Jakarta Governor Deliveres a Scientific Oration for UAD Freshmen

On Monday (08/27/2018) morning, DKI Jakarta Governor, Prof. Anies Rasyid Baswedan, Ph. D., delivered a scientific oration to participants of Student Orientation and Campus Recognition Program (P2K) of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) at Among Raga Sports Hall, Yogyakarta. Anies said that college time was a period that we could not repeat, because it would be the asset for us to explore the world in the society.

"From the experience gathered in the university, we can learn to organize everything within ourselves and what we have learned will be the asset to explore the world in the society," he said.

He also advised that when we were a student, we should not delay our plans and waste our time while studying at the university. We must be a student who is academically outstanding, not to only be active in the classroom, but also outside the classroom, as well. This is in order to prepare ourselves in the future so that we can become human beings who have moral, competence, and literacy skills.

Anies Baswedan in front of the students also had a speech about Indonesia. He said that the state in Indonesian was unique, not because of its diversity, but because of its unity.

"Be the generation that participates in maintaining unity in Indonesia by  respecting and giving equal opportunities for others," he added. (dta)

UAD KKN PPM-Kemenristekdikti Produces Products with Economic Value from Waste

The series of programs for the Student Study Program in Community Empowerment (KKN-PPM) of Kemenristekdikti and Universitas Ahmad Dahlan (UAD) for one month was ended by holding a product exhibition and entrepreneurship seminar on Saturday (25/8/2018) in Sinduharjo Village, Ngaglik, Sleman. This seminar presented Sarjudi to have a presentation on a theme of processing waste into vermicompost by breeding worms, and Dr. Surahma Asti Mulasari with material on processing waste into bio-charcoal briquettes. Also present were the Vice Rector III of UAD, Dr. Abdul Fadhil, M.T., the Head of UAD LPPM, Dr. Widodo, M.Sc., Sinduharjo Village Head, hamlet heads, village authorities, as well as invited guests from various hamlets in Sinduharjo Village.

The problem faced by the partner village, in this case is Sinduharjo Village, was agricultural and livestock waste that is not managed properly. It was just thrown away to rot, causing odor and pollution to the surrounding environment. Agricultural waste was only burned, causing environmental pollution. Livestock management was also not good because there were still a lot of livestock animals that were kept near houses where the droppings could spread and polluted the home environment.

At that time, livestock droppings were just left where they were without being checked before being taken to the fields to be used as fertilizer. During the rainy season, they were scattered along the road, flowing, and causing unpleasant odors. This problem is caused by the low level of knowledge and skills of the people in agricultural waste management and livestock farming in Sinduharjo Village. The purpose of this PPM KKN is to improve the empowerment of farmers and farmers in carrying out community-based total sanitation in order to control environmental pollution by utilizing agricultural and livestock waste into products with economic value which will be more beneficial.

At the seminar and product exhibition, the community, together with the UAD PPM KKN students, presented products made from agricultural and livestock waste into briquettes (brikata), liquid bokashi (bokcatar), solid bokashi (bokaptara), silage (latar), vermicompost fertilizer (pukat), and biogas. In addition, other products produced are luberta syrup which is made with worms, charcoal face masks, worm capsules, and worm juice which can be efficacious as a typhus medication.

Dr. Fatwa Tentama, M.Si., as the Field Supervisor (DPL) as well as the head for KKN-PPM Dikti grant proposal, said, "This program and seminar aims to empower local communities in entrepreneurship as well as to provide motivation to farmers and breeders to be able to utilize agricultural and livestock waste into products that have selling value."

In the future, it is expected that this kind of activity can be followed up with assistance and cooperation with various parties so that it can develop into a business unit for the welfare of the surrounding community.

As the chairman, Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., has some team members, atas Ahmad Faizal Rangkuti, S.K.M.,M.Kes., Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., Tri Wahyuni Sukesi, S.Si., M.PH., dan Sulistyawati, S.Si., M.PH. Another output expected of the PPM KKN program is the improvement of community knowledge and skills in processing agricultural and livestock waste, publications in national and international journals, proceedings in national seminars, IPR (copyright), module books, increased community participation, and increased community self-management.

Kedatangan Anies, Penyemangat Maba

Siapa yang tidak mengenal Anies Baswedan? Ia adalah seorang tokoh terkenal yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan.

Meskipun Anies sudah sering muncul di layar kaca, masih banyak yang belum memiliki kesempatan untuk bertatap muka secara langsung, termasuk mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kali ini, mahasiswa baru tahun 2018 UAD memiliki kesempatan yang luar biasa, karena Anies Baswedan diundang di tengah-tengah mereka.

