Suka Duka Menwa Mengawal 2000 Maba

“Kaget juga pas pameran kemaren ada mahasiswa nanya, 'Menwa itu mahasiswa apa bukan?'. Bahkan ada yang ngira kalau kami (Menwa) itu Satpol PP dan Pamong Praja” Hanin Fathan Nurfina Istiqomah, Staf Kepala Urusan Administrasi dan Personalia Menwa.

Hanin, beserta ketiga teman Menwa (Resimen Mahasiswa) lainnya tampak bersemangat menjalani hari-hari akhir Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang mencapai 4 ribuan peserta. Tampak wajah keseriusan mereka dalam menjalani aktifitas.

“Kami berharap apa yang kami lakukan ini bermanfaat. Kami juga ingin menepis anggapan miring yang ditujukan pada kami. Banyak yang bilang kalau kami hanya cari makan saja. Dengan tegas, saya sangat menepis prasangka itu. Menwa tidak seperti itu” tutur perempuan kelahiran Klaten, 11 September 1994, yang juga menjabat sebagai wakil ketua pusat P2K 2013/2014, dan diiyakan oleh anggota lainnya, Lilis, Sapto, dan Doni.

Hal yang sama diutarakan oleh Megi Okta Rizky (Anggota Kedisiplinan Zona II) dan Ivan Nugraha H (Koordinator Zona II) saat diwawancarai. Mereka mengungkapkan, banyak hal yang mereka temukan di lapangan. Mulai dari menghadapi mahasiswa yang sama terlambat setiap hari, sampai diteriaki para pengguna jalan saat menyebrangkan Maba saat sore hari.

“Kami menghadapi banyak hal. Ada mahasiswa yang kerjaannya terlambat. Mulai dari hari kedua ( 3 /9), sampai hari ini (6/9). Dan alasan yang diutarakan pun sama, karena jarak yang jauh atau kesiangan karena kelelahan” papar Ivan.

“Pernah juga diteriaki pengguna jalan. Kata mereka: 'Woi, panitia ospek jangan buat peraturan lalu lintas sendiri' teriaknya sambil menirukan gayanya. Kami bisa memakluminya. Mereka juga dalam perjalanan pulang dari aktifitas kerja. Tentu sangat lelah. Karena Jalan Pramuka (depan Kampus UAD II) merupakan jalan aktif, jadi yang harus kami hadapi bukan hanya Maba yang jumlahnya kurang lebih 2000an yang di kampus 2, tetapi juga para pengguna jalan raya yang tidak terhitung jumahnya” tambah Megi, mahasiswa program studi Hukum kelahiran Bengkulu, 31 Oktober 1992 dengan senyum ramah. (IHS)

Mengungkap Misteri Bintang Tamu di Penutupan P2K UAD

Bintang tamu yang akan dihadirkan pada acara penutupan P2K adalah perpaduan antara etnik dan modern. “Siapakah mereka?” ungkap Fikri penuh misteri saat diwawancarai Kamis (5/9/2013) di kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Kata Fikri, koordinator Acara tersebut, yang pasti bintang tamu yang akan hadir ada sangkut pautnya dengan tema P2K yaitu “Bersama UAD Kita Ciptakan Generasi Muda Pemimpin Bangsa Yang Berprestasi dan Berbudaya” seluruh penampilan dirancang dengan konsep budaya pada acara penutupan P2K yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 September 2013 besok.

Lebih lanjut Fikri Ihsan.R mengatakan bahwa acara ini seperti kampanye budaya. “Sekarang ini budaya kita seperti pelan-pelan ditinggalkan. Jadi acara ini sejenis ajakan. Ayo cintai budaya bangsa. Kita harapkan para Maba lebih mengenal budaya  sendiri” pinta laki-laki kelahiran 27 Juli 1992 ini ketika diwawancarai reporter #p2kuad2013.

