pada (25/8/2015) Teater JAB telah meluncurkan buku Rampak yang ditulis oleh anggota dan alumni JAB.

 

UAD Termasuk Universitas Terbaik di Indonesia

“Universitas Ahmad Dahlan termasuk universitas terbaik di Indonesia. Dalam catatan pemerintah, UAD tidak pernah ada masalah atau membuat masalah,” terang Ridwan Roy T, S.H., S.E., M.Si. selaku Ditjen Dikti saat melakukan sidak Program Pengenalan Kampus (P2K), Senin, (31/8/2015).

Ridwan merupakan Kepala Subdirektorat Pembelajaran yang ditugaskan untuk memantau Monitoring dan Avaluasi (Monev) Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Ridwan mengatakan, pemerintah yakin UAD telah melihat tantangan ke depan melalui tema yang diusung tentang entrepreneurship,  yaitu “Bersama UAD Membangun Jiwa Kewirausahaan untuk Menghadapi Tantangan Global”.

“Terlebih, UAD mempunyai visi misi yang baik dan moto yang berkarakter, yaitu integritas moral dan intelektual.”

Lebih lanjut, ia berpesan, “Dengan ilmu pengetahuan, Anda akan diakui, membawa orang tua, juga perguruan tinggi. Terlebih di bawah naungan Perguruan Tinggi UAD yang islami. Anda adalah pemimpin bangsa tahun 2020 mendatang.”

 

Tidak Disiplin Peserta Dihukum, Panitia Juga

 

 

“Bukan hanya peserta yang dihukum, panitia pun juga,” kata Pradita Bagaskara ketika ditemui saat bertugas, Jum’at (4/9/2015).

Selain sebagai sie acara, Pradita juga menjadi penanggung jawab kelas program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Menurutnya, jika teledor, panitia juga dihukum. Biar sama-sama tahu dan tidak ada kecemburuan sosial.

“Kalau panitia salah, ya harus dihukum juga. Jadi, bukan hanya mahasiswa baru yang dihukum,” jelasnya.

Pradita mengaku bahwa pernah dihukum untuk membersihkan sampah di parkir tengah kampus II yang dijadikan sebagai lokasi pengkondisian peserta.

“Saya dihukum karena terlambat. Hitung-hitung bantu petugas kebersihan bersihkan sampah sisa sarapan maba,” tutur pria asal Kemangkon, Purbalingga, yang masih duduk di semester 3 itu.

Bagas, panitia delegasi dari HMPS PBSI menegaskan bahwa hukuman yang diberikan memang harus mendidik. Tidak ada lagi hukuman fisik dan lain sebagainya. Di PBSI, jika ada yang terlambat, biasanya panitia akan memintanya untuk membuat puisi dan dibacakan di depan teman-temannya. Jika ada yang tidak membawa makanan untuk sarapan, biasanya akan meminta teman-teman kelompoknya untuk berbagi.

“Selain untuk mendisiplinkan, cara-cara tersebut juga menjadikan mereka lebih akrab,” terang Bagas. (Idj)

Bintang Tamu P2K UAD 2015 : Mengawali Karier dengan Kemauan

 

“Orang yang sukses adalah yang bisa membimbing ide-idenya,” ujar Wakil Rektor III Drs. Abdul Fadlil, M. T. saat ditemui di kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jum’at (4/9/2015). 

Katanya, bintang tamu yang mengisi acara penutupan P2K UAD tahun 2015 adalah artis yang merintis kesuksesan dari bawah. Grup musik ini mengawali karier di jalanan, dan terkenal setelah menjadi juara pada salah satu acara televisi swasta.

“Untuk sukses harus ada proses, hal ini yang belakangan diabaikan oleh generasi muda. Dengan adanya bintang tamu tersebut, diharapkan mampu memberikan motivasi dan sprit kepada mahasiswa baru,” tambahnya.

Senada dengan itu, salah satu panitia dari mahasiswa juga mengatakan bahwa bintang tamu yang mengisi acara perlu dicontoh spirit dan usahanya.

“Mereka bukan orang biasa. Mereka adalah orang yang punya tekad kuat dan selalu ingin maju.”

Fadlil menambahkan jika ingin sukses, maka harus ada proses dan perjuangan yang dilandasi dengan kreativitas, inovasi, dan cita-cita. Tidak ada hasil yang gemilang tanpa usaha yang keras.