Kedatangan Anies Baswedan merupakan salah satu penyemangat bagi mahasiswa baru. Mereka tampak memperhatikan pidato yang disampaikan oleh Gubernur DKI tersebut.

Kurnia, salah satu mahasiswa yang mendapatkan tempat duduk di belakang panggung, mengaku tetap senang dan tambah bersemangat dengan adanya Anies Baswedan.

“Kalau saya bertemu langsung dengan Pak Anies, saya ingin berfoto,” ungkapmahasiswa berkaca mata itu, tersipu.

Berbeda dengan Cantika, mahasiswa Fakultas Agama Islam ini mendapatkan tempat duduk di depan panggung. Sehingga ia bisa dengan jelas melihat wajah Anies Baswedan yang kala itu sedang berbicara di atas panggung. Cantika mengaku belum pernah bertemu dengan Anies Baswedan sebelumnya.

“Saya merasa senang sekaligus tidak menyangka bisa melihat Pak Anies Baswedan dengan jelas,” ucapnya saat ditemui di tribun Among Raga, Senin (27/8/2018) Cantika juga mengaku semangatkan kembali lagi begitu melihat Pak Anies di atas panggung. (hrv)

Gubernur DKI Jakarta Sampaikan Orasi Ilmiah untuk Mahasiswa Baru UAD

Senin (27/8/2018) pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Ph. D. memberikan orasi ilmiah kepada peserta Program Pengenalan Kampus (P2K) mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di GOR Among Raga, Yogyakarta. Anies mengatakan bahwa masa kuliah adalah masa yang tidak bisa diulang kembali, karena akan menjadi modal mengarungi dunia di masyarakat.

“Dari pengalaman masa kuliah, kita bisa belajar mengatur segalanya dalam diri sendiri dan akan menjadi modal mengarungi dunia di masyarakat,” katanya.

Ia juga berpesan ketika menjadi seorang mahasiswa jangan menunda rencana dan membuang waktu pada saat kuliah. Harus menjadi mahasiswa yang secara akademik berprestasi. Jangan hanya aktif di ruang kelas tetapi di luar kelas juga. Ini demi menyiapkan diri di masa depan sehingga menjadi manusia yang berakhlak, kompeten, serta mempunyai kemampuan literasi.

Anies Baswedan di depan mahasiswa juga sempat berorasi tentang Indonesia. Negara Indonesia itu unik bukan karena kebinekaannya, tetapi persatuannya.

“Jadilah generasi yang ikut menjaga persatuan di Indonesia dengan cara saling menghargai, menghormati, dan memberikan kesempatan yang sama,” tambahnya. (dta)

KKN PPM UAD-Kemenristekdikti Hasilkan Produk-Produk Bernilai Ekonomi dari Limbah

 

Rangkaian Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kemenristekdikti Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selama satu bulan, diakhiri dengan mengadakan gelar produk dan seminar kewirausahaan pada Sabtu (25/8//2018) di Kantor Desa Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Seminar ini mendatangkan pembicara Sarjudi dengan tema mengolah limbah menjadi cascing melalui beternak cacing, dan Dr. Surahma Asti Mulasari dengan materi pengolahan limbah dan sampah menjadi briket bioarang. Hadir juga Wakil Rektor III UAD Dr. Abdul Fadhil, M.T., Kepala LPPM UAD Dr. Widodo, M.Si., Kepala Desa Sinduharjo, para kepala dusun, perangkat-perangkat Desa Sinduharjo, serta tamu undangan dari berbagai dusun di Desa Sinduharjo.

Permasalahan yang dihadapi oleh Desa Mitra, dalam hal ini adalah Desa Sinduharjo, adalah limbah pertanian dan peternakan yang tidak dikelola dengan baik, dibuang begitu saja hingga membusuk, menimbulkan bau, dan pencemaran di lingkungan sekitar. Limbah pertanian hanya dibakar saja sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Pengelolaan ternak juga belum bagus karena masih banyak ternak yang dikandangkan di dekat rumah yang kotorannya dapat tersebar dan mencemari lingkungan rumah.

Selama ini, kotoran ternak hanya dibiarkan begitu saja sebelum dibawa ke sawah untuk pupuk, dan saat musim hujan kotoran tersebut tersebar di sepanjang jalan, mengalir, serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini karena tingkat pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan limbah pertanian dan peternakan warga di lokasi mitra masih sangat minim. Tujuan dari KKN PPM ini adalah meningkatkan pemberdayaan masyarakat petani dan peternak dalam melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat dalam rangka mengendalikan pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan menjadi barang bernilai ekonomis dan memiliki kemanfaatan yang lebih dari sebelumnya.