Selain bintang tamu, tambahnya, juga akan ada perlombaan yang meliputi tiga kategori. Yaitu kategori Fakultas Terkompak, Atribut Terkreatif Inovatif, dan Perform Terbaik. “Juri dalam perlombaan ini terdiri dari 5 dosen dan 5 mahasiswa. Nantinya pemenang akan diberikan trofi. Setiap kategori diambil tiga pemenang” jelas mahasiswa prodi Teknik Industri tersebut.

Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan dari UKM musik, Nasyid dan tentunya seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu mengundang bintang tamu. “Siapakah mereka? tunggu kejutannya hari Sabtu besok” terang Fikri penuh rahasia.

Tentunya yang tidak kalah penting, setiap fakultas harus mempersiapkan kreativitas yang akan ditampilkan pada acara penutupan nanti. Selamat berkompetisi untuk menjadi yang terbaik! (Tw)

Menjaga Stamina, Agar Lancar Mengikuti P2K

“Sebaiknya Maba sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat ke kampus. Dengan sarapan, akan membantu menambah stamina tubuh” tukas Bagus Priangga, ketua Koordinator Tim Kesehatan Kampus UAD II saat diwawancarai Rabu (4/9/2013) di kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

                Tidak bisa dipungkiri, aktifitas yang diikuti oleh seluruh Maba (mahasiswa baru) UAD dalam (P2K) cukup menyita dan menguras stamina. Namun demikian, aktifitas yang memang disiapkan bagi mahasiswa baru ini sudah dipersiapkan secara matang dan seksama. Untuk hal teknis di lapangan, seperti menurunnya stamina, dapat ditanggulangi jika setiap Maba memahami kiat-kiat dalam menjaga stamina mereka.

“Semua aktifitas itu ada resikonya. Yang terpenting, ya itu tadi, sarapan. Selain itu, Maba juga harus memperhatikan serta mengatur jadwal tidur. Meskipun sulit karena disibukkan dengan persiapan P2K keesokkan harinya, aktifitas tidur akan membantu mengembalikkan stamina. Kalau yang lain, mungkin bisa menambahkan suplement atau vitamin-vitamin sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing Maba. Dan yang juga tak kalah penting, jika ada Maba yang punya penyakit khusus, atau sudah merasa sakit, segera lapor panitia untuk ditindaklanjuti sakitnya,” lanjut pria kelahiran Wonosobo, 27 April 1991, yang saat ini juga aktif sebagai mahasiswa Teknik Informatika UAD.

Nurlaili Dzul Fitrah, salah satu anggota TimKes Kampus 2 menambahkan, perlu adanya strategi untuk menyikapi ketersediaan oksigen dalam ruang saat agenda berlangsung.

“Kita harus memikirkan secara seksama, bagaimana oksigen atau udara segar bisa tetap dirasakan oleh Maba. Misalnya, adanya alat pendingin atau mengadakan rolling aktifitas keluar ruang, minimal 3-5 menit saat mau pergantian pemateri. Hal ini penting dilakukan untuk tetap menjaga kestabilan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Selain itu, untuk menyikapi waktu sarapan, mungkin panitia atau kampus bisa menyediakan arem-arem buat Maba, minimal masing-masing satu arem-arem per satu orang. Ini juga penting. Dengan terisinya makanan, dapat menghindari mahasiswa pingsan” tutur mahasiswa Pendidikan Matematika kelahiran Negara, Bali, 5 April 1993 setelah membopong mahasiswa yang pinsang. (IHS)

Mahasiswa UAD Berdakwah di Kamboja

”Kegiatan internasional sangat perlu untuk membuka wawasan. Jangan takut ke luar bila anda memiliki bahasa Inggris, tempat dakwah sangat besar, saya dan teman-teman mahasiswa fisika UAD bisa  mengajar fisika, pertukaran budaya, dan yang lebih penting adalah dakwah islam, masyarakat di sana sangat antusias dan ramah” terang Eko Nursulistiyo, M.Pd. selaku Dosen Pembina Lapangan Kuliah Kerja Nyata Internasional Universitas Ahmad Dahlan (KKN Inter. UAD) saat kembali ke tanah air dengan segudang pengalaman.

