Siapkan Mimpi Besar di UAD

Imran Rosadi, Mahasiswa Baru (Maba) siapkan mimpi besar selama kuliah di Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mahasiswa asal Lombok Tengah tersebut bertekad, sebelum wisuda S1 bisa memeroleh kuliah gratis, mendapat IPK 4.0, dan keliling 10 negara seperti Malaysia, Jepang, Amerika, Belanda, dan negara lainnya. Selain itu, ia juga memiliki impian besar menjadi finalis dalam berbagai perlombaan hingga tingkat Nasional dan Internasional.

                “Saya ingin membuktikan kalau saya bisa meraih prestasi. Setelah pembukaan kemarin, saya sudah menuliskan apa renca yang ingin saya capai ke depan. Saya yakin, UAD akan menjadi rumah bagi saya untuk berprestasi. Saya akan bersungguh-sungguh, dan saya yakin bisa!” papar lelaki yang akrab disapa Imran.

                Selain itu ia juga termasuk siswa berprestasi, baik akademik maupun non-akademik dan aktif di berbagai organisasi.

                Saya pernah mencapai beberapa prestasi, seperti peringkat 3 di kelas 1, juara 1 di kelas 3 semester 2, dan pernah menjadi nominator Olimpiade Kimia Tingkat Provinsi. Kemudian  saya juga pernah juara 3 Karate Tingkat Kabupaten. Di beberapa organisasi, saya juga aktif , seperti tergabung dalam Remaja Musalla, Elektro, Bimbel Kimia, dan Karate.” Tutup alumnus MAN 1 Praya, Lombok Tengah dengan senyum simpul. (Siwi)

Mahasiswa UAD Berprestasi di Biadang Kaligrafi

Melukis Kaligrafi merupakan sebuah keahlian menggambar pola atau huruf yang dituangkan di atas kain kanvas atau media lainnya. Biasanya,  huruf Arab dan Mandarin dijadikan objek utama lukisan ini.  Lukisan kaligrafi bisa dijadikan media hobi dan juga  bisnis. Bahkan, di berbagai tingkatan sekolah, lukisan kaligrafi, khususnya kaligrafi Arab dimasukan ke dalam kurikulum pelajaran seni. Sehingga seringkali seni ini diperlombakan.

                Mahfud Akbari, Mahasiswa Baru (MABA) Fakultas Psikologi, adalah siswa yang pernah menjuarai beberapa lomba Kaligrafi di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Mahfud, panggilan akrab pria asal Prambanan Sleman ini, salah satunya pernah meraih juara dua lomba kaligrafi tingkat Kabupaten Sleman.

                Bermula dari hobi menggambar, anak pertama dari tiga bersaudara ini terus mengasah bakatnya melalui kegiatan extra kulikuler yang ada di sekolahnya. Tidak hanya itu, ia pun melatih melukis dengan caranya sendiri. Saat ditemui di sela acara Masa Taaruf (MASTA) Program Pengenalan Kampus (P2K), Mahfud menuturkan pengalamannya tersebut.

“Kegemaran menggambar sudah ada sejak saya kecil. Saat SMP (Sekolah Menengah Pertama) Saya mulai ikuti lomba di berbagai ajang. Mulai dari tingkat Kecamatan hingga tingkat Wilayah Timur Kabupaten Sleman,” tuturnya.

                Pria berkulit sawo matang ini menuturkan harapannya untuk bisa mengukir prestasi yang lebih baik ketika sudah aktif menjadi mahasiswa nanti.

                “Saya berharap, dengan masuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD), prestasi yang pernah Saya raih sebelumnya dapat menjadi modal untuk terus berkarya dan berprestasi di tingkat yang lebih tinggi lagi,” tambahnya dengan tatap penuh semangat. (ZL)

“Si Nekat” Muhammad Masuk Hukum karena Tahajud

Mungkin kebanyakan orang seusia Muhammad Fauzi akan berpikir berkali-kali untuk mengambil keputusan dalam mengejar cita-citanya. Bayangkan saja, jarak antara Lombok – Yogyakarta ditempuhnya dengan sepeda motor.

Tidak hanya itu saja, perjalanan untuk meraih masa depan di bangku kuliah dijelajahinya tanpa ditemani siapa pun. Mulai dari menentukan kampus, sampai pada akhirnya memutuskan memilih satu jurusan.

“Saya berangkat dari Lombok ke Yogyakarta menggunakan sepeda motor dengan tujuan irit uang. Saya anak keempat dari tujuh bersaudara. Orangtua hanya seorang petani jagung di desa. Karena itu, harus pandai membagi uang. Sebab keluarga kami panen satu tahun sekali untuk membiayai semua kebutuhan sehari-hari,” papar pemuda kelahiran Sumbawa, 31 Januari 1993 yang pernah meraih juara tiga tingkat Kabupaten, dan sepuluh besar Nasional Olimpiade Kimia di tingkat nasional, tahun 2011.

