Dosen UAD Sulap Limbah Jadi Duit
Melalui workshop yang bertema “Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Superkarbon”, tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diketuai oleh Surahma Asti Mulasari S.Si., M.Kes. dengan anggota Fatwa Tentama S.Psi., M.Si. dan Desta Risky Kusuma, SE., M.Sc., meyakinkan kelompok tani dari Karanganjir, Sejati Dukuh, serta Setran tentang limbah menjadi duit.
Dosen tersebut menggabungkan tiga disiplin keilmuan, yaitu kesehatan masyarakat, psikologi industri, dan ekonomi dalam mengelola limbah jerami menjadi briket bioarang yang bernilai tinggi.
“Melalui program-program dan seminar, kami menjelaskan dan pemberdayaan masyarakat setempat dalam berwirausaha superkarbon dari limbah pertanian. Hal ini sekaligus sebagai upaya peningkatan perekonomian masyarakat petani,” terang Fatwa.
“Bisnis briket bioarang masih minim di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, sehingga kita masih mempunyai peluang yang cukup besar untuk berwirausaha briket bioarang,” kata Danang selaku pengusaha briket yang biasa memproduksi 1,5 sampai 3 ton briket setiap harinya. Dia biasa mengeksport briketnya ke Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.
Selain bisa menghasilkan uang, pemanfaatan limbah jerami dan sekam padi di Sumberarum juga bisa mengatasi pencemaran lingkungan. Sebab limbah dapat bermanfaat untuk industri rumah tangga superkarbon dan menurunkan pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi BBM.
Agar dapat berkelanjutan, program ini akan bekerja sama dengan koperasi desa Sumberarum, Dinas Perindustrian, Dagang dan Koperasi Kabupaten Sleman, serta pengusaha briket yang nantinya akan dapat membantu dalam kelancaran proses pelaksanaan program selanjutnya. Program KKN-PPM ini adalah program KKN yang telah diusulkan ke Dirjen Dikti pada tahun 2014 dan mendapatkan pendanaan serta pelaksanaan pada tahun 2015.