Eko Nursulistiyo, M.Pd. memaparkan rasa bangganya dan takjub melihat kehangatan warga yang mayoritas islam serta semangat tinggi mahasiswa KKN Inter UAD yang bertugas di Kamboja.

         8 mahasiswa Pendidikan Fisika diberangkatkan ke Kamboja untuk melaksanakan KKN Inter. UAD sejak 20 Agustus 2013. Mereka diterjunkan di 3 lokasi yaitu di SERPAMA (Sekolah Dasar), Masjid dan Crochmar Highschool, tepatnya  di Desa Svay Khleang, Kamboja.

           Penerjunan diserahkan oleh Wakil Rektor IV Prof. Drs. M. H. Sarbiran, M.Ed. Ph.D. dan diterima oleh Prof. Muhammad Zainmusa selaku Direktur Crochmar Highschool, Hakim Amil ketua agama, dan pengajar SERPAMA. Mahasiswa KKN Inter UAD membawa progam-progam keagamaan, keilmuan, Iptek, olahraga, dan budaya.

          “Seiring berjalanan waktu progam-progam KKN Inter. UAD semakin berkembang karena banyaknya antusias dan permintaan, berbagai progam dan pelatihan telah diadakan seperti Pelatihan Shalat Fardu Ain, Seminar Nikah Siri, Pelatihan Bahasa Indonesia dan pengenalan budaya bangsa Indonesia mulai dari makanan, kesenian, kebudayaan, serta kegiatan lainnya” kenang Eko Nursulistiyo saat ditemui Rabu (4/9/2013). (IYNP)

Jadilah Mahasiswa dengan Segudang Prestasi

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Kasiyarno. M.Hum, mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 72% lulusan SLTA yang belum bisa mengenyam pendidikan tinggi. “Menjadi mahasiswa merupakan kesempatan yang langka di Indonesia, kesempatan ini sudah seharusnya disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk belajar”, lanjutnya.

            Tapi, kata Kasiyarno saat ditemui di kantornya, keberhasilan hidup bukan hanya ditentukan oleh pendidikan formal (hard skill) tapi lebih banyak ditentukan oleh kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim. Oleh karena itu, keterampilan soft skill perlu dikembangkan, salah satunya melalui organisasi.

            UAD menyelenggarakan berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan melalui BEM dan UKM, dan sudah mengembangkan iklim kompetisi mahasiswa berprestasi. Sebutan mahasiswa berprestasi tidak hanya dipengaruhi oleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tapi juga dipengaruhi oleh kegiatan ekstra yang diikuti.

“Selain mengikuti proses belajar mengajar di kelas dan lab, mahasiswa juga perlu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler” ungkap Kasiyarno. (8/31).

            UAD banyak mendapatkan hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk berbagai program kreatifitas mahasiswa. Mahasiswa baru harus menyambutnya dengan baik. Tahun 2012 kemarin UAD meraih Juara 1 Tingkat PTS dalam ajang kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXV. Selain mendapatkan pengalaman, mengikuti kegiatan ini melalui kegiatan penelitian dan karya tulis juga memperdalam ilmu yang ditekuninya serta masukan secara finansial.

            Kompetisi dan persaingan global tidak bisa dihindari, maka sebagai mahasiswa perlu menyiapkan diri dengan kemampuan yang menjadi keunggulan-keunggulan kompetitif, seperti penguasaan Bahasa Inggris dan teknologi informasi.

            Rektor sekaligus Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V Yogyakarta tersebut, meminta maaf tidak bisa hadir pada pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K), karena UAD saat ini ditunjuk untuk mewakili Indonesia ke Guang Dong, China dalam acara Pameran Pendidikan dan Perdagangan. Selamat mengikuti p2k 2013.