“Kadang orang punya ide banyak, tetapi tidak bisa membimbing ide-idenya, sehingga tidak berhasil. Ada tantangan sudah lemah dan tidak kuat untuk meraih cita-citanya.”

Didatangkannya bintang tamu ini bukan tanpa alasan. Sesuai dengan tema yang diusung kali ini, yakni “Bersama UAD Kita Bangun Jiwa Kewirausahaan untuk Menghadapi Tantangan Global”.

Diharapkan, mahasiswa baru bisa menjadi seorang entrepreneur dan pencipta lapangan kerja. Selain itu juga memiliki semangat, kerja keras, tidak mudah putus asa, disiplin, serta jujur.

Di sisi lain, salah satu panitia pusat mahasiswa berpesan kepada panitia P2K tahun depan untuk mengimplemantasikan evaluasi dari pelaksanaan P2K tahun 2015 ini. (Ard)

Tim Keamanan: Berangkat Paling Awal, Pulang Paling Akhir

“Berangkat pagi karena harus koordinasi rencana yang sudah dipersiapkan sebelum mahasiswa baru datang. Setelah mengatur lalu lintas untuk yang akan pulang, tim keamanan juga evaluasi dan memastikan segalanya aman. Baru setelah itu pulang,” terang Anton, salah satu anggota tim keamanan Program Pengenalan Kampus (P2K) saat ditemui di kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jum’at (4/9/2015).

Ia juga menjelaskan bahwa tugas tim keamanan meliputi kedisiplinan panitia, dan pengkondisian keberangkatan dan kepulangan mahasiswa baru (maba). Untuk itu, setelah shalat subuh, semua tim keamanan langsung turun ke lapangan membantu tim kedisiplinan untuk menjaga plot-plot jalanan yang akan dilalui maba. Koordinasi harus dilakukan setiap saat, kesiagaan ditingkatkan setiap hari, perencanaan secara detail harus selalu dilakukan.

Selama P2K, maba diikat aturan-aturan, larangan-larangan, dan tata tertib yang harus dipatuhi. Hal ini bukan semata-mata karena panitia ingin mempersulit maba, tetapi karena panitia ingin keselamatan mereka terjamin.

Anton, mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen ini mengaku pemberlakukan larangan membawa motor diberlakukan karena menghindari kemacetan dan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Pengkondisian lima ribu peserta Maba itu bukan hal mudah, apalagi kalau semuanya membawa motor dan keluar dari tempat acara P2K secara bersamaan, pasti akan macet luar biasa dan kami tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada Maba yang ada dalam tanggung jawab kami. Semuanya semi keselamatan Maba,” jelasnya.

Anton berharap teman-teman maba untuk belajar dengan rajin dan disiplin, semangat dan jangan mudah mengeluh, serta biasakan untuk berpikir panjang.

“Selamat datang kepada teman-teman mahasiswa baru UAD 2015. Di P2K, kami boleh menjadi panitia, tetapi jika sudah mulai kuliah, kita semua teman. Jadi, jangan sungkan untuk menyapa atau berkenalan, ya,” tutup pemilik nama lengkap Anton Maulana Yusuf ini. (dev)

Ditinggalkan Budi, Klantink tetap Hibur Mahasiswa Baru UAD

 

Sebelum menghibur, Wawan, vokalis sekaligus pemain gitar Klantink meminta kepada lima ribu mahasiswa baru UAD untuk turut mendoakan Budi yang telah meninggal Sabtu (5/9/2015) pagi.

Setelah mendoakan Budi, Klantink langsung membuka dengan lagu “Tanah Air Beta”.

Di sela-sela lagu, Wawan berteriak, “Semoga mahasiswa baru UAD menjadi pemimpin yang baik kelak. Dan menjadi pemuda yang luar biasa.”

Pada kesempatan tersebut, Klantink juga membawakan lagu terbarunya yang berjudul “Semangatku”. Lagu yang mengisahkan semangat Indonesia ini menggerakkan mahasiswa baru dalam penutupan Program Pengenalan Kampus (P2K) untuk bersemangat menghadapi kehidupan ke depan.

