Revisi Jadwal Penerimaan Proposal KJI dan KBGI Tahun 2013 (DIKTI)

Sumber: Web Dikti

 

Revisi Jadwal Penerimaan Proposal KJI dan KBGI Tahun 2013

http://www.dikti.go.id/?p=10735&lang=id



Oleh Rusdan Tafsili – 22 July 2013



Kepada Yth : Rektor/Ketua/Direktur Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta,



Koordinator Kopertis Wilayah I s.d XII

di seluruh Indonesia.



Dengan hormat, menindaklanjuti surat Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat nomor 1567/E5.3/KPM/2013 tentang pemberitahuan penerimaan proposal dalam pelaksanaan kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) Ke-9 dan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-5 Tahun 2013, diberitahukan bahwa jadwal penerimaan proposal diundur batas waktu penerimaannya hingga tanggal 25 Juli 2013. Revisi jadwal dapat dilihat dan unduh pada laman http://dikti.go.id/ atau http://www.kji-kbg2013.ub.ac.id.



Sehubungan dengan hal tersebut di atas kami berharap kiranya Saudara berkenan menginformasikan revisi jadwal dimaksud kepada mahasiswa di perguruan tinggi Saudara



Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.



Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

ttd

Agus Subekti

NIP. 19600801 198403 1 002



Lampiran:



Surat Revisi Jadwal Penerimaan Proposal KJI dan KBGI Tahun 2013

http://img.dikti.go.id/wp-content/uploads/2013/07/pengunduran-KJI-KBGI-2013.pdf

Undangan Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, PPM dan Kreativitas Mahasiswa

 

Undangan Pelatihan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kreativitas Mahasiswa yang berpotensi Paten di Yogyakarta

 

Sumber: dikti.go.id

…………….

 

Hari/Tanggal           : Kamis-Sabtu 25-27 Juli 2013

Pembukaan              : Kamis, 25 Juli 2013, Pk. 13.00 WIB

Tempat                     : Hotel  @HOM Premiere

                                    Jl. Laksda Adi Sucipto 157 A, Janti, Yogyakarta 55281

                                    Telp. (0274) 555181, Fax. (0274) 547249

Check-in                   : Mulai pukul 13.00 WIB, Kamis, 25 Juli 2013

Check-out                 :  Pukul 11.00 WIB, Sabtu, 27 Juli 2013

 

info lengkap dapat disimak di: dikti.go.id

 

Puasa dan Testosteron

Dr. Ahmad Muhammad Diponegoro

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Puasa, menurut Al-Qur’an dalam surat Al-Baqarah merupakan perintah Allah yang diwajibkan terhadap ummat Islam baik yang ada saat ini maupun sebelum nabi Muhammad diutus. Perintah puasa ini sebagaimana perintah-perintah Allah yang lain manfaatnya tentu akan kembali kepada pelaku. Salah satu keutamaan dan hikmah puasa sebagaimana pernah diucapkan nabi Muhammad, adalah  lebih menjaga pandangan dan lebih menjaga kemaluan atau perbuatan zina.

Membicarakan kemaluan atau dorongan untuk melakukan hubungan suami isteri tentu saja saat ini tidak dapat dipisahkan dengan hormone yang mendorong perilaku tersebut. Salah satunya adalah testosteron.( Hormon seksual utama pada laki-laki adalah testosteron; pada perempuan estrogen dan progesterone).

Bila ditinjau secara lebih khusus terutama kaitannya dengan hormone seksual yaitu testosterone atau hormone sekual pada pria, maka puasa akan membuat testosterone menurun pada waktu tertentu. Tetapi kemudian akan kembali normal dan lebih sehat kadarnya.

Beberapa saat setelah lahir, bayi laki-laki dan perempuan amatlah mirip. Tetapi, setelah beberapa tahun, perbedaan mulai tampak di tubuh masing-masing. Janggut mulai tumbuh pada laki-laki, suara lebih dalam, pundak melebar, dan mereka mulai memiliki sifat-sifat tubuh laki-laki. Kedua tubuh yang awalnya sangat mirip, kecuali organ seksualnya, menjadi amat berbeda setelah pelepasan hormon seksual di masa remaja.

