UAD Students Win Best Design Awards in Thailand

Faculty of Industrial Technology (FTI) students of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) managed to win the Best Design Award in the field of Controlled Logistics Vehicle (CLV) Competition. This award was achieved in the event of "The International Students Contest on 2018 Autonomous Surface Vehicle (ASV) and Controlled Logistic Vehicle (CLV) at Khon Kaen University Thailand (22-26/8/2018).

The Robotics team from UAD consists of Syukran Anas (Industrial Engineering), Ekky Armandi (Industrial Engineering), Jihad Rahmawan (Electrical Engineering), and Anggit Febriawan (Electrical Engineering), with Okka Adiyanto, S.T.P., M.Sc., as the supervisor, accompanied by Soni Ali Akbar, S.T., M.Eng.

The countries participating in the competition include Laos, Thailand, Indonesia, and Taiwan. The teams were required to be able to solve the questions given by the committee about logistics, which is by moving goods from the Distributor Center (DC) to the points that had been pre-determined.

According to Okka Adiyanto, the winner was determined based on the most optimum path used to reach the point, which required the shortest amount of time. Although the team from UAD did not manage to record the shortest time, they managed to get awards in another category. (doc / ard)

Orion UAD Tekuk Bharata Mupat

Pada laga lanjutan Liga 1 Asosiasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kota Yogyakarta 2018, Orion Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil mengalahkan Bharata Mupat dengan skor 2-0. Laga yang dihelat di Stadion Kridosono sempat berjalan monoton di babak awal.

Sampai rehat pertama, kedudukan masih imbang 0-0. Memasuki babak kedua, baik Orion UAD maupun Bharata mengambil inisiatif menyerang untuk mendapatkan gol pertama.

Di babak ini, Orion UAD terlihat lebih mendominasi serangan. Sementara Bharata Mupat sesekali mengandalkan serangan balik melalui sisi sayap. Akan tetapi, kesigapan pemain bertahan Orion UAD mementahkan beberapa peluang yang diciptakan anak asuh Soepardjo.

Orion UAD baru bisa mencetak gol setelah laga berjalan 75 menit melalui sepakan pemain bertahannya, Pramono, yang juga sebagai kapten tim. Empat menit berselang, gol kedua dicetak Febi Widianto.

Atas hasil ini, Orion UAD sudah mengumpulkan empat poin dari sekali hasil imbang melawan MAS dan sekali menang. Anang Hadi, pelatih kepala Orion UAD, menganggap tiga poin yang diraih merupakan pemicu motivasi anak asuhnya untuk pertandingan selanjutnya.

Formasi 4-2-3-1 yang kami terapkan di babak pertama kurang membuahkan hasil. Di babak kedua, kami mengubah formasi menjadi 4-4-2 dengan memasang dua penyerang,” jelas Anang setelah pertandingan, Rabu (19/9/2018).

Orion UAD: Nuryanto (GK), Suwandi, Pramono (C) (Gol 75’), Idham, Raenaldi (Sub 36’), Rahmat (Sub 84’), Febi (Gol 79’), Hanif, Yusuf, Guntur (Sub 67’), Wahid.

Cadangan: Agung (GK), Aldi, Fahrurozidan (Sub 84’), Kholid, Jumarno (Sub 36’), Wegha, Jindar (Sub 67’).

Pelatih: Anang Hadi

Bharata Mupat: Andika (GK), Dimas (Sub 75’), Anggi, Fenton (Sub 35’), Munir (Sub 53’), Qaedi, Yulan, Adha, Nugrahadi, Effendi, Prasetyo.

Cadangan: Arif (GK), Panji (Sub 53’), Kholid, Pradana, Prasetyo (Sub 35’), Sultan, Rahmat (Sub 75’).

Pelatih: Soepardjo

UAD Resmi Miliki Prodi PPG

 

 

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta resmi memiliki Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Berdasar Surat Keputusan (SK) Menteri  Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Menristekdikti RI), memberikan izin pembukaan Program Studi PPG dalam sembilan bidang studi.

 

Di antaranya Bahasa Inggris, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bimbingan dan Konseling, Fisika, Biologi, Matematika, Guru Sekolah Dasar, dan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

SK Menristekdikti tentang izin pembukaan Program Studi PPG di UAD diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V, Dr. Ir. Bambang Supriyadi, C.E.S. kepada Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. Penyerahan dilangsungkan di ruang sidang utama kampus 1 UAD, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, Kamis (20/9/2018).