Klantink merupakan grup musik yang dikenal masyarakat luas setelah menjadi juara Indonesia Mencari Bakat (IMB) pada 2010. Semenjak saat itu, grup musik yang beranggotakan Wawan, Imam, Mat, Lukin, ini mulai bermusik ke kafe-kafe hingga manggung ke berbagai kota di Indonesia.

Dengan keterampilan, mereka bisa melanglang buana. “Sukses itu gampang. tergantung kemauan kita sendiri,” kata Wawan. Sambil mengacungkan tangan, ia berteriak, “Dulu kami dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Dipandang sebagai preman, pemabuk, pokoknya dipandang kurang baik. Namun berkat kesenian yang kami bawa, semua berubah.”

Dalam dekat ini, Klantink akan mewakili Indonesia acara lomba se-dunia. Mereka akan membawakan “Gundul-gundul Pacul” dan “Gambang Suling”.

Prestasi Membawa Gadis Ini ke Bangku Kuliah

“Saya tidak berpikir untuk kuliah karena biaya, yang bagi saya tidak akan mampu menjangkaunya. Namun, cita-cita orang tua untuk menyekolahkan saya sangat tinggi. Jalan itu, dimudahkan lewat beasiswa Bidikmisi,” ujar Chanifah.

Chanifah merupakan 1 dari 10 mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2015 yang berhasil mendapatkan beasiswa Bidikmisi. Berkat prestasinya, alumnus SMP N 2 Ambal, Kebumen, ini meraih nilai terbaik paralel tingkat sekolah.

Sebelumnya, beberapa prestasi telah ia torehkan. Di antaranya saat di SMAT Darul Hikmah, ia pernah mengikuti Lomba MTQ se-Kabupaten Kebumen dan berhasil meraih Juara 3. Selain itu, ia juga mendapat Juara 1 dalam Lomba Baca Puisi se-Kabupaten Kebumen.   

“Saya sangat bersyukur bisa dapat beasiswa Bidikmisi dari UAD. Sebenarnya, saya sudah ikhlas kalau memang belum bisa kuliah. Namun, guru SMA saya terus meyakinkan dan memotivasi agar saya mencoba mendaftar Beasiswa Bidikmisi ini. Dan ternyata, saya diterima,” ungkap Siti Chanifah, mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK).

“Meskipun ibu saya tidak pernah sekolah dan ayah saya hanya lulusan SD, tetapi cita-cita mereka untuk menyekolahkan saya sangat tinggi. Karena itu, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa kuliah dan menjadi pegawai negeri sesuai harapan ayah,” tutur gadis kelahiran 1996 itu.

Gadis yang mengaku dulu sangat pemalu ini, sangat senang bisa masuk program studi Bimbingan Konseling UAD.

“Saya berharap dapat menjadi kader Muhammadiyah dan menjadi kader di universitas nantinya,” tuturnya. (Idj)

Melihat Beasiswa UAD 2015

Tahun lalu, sebanyak 603 mahasiswa jenjang S-1 telah menerima Beasiswa Akademik Mahasiswa Baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebesar tujuh puluh ribu per bulan selama, dua belas bulan. Beasiswa yang diberikan pada semester kedua dan ketiga awal masa kuliah ini adalah salah satu upaya UAD dalam membina mahasiswa agar dapat mendapatkan lulusan yang berkualitas.

Beasiswa Akademik Mahasiswa Baru ditetapkan pada Keputusan Rektor UAD Nomor 37 Tahun 2014 yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa baru agar mampu berkompetisi meraih prestasi dalam studinya.

Berbagai macam persiapan hendaknya dilakukan oleh para mahasiswa baru jika mengincar beasiswa ini. Syarat-syarat yang harus dipersiapkan dan dipatuhi untuk melakukan pengajuan beasiswa antara lain IPK minimal 3,25 dibuktikan dengan fotokopi KHS (Kartu Hasil Studi), terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada semester 2 dibuktikan dengan fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), tidak sedang menerima atau mengajukan beasiswa lain, dan melakukan pendaftaran melalui portal akademik.

Di samping beasiswa UAD, banyak beasiswa lain yang oleh UAD ditawarkan kepada mahasiswa sebagai motivasi untuk terus berprestasi. Beasiswa tersebut antara lain Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBBM) dan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA). Kedua beasiswa tersebut ditujukan untuk mahasiswa semester IV hingga semester VIII.