Pelatihan PTK Terus Diminati

Guru merupakan sosok yang menjadi teladan bagi siswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Seorang guru memiliki tugas tidak hanya sekedar mengajar namun juga mendidik. Dalam proses pengajaran seorang guru hendaknya mampu beradabtasi dengan lingkungan di mana dia mengajar. Lingkungan sekolah yang satu dengan yang lain tentu saja berbeda-beda sehingga strategi yang digunakan untuk mengajar pun berbeda.  Oleh karena itu, pelatihan bagi seorang guru menjadi sangat penting, seperti pelatihan yang terkait dengan tindakan kelas karena dari hasil penelitian yang dilakukan nantinya dapat diaplikasikan sebagai strategi pembelajaran bagi siswa yang lebih efektif dan efisien.

Sebab itu STKIP Muhammadiyah Pringsewu bekerjasama dengan LPM UAD selenggaran pelatihan yaitu “Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas”.  Pelatihan ini menyajikan beberapa materi terkait dengan program studi yang mengikuti pelatihan yaitu prigram studi Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoenesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Bimbingan Konseling. Hadir dalam kesempatan tersebut Drs. H. Jabrohim, M.M. selaku Kepala LPM UAD, Dr. Rina Ratih S S, M.Hum selaku Kepala Bagian KKN LPM UAD. Materi yang disampaikan antara lain Langkah-langkah dalam perencanaan PTK, Sistematika penyusunan proposal PTK, dan Metode penlitian dalam PTK.

“Pelatihan ini merupakan sebuah agenda yang sekaligus menjadi ajang bagi para mahasiswa untuk menyampikan gagasan-gagasan mereka terkait dengan PTK yang akan bermanfaat jika akan mengerjakan skripsi maupun mengajukan penelitian-penelitian lainnya” terang Jabrohim saat ditemui di Gedung MPMP Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (24/08).

Pelatihan yang berlangsung tanggal 12- 24Agustus 2013 sangat diminati mahasiswa, terbukti dengan antusias mahasiswa yang turut sebagai peserta. Hal ini dapat dilihat dari lontaran pertanyaan yang disampaikan kepada para pemateri. Mereka yang akan melakukan penelitian merasa terbantu dengan adanya pelatihan ini. “Agenda ini kami usahakan menjadi agenda rutin yang dapat diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa. Kami akan terus mengusahakan dapat bekerja sama dengan Universitas Lain supaya mutu para pengajar menjadi lebih baik khususnya dalam penelitian karena selama ini memang terkadang sering dijumpai adanya pengajar yang tidak produktif dalam bidang penelitian” ujar Jabrohim.

Sambut Mahasiswa Asing: KUI Siapkan Program yang Variasi

Sebanyak 750 darmasiswa dari 77 negara disambut dengan hangat pada malam pembukaan dan kegiatan orientasi  program beasiswa darmasiswa TA 2013/2014 yang diadakan di Aryaduta Hotel Tugu Tani, Jakarta Pusat. Acara yang berlangsung dari tanggal 30 Agustus – 1 September ini diadakan untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan dasar mengenai bahasa dan budaya Indonesia. Beasiswa  Darmasiswa ini merupakan program tahunan yang diadakan  oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Internasional, Kementrian Pendidikan dan Budaya, Indonesia.

Ananto Kusuma Seta selaku Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri menyatakan untuk tahun ini terdapat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pelamar darmasiswa.  Mereka yang telah tersaring dari total 2000 pelamar akan belajar di 48 Higher Institution In Indonesia. Program Darmasiswa ini merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa asing dari Negara yang memiliki hubungan diplomatic dengan Republik Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia, seni, music, dan berbagai program studi lain di universitas penyelenggara.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta  merupakan salah satu institusi yang dipercaya oleh Biro PKLN untuk menjadi salah satu home university atau universitas penyelenggara program Darmasiswa sejak tahun 2006. Tahun ini, 10 mahasiswa yang berasal dari 7 negara (Jepang, Hongaria, India, China, Uzbekistan, Thailand dan USA) akan menempuh studi bahasa Indonesia, Ilmu Komputer dan international bussines di Universitas Ahmad Dahlan.