Dia menambahkan, pilihannya untuk masuk Fakultas Hukum di Universitas Ahmad Dahlan bukan tanpa sebab. Menurutnya, pilihan ini memang sudah diarahkan Sang Pencipta.

“Mulanya saya ingin masuk Farmasi di UII. Tetapi niat itu kandas ketika saya lihat biaya begitu mahal. Saya ke Jogja cuma bawa ijazah legalisir satu. Keputusannya cuma dua, bertahan di Jogja dan kuliah, atau pulang dengan segera. Suatu malam saya tahajud untuk menentukan sikap. Selesai shalat, saya teringat dengan beberapa brosur yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Saya lihat UAD, Fakultas Hukum jadi petunjuk dari Allah. Saya pun jadi teringat pesan orangtua dan beberapa orang di kampung, seperti pak Kiai dan Kepala Sekolah saya. Mereka berpesan agar saya kuliah hukum untuk memperbaiki kualitas hukum di desa kami,” sebut pemuda yang pernah jurusan Tekhnik Informatika D1, di Malang.

Alumnus Pondok Pesantren Yanmu Praya-Lombok Tengah (2012) yang aktif berbahasa Inggris ini menambahkan, kesempatan kuliah akan digunakan sebaik-baiknya.

“Saya akan membuktikan kepada orangtua kalau izin dan pengorbanan mereka tidak akan saya kecewakan. Saya akan belajar sungguh-sungguh demi mewujudkan cita-cita yang sudah saya tuliskan. Ibu-bapak dan kedua kakak saya tidak lulus sekolah dasar, dan saya tidak mau seperti itu. UAD akan jadi gerbang saya menuju masa depan,” tutupnya (Doc p2k)

Perkuliahan Tahap I

Masa Perkuliahan Tahap I dari tanggal 1 September 2014 hingga 18 Oktober 2014

Tips Sehat Selama P2K

Hendy Ristiono, S.Far., Apt.

Menurut Hendy Ristiono, S.Far., Apt. selaku koordinator Tim Kesehatan (timkes) Program Pengenalan Kampus (P2K), dari evaluasi yang dilakukan dari tahun sebelumnya. Ada dua gangguan kesehatan selama P2K, yakni fisik dan psikis, yang akan dialami oleh mahasiswa baru (Maba) atau panitia.

“Aktivitas P2K yang cukup padat dari pagi hingga sore, dan malamnya mahasiswa juga mempersiapkan diri untuk kegiatan besoknya menyebabkan muncul keluhan fisik. Secara psikis, Maba akan merasa asing sebab belum beradaptasi dengan lingkungan. Mereka jauh dari rumah atau orang tua. Akibatnya, ada yang tidak mau makan sehingga akan melemahkan psikis dan fisiknya,” jelas Hendy.

Berikut ini beberapa tips sehat yang dijelaskan oleh Hendy untuk Maba dan panitia agar dapat mengikuti P2K dengan baik.  

“Tips sehat secara fisik, jangan lupa untuk makan atau minum yang teratur dan bergizi, istirahat yang cukup, menyempatkan diri untuk olahraga ringan, bila perlu minum multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh. Apabila memiliki penyakit khusus atau obat khusus, agar membawa obat tersebut. Sedangkan yang berhubungan dengan kesehatan psikis, lakukan refreshing dan berkumpul dengan teman-teman. Hal tersebut dapat mengurangi kejenuhan dan rasa sedih karena jauh dari orangtua. Paling tidak, adanya teman bisa saling sharing,” jelas dosen kelahiran Tegal, 14 April 1980 tersebut.

Untuk mengantisipasi kejadian yang terjadi pada tahun lalu, dosen farmasi ini berpesan kepada Maba untuk selalu memberi kabar kepada orangtua. Orangtua juga diimbau agar tidak mudah percaya jika ada pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan panitia atau tim kesehatan UAD yang memberikan informasi berupa berita-berita yang simpang siur atau belum jelas kebenarannya. Misalnya, terjadi kecelakaan atau bahkan meminta untuk mengirimkan sejumlah uang. Sebaiknya, pihak orang tua mengonfirmasi berita tersebut dengan menghubungi panitia atau timkes P2K.

“Saya berharap jumlah mahasiswa yang sakit menurun dan setiap mahasiswa baru maupun panitia P2K selalu menjaga kesehatan,” ungkap Hendy menutup wawancara dengan reporter P2K.

