Unit bisnis berbasis kompetensi akademik bidang Fisika, Laboratorium Kalibrasi dan Uji Universitas Ahmad Dahlan (LKU-UAD) raih akreditasi ISO 17025 :2005 untuk Laboratorium Kalibrasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Akreditasi berlaku terhitung mulai tanggal 20 Februari 2014 dengan ruang lingkup kalibrasi massa dan volume dengan nomor kode laboratorium LK-174-IDN.
Atas prestasi yang telah diraih, Apik Rusdiarna Indrapraja, S.Si, Kepala LKU-UAD menyatakan bahwa perolehan akreditasi laboratorium kalibrasi ini merupakan salah satu target awal menuju pengembangan berikutnya yaitu akreditasi laboratorium pengujian. "Prestasi ini merupakan titik awal untuk LKU-UAD dalam menerapkan dan mengimplementasikan sistem manajemen ISO 17025:2005 untuk laboratorium kalibrasi," ujarnya di LKU-UAD, Rabu (11/3).
Menurut Rusdiarna. Dipilihnya kompetensi kalibrasi massa dan volume sebagai ruang lingkup pertama yang diakreditasikan oleh KAN. Karena, UAD sendiri memiliki banyak alat yang berfungsi sebagai alat ukur massa dan volume. Alat-alat tersebut seperti timbangan analitik, glassware,buret, pipet, dll di laboratorium UAD banyak yang status kalibrasinya tidak baku, sehingga menjadikan performa alat ini juga tidak baku (tidak standart).
Padahal UAD telah menerapkan jaminan mutu akademik, sehingga kebutuhan akan kalibrasi peralatan merupakan keharusan jika UAD ingin secara kontinyu menerapkan sistem jaminan mutu akademik, terutama untuk penelitian dosen dan mahasiswa. Dengan diraihnya akreditasi ISO :17025 KAN, maka kalibrasi terhadap alat-alat ukur tersebut menjadi lebih terjamin dan memberikan hasil yang valid dan tertelusur ke satuan (standart) Internasional yang telah ditetapkan. "Selain itu besarnya potensi pasar di luar UAD, baik di kalangan Muhammadiyah sendiri maupun di luar Muhammadiyah juga menjadi faktor pertimbangan mengapa UAD berani mendirikan LKU," papar Rusdiarna.
Dengan status akreditasi laboratorium kalibrasi LKU-UAD maka kompetensi kalibrasi massa dan volume yang dilakukan oleh LKU-UAD sudah berkelas (standart) internasional dan menjadi salah satu rujukan (referensi) standar massa dan volume di Indonesia. Dengan akreditasi ini tentu menjadikan alat-alat ukur yang dikalibrasi oleh LKU-UAD akan memiliki kepastian status kinerjanya, misalnya koreksi skala ukurnya. "Karenanya dengan alat ukur yang benar diharapkan data-data yang dihasilkan laboratorium di lingkungan UAD menjadi valid, sehingga data penelitian maupun praktikum yang dihasilkan menjadi valid juga. "Oleh karena itu tidak meragukan untuk dipublikasi sampai ke tingkat internasional," tukas Rusdiarna.
Secara terpisah ditemui di ruang kerjanya, Manajer Puncak LKU yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa dengan prestasi ini, LKU-UAD dalam waktu dekat berencana menambah ruang lingkup yaitu kalibrasi suhu dan peralatan medik. Untuk kalibrasi suhu meliputi thermometer digital, analog, gelas, dan enclosure. Sementara itu untuk kalibrasi peralatan medik meliputi tensimeter (sphygmomanometer), timbangan badan, timbangan bayi, inkubator bayi, dan EKG. Dengan bertambahnya ruang lingkup ini diharapkan ke depannya LKU-UAD mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap standarisasi pengukuran yang digunakan oleh masyarakat, terutama bidang medik, mengingat di Persyarikatan Muhammadiyah sendiri memiliki banyak amal usaha di bidang medik, ” kata pria berkumis ini berapi-api.
Lebih lanjut Dr. Muchlas, M.T, mengatakan UAD sudah mengembangkan Program Studi Fisika Metrologi Elektronika Instrumentasi (Melins) sebagai upaya mempersiapkan SDM yang handal dalam bidang Kalibrasi dan Metrologi.(Doc)