 

Dalam penyerahan ini juga dihadiri Wakil Rektor I UAD Dr. Muchlas, M.T., Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil, M.T., Wakil Rektor IV Prof. Sarbiran, Ph.D., Kepala Biro dan Lembaga, serta Dekan dan Ketua Program Studi di lingkungan UAD.

 

Pada kesempatan tersebut, Kasiyarno menyampaikan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika UAD yang telah berjuang untuk mendirikan Program Studi PPG. Selain Pendidikan Profesi Guru, UAD saat ini juga telah memiliki Program Studi Profesi Apoteker, Kedokteran, dan Psikologi.

 

Kepercayaan ini merupakan tanggung jawab yang harus diemban untuk meningkatkan kualitas pendidik di Indonesia. Dengan program studi ini, UAD turut menyiapkan pendidik yang berkualitas dan profesional,” paparnya.

 

Senada dengan Kasiyarno, Bambang berharap program studi ini mampu meningkatkan kualitas guru di Indonesia sebagai pendidik profesional. Ia juga menyampaikan, ada guru yang memiliki latar belakang keilmuan murni. Oleh karenanya, program pendidikan keprofesian menjadi suatu hal yang penting.

Panggung Gamelan Gending Bahana UAD

Dibuka dengan tari anak-anak, pementasan komunitas gamelan Gending Bahana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan unjuk karya kreativitas di atas panggung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Pipit selaku sutradara mengaku, ini adalah pertama kali main di TBY, “Biasanya kami pentas di acara wisuda dan beberapa acara lainnya,” terangnya saat ditemui Senin (17/9/2018).

Acara yang mengusung tema “Nyawiji Ing Budaya” tersebut dimeriahkan juga oleh guest star Paramandi Junior Indonesia, Lumbung Artema, dan Titik Awal.

Kami kolaborasi dengan mereka. Ada lima kelompok dari Gending Bahana yang pentas, dan campuran. Ada kelompok baru, ada pula yang sudah senior,” terangnya.

Lebih lanjut Pipit menjelaskan, adanya kolaborasi selain mengakrabkan antara sesama anggota, juga sebagai ajang berekspresi.

Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil, M.T., dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas mahasiswa yang melestarikan budaya leluhur, “Itu sangat bagus untuk kelangsungan budaya kita, apalagi gamelan sekarang cendrung dijauhi oleh anak muda.”

Ini panggung mereka, Gending Bahana, di sinilah tempat menunjukkan eksistensinya,” tukasnya.

Pertunjukan kali ini mempersembahkan sympony pertunjukan budaya. Ia juga bercerita, saya pernah bericara dengan Dr. Kasiyarno, M.Hum., rektor UAD, terkait Gending Bahana dan wisuda. Kalau dalam acara wisuda selalu diiringi gamelan dari Gending Bahana. Semuanya itu, bertujuan untuk mendukung kereativitas mahasiswa UAD yang tergabung dalam Gending Bahana, serta bisa melestarikan warisan budaya leluhur.

LSP UAD Selenggarakan Sertifikasi Penyuluh Antikorupsi

Di Indonesia, tindak korupsi seperti sudah membudaya. Banyak anggota dewan maupun politisi yang tertangkap tangan melakukan praktik korupsi. Selain itu, modus korupsi juga semakin beragam.

Sebagai bentuk tindak nyata pencegahan korupsi, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan LSP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) menggelar uji kompetensi sertifikasi bagi penyuluh antikorupsi.

Acara yang berlangsung 19-21 September 2018, di aula kampus 2 B UAD diikuti oleh 25 peserta dari berbagai lembaga maupun instansi, dari kalangan pejabat, dosen, maupun aktivis. Eko Ari Wibowo, S.T.,M.Kom. Kepala LSP UAD menyampaikan, proses uji kompetensi untuk mendapat sertifikasi penyuluh antikorupsi akan difasilitasi langsung dari LSP KPK RI.

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya mengungkapkan, menjadi penyuluh antikorupsi merupakan panggilan jiwa. Profesi ini menjadi bagian terpenting proses peningkatan martabat bangsa.

Tidak semua orang mau menjadi penyuluh anti korupsi, dan hanya sebagian yang tersertifikasi. Profesi ini memegang peranan penting untuk menjadikan bangsa lebih bermartabat,” paparnya.