Delapan dari sepuluh mahasiswa yang telah hadir dalam program ini adalah Mitsuyuki Sato dari Jepang. Mate Molnar, Szabina Farkas B, Lilla Tolnai dari Hongaria, Rajkumar Dimbajit Sing, Tejas Yambem  dari India,  Sadullayev Yashnar dari Uzbekistan dan Han Renping (China) mengaku sangat antusias dan tidak sabar untuk segera sampai di Jogja dan memulai kegiatan belajar di UAD.

Intan Rawit dan Dessy Kamila selaku perwakilan dari Kantor Internasional UAD menyatakan bahwa KUI telah mempersiapkan berbagai pilihan program akademik dan non-akademik yang bervariasi bagi seluruh mahasiswa asing yang belajar di UAD.(Rw)

 

Prof. Dr. H. Amien Rais: Generasi Muda Harus Berfikir Rasional dan Realistis

Seberjalanannya waktu, perkembangan dunia pendidikan dewasa ini mengalami banyak kemajuan secara significant. Hal ini bisa kita lihat dari menjamurnya aktifitas akademis, baik di gedung-gedung atau instansi-instansi resmi maupun yang tidak resmi. Melalui jalur tak resmi, banyaknya generasi muda yang aktif berkegiatan dalam forum-forum, sanggar, komunitas, ataupun kelompok belajar lainnya. Di jalur resmi, bisa kita lihat dari membludaknya minat orang tua atau “si anak” untuk mengenyam pendidikan di bangku sekolah, mulai dari play group ­sampai perguruan tinggi yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.

Senin, 2 September 2013, Prof. Dr. H. Amien Rais menjelaskan bahwa sebagai kaum akademisi, mahasiswa perlu berfikir yang rasional dan realistis. Baginya, setiap akademisi harus memiliki kesadaran sejarah, memiliki ilmu dan wawasan luas di bidang pengetahuan dan teknologi.

“Jadi, kita ini kaum akademisi. Dan ciri kaum akademisi itu adalah berfikir yang rasional dan realistis. Ciri yang lainnya adalah, bahwa setiap akademisi harus memiliki kesadaran sejarah, kesadaran historis. Dalam kaitan ini, kita harus memahami, bahwa setiap bangsa yang ingin maju, itu memang pertama-tama harus memiliki ilmu pengetahuan yang memadai. Misal zaman sekarang, Ilmu Pengetahuan Teknologi atau IPTEK itu memang kunci dari masa depan setiap bangsa. Demikian pula, kalau mahasiswa-mahasiswa Indonesia, termasuk mahasiswa UAD, itu ingin berprestasi, maka prestasinya itu bukan pada prestasi seni, prestasi nyanyi, prestasi baris berbaris, prestasi bisnis, prestasi sinetron, tetapi prestasi ilmu pengetahuan. Iutlah yang pokok.”

“Oleh karena itu, saya melihat, istilah berprestasi secara ilmu dan teknologi. Karena kalau generasi muda sudah memiliki ilmu, otomatis wawasannya akan luas. Dan orang wawasan luas itu pasti akan mengambil sikap budaya yang terbuka, demokratis, egaliter,” papar mantan Ketua P.P Muhammadiyah ketika ditanya seputar tema Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, ‘Generasi Muda Pemimpin Bangsa yang Berprestasi dan Berbudaya’, sesaat sebelum memberikan sambutan di depan 3000-an mahasiswa baru UAD.