Bagi mahasiswa baru ingin mendapatkan info sekitar beasiswa. Bukalah web www.uad.ac.id. (dev)

Maba Farmasi Mengubah Kulit Kacang Menjadi Plastik

“Semua kulit buah mengandung selulosa, termasuk polimer. Dan, plastik terbuat dari polimer sehingga kulit kacang dapat diubah menjadi plastik ramah lingkungan,” jelas Akbar Rino Pamuladiman, mahasiswa baru asal Bantul, Yogyakarta ini.

            Penemuan tersebut berawal ketika ia duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Rino nama panggilannya, pernah mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan meraih juara 4. Selanjutnya, ia mendapatkan kesempatan mengikuti LKTI tingkat nasional, tetapi harus gugur karena usia yang melampaui persyaratan panitia.

 “Padahal, sebelumnya tidak ada syarat batasan umur. Ketika sampai di Jakarta, saya dan guru pendamping kaget. Terpaksa kami tidak mengikuti lomba LKTI tersebut,” jelasnya greget saat di wawancarai di sela-sela kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K), Kamis (3/9/2015).

            Alumnus SMA N 1 Banguntapan ini mengangkat judul “Pembuatan Bioplastik dengan Kulit Kacang” pada karya tulisnya. Untuk mengembangkan penemuannya tersebut, Rino memilih kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Fakultas Farmasi yang sudah terakreditasi A. Ia yakin, di UAD akan menuntaskan kegagalan dan meraih keberhasilannya.

Selain ingin mengembangkan bakat dan penemuannya. Rino  juga ingin membuat obat yang masih langka.

“Saya masuk Farmasi karena masih banyak penyakit yang belum ada obatnya. Saya ingin menemukan obat-obat tersebut dengan memanfaatkan unsur-unsur yang ada di sekitar kita,” ungkap pria yang pernah meraih peringkat 4 dalam lomba pidato tingkat provinsi DIY ini. (Nun)

Konsumsi Selalu Siap Melayani dan Memberikan yang Terbaik

SIE KONSUMSI #P2K2015

“Kami selalu mempersiapkan konsumsi pengganti untuk mahasiswa baru dan panitia yang alergi.”

Begitulah ujar Putri Amalia, sie konsumsi di zona GOR Amongrogo, Kamis, (3/9/2015). Menurutnya, masalah alergi tahun ini lebih kompleks. Mulai alergi ayam, ikan, sayur, buah, bahkan ada yang alergi nasi putih.

“Di zona 3, ada maba yang alergi buah pisang. Maba tersebut terkejut ketika membuka dus makanannya. Ia tetap tidak mau makan jika masih ada bau pisang pada dus dan makanannya. Lalu, panitia segera menggantikannya dengan makanan yang baru,” terang gadis asal Purwokerto ini.

“Ada juga beberapa maba yang alergi dengan nasi putih. Jadi untuk menyiasati hal tersebut, kami menggantikannya dengan roti.”

Pada Program Pengenalan Kampus (P2K) tahun ini, sie konsumsi sudah menerima data mahasiswa yang memiliki alergi pada waktu Technical Meeting (TM). Namun, masih ada alergi dadakan yang dialami maba. Ada juga konsumsi yang tidak terdapat sendok atau lauknya. Jadi untuk mengatasi hal tersebut, sie konsumsi selalu menyediakan sendok dan lauk lebih untuk menggantinya.

Menurut Putri, dalam pelaksanaannya, mulai dari persiapan sampai pembagian konsumsi, hanya ada sedikit kendala. Sisanya berjalan normal dan lancar. Hal tersebut karena sie konsumsi belajar dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya.

“Memberi dan menyediakan konsumsi yang terbaik untuk peserta P2K sudah menjadi kewajiban kami,” lanjut mahasiswa jurusan Hukum tersebut.

Untuk tahun ini, sie konsumsi P2K harus menyediakan kurang lebih 5.700 dus makanan setiap harinya. Dari jumlah tersebut, kemudian dibagikan ke zona 1 sekitar 1.800, untuk zona 2 sekitar 2.000, dan untuk zona 3 kurang lebih 1.900, sudah termasuk panitia. (Ard)