Sarang Penyu Terbatas, Populasi Tukik Terancam

 

Agung Budiantoro, M.Si., staf pengajar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang juga merupakan anggota KAGAMA Virtual mengatakan, sedikitnya jumlah tukik yang dilepasliarkan diduga karena sedikitnya sarang tukik yang ditemukan. Hal ini karena abrasi yang semakin parah yang tidak memungkinkan pendaratan penyu untuk bertelur di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, DIY.

Agung bersama KAGAMA Virtual melepas 60 tukik penyu lekang/abu-abu (Lepidochelys olivacea) Kamis, (13/8/2015). Pelepasan tersebut untuk memperingati Kemerdekaan RI yang ke-70. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat umum, mengundang pemerintah setempat, seperti bupati Bantul, DKP kabupaten Bantul, BKSDA kabupaten Bantul, dan BLH kabupaten Bantul.

Kata Agung, kegiatan serupa juga sudah dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo dengan melepasliarkan ribuan tukik dari jenis penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dan penyu hijau (Chelonia mydas) untuk memperingati Kemerdekaan RI pada 2014 lalu.

Keterlibatan pemerintah setempat merupakan upaya untuk mendorong dukungan legal formal dan konservasi di Pantai Baru. Harapannya, berbagai inisiatif untuk mendukung hal tersebut juga semakin kuat. Keberlanjutan program ekowisata melalui konservasi penyu ini ditujukan untuk memperkuat riset dan penelitian terkait konservasi ekosistem pesisir juga terus dibutuhkan.

Pelepasan tukik secara liar ke habitat alaminya dilakukan setiap musim kemarau pada Juli hingga September. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan persyaratan penetasan dan pelepasan telur, seperti diatur oleh peraturan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

“Penyu merupakan reptilia purba yang masih ada di dunia. Di dunia ada 7 spesies penyu dan 6 di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis penyu yang ada di Indonesia adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta),” terang Agung.

Berdasarkan ketentuan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), semua jenis penyu laut telah dimasukkan dalam appendix I. Artinya, perdagangan internasional penyu untuk tujuan komersil juga dilarang. Badan konservasi dunia, IUCN, memasukkan penyu sisik ke dalam daftar spesies yang sangat terancam punah. Sedangkan penyu hijau, penyu lekang, dan penyu tempayan digolongkan sebagai terancam punah.

 

KKN-MU Jilid II Siap Terjun

Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah untuk Negeri atau yang lebih akrab disingkat KKN-MU kembali diselenggarakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Muhammadiyah sebagai gerakan, melalui berbagai amal usahanya yang tergabung dalam berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah. Pada tahun kedua ini, KKN-MU diselenggarakan di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai tuan rumah.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi salah satu peserta juga turut mengirimkan 26 mahasiswa dari berbagai program studi. Untuk dapat mengikuti KKN-MU ini, Kepala Pusat KKN UAD Dr. Rina Ratih S.S., M.Hum. tidak mau sembarangan. Para calon peserta harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya IPK minimal 3,00, mempunyai pengalaman organisasi yang baik, sehat, dan pastinya siap mengabdikan diri selama 1 bulan penuh di kolasi KKN.

Total ada 234 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi Muhammadiyah turut andil dalam KKN ini. Mahasiswa tersebut terdiri atas Universitas Muhammadiyah (UM) Riau, UM Gorontalo, UM Pare-Pare, UM Metro, UM Tangerang, UM Dr. Hamka, UM Jakarta, UM Magelang, UAD, UM Purwokerto, UM Surakarta, UM Sidoarjo, dan UM Surabaya.

“Sebelum diterjunkan langsung ke masyarakat, terlebih dahulu para mahasiswa diberikan pembekalan,” terang kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UAD, Drs. H. Jabrohim, M.M. saat ditemui.

Jabrohim menjelaskan, pembekalan tersebut diberikan langsung oleh pejabat pemerintah daerah Bojonegoro dan lima camat dari masing-masing lokasi yang dibidik sebagai lokasi KKN-MU.

Selain pembekalan kewilayahan dari pemerintah daerah setempat, kegiatan pembekalan ini juga diisi oleh Jabrohim dengan materi wawasan KKN-MU, Rina Ratih mengenai administrasi KKN-MU, Beni Suhendra Winarso, S.E., M.Si. mengenai buku aktivitas harian, matriks, rekapitulasi, serta pendanaan. Kemudian, materi yang terakhir adalah penyusunan program kerja dan laporan KKN-MU yang disampaikan oleh Ir. Moehamad Aman, M.T.