Perubahan ini terjadi karena adalah hormon seksual yang telah Allah ciptakan dengan cara yang  teratur. Hormon seksual pria atau testosteron dilepaskan di dalam buah dzakar atau testis laki-laki Beberapa tahun setelah bayi keluar dari rahim, pada saat yang tepat yaitu ketika seorang anak mencapai usia remaja, hipotalamus mengirim perintah (hormon GnRH) ke kelenjar pituitari. Kenyataan bahwa hipotalamus tidak membuat kesalahan waktu (kecuali jika ada kerusakan) sangat meyakinkan manusia tentang sunnatullah atau keteraturan yang ada dalam tubuh manusia. Hipotalamus merupakan bagian kecil dengan berat sekitar 4 gram dan terletak paling depan dari diencephalon dan di bawah thalamus mulai dari daerah kiasma optic sampai ke lamina terminal dan kommisura anterior sehingga daerah yang ditempati oleh hipotalamus tersebut disebut juga sebagai area preoptikum. Hipotalamus mengandung sejumlah nucleus neuron yang berguna untuk pengaturan sekresi hormon hipofisis.

Bagian tubuh yang sangat kecil ini ternyata memiliki intstrumen yang dengan tepat dapat menghitung jumlah hari, dan penghitungan yang tepat dalam menghitung siklus tubuh. Kenyataan inilah bukti bahwa hipotalamus telah dirancang oleh Allah untuk mempengaruhi penghitungan waktu dengan tepat.

Setelah menerima perintah, kelenjar pituitari melepaskan dua hormon, LH dan FSH. Daerah tujuan hormon-hormon ini adalah indung telur perempuan dan testes laki-laki. Kedua hormon ini memberikan perintah ke organ-organ itu untuk "bertindak" setelah bertahun-tahun berdiam diri.

Puasa dan Testosteron

Dalam sebuah jurnal ilmiah dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH atau follicle stimulating hormones) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis. Ini masih baru sebagian manfaat yang diketahui manusia. Masih banyak manfaat-manfaat lain yang belum dapat diungkap walaupun dapat dirasakan oleh pelaku.

 

Masjid yang DikunciI

Oleh Rendra Widyatama, SIP., M.Si

Dosen Ilmu Komunikasi, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi, UAD

 

Suatu ketika dalam perjalanan pulang dari berbelanja, saya dan anak istri mampir di sebuah masjid untuk shalat Ashar. Waktu shalat memang sudah tidak menunjuk waktu utama shalat. Tapi kalau kami paksakan shalat di rumah, niscaya akan kehabisan waktu. Masjid yang kami pilih berada di kompleks perumahan kelas menengah yang cukup megah dengan warna putih bersih di seluruh temboknya. Saya tidak sempat melihat nama masjid, namun ukuran baitulloh itu cukup besar. Di halaman samping, ada bangunan khusus untuk takmir, mengindikasikan masjid tersebut tampaknya dikelola dengan baik. Arsitektur masjid juga indah, dengan pilar dan kubah anggun serta teras yang luas, membangkitkan niat berjamaah dekat mimbar makin kuat.

Namun setelah berwudlhu, betapa kecewanya kami. Ruangan dalam masjid terkunci rapat. Demikian pula pintu di sisi kanan dan kiri. Pikiran saya langsung terusik, mengapa pintu harus dikunci? Bukankah hal itu membatasi ummat untuk beribadah? Apakah masjid itu dikhususkan bagi warga seputar masjid? Apakah ia hanya dibuka waktu utama salat saja? Apakah karena alasan keamanan dan adanya benda-benda berharga, lalu ia dikunci? Bukankah ada takmir yang menjaganya?

Fungsi Masjid

Fenomena masjid dikunci di luar waktu utama shalat tidak sekali dua saya alami. Tidak hanya masjid berukuran besar dan ‘mewah’, tapi juga terjadi pada masjid-masjid sederhana, di kampung-kampung kecil. Terakhir dalam perjalanan pulang dari luar kota awal Ramadhan ini, saya juga mengalami hal yang sama. Di pinggiran kota Purworejo saya mampir di sebuah masjid sederhana bernama Al Hikmah. Ukuran masjid itu kecil, jauh dari mewah. Saat saya mengintip dari jendela kaca, tidak ada barang berharga yang ada di sana. Akhirnya saya tidak bisa sholat di dalam, kecuali di emperannya yang berdebu. 