Pada seminar dan gelar produk, masyarakat bersama mahasiswa KKN PPM UAD menampilkan produk-produk hasil olahan limbah pertanian dan limbah peternakan tersebut menjadi briket (brikata), bokashi cair (bokcatar), bokashi padat (bokaptara), silase (latar), pupuk cascing (pukat), dan biogas. Selain itu produk lain yang dihasilkan adalah luberta sirup yang berasal dari cacing, masker arang wajah, kapsul cacing, dan jus cacing yang dapat berkhasiat sebagai obat tifus

Dr. Fatwa Tentama, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sekaligus ketua pengusul hibah KKN-PPM Dikti mengatakan, “Program dan seminar ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat setempat dalam berwirausaha sekaligus memberikan motivasi kepada masyarakat petani dan peternak untuk dapat memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan menjadi produk yang memiliki nilai jual.”

Ke depan, harapannya kegiatan semacam ini dapat ditindaklanjuti dengan pendampingan dan kerja sama dengan berbagai pihak agar dapat berkembang menjadi unit usaha untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Selaku ketua, Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si. mempunyai anggota tim yang terdiri atas Ahmad Faizal Rangkuti, S.K.M.,M.Kes., Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., Tri Wahyuni Sukesi, S.Si., M.PH., dan Sulistyawati, S.Si., M.PH. Luaran lain dari program KKN PPM ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah pertanian dan peternakan, publikasi di jurnal nasional dan internasional, prosiding seminar nasional, HKI (hak cipta), buku modul, peningkatan partisipasi masyarakat, serta peningkatan swadaya masyarakat.

Mahasiswa UAD Ciptakan Gabot

 

Gabot atau mesin pembuat batu bata menggunakan sistem pneumatik berbasis programable logic control (PLC) merupakan sebuah alat yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Alat ini hasil dari keikutsertaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai Kemenristekdikti.

Dengan karyanya, tim PKM-T UAD dari Program Studi Teknik Elektro yang diketuai Frans Bayu Pambudi dengan anggota Aditya Apriyanto Prasetyo, Eka Budi Setiawan, Yoga Dwi Santosa, dan Muhammad Ifan Pure, berhasil lolos untuk mengikuti pekan ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS) ke-31 tahun 2018. Sebagai dosen pembimbing ialah Dr. Abdul Fadlil, M.T. yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III UAD Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

Judul PKM yang mereka angkat adalah Gabot (Mesin Pembuat Batu Bata Menggunakan Sistem Pneumetik Berbasis PLC [Programable Logic Control] pada Sentral Usaha Batu Bata). Istilah Gabot diambil dari singkatan bahasa Jawa gawe boto.

Dari penjelasan Frans, Gabot diciptakan untuk mengatasi pemasalahan produktivitas dan kualitas  batu bata yang dihadapi para pengrajin batu bata. Selama melakukan riset, permintaan konsumen yang banyak tidak bisa dipenuhi akibat dari proses produksi yang lambat. Hal ini juga memengaruhi nilai jual. Selain itu, pembuatan secara manual menelan biaya yang lebih mahal.

“Menggunakan sistem pneumetik berbasis PLC setidaknya sehari dapat memproduksi 1.500 batu bata dengan mengandalkan 2 atau 3 orang pekerja. Sedangkan menggunakan cetak manual hanya bisa memproduksi sekitar 500 dan menguras tenaga pekerja,” terangnya.

Perbandingan inilah yang mendasari terciptanya alat pembuatan Gabot, sehingga dapat mempercepat proses produksi, meningkatkan produktivitas, dan mempercepat penjualan. Kelebihan lain penggunaan sistem pneumetik berbasis PLC juga mudah pengoperasiannya.

Penggunaan PLC sebagai kendali utama mengacu pada cara kerja yang berfungsi sebagai kontrol suatu unit input maupun output, sehingga PLC bekerja sebagai kendali utama proses produksi. Semua sistem tata kelola alat dan cara kerja alat diatur dan diprogram dengan kendali PLC. (ard)

UAD Kirim dan Terima Lima Mahasiswa Sea Teacher

Sebanyak lima mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ikuti Sea Teacher atau program PPL Internasional ke Filipina dan Thailand yang difasilitasi The South Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO).