Muchlas menambahkan, setiap lembaga maupun instansi, termasuk UAD, memiliki tanggung jawab untuk mencegah terjadinya tindak korupsi. Oleh karenanya diperlukan pengarahan dan pemahaman yang lebih terkait korupsi. Misalnya tentang jenis-jenis korupsi, aspek legal hukum, dan tindakan preventifnya.

Sementara Busyro Muqoddas, S.H.,M.Hum., dewan pengarah LSP KPK RI, menyampaikan, modus korupsdi Indonesia sudah berkembang dengan berbagai model. “Yang harus dilakukanKPK saat ini adalah dialog pencegahan dan pemberantasan korupsi terintegrasi. KPK tidak bisa melakukan sendiri, harusbekerja sama dengan lembaga lain,” tandasnya. (ard)

Peran Mahasiswa Pascasarjana dalam Era Industri 4.0

Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan stadium general bagi mahasiswa baru angkatan 2018. Tajuk yang diangkat “Peran Mahasiswa Pascasarjana dalam Perubahan Sosial di Era Industri 4.0” dengan narasumber Diyah Puspitarini, S.Pd.,M.Pd., Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.

Dr. Dwi Sulisworo selaku Wakil Direktur Pascasarjana UAD, dalam sambutannya menyampaikan, mahasiswa memegang peran penting dalam pengembangan dan perubahan masyarakat di era revolusi industri 4.0.

“Mahasiswa memiliki peran sebagai pembawa bendera kebenaran untuk melakukan edukasi. Aktivitasnya tidak hanya kuliah, tetapi harus jadi intelektual yang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera,” terangnya di auditorium kampus 3 UAD, Sabtu (15/9/2018).

Sementara Wakil Rektor I UAD Dr. Muchlas, M.T. mengungkapkan, dari angka usia produktif masyarakat Indonesia, hanya sekitar 30 persen yang bisa kuliah. Oleh karenanya forum stadium general ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pencapaian akademik di era revolusi industri 4.0.

Di sisi lain, Diyah mengharapkan mahasiswa pascasarjana harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 dengan era disrupsi. Alumnus Pascasarjana UAD ini menyarankan untuk menguasai educational competence, competence in research, melakukan inovasi teknologi, knowing globalization, dan thinking of future strategis.

“Ke depan, perubahan global semakin cepat yang menuntut berubahnya semua aspek kehidupan. Saat ini harus pandai menempatkan posisi. Harus berani menghadapi tantangan. Era ini menuntut dua kemungkinan, berubah atau punah,” tandasnya di hadapan mahasiswa. (ard)

 

UMKM Rintisan KKN PPM UAD Diresmikan Wabup Kulon Progo

 

Setelah sebulan dibentuk, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dirintis oleh tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada Rabu (5/9/2018) diresmikan.

UMKM bernama Salari ini diresmikan oleh Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. Sutedjo, di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.

Pendirian UMKM Salari sebagai salah satu program kegiatan KKN PPM ini didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia (RI), dengan judul “Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah menjadi Sabun”.

Sutedjo berharap, keberadaan UMKM mampu mengelola usaha pembuatan sabun dari minyak jelantah dan meningkatkan perekonomian masyarakat Sendangsari.

“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung keberadaan UMKM ini karena bisa menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, juga bisa mengatasi masalah pengelolaan limbah,” terangnya.

Sebelum diresmikan, UMKM Salari telah melakukan beberapa kegiatan yang didampingi oleh tim KKN PPM UAD yang dipelopori Iis Suwartini, M.Pd., Vera Yuli Erviana, M.Pd., dan Ahmad Ahid Mudayana, S.K.M.,M.P.H. Kegiatan tersebut antara lain pelatihan penjernihan minyak jelantah, pelatihan pembuatan sabun, sampai kegiatan pemasaran produk. (doc/ard)

Raih 14 Medali, Tapak Suci UAD Sabet Juara Umum

 

Kontingen Tapak Suci Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyandang juara umum pada kejuaraan Airlangga Tapak Suci University Open International Championship yang berlangsung di Universitas Airlangga, 12-15 September 2018.

Pencapaian ini didapat setelah memenangi beberapa nomor dengan perolehan 6 medali emas, 4 perak, dan 4 perunggu. Total 14 medali yang didapat, dan mengukuhkan Tapak Suci UAD sebagai juara umum.