Panitia pelaksanaan KKN-MU sangat berharap melalui berbagai kegiatan pembekalan tersebut, mahasiswa akan lebih siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat selama pelaksanaan kegiatan.

Stan UAD di Tiongkok Menarik Perhatian Guizhou University

Guizhou University (GU) Tiongkok tanda tangani MoU dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini merupakan rangkaian dalam acara 8th China-ASEAN Education Cooperation Week di Multi-functtion Hall A & B 3rd Floor  GIFC, Guiyang, Guizhou, Tiongkok, Senin (3/8/2015).

Menurut Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI), diskusi yang berlangsung berisi tentang beberapa kemungkinan kerja sama pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional, joint research, short course, beasiswa dari GU maupun pemerintah Tiongkok, dan pengadaan Tiongkok-Indonesia Center di GU.

Acara yang  diadakan Chinese Service Center for Scholarly Exchange (CSCSE) tersebut dihadiri oleh beberapa universitas dari Tiongkok, Indonesia, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Peserta dari Indonesia terdiri atas 14 Universitas. Dalam kesempatan tersebut, UAD membuka stan, diwakili oleh Ida Puspita dan Dessy Kamila Sari. Mereka adalah staf  KUI.

Dalam acara ini, booth atau stan UAD menjadi stan yang paling menarik. “Selama di pameran, banyak pengunjung yang mengambil foto dan video untuk mendokumentasikan diri di stan UAD. Bahkan ada yang mendokumentasikan secara keroyokan,” terang Dessy.

Selain itu, stan UAD juga diwawancarai oleh TV Guizhou yang ditayangkan pada (4/8/2015) di Tiongkok. “Kehadiran TV tersebut tidak luput dari banyaknya pengunjung ke stan kami. Mereka yang datang begitu antusias, dan minta foto setelah bertanya tentang UAD,” timpal Ida.

Para LO pameran turut mengakui bahwa stan dari UAD lebih sering dijadikan tempat berkumpul. Menurut mereka, stan UAD  menarik dan orangnya ramah, santai, serta seru.

Daya tarik lainnya karena stan UAD dihias sangat menarik. Konsep yang ditampilkan adalah dekorasi dan unsur Yogyakarta yang sangat dominan. Lagu-lagu Indonesia, lagu “Jogjakata” (Jogja Istimewa), dan video profile serta visit Indonesia turut menjadi daya tarik tersendiri.

Tim IT UAD Beri Pelatihan 150 mahasiswa

Tim Informasi Teknologi (IT) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan pelatihan singkat kepada 150 mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, dan anggota Angkatan Muda Muhammadiyah se-Kota Makassar untuk berperan menjadi panitia registrasi, LO, dan sebagainya.

Kedatangan Tim UAD ke Makassar ini sebenarnya dalam rangka membantu tim IT Muktamar Muhammadiyah untuk registrasi dan pendataan peserta Muktamar.

“Tim IT UAD ini akan berpartisipasi penuh dalam registrasi peserta mulai dari siding Tanwir pada tanggal 1-2 Agustus 2015, serta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tanggal 3-7 Agustus 2015 di Makassar,” ucap Tawar, S.Si., M.Kom. selaku Kepala Biskom UAD.

Tim IT tiba di Makassar pada Selasa (28/7/2015) pukul 23.30 WITA. Tim yang dikomandoi oleh Tawar ini berangkat dari Yogyakarta ke Semarang dengan bus, kemudian dari Bandara Ahmad Yani Semarang terbang ke Jakarta. Mereka transit satu jam sebelum terbang ke Makassar, dan tiba di bandara Sultan Hasanuddin pukul 23.30 WITA.

Mereka membawa 2 buah server untuk digunak saat acara Muktamar berlangsung hingga tanggal 7 Agustus 2015 mendatang.

IPK Lulusan UAD Terus Meningkat

Pencapaian prestasi akademik lulusan UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta terus membaik. Pada wisuda periode Juli 2015, di gedung JEC (Jogja Expo Center), Yogyakarta, Sabtu (1/8/2015), IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) lulusan program studi (prodi) sarjana (S-1) mengalami peningkatan.

