Prof. Dr. M. Din Syamsuddin M. A Meriahkan Launching Buku dan TPM

din_Syamsudi_UAD

Ilmu merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi pada era modern saat ini. Untuk itu penyebarluasan buku sebagai salah satu sarana ilmu dan informasi harus dikembangkan.

Acara yang berlangsung di komplek SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan Selasa (19/03/2013) menghadirkan Prof. Dr. M Din Syamsuddin M. A sebagai pembicara sekaligus membuka launching Taman Pustaka Muhammadiyah (TPM) dan buku “100 Tahun Muhammadiyah Menyinari Negeri”. Acara yang bertujuan untuk membumikan kembali budaya membaca pada semua kalangan tersebut turut menghadirkan rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Drs. Kasiyarno M. Hum, dan Dr. Muchlas M.T ketua Mejelis pustaka dan Informasi (MPI) serta ortom-ortom Muhammadiyah yang berada dalam lingkup cabang Wirobrajan, guru serta staf karyawan SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan dan lain sebagainya.

Acara yang diselenggarakan oleh MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wirobrajan yang diketuai oleh Dr. Muchlas M. T yang saat ini juga menjabat sebagai wakil rektor 1 di UAD.

Acara yang berlangsung pada pukul 11.00-16.00 WIB tersebut diharapkan dapat menjadi awal perjuangan untuk membudayakan membaca yang nantinya akan tetap istiqomah dan menjadi teladan bagi yang lain.

Din Syasudi berharap launching ini hanya formalitas saja yang setelah itu tidak ada yang berkunjung ke TPM. Tetapi semoga yang berkunjung tetap istiqomah dan semakin banyak dari hari ke hari”, papar Prof. Dr. M Din Syamsuddin ketika menutup ceramahnya. (aay)

Read more

BAHAYA JAMU BERBAHAN KIMIA OBAT

Oleh : Hari Susanti, M.Si., Apt

Penulis adalah Dosen Farmasi UAD

Dewasa ini, harapan masyarakat perihal obat tradisional semakin tinggi. Bagi masyarakat, obat tradisonal yang bagus adalah yang memberikan reaksi cepat terhadap penyakit yang diderita. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Cara kerja obat tradisional berbeda dengan obat-obatan kimia. Jika obat-obatan kimia bekerja langsung pada target rasa sakit, sehingga membutuhkan waktu yang sebentar untuk menyembuhkan. Tapi berbeda dengan obat tradisional yang justru bekerja pada seluruh jaringan. Selain itu, obat kimia kebanyakan penyembuhannya bersifat sementara, atau bahkan hanya mengurangi gejala rasa sakit. Sedangkan obat tradisional bersifat memperbaiki jaringan yang rusak. Karenanya, waktu kerja obat tradisonal tidak cepat, karena obat tradisional memiliki fungsi memperbaiki keseluruhan jaringan yang mengalami kerusakan.

Sayangnya, lagi-lagi masyarakat menginginkan pengobatan yang cepat dan minim efek samping. Pemilihan obat tradisional yang memang minim efek samping dijadikan pilihan yang tepat, hanya saja obat tradisional tidak mungkin bekerja seperti obat kimia.

Lalu bagaimana jika beberapa obat tradisional memiliki efek penyembuhan yang cepat?

Akhir-akhir ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI banyak menyita jamu ilegal. Jamu yang disita pada umumnya tidak memiliki izin edar, mengandung bahan kimia berbahaya, serta melanggar aturan pencantuman nama penyakit pada kemasan yang digunakan. Karena itu, masyarakat dihimbau untuk berhati-hati dalam memilih produk jamu tradisional.