Medali emas diraih oleh Herdiyana Asmoroningtyas (Sastra Indonesia), M. Arfian Hariz (Tafsir Hadits), Dadang Dwi S (PPKn), Luatul Nadlifah (Tafsir Hadits), Javid Novean Noorcha (Teknik Industri), serta Alfin Mubarroq dan Irfan Syarhul R (Tafsir Hadits).

Sementara peraih perak adalah Illyina Aulia A (Psikologi), Tito Kurniawan (Ilmu Hukum), Nur Ratnawati (Teknik Elektro) dan Pratiwi (PPKn), serta Habib Baharudin (Sistem Informasi).

Medali perunggu didapatkan Zulfikar Faishal Akbari (Ilmu Hukum), Dhia Asa Imtinan (Sistem Informasi), Nizar Robbani (Sistem Informasi), Hindryati Muhammat, Risma Dara, (Psikologi), Nofal Bowo P (PBSI) dan Ahmad Rizki S, L.R.Z. Uday (Tafsir Hadits).

Atas pencapaian ini Tapak Suci UAD telah beberapa kali menjadi juara umum pada ajang perlombaan tapak suci tingkat nasional dan internasional. (ard)

Food Technology of UAD to Focus on Local Wisdom

 

Food is a basic need that must be met for human survival. The problem is, not all foods have nutrition that is good for health. In fact, many of them tend to have substances that have a negative impact on our health. Many factors determine whether foods are good for consumption or not. Two of them are the raw materials and the processing methods.

Referring to these two things, Food Technology Study Program of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta places local wisdom as one of the main focuses in food engineering. Ika Dyah Kumalasari, Ph.D., the Chairperson of Food Technology Study Program explained that there were three things that became the focus of the study program. They were for foods to be local, halal, and functional.

"Indonesia, as a tropical country, has abundant food ingredients. Therefore, we teach students about the basic ingredients and processing methods based on local wisdom. The aim is to raise Indonesia's local potential so that it is known to the public," she explained when interviewed at campus 3 of UAD on Monday (3/9/2018).

In addition, Food Technology Study Program also conducts a lot of research and community service related to potential of foods. Those activities are conducted to educate the public so as not to depend on instant and foreign food products.

"We do research on the basic ingredients of local food, starting from nutritional contents to processing methods so that the substances contained in them are not damaged. Food engineering innovations based on local wisdom must continue to be developed to make Indonesia a food-independent country," she said.

Ika added that many of the basic ingredients for local food had not been explored, for example the basic ingredients from tubers, nuts, to fruits and vegetables. According to her, local food ingredients needed to be popularized to avoid them become extinct. In terms of nutrition, food ingredients from Indonesia have good benefits for the body.

"Food Technology Study Program of UAD sees market opportunities from local wisdom. We want to develop a variety of internationally standardized Indonesian food products that have a high-selling value. Therefore, they can be exported in order to introduce authentic Indonesian food."

After Participating in Peksimida DIY 2018, UAD Send Represetatives to Peksiminas

Regional Student Art Week (Peksimida) of Special Region of Yogyakarta (DIY) XIV 2018 was over. As a result, several contingents from various universities located in DIY have the rights to represent DIY at the National Student Art Week (Peksiminas), which will take place in October 2018.

In this event, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sent its contingent in 21 branches of competition. UAD managed to win the championship from several competitions, but only managed to place first in poetry writing. The winner of poetry writing competition was Alfiandana Susilo Aji.

For his success, the student who is from Indonesian Literature Study Program has the rights to represent DIY at Peksiminas 2018. When interviewd at the closing event of Peksimida 2018 at the Indonesian Institute of the Arts (ISI) Yogyakarta on Monday (09/10/2018), he expressed his pride to be the only representative of UAD.

"Happy, proud, I beg the support from all UAD parties for me to be able to compete in Peksiminas. This is all thanks to the hard work and efforts and support from UAD," he explained shortly after receiving the trophy and award certificate.

At the closing ceremony, Peksiminas 2018 logo was also launched. Yogyakarta will be the host of the event, which is the first time since the last time it hosted the event in 2002. Peksiminas is usually held at one university only. However, it is planned to be held in eight different universities for 21 branches of competition in DIY. (ard)