Wisuda periode kali ini diikuti 765 orang wisudawan dari 30 prodi S-1, IPK rata-rata mencapai 3,31, atau naik 0,12 dibandingkan periode sebelumnya. “Jumlah wisudawan tersebut termasuk lulusan dari enam prodi S-2,” tutur Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M. Hum.

Untuk lulusan program S-2, meliputi wisudawan dari program pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris (4), Pendidikan Fisika (17), Psikologi Profesi (4), Psikologi Sains Sekolah (11), Farmasi (5), dan Manajemen Pendidikan (1).

Pada upacara wisuda tersebut, hadir memberikan pidato ilmiah Shi Ying Gan, Asisten Direktur Environmental Behavioral Science and Economics Research Unit, Ministry of the Environment and Water Resources, Singapura.

Dalam pidato yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, ia mengemukakan mengenai perekonomian Indonesia dan pentingnya pendidikan untuk peningkatan kehidupan ekonomi-sosial secara umum.

Hingga saat ini, program pascasarjana UAD telah mewisuda 555 lulusan. Dengan demikian, alumni mencapai jumlah 35.120 orang. Lulusan tercepat untuk wisudawan S-1 diraih Renaning Pudyastuti dari prodi S-1 Farmasi dengan masa studi 3 tahun 6 bulan 8 hari, dengan IPK 3,77.

“Untuk wisudawan termuda, tercatat atas nama Pamungkas Budi Sumarno dari prodi Fisika,” ungkap Kasiyarno. Wisudawan ini lulus pada usia 20 tahun 7 bulan 7 hari, dengan IPK 3,67.

Untuk tiga IPK tertinggi, berturut-turut diraih Rina Ernawati dengan IPK 3,98 dari prodi Manajemen, Susi Nuryanti IPK 3,96 dari prodi Manajemen, dan Nur Laili Dzul Fitrah prodi Pendidikan Matematika IPK 3,95.

 

Muktamar Muhammadiyah Datangkan Tim IT UAD

Biro Sistem Informasi dan Komunikasi (BISKOM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) secara khusus diberi amanah oleh PP Muhammadiyah untuk mendukung penuh terhadap pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang berlangsung 3-7 Agustus 2015 di Makassar. Hal ini dikhususkan pada pengelolaan dan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dibutuhkan selama Muktamar berlangsung.

“Kami Tim BISKOM telah bekerja sejak beberapa bulan lalu untuk menyiapkan segala yang dibutuhkan di Muktamar, desain hingga implementasinya. Kami berangkat tangga 29 Juli 2015. Rencana pulang tanggal 8 Agustus,” terang Tawar, M.Kom Kepala BISKOM dalam surelnya.

Tawar menjelaskan, aktivitas pokok Muktamar dimulai sejak 31 Juli hingga 7 Agustus. Sebelumnya, sudah banyak aktivitas pendukung yang diselenggarakan jauh-jauh hari oleh Tim BISKOM di Makassar.

Terkait Muktamar Muhammadiyah yang bertema “Gerak Pecerahan Menuju Indonesia Berkemajuan” ini, BISKOM memberangkatkan tim yang terdiri atas 11 orang.

Meskipun sebagian besar staff berangkat ke Makassar, tetapi tim tetap berusaha memantau kondisi network kampus secara remote.

“Selama di Makassar, kami tetap mengondisikan layanan TIK kampus. Kami menyisakan programmer dan teknisi untuk memberi pelayanan untuk mahasiswa dan civitas UAD,” lanjut Tawar.

Harapannya, semua hal terkait Muktamar dapat terselenggara sebaik-baiknya dan seluruh infrastruktur ataupun layanan TIK di kampus UAD tetap berlangsung tanpa gangguan apa pun. 

Memaafkan Bukan Hal Mudah

“Halal bihalal bukan pekerjaan ringan, tetapi pekerjaan berat.” kata Drs. H. Tafsir, M. Ag. selaku Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah saat memberikan ceramah di acara Syawalan, Senin (27/7/2015) di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Menurut Tafsir, memaafkan musuh bukan hal yang mudah. Saat mendatangi acara Syawalan, bukan yang hadir yang dipikirkan, tetapi yang tidak hadir. Biasanya yang tidak datang pada Syawalan adalah mereka yang bermasalah, yang tidak mau menatap orang yang menjadi musuhnya.