Mahasiswa tersebut adalah Nor Hasanah (Pendidikan Matematika), Lathief Viana Saryhaque Hadyyuwono (Pendidikan Biologi), Putri Maghfirotul Hasanah (Pendidikan Fisika), Nila Wati (Pendidikan Bahasa Inggris) dan Suryani (PAUD). Kelimanya dilepas Wakil Rektor IV UAD, Prof. Sarbiran, Ph.D. Senin (30/7/2018) di Gedung ITC UAD, Jalan Kapas, Semaki, Yogyakarta.

Selain mengirim, awal Agustus 2018 UAD juga akan menerima lima mahasiswa dari Filipina dan Thailand untuk program yang sama. Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD, Ida Puspita, M.A.,Res. menjelaskan, program Sea Teacher atau Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia merupakan proyek yang memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa dari negara anggota SEAMEO untuk mengajar di luar negeri.

Peserta SEAMEO ada 11 negara, antara lain Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Malaysia, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

Tahun ini, UAD untuk kali pertama mengirim dan menerima mahasiswa untuk program tersebut,” terang Ida.

Mahasiswa UAD akan praktik mengajar sebulan penuh pada Agustus 2018 di Valaya Alongkorn Rajabhat University (VRU) Thailand, Benguet State University (BSU) Filipina, dan Thepsatri Rajabhat University (TRU) Thailand. Selain itu, UAD akan menerima mahasiswa dari Chiang Rai Rajabhat University Thailand, Lampang Rajabhat University Thailand, dan Saint Mary’s University Filipina untuk praktik mengajar juga.

Selama ini UAD Yogyakarta telah terkenal dengan KKN Internasionalnya. Pada kesempatan ini, UAD melebarkan kegiatan internasional ke ranah PPL Internasional dengan memanfaatkan konsorsium yang difasilitasi oleh SEAMEO. (ard)

13 Mahasiswa UAD Ikuti AIMS, Beasiswa Kemenristek Dikti

 

Wakil Rektor IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Sarbiran, Ph.D. resmi melepas keberangkatan 13 mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab serta Sastra Inggris untuk belajar di universitas mitra UAD di Thailand dan Malaysia, Senin (30/7/2018). Mereka mengikuti program AIMS (Asean International Mobility of Student) dengan beasiswa dari Kemenristek Dikti.

Para mahasiswa akan belajar selama enam bulan terhitung sejak September 2018 hingga Januari 2019. Mereka adalah Iqbal Mubarok, M. Deden Irwandi, Aditya Prayoga, Aji Saeful Ramdan, Restu Agung Fadilah, Siti Muflikhah Uswanas, Hafizatur Rahmi, dan Novia Nurhayati dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab yang akan belajar di Universiti of Malaya (UM).

Sementara lima mahasiswa dari Sastra Inggris akan belajar di Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia dan Thammasat University Thailand, yaitu Elisa Istianah dan Helmatun Faiza Ulfah di UiTM, serta Galih Prabowo, Nida Zakiatul Khusna, dan Yumna Afaf Hanifah di Thammasat University Thailand.

Dalam sambutannya, Sarbiran selalu mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater UAD dan Indonesia. Selain itu, ia mengimbau agar mahasiswa bisa menjaga diri dan belajar dengan sungguh-sungguh.

UAD telah mengirim mahasiswa untuk belajar ke luar negeri lewat program hibah AIMS sejak tahun 2010. Hal ini karena kepercayaan pemerintah terhadap kualitas mahasiswa UAD. Tahun 2018, kuota UAD bertambah menjadi 7, padahal sebelumnya hanya 4 mahasiswa.

Ida Puspita, M.A.,Res. Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD menjelaskan, pemerintah melihat keseriusan UAD dalam program ini. “UAD mendukung program ini dengan menggunakan biaya mandiri, baik dari universitas maupun mahasiswanya sendiri.”

UAD menjadi salah satu dari 12 perguruan tinggi se-Indonesia yang mendapatkan beasiswa bergengsi ini. Dari 12 perguruan tinggi tersebut, hanya 3 perguruan tinggi swasta, salah satunya UAD. (ard)

Rektor UAD Lantik Dekan Periode 2018-2022

 

Dr. Kasiyarno, M.Hum., Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi melantik dekan dari 11 fakultas untuk masa jabatan 2018-2022. Pelantikan berlangsung di auditorium kampus 1 UAD, Jln. Kapas 9 Semaki, Yogyakarta, Senin (6/8/2018).