Berikut adalah beberapa zat kimia yang kerap ditemukan dalam produk jamu ilegal beserta risiko dan efek yang tidak diinginkan dari penggunaan bahan kimia obat tanpa pengawasan dokter atau apoteker:

Sildenafil Sitrat: dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, nyeri perut, gangguan penglihatan, rinitis (radang hidung), dan kematian. Fenilbutason : dapat menyebabkan mual, muntah, ruam kulit, oedema, pendarahan lambung, nyeri lambung, reaksi hipersensitivitas, hepatitis, gagal ginjal. Asam Mefenamat: dapat menyebabkan mengantuk, diare, ruam kulit,dan kejang, serta dikontraindikasikan bagi penderita tukak lambung/usus, asma, dan ginjal. Prednison: dapat menyebabkan moon face (=wajah bulat seperti bulan, tembem); gangguan saluran cerna seperti mual dan tukak lambung; tulang keropos, dll. Metampiron : dapat menyebabkan gangguan saluran cerna seperti mual, pendarahan lambung, rasa terbakar, serta gangguan sistem saraf seperti tinitus (telinga berdenging) dll. Parasetamol : dalam penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kerusakan hati.

BPOM memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi produk-produk jamu yang mengandung bahan-bahan tersebut. Karena, termasuk dalam kategori zat yang berbahaya bagi tubuh. Bahan kimia obat (BKO), adalah kategori obat keras. Biasanya, di dalam obat ada takaran atau dosisnya karena kalau obat-obat itu lebih dari dosisnya. Maka, akan berdampak buruk pada kesehatan. Apabila masyarakat mengkonsumsi obat tradisional atau jamu yang mengandung BKO tersebut, akan mengalami risiko gangguan kesehatan serius, terutama pada lambung, jantung, ginjal, dan hati. Bahkan, bisa berujung pada kematian.

Berdasarkan temuan BPOM dalam kurun waktu 10 tahun, obat-obat tradisional yang sering kali mengandung BKO adalah obat diet, obat kuat, obat rematik, dan obat penghilang rasa sakit. Padahal, obat tradisional harusnya herbal, tidak boleh sama sekali ada bahan kimia.

*Bagaimana mengetahui produk obat tradisional yang sudah terdaftar di BPOM*

Produk Obat Tradisional yang terdaftar di BPOM dapat dilihat pada kode registrasi yang tercantum dalam kemasan/label yang terdiri dari kode POM kode huruf 2 (dua) digit dan diikuti angka sebanyak 9 (sembilan) digit. Sebagai contoh:

No. Reg. TR 002700032 untuk jamu “X” maksudnya adalah (TR) : jamu ini berbahan lokal

, (00) : mulai didaftarkan pada tahun 2000, (2): jamu ini dibuat oleh pabrik jamu (IOT), (7) : jamu ini dalam bentuk sediaan salep atau krim, (0003) : jamu ini memiliki nomor urut 0003 yang terdaftar dari pabrik tersebut, (2) : kemasan 30 ml

Untuk mengetahui Produk Obat Tradisional yang sudah terdaftar dapat dilihat pada website badan POM di www.pom.go.id, klik “komoditi”, klik “obat tradisional”, klik “registrasi”, klik “produk teregistrasi”, kemudian masukkan nama produk atau nomor registrasi, dan klik “cari”. Dengan demikian diharapkan masyarakat lebih teliti dalam memilih produk obat tradisional dan terhindar dari bahaya jamu berbahan kimia obat.

Read more

UM Mataram Kunjungi UAD.

UAD_dan_UM_Mataram

Senin (18/03/2013) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM) kunjungi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pertemuan yang berlangsung di kampus 1 ruang sidang tersebut mengahadirkan 15 orang perwakilan dari UMM. Hadir juga Rektor UMM Drs. Mustamin M.Si dan Drs. Syamsudin Anwar selaku Badan Pembina Harian (BPH). Acara yang sambut oleh Wakil Rektor dan BPH UAD tersebut berlangsung dengan khitmat.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mendapat masukan, informasi dan berbagai pengalaman dalam pengelolaan diploma kesehatan dan pembinaan Al Islami, kemuhammadiyahan bagi pegawai, dosen dan mahasiswa.