Beliau juga menyebutkan rasa senang dengan semboyan P2K UAD tahun ini. “Oleh karena itu saya senang dengan semboyan, bahwa UAD akan menggembleng mahasiswa baru, dan mahasiswa yang lama untuk terus berprestasi dan berbudaya. Terus berprestasi dalam ilmu pengetahuan, memiliki cakrawala yang luas, berfikir rasional, realistis, dan akan memiliki sikap budaya yang egaliter, demokratis, dan terbuka.” tutup profesor kelahiran Solo, Jawa Tengah, 26 April 1944 ini dengan ramah. (IHS)

KKN-PPM UAD Persembahkan Produk “Nata De Cassava”

Kamis (29/8/2013), Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (KKN-PPM UAD) periode XLV 2012/2013 resmi ditarik oleh pihak universitas setelah bertugas selama 35 hari di Desa Sidowangi, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.

            Prof. Drs. H. M. Sarbiran, M.Ed., Ph.D. Wakil Rektor IV Universitas Ahmad Dahlan menarik kembali 18 mahasiswa KKN-PPM UAD di desa Sidowangi ”Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak kecamatan, kelurahan, masyarakat, dan instansi yang telah menerima KKN-PPM UAD serta membantu terlaksananya progam-progam mahasiswa” ucapnya saat upacara penarikan.

            Menanggapi hal tersebut Pihak kecamatan Kajoran Gatot. K. Trisakti,S.Sos. selaku Wakil Camat memberikan apresiasi tinggi kepada hasil kreatifitas mahasiswa yang memberikan manfaat bagi masyarakat ”Kami sangat berterimakasih dengan mahasiswa KKN yang telah membuat produk Nata de Cassava dari limbah selondok, hal tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat kami di desa Kajoran” sambutnya saat penyerahan mahasiswa KKN kepada universitas.

            Di Desa Sidowangi Mahasiswa KKN-PPM UAD diterjunkan di tiga dusun, yakni dusun Ngabehan, Melatisari, dan Sugihan. Meraka mengolah ketela dan limbah selondok yang menghasilkan beberapa produk yang bertema Nata de Cassava. Produk yang telah dihasilkan antara lain puding de cassava, agar-agar de cassava, kue nastar de cassava, tumis kacang nata de cassava, pancake cassava, batagor de cassava, dan lain sebagainya. Selain itu, mahasiswa juga memanfaatkan barang bekas untuk dikelola menjadi produk menarik, salah satunya pembuatan celengan dengan kaleng bekas.

            Kepala dusun (Kadus) Sugihan Bapak Ahmad Tohari mengungkapkan saya paling suka dengan nata de cassava. “Terima kasih telah memberi ilmu yang bermanfaat dengan mengolah limbah selondok dan ketela” ungkapnya saat diwawancarai. (IYNP)

Pendaftaran KKN 2013/2014 Mencapai 493

Rabu (28/8/2013) Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPM-UAD) membuka pendaftaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari tanggal 28 Agustus samapai 4 September 2013 untuk seluruh mahasiswa UAD.

Persyaratan pendaftaran peserta KKN minimal telah duduk di semester 7, telah lulus matakuliah sebanyak 120 sks, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,00, lulus 3 dari 4 matakuliah paket yang diprogram LPSI, dan lulus tes membaca Al Qur-an.

Mahasiswa dimudahkan melakukan registrasi dengan sistem online lewat portal masing-masing mahasiswa, bagi mahasiswa yang memenuhi syarat langsung diterima setelah melakukan registrasi.

Apa bila calon peserta KKN UAD mengalami kesulitan masalah nilai Test Baca Qur’an dapat diklarifikasi di LPSI Kampus I, serta jika jumlah SKS, IPK, dan Sertifikasi belum muncul di form pendaftaran KKN dapat menghubungi pihak Tata Usaha masing-masing Fakultas dan prodi. 

Pihak LPM KKN UAD memberikan pilihan bagi mahasiswa untuk memilih KKN Reguler dan KKN Alternatif, Bapak Kamal uzaman selaku staf LPM UAD menyatakan banyak nyapendaftar hari pertama saja untuk KKN Reguler yang mendaftar 432 mahasiswa, sedangkan KKN Alternatif sebanyak 61 mahasiswa.” Jelasnya saat diwawancarai sambil tersenyum.(IYNP)