Gejala dikuncinya pintu masjid cukup mengkhawatirkan. Masjid tidak lagi menjadi tempat terbuka bagi seluruh ummat muslim tapi seolah khusus diperuntukkan bagi masyarakat seputar masjid saja. Ditutupnya pintu masjid hanya pada waktu-waktu utama shalat, juga mengurangi peran dan fungsi masjid.

Menurut Ustadz Abdul Somad. LC, MA, masjid bukan sekedar tempat ibadah mahdah berupa sholat, dzikir, dan membaca AlQur’an. Masjid juga berfungsi sebagai tempat ibadah sosial (ghayr mahdloh), misalnya klinik; tempat membuat perdamaian atau penyelesaian sengketa; tempat belajar mengajar Alqur’an, hadits, dan ilmu-ilmu  lain; serta tempat konsultasi masalah agama, ekonomi, dan budaya. Di jaman Rasulullah, selain fungsi-fungsi tersebut, masjid juga digunakan sebagai pusat pemerintahan negara dan mengatur strategi perang dan menahan tawanan; tempat menyambut tamu; dan persinggahan musafir.

Dalam Al-Quran, kata ‘masjid’ disebut sebanyak 28 kali. Masjid adalah rumah Allah untuk beribadat sehingga kesucian dan kemuliaannya harus dipelihara. Namun, bukan berarti masjid harus dikunci selain waktu utama shalat. Dalam surat Al-Jin, Allah berfirman bahwa sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Ayat itu semestinya ditafsirkan tidak boleh ada satu kaum yang mengklaim sebagai pemilik masjid, kecuali milik Allah semata. Oleh karana itu, siapapun yang akan bertamu dan beribadah di baitullah tidak boleh dipersulit. Mungkin ummat ingin bersujud dan mengadahkan tangan di dekat mimbar dengan khusyu, memohon ridlo Allah, tapi karena pintu ditutup, ia tidak bisa melakukannya dengan khusyu. Mungkin ia malah membatalkan diri bermunajat pada Allah di dekat mimbar yang hening dan bisa membangkitkan kekhusukan. Bisa jadi ada musyafir yang tak punya lagi uang untuk membayar penginapan, tidak bisa berteduh karena pintu masjid ditutup.

Alasan keamanan tidak sepenuhnya dapat terima. Sebagaimana ditulis di atas, Allah adalah pemilik masjid. Berarti semua benda yang dibeli untuk keperluan masjid, harus diiklaskan bagi Allah. Dalam surat At-Taubah, Allah berfirman bahwa landasan pendirian masjid (semestinya) didirikan berdasar ketakwaan kepada Allah. “Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih." Oleh karena itu, munafik rasanya bila secara lisan mengatakan ikhlas, tapi di sisi lain masih ada rasa memiliki di sana. Biarkan Allah yang membalas pencurian maupun perbuatan tercela lainnya di dalam masjid. Upaya preventif pencurian di dalam masjid cukup menyimpan benda-benda berharga di tempat yang lebih aman, bukan menutup seluruh ruangan masjid.

Circuit closed television (CCTV) dapat dipasang di dalam masjid. Bila dirasa mahal, pengurus masjid bisa membuat peringatan tulis yang “powerfull.” Misalnya “Masjid ini terdapat benda-benda berharga untuk keperluan ummat untuk memuliakan Allah. Allah melihat setiap perbuatan jahat dan tidak terpuji dimanapun Anda berada, termasuk di dalam masjid ini. Allah akan membalas setiap perbuatan jahat tersebut dengan hukuman yang berat.”

 

Memakmurkan Masjid

Allah memerintahkan kita agar makmurkan masjid. Kata memakmurkan di sini semestinya memfungsikan masjid tidak sebatas tempat shalat, berdzikir, dan membaca Al-Quran. Dalam surat An Nur (36-37) Allah telah menyebut fungsi masjid secara luas baik sebagai tempat ibadah mahdah maupun ghayr mahdloh.

Membangun dan memakmurkan masjid sehingga orang lain berkesempatan beribadah memuliakan Allah adalah amalan utama. Jadi, tindakan mengunci pintu masjid sehingga orang lain tak dapat leluasa memuliakan Allah perlu membaca kembali surat At-taubah: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Bila berniat memakmurkan masjid, tidak sepantasnya mengunci pintu masjid. Sesungguhnya barangsiapa ikut membantu orang lain mengerjakan kebaikan dan ketakwaan, Allah akan memberikan pahala yang besar. Semestinya masjid perlu terus dibuka sepanjang waktu, tidak hanya sebatas pada waktu-waktu utama shalat dan pada saat bulan Ramadhan.