Program Pengenalan Kampus 2014 Siap Membangun Cendikiawan Muda

Zaman kian berkembang. Di era globalisasi seperti sekarang ini, menuntut insan manusia untuk bergerak lebih aktif dalam aspek pendidikan, sosial, kepribadian, dan  teknologi.

Menyadari hal itu, Panitia Pusat (panpus) Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui sektor pendidikan ini berupaya untuk menciptakan para generasi muda yang cinta tanah air. Hal ini kemudian diterapkan pada tema P2K UAD tahun 2014, “Membangun Cendekiawan Muda Kader Bangsa yang Unggul dan Berwawasan Global”.

Ditemui saat mengurus persiapan pembukaan P2K,  Fikri Ihsan Rohmadi selaku ketua panpus P2K menjelaskan, “P2K 2014 sengaja kami tampilkan dengan konsep yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Kalau tahun lalu lebih kepada budaya, tahun ini lebih kepada rasa nasionalisme.  Tema yang kami ambil merupakan turunan dari visi universitas. Alasan lainnya adalah karena kita baru saja melewati momen besar, yakni pemilihan presiden dan hari ulang  tahun Republik Indonesia ke-69. Sehingga perlu ditanamkan rasa nasionalisme yang tinggi kepada peserta P2K tahun ini,” tutur pria kelahiran 27 Juli ini.

Untuk mendukung tema tersebut, ada hal menarik yang sengaja ditampilkan. Salah satunya adalah menggunakan sound system buatan anak bangsa. Sound system tersebut sengaja didatangkan langsung dari Bali.

P2K direncanakan akan berlangsung dari tanggal 26−31 Agustus 2014. Pembukaan dilaksanakan di Gedung Olahraga Among Rogo Yogyakarta, dan diakhiri di stadion Mandala Krida. Pada pembukaan, panpus menampilkan beberapa agenda acara yang menarik, yakni menghadirkan koreo bertuliskan P2K UAD dan Flashmob bendera merah putih. Di akhir penutupan nanti, akan didatangkan grup band terkenal tanah air yang akan menghibur peserta P2K.

Demi suksesnya P2K, pria dengan program studi (prodi) Teknologi Industri ini menyatakan kesiapannya  memberikan peningkatan rasa aman dan fasilitas yang lebih baik dari P2K sebelumnya. Dia berharap agar peserta selalu tertib dan taat terhadap aturan yang telah dibuat.

“Mahasiswa seutuhnya tidak hanya kuliah, tetapi juga berperan aktif dalam organisasi,” tutup Fikri yang merupakan mahasiswa angkatan 2010 ini memberi motivasi. (zul)

Datang, Bertarung, dan Menang!

“Sebagai mahasiswa baru, hendaklah teguhkan niat semula dari kampung halaman untuk belajar di UAD. Setelah diterima, bersungguh-sungguh belajar. Jangan kecewakan orang tua. Buatlah prestasi di bidang apa pun, sebab prestasi mencirikan diri sendiri. Prestasi yang kalian raih akan mempengaruhi karakter individu ketika lulus dari UAD.”

Dr. H. Kasiyarno, M.Hum., Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

 

Begitulah pesan yang disampaikan Kasiarno saat ditemui di kantornya, Sabtu, 23 Agustus 2014. Bapak empat anak ini menegaskan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah menyediakan banyak fasilitas bagi mahasiswa baru (maba). Selain beasiswa yang sudah berjalan per tahun, ada beberapa program yang dapat diraih oleh maba yang kompetitif. Misalnya, program pertukaran pelajar.

“Semua mahasiswa memiliki hak yang sama untuk meraih kesempatan dalam program pertukaran pelajar. Beberapa waktu ini, mahasiswa kita sudah ada yang ke Malaysia, Cina, Thailand, Filipina, dan Jepang. Untuk meraih kesempatan itu, tentu mahasiswa harus memiliki kemampuan akademik dan nonakademik. Misalnya, kemampuan yang sesuai dengan program studi (prodi) masing-masing, serta kemampuan tambahan. Di antaranya kemampuan berbahasa internasional,” papar rektor yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V DIY.

Selain beasiswa dan pertukaran pelajar, UAD juga memiliki aktivitas lain, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang sudah bertaraf nasional dan internasional.

“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa daerah di Indonesia dalam aktivitas KKN, baik di Jawa ataupun di luar Jawa. Baru-baru ini, mahasiswa kita bertolak ke Lampung. Bahkan, beberapa daerah meminta agar dikunjungi mahasiswa KKN UAD, salah satunya Kalimantan. Daerah tersebut kita tolak untuk sementara waktu dengan pertimbangan jarak dan biaya. Kemudian, kita juga mempunyai jaringan komunitas di Filipina, Kamboja, Thailand, dan beberapa negara. Beberapa mahasiswa UAD pun sudah KKN di Mesir pada tahun 2011−2012,” tambah Kasiyarno.