Drs Muchlas M.T dalam sambutannya, UAD membuka lebar kepada mereka yang membutuhkan informasi. Lebih lanjut pak Muchlas menjelaskan tentang UAD dan info-info yang lainya tentang UAD dengan penuh rasa kekeluargaan.  

Sampai dengan berita ini ditulis pertemuan sedang berlangsung. Acara diagendakan sampai pada jam 15.00. Semoga lancar. Amiiin.(Sbwh)

Read more

UAD WISUDA 734 SARJANA DAN PASCASARJANA

cover_UAD_Wisuda

Sabtu, 16 Maret 2013, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta me-wisuda 734 mahasiswa sarjana dan pascasarjana. Acara yang diselenggarakan di gedung Jogja Excpo Centre (JEC) ini berjalan dengan khidmat.

“Alhamdulillah, periode pertama tahun ini kita berhasil mewisuda 734 mahasiswa kita. Mahasiswa ini terdiri dari mahasiswa strata satu dan pascasasrjana. Kita berharap, para mahasiswa kita ini nantinya bisa bersaing di dunia kerja di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya itu, karena proses belajar yang berlandas islami ini, kita meyakini kalau mahasiswa kita mampu menjadi kader-kader yang baik nantinya.” ucap Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum saat member sambutan.

Beliau menambahkan memberikan ucapan selamat kepada mereka yang berhasil mencapai puncak prestasi dengan menjadi wisudawan terbaik.

“Selamat kepada para wisudawan terbaik. Semoga apa yang kalian capai mampu dipertanggungjawabkan di masyarakat.”

Tahun ini, UAD mewisuda mahasiswa dari berbagai program studi. “Alhamdulillah, tahun ini meningkat bekisar 30-40 persen. Dari FKIP ada 298 mahasiswa, Ekonomi ada 49 mahasiswa, Psikologi ada 73 mahasiswa, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ada 13 mahasiswa, Teknologi Industri ada 78 mahasiswa, Farmasi ada 77 mahasiswa, Hukum ada 15 mahasiswa, Sastra, Budaya, dan Komunikasi ada 12 mahasiswa, Agama Islam ada 34 mahasiswa, Kesehatan Masyarakat ada 59 mahasiswa, dan Pascasarjana ada 26 mahasiswa, serta ada 8 tambahan mahasiswa lainnya. Jadi totalnya adalah 742 mahasiswa.” ujar salah satu panitia saat diwawancarai. (IHS)

Read more

Lulusan UAD Meningkat 45 Persen

Wisuda_UAD_maret_2013


Setiap awal ada akhirnya. Itulah kata yang sesuai untuk disejajarkan dengan wisuda yang merupakan akhir dari pendidikan di Perguruan Tinggi.

Sabtu (16/03/2013) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mewisuda 734 mahasiswa dengan rincian 708 Sarjana (S1) dan 26 lulusan dari program magister Pascasarjana. Dari sekian mahasiswa yang diwisuda, wisudawan/wisudawati cumlaude sebanyak 77 mahasiswa dengan nilai terbaik diraih oleh Widyantiningsih dari Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) sedangkan peringkat kedua dirah oleh Martiana dari Pendidikan Bahasa Inggris dan peringkat ke tiga Nikma Hasma Fardhanny dari Pendidikan Fisika.

Jumlah wisudawan UAD yang terus meningkat hingga 45 persen turut menyedot perhatian dari berbagai media masa seperti TVRI, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka dan lain sebagainya. Namun walaupun demikian, rektor UAD mengharapkan jumlah lulusan mendatang akan terus bertambah.

“Alhamdulillah jumlah lulusan tahun ini meningkat dari tahun kemarin, semoga tahun yang akan datang UAD bisa meluluskan lebih banyak dari ini” ujar Drs. Kasiyarno M. Hum ketika menyampaikan sambutannya.

Acara yang berlangsung pada pukul 09.00-11