Mahasiswa UAD Lepas Tukik di Pantai Goa Cemara

Sebanyak 50 ekor tukik (anak penyu) dilepas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Pantai Goa Cemara Sanden Bantul Rabu (17/7/2013).

KKN yang bertempat di kelurahan Gadingsari Sanden mengambil tema Pemberdayaan Masyarakat menuju Ekowisata Konservasi Penyu di Pantai Goa Cemara Patihan Gadingsari Sanden Bantul tersebut, didampingi oleh tim pengusung proposal Agung Budiantoro, M. Si., dan Dedi Wijayanti, M. Hum.

Dedi Wijayanti menyampaikan, acara pelepasan tukik ini merupakan salah satu agenda awal program KKN PPM yaitu adopsi penyu dan pemeliharaan penyu yang terdampar.

“Pagi hari sebelumnya, mahasiswa bersama kelompok konservasi penyu telah menemukan 2 sarang penyu dan satu ekor penyu indukan yang mempunyai panjang sekitar 70 cm. Mahasiswa melakukan pemeliharaan dengan memindahkannya ke kandang konservasi dan mengambil air laut untuk habitat indukan penyu serta memberi makan dengan ikan” terang Ibu Dedi

Lebih lanjut Dose Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Ibu Dedi mengatakan, agenda lain dari program KKN PPM ini adalah dalam akhir minggu ini adalah, membuat dua baliho konservasi yang akan dipasang di kawasan pantai goa cemara.

“Agenda lain setelah lebaran adalah pelatihan pembesaran tukik dan pemeliharaan tukik kepada kelompok konservasi penyu serta pelatihan SDM kelompok konservasi untuk aplikasi barcode yang akan dipasang di badan penyu” ungkap Ibu Dedi.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program KKN PPM-LPM UAD yang didanai Dikti ini, bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten. Bantul, dan Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat Pesisir (P3MP).

Turut hadir dalam acara pelepasan penyu tersebut, Istiwanto, S.P., (Kepala Seksi Pem

berdayaan Masyarakat Pesisir) mewakili DKP bantul dan juga P3MP. Dra. Sudarmini mewakili LPM UAD, dan Dr. Rina Ratih, S.S., M. Hum (kepala Pusat KKN UAD) serta beberapa masyarakat sekitar.(Sbwh)

 

 

 

PENANAMAN KARAKTER ANAK MELALUI PUASA RAMADHAN

Dholina Inang Pambudi, M. Pd

Dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Sebentar lagi akan masuk pada bulan ramadhan, sebuah momen yang sangat baik bagi para orang tua untuk menanamkan karakter positif bagi anak. Setiap orang tua tentunya ingin agar anaknya kelak menjadi menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual saja. Namun, juga cerdas secara emosional, dan spiritual. Seperti yang kita lihat sekarang banyak sekali muncul permasalahan kenakalan remaja, free sex, tawuran, narkoba itu adalah salah satu akibat dari kurangnya penanaman karakter sejak usia dini. Membangun karakter idealnya dimulai sejak dini, karena pada usia tersebut pemahaman konsep dan penanaman nilai mudah diberikan pada anak melalui pembiasaan maupun keteladanan. Pada usia tersebut, anak juga belum begitu banyak terpengaruh polusi oleh lingkungan sekitar. Karena sesungguhnya dalam puasa ramadhan terkandung  banyak sekali hikmah  antara lain dapat menanamkan karakter positif pada anak religius, jujur, tanggung jawab, peduli, dsb.

Aspek religius, ketika anak dilatih untuk puasa sejak dini secara otomatis akan semakin memperkuat rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena puasa merupakan salah satu rukun Islam dan ketika dijalankan akan mendapat pahala.