Kasiyarno menegaskan, semua fasilitas tersebut dapat didapatkan oleh semua mahasiswa. Syaratnya, mahasiswa harus bersaing dan meningkatkan kompetensi diri, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Kemampuan akademik dan nonakademik yang dimiliki mahasiswa tidak hanya berguna ketika mereka kuliah di UAD saja. Kemampuan tersebut akan menjadi trade record bagi setiap mahasiswa dalam melamar pekerjaan ketika mereka lulus nanti. Sebab, UAD telah mempersiapkan sistem ijazah yang baru bagi para alumni. Ijazah mereka tidak hanya disajikan nilai akademik, tetapi akan diselipkan nilai-nilai tambahan lainnya. Misalnya, prestasi yang mahasiswa capai selama kuliah. Nilai dan keterangan ini akan membuat alumni mampu bersaing di lapangan pekerjaan. Dengan keterangan tersebut, para pengguna jasa alumni tidak akan ragu menerima alumnus UAD. (IHS)

Abdul Fadlil: P2K Jalan Menuju Prestasi

Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2014 merupakan sebuah proses penyambutan mahasiswa baru oleh seluruh civitas UAD. P2K kali ini mengangkat tema “Membangun Cendekiawan Muda Kader Bangsa yang Unggul dan Berwawasan Global”. Dengan maksud dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi.

“Tujuan P2K adalah memperkenalkan UAD kepada mahasiswa baru. Selain itu, ajang ini juga menjadi sarana meningkatkan niat dan kesiapan mahasiswa baru yang akan berkuliah di UAD. Dengan niat dan kesiapan yang baik, Insya Allah mereka akan menjalankan masa perkuliahannya dengan baik pula. Sehingga akan menghasilkan individu yang berprestasi, baik akademik maupun nonakademik,” tutur Wakil Rektor III, Abdul Fadlil M.T., selaku pengurus bidang kemahasiswaan saat ditemui di ruang kerjanya.

Demi terwujudnya cendikiawan muda dari lingkungan UAD, P2K kali ini menghadirkan narasumber yang mempunyai pengalaman dan kemampuan tersebut. Ia adalah Dr. Marwah Daud Ibrahim. Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini dihadirkan oleh UAD sebagai narasumber pada pembukaan P2K 26 Agustus 2014 di Gedung Olahraga Among Rogo.

Dengan hadirnya narasumber tersebut, Fadlil berharap mahasiswa UAD semakin berprestasi. “Ke depannya, diharapkan mahasiswa baru dapat meraih prestasi setinggi mungkin. Universitas telah menyediakan jalan melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Penjaringan lewat pameran UKM saat P2K berlangsung, dapat menambah kuat UKM tersebut. Secara langsung, UKM dapat meningkatkan prestasi bidang nonakademik. Karena ke depannya, keberhasilan mahasiswa selain dengan memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi, tetapi juga akan ada Indeks Kegiatan Mahasiswa (IKM) yang akan menjadi surat keterangan pendamping ijazah yang berisi prestasi mahasiswa. Dengan demikian, P2K menjadi salah satu jalan menuju mahasiswa yang berprestasi,” tutup Fadlil. (zul)

Seminar Nasional PG-PAUD -Membangun Karakter Anak Melalui Rekonstruksi Lingkungan Rumah dan Sekolah Bebas Budaya Kekerasan

Tema “Membangun Karakter Anak Melalui Rekonstruksi Lingkungan Rumah dan Sekolah Bebas Budaya Kekerasan”

Dengan menghadirkan tiga pembicara

  1. Dr. Rose Mini A. Prianto, M.Psi / Bunda Romi ( Psikolog dan Dosen UI )
  2. Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si. ( Psikolog dan Dosen UGM )
  3. Prof. Dr. Sodiq Aziz Kuntoro, M.Ed. (Guru Besar dan Dosen PG PAUD FKIP UAD )

Moderator

Ewang Sewoko, S.Psi, M.A.

Perwakilan ( BKKBN Propinsi DIY )

 

Acara akan berlangsung, 6 September 2014 di Ruang Auditorium ( Lt 3 ) Kampus I Universitas Ahmad Dahlan Jl. Kapas No. 9 Semaki Yogyakarta (Selatan Stadion Mandalakrida). Pendaftaran di Sekretariat Panitia :  Program Studi PG PAUD FKIP UAD Kampus 5, Alamat Jl. Ki Ageng Pemanahan 19 Sorosutan Yogyakarta,Telp. (0274) 563515; 511830; ext. 5115.

 

Contact Person :

– Avanti Vera Risti, P., M.Pd.  ( HP.081328002508 )

– Dwi Hastuti, S.Pd.                  (HP.081328313510 )