Para dekan tersebut antara lain Prof. Dr. dr. Rusdi Lamsudin, Sp.S(K)., M.Med.Sc. (Fakultas Kedokteran)Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt. (Fakultas Farmasi), Dr. Tri Kinasih Handayani, M.Si. (FKIP), Sunardi, S.T., M.T., Ph.D.(FTI), Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. (FAI), Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., M.H. (Fakultas Hukum), Elli Nur Hayati, M.P.H., Ph.D. (Fakultas Psikologi), Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si. (FEB), Drs. Nizam Ahzani, M.Hum. (FSBK), Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. (FKM), Imam Azhari, S.Si., M.Cs. (FMIPA).

Pada kesempatan tersebut, Kasiyarno menyampaikan kepada para dekan untuk membangun UAD melalui fakultas-fakultas. “Kami mengajak seluruh Dekan untuk meningkatkan kualitas UAD di masa yang akan datang. Saat ini baru 17 program studi yang terakreditasi A. Semoga ke depan akan lebih banyak yang mendapat akreditasi A,” paparnya.

Ia menambahkan, UAD tidak hanya menyelenggarakan pendidikan, tetapi juga dakwah dan pengkaderan untuk persyarikatan, umat, dan bangsa. Oleh karenanya, tugas para dekan tersebut harus mencetak para intelektual yang berkarakter.

“Para mahasiswa merupakan kader. Mereka harus banyak memberi daripada meminta, tidak banyak mengeluh, bekerja sungguh-sungguh, dan bisa mengatasi masalah dengan solusi. Kemudian yang tidak kalah penting jangan mudah tersinggung, harus tabayun, serta bukan orang yang bekerja hanya karena aturan,” tandas Kasiyarno.

Hal ini disampaikan oleh Kasiyarno, mengingat saat ini merupakan era yang sangat kompetitif. Para dekan harus berkolaborasi dan bersinergi untuk meningkatkan kualitas mahasiswanya. Menurutnya, kualitas lebih penting daripada kuantitas.

Sementara Badan Pembina Harian (BPH) UAD yang diwakili Prof. Dr. Yunahar Ilyas, menyampaikan pentingnya kerja bersama-sama. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja agar menjadi lebih baik, kompak, cerdas, kreatif, dan ikhlas. (ard)

Kreskit: Merajut Asa, Menghasilkan Tulisan

 

Senin (30/7/2018), Lembaga Semi Otonom Kreativitas Kita (LSO Kreskit) mengadakan acara peluncuran majalah. Acara tersebut berlangsung pada pukul 19.3021.30 WIB, bertempat di aula kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit B. Dengan mengambil tema “Merajut Asa, Menghasilkan Tulisan”.

“Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merajut itu menjaring, asa itu semangat atau harapan, mengahasilkan tulisan itu sama dengan mengeluarkan tulisan.Jadi, dalam proses majalah ini kami benar-benar mau berproses di Kreskit, semangat menjaring harapan dan menghasilkan tulisan,” jelas Mirja Sentani selaku Pimpinan Umum Kreskit melalui grup WhatsApp.

Selain untuk memenuhi Proker, acara peluncuran kali ini juga untuk meningkatkan literasi mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), menumbuhkan semangat menulis bagi anggota Kreskit serta mahasiswa PBSI pada umumnya

Fitri Merawati, M.A.dalam sambutannya menyampaikan, peluncuran majalah tersebut merupakan cita-cita anggota Kreskit sejak lama.

“Walaupun kata anggota Kreskit masih banyak kekurangan dalam majalah ini, tidak masalah. Lebih baik memulai dengan banyak kekurangan daripada tidak memulai sama sekali.

Selanjutnya, memasuki acara inti yaitu mengulas majalah Kreskit dengan pembicara Sudaryanto, M.Pd. Riska Usna Nurfiah selaku moderator menjelaskan, Sudaryanto merupakan aktivis kampus yang bergerak dalam bidang jurnalistik. Jadi, tidak salah lagi jika Kreskit menjadikannya pengulas dalam peluncuran majalah edisi Juli 2018.

“Pembuatan halaman sebaiknya disamakan saja pada setiap rubrik di majalah ini. Namun, tetap memperhatikan banyaknya jumlah kata pada setiap halaman. Ini tampak pada rubrik bicara buku yang memakan tiga halaman. Sedangkan rubrik lain ada yang dua dan bahkan hanya satu halaman saja,” ujar Sudaryanto saat mengulas majalah Kreskit. 

Hiburan dalam acara ini diisi oleh Nur Hudzaifah,komika dari PBSI UADAcara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari Kreskit yang diberikan kepada Sudaryanto. (dew)