 Aspek jujur dan tanggung jawab, dengan puasa anak dilatih untuk menahan haus dan lapar sejak dari waktu sahur sampai dengan berbuka puasa. Keutamaannya dapat melatih sikap jujur dan tanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Karena bisa jadi ketika di luar anak bilang sedang puasa pada temannya, namun ketika sampai di rumah karena tidak ada pembiasaan sejak dini dan keteladanan dari orang tua anak tersebut lalu  makan, karena merasa tidak ada yang melihat. Hal kecil seperti inilah apabila dibiarkan berlarut-larut akan memicu degradasi moral bangsa yaitu sikap tidak jujur dan tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Aspek peduli, melalui puasa di bulan ramadhan anak dilatih untuk memiliki sikap toleransi, dan meningkatkan rasa empati, serta simpati kepada sesama. Anak dilatih untuk toleransi  terhadap  orang lain yang sedang berpuasa. Selain itu, dengan menahan haus dan lapar, anak dilatih untuk merasakan bagaimana rasanya hidup kekurangaan tidak bisa dengan mudah makan dan minum seperti biasanya. Ternyata tidak semua orang seberuntung kita. Sehingga kita patut bersyukur, dan semakin peduli untuk berbagi  pada sesama yang kurang mampu.

Aspek religiu, Aspek jujur dan tanggung jawab dan Aspek peduli merupakan bagian dari tanggung jawa kita sebagai orang tua. Anak perlu diperkenalkan hal-hal yang baik, di bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh hikmah, penuh dengan hal-hal yang baik.

Peran orang tentu sangat dibutuhkan di bulan yang suci, tidak hanya member pengertian kepada anak, tapi juga perlu memberikan contoh yang baik bagi anak yang masih tidak terbiasa dengan puasa. Juga perlu kiranya orang tua menjelaskan dan membimbing dengan sabar serta menjawab segala pertanyaan dan keluhan anak. Dengan begitu karakter anak akan lebih terarah.

Banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari puasa selain pahala yang didapatkan, puasa juga sebagai sarana menanamkan karakter positif pada anak. Harapannya dengan dilatih dan dibiasakan puasa sejak usia dini anak akan tumbuh mejadi generasi penerus bangsa yang berkarakter yang mampu membawa bangsa ini kepada bangsa yang bermartabat.

MENGAPA DALAM KEADAAN LAPAR KETIKA TIDAK PUASA KEPALA PUSING DIBANDING KETIKA PUASA?

Oleh: Alif Mua'rifah, S. Psi, M.

                       

Dalam kehidupannya, manusia dikendalikan oleh  dua sistem saraf, yaitu  (1) Central Nervous System (CNS), merupakan sistem saraf pusat atau SSP (terdiri dari brain atau otak dan Spinal Cord (medula spinalis), selanjutnya  (2). Sistem Saraf Tepi (SST) atau Peripheral Nervous System (PNS). Sistem saraf tepi terdiri dari  Somatic Nervous Sistem, merupakan sistem saraf sadar (gerakan sadar) dan Autonomic Nervous System, sistem saraf tak sadar (gerakan tak sadar).

Pada sistem saraf pusat terdapat HIPOTHALAMUS yang memiliki fungsi sebagai modulator yang mempengaruhi kinerja pusat-pusat otonom dalam batang otak dan sumsum tulang belakang. Hipothalamus memiliki tugas yang begitu banyak diantaranya  berkaitan dengan aspek  emosi, motivasi, dorongan sexual, serta  rasa lapar dan haus. Untuk menjaga kelangsungan hidup manusia maka dorongan (drive) yang bersifat primitive akan bergerak secara reflex untuk mencari makanan, ketika signal lapar terjadi. Hypothalamus yang berkaitan dan berperan dalam respon makan meliputi: 1. Ventromedial Hipothalamus (HVM) dinamakan pusat kenyang, atau dinamakan  satiety system dan  2. Lateral Hipothalamus (HL) dinamakan pusat lapar atau pusat makan yang berfungsi sebagai  feeding system. Kerusakan kedua sistem pada hypothalamus tersebut dapat menyebabkan gangguan perilaku makan. Misalnya kerusakan pada daerah ventromedial hypothalamus ini akan mengakibatkan selera makan yang meningkat, banyak makan dan menjadi gemuk sedangkan pada lesi daerah Lateral Hipothalamus akan menyebabkan anoreksia dan penurunan berat badan. Hasil penelitian pada  laboratorium memperlihatkan pada keadaan stress terjadi peningkatan opioid endogenous yang akan merangsang nafsu makan. Opioid ini mengatur rangsang nafsu makan melalui pengaturan neurotransmitter.