“Di sinilah tugas kita untuk menyatukan mereka yang sedang berseteru. Bahkan, Rasul membolehkan berbohong untuk orang yang saling berselisih agar tidak berselisih lagi,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Dr Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutan acara juga mengumumkan kabar bahwa Apoteker UAD telah mendapat Akreditasi A. Sementara ini yang sudah visitasi tinggal menunggu jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang insya Allah akan mendapatkan A.

Acara yang bertajuk “Pengajian Syawalan dan Pelepasan Calon Jamaah Haji UAD” di hadiri oleh para dosen dan karyawan UAD serta enam dosen karyawan yang akan berangkat haji.

Syawalan dan Kabar Akreditasi A

“Kabar gembira bagi kita semua bahwa Apoteker UAD telah mendapat akreditasi A,” terang Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam acara Syawalan, Senin (27/7/2015) di auditorium kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Lebih lanjut ia menjelaskan, sementara ini  yang sudah visitasi tinggal menunggu nilai adalah jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang insya Allah akan mendapat akreditasi A juga. Hal ini tidak terlepas dari karena kerja keras dan kerja ikhlas yang dilakukan dengan ibadah, sesuai dengan konsep UAD.

Setelah sambutan Rektor, acara dilanjutkan dengan pengajian Syawalan dan Pelepasan Calon Jamaah Haji UAD. Hadir sebagai penceramah adalah Drs. H. Tafsir, M. Ag. ia merupakan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut, para dosen dan karyawan UAD yang saling maaf-maafan dan mendoakan keberangkatan dosen karyawan UAD yang akan berangkat haji.

Menurut Prof. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag., selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD, ada enam orang yang akan berangkat pada tahun ini. Di antaranya, Safar Nasir dan istri, Hendro Setiyono dan istri, Nurkhasanah, Noer Doddy Irmawati, Burhanuddin Kholis, dan Rizam DT.

Acara diakhiri dengan pemberian doorprize, salam-salaman, serta makan siang bersama.

 

libur UAD 15 sd 25 Juli 2015

Libur Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tanggal 15 sampai dengan 25 Juli 2015

Mawapres UAD Dukung KPK Cegah Korupsi dengan Metode Cerita

Kasus korupsi di Indonesia yang kerap ditemui, membuat Radhiatul Fitri tergerak mencari solusi untuk mencegah agar tidak semakin berkembang. Menurutnya, cara paling tepat adalah dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak masa kanak-kanak.

“Salah satu metodenya adalah metode cerita dan teknik afirmasi positif,”  ujar perempuan yang menjadi finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional 2015 saat di temui di kampus I UAD, Jalan Kapas, Semaki, Yogyakarta.

Metode tersebut merupakan gagasan yang dituangkan dalam karya tulisnya sebagai Mawapres 2015. Karya itu telah yang mengantarkannya meraih tiket 15 besar Mawapres Dikti tahun ini.

Gadis yang akrab dipanggil Fitri ini menambahkan, metode yang ia buat bersifat jangka panjang. “Metode ini merupakan metode jangka panjang untuk mencegah korupsi.”

Penanaman sikap anti korupsi kepada anak-anak saat sekarang merupakan tabungan berharga di masa depan. Salah satunya dengan memberikan buku-buku cerita yang berisi sikap anti korupsi. Menurutnya, melalui cerita akan tertanam dalam hati bahwa korupsi harus ditinggalkan.

“KPK saat ini mulai membuat buku cerita anti korupsi sebagai bacaan anak, hal itu sangat bagus,” imbuhnya.

Afirmasi positif juga dapat digunakan untuk menanamkan sikap anti korupsi kepada anak. Hal ini bisa dilakukan oleh orang tua. Peran ibu misalnya dengan memberikan afirmasi positif, “Nak, kalau kamu sudah besar harus menjadi orang yang jujur”. Jika afirmasi positif seperti ini terus diberikan kepada anak, maka secara tidak langsung anak akan memiliki kesadaran untuk berlaku jujur.

“Ini merupakan metode pencegahan korupsi jangka panjang. Jadi sambil menerapkan metode ini, biarkan penegak hukum menindak para pelaku korupsi,” lanjut Fitri. Dengan demikian, korupsi yang ada dapat terkurangi dengan adanya penindakan hukum.

Mahasiswa Psikologi UAD ini berharap karyanya dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan pemikiran bangsa. Semoga juga dapat bermanfaat bagi masyarakat luas maupun bagi program KPK terkait intervensi pembangunan budaya anti korupsi yang berbasis keluarga.