Saat  kita dalam keadaan lapar karena tidak berpuasa  secara otomatis akan merangsang pada hypothalamus. Hipothalamus akan mensekresikan neurotransismiter termasuk serotonin, katekolamin (epinefrin, norepinefrin, dopamin), opiat endogenous dan neuropeptides. Neuropeptides memiliki peran meningatkan keinginan untuk makan. Selain itu, Hipothalamus juga berhubungan dengan pengaturan hormonal tubuh juga berkaitan dengan kadar glukosa dalam darah. Dalam keadaan lapar,  kadar glukosa darah menjadi rendah, sehingga hipothalamus melepaskan impuls kebatang otak dan menimbulkan  rangsang pelepasan sejumlah hormon yang mempengaruhi respon makan. Jika respon makan  tidak terpenuhi akan menimbulkan stress dan akhirnya menimbulkan kepala pusing.

Puasa merupakan perintah spesial bagi hamba Allah yang beriman (Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183), sehingga puasa bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan, jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Saum atau puasa dalam islam (Arab: Ψ΅ΩˆΩ…) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seseorang.  

Puasa diawali sejak Adzhan Subuh hingga maghrib, dengan menahan lapar dan minum namun tidak menimbulkan pusing kepala? Kunci pertama adalah kemampuan dalam menahan diri secara ikhlas. Menahan untuk tidak makan dan minum merupakan pengendalian  Id dorongan biologis yang mengarah kepada kepuasan dan kenikmatan (pleasure principle ) sehingga menjadikan ego dan superego lebih kuat dalam diri seseorang. Perintah puasa yang dijalankan dengan penuh kecintaan kepada Allah akan menimbulkan pemikiran positif,  semangat untuk menjaga dan mengendalikan diri. Rasa cinta menjadikan manusia mampu berkorban sehingga tidak lagi menghiraukan beratnya tekanan. Keikhlasan karena cinta menurunkan stress sehingga berdampak pada kinerja hypothalamus. Sehingga tuntutan naluriah instint lapar akan tertutup oleh rasa cintanya kepada Allah dan mampu mengontrol Lateral Hipothalamus (HL) yakni  pusat lapar atau pusat makan serta meningkatkan Ventromedial Hipothalamus (HVM) yakni pusat kenyang.  Sangat berbeda jika dibandingkan ketika tidak berpuasa.

Puasa Ramadhan merupakan ibadah istimewa yang akan dinilai langsung oleh Allah sehingga ia tidak dibatasi oleh pelipatgandaan pahala 10 sampai 700 kali. Rasulullah SAW: Setiap amal anak Adam dilipatgandakan,  satu  kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

Marilah kita tunaikan puasa kita dengan sebaik-baiknya sehingga ia benar-benar menjadi puasa yang berkualitas. Sebab bila ibadah puasa ditelaah dan direnungkan,  banyak  ditemukan hikmah dan manfaat baik bagi kesehatan fisik maupun psikologis. Puasa mengandung falsafah hidup yang tinggi bagi kehidupan tidak sekedar menahan lapar dan haus semata.

 

 

PUASA ITU MENYEHATKAN

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Ada kisah menarik tentang dialog antara dokter pribadi Raja Harun Rasyid dan Ali bin Husein. Dengan nada mengejek, sang dokter berkata bahwa Alquran tidak membahas ilmu kesehatan. Mendengar hal itu, Ali pun menjawab, “Sesungguhnya Allah swt mengumpulkan ilmu kesehatan hanya dalam separuh ayat dalam Quran.” “Apa itu?” tanyanya. Ali menjawab lagi, “Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan (Qs al-A’raaf: 31).”

Sang dokter bertanya lagi, “Tapi Nabimu, Muhammad Saw tidak mengajarkan soal kesehatan?” Ali pun menjawab, “Nabiku membahas lengkap kesehatan hanya dalam satu haditsnya.” “Apa bunyinya?” tanyanya. “Manusia tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek daripada perut (lambung). Cukuplah baginya beberapa suap makanan sekadar bisa menegakkan tulang punggung. Sepertiga untuk makanan, minuman, dan pernapasan.”

Sang dokter pun terkagum-kagum dan berkata, “Ternyata Hipokrates tidak ada apa-apanya dibandingkan kitab suci dan nabimu.” Apa yang disampaikan oleh Ali bin Husein dalam kisah tersebut sesungguhnya terkait erat dengan puasa. Selain sebagai perintah bagi orang-orang yang beriman (lihat Qs Al-Baqarah: 183), puasa ternyata berdampak bagi kesehatan fisik. Adapun kesehatan fisik yang dimaksud mencakup seluruh anggota pencernaan dalam tubuh kita.

Dalam bukunya Puasa Menuju Sehat Fisik dan Psikis (2003), Syarifuddin menjelaskan, puasa sebagai upaya pelatihan diet dari pola makan yang melampaui batas dan berlebih-lebihan. Apalagi pada tubuh manusia terdapat sampah berbahaya, seperti feses (tinja), urine, dan keringat. Melalui puasa, baik puasa wajib maupun sunnah, kita justru dapat membatasi suplai makanan yang masuk ke dalam tubuh, dan mengurangi penumpukan racun di dalam tubuh.

Bahkan, seperti disampaikan oleh seorang dokter dalam acara Chatting dengan YM (Yusuf Mansur) beberapa waktu silam, puasa menjadi terapi kesehatan bagi orang yang menderita penyakit maag. Dengan berpuasa, produksi asam lambung justru mudah dikendalikan, dan insya Allah tidak akan lagi menyebabkan penyakit maag. Justru, dengan banyaknya makanan yang masuk ke perut secara berlebihan, penyakit maag akan mengganggu kerja lambung.

Sekali lagi, puasa ternyata berdampak bagi kesehatan fisik kita. Merujuk pendapat Dr. Alexis Karl, seorang doktor ahli bedah dan psikiater asal Amerika, “Puasa memiliki dampak yang jauh lebih berfaedah daripada kelemahan fisik, yaitu menormalkan denyut jantung, membakar lemak yang ada di bawah kulit, memfungsikan cadangan protein, mengurangi intensitas kerja hati, dan melestarikan keseimbangan organ-organ dalam dan kesehatan jantung.”

Akhirnya, dengan mengetahui hikmah kesehatan fisik dari berpuasa di atas, kelak kita dapat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dengan penuh keikhlasan. Hanya dengan keikhlasan yang tinggi, seluruh amalan kita di bulan Ramadan (juga kehidupan kita) dapat diterima oleh-Nya. Karena itu, sia-sialah jika kita berpuasa hanya merasakan lapar dan dahaga semata. Apalagi, jika itu semata-mata dianggap sekadar menggugurkan kewajiban belaka. Semoga tidak![]

UAD Sumbang 345 Juta Rupiah untuk Guru TK dan SMP Muhammadiyah 2 Bambanglipuro Bantul

“325 juta rupiah, untuk guru-guru TK ABA Se-DIY, dan 20 Juta rupiah disumbangkan untuk SMP Muhammadiyah 2 Bambanglipuro Bantul” tutur Dr. Kasiyarno. M.Hum dalam sambutannya pada Kajian Ramadhan 1434 H yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM-DIY) di Auditorium Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kamis (18/7/2013).

Keprihatinan guru yang hanya mendapat gaji 25 ribu rupiah sampai 50 ribu rupiah sebulan menggugah UAD untuk membantu para pendidik penerus bangsa tersebut. “Tahun sebelumnya UAD juga memberikan sumbangan sebesar 300 juta ribu rupiah untuk guru-guru yang gajinya di bawah 100 ribu rupiah” terang Kasiyarno Rektor UAD tersebut.

Acara yang mengangkat tema “Tajdid Lintas Zaman Menuju Masyarakat yang Utama” tersebut juga sekaligus pemberian beasiswa dari UAD secara simbolis kepada 17 guru Yayasan Muhammadiyah DIY untuk melanjutkan S2. “Sebelumnya UAD juga memberikan beasiswa kepada 9 guru” ungkap Kasiyarno.

Pengajian yang berlangsung selama tiga hari tersebut disambut baik oleh UAD.  Kasiyarno menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PWM, karena telah dipercaya untuk melaksanakan pengajian yang rencananya akan diadakan rutin di UAD setiap bulan ramadhan. “Maju Bersama Persyarikatan” penuh semangat Kasiyarno mengakhiri sambutannya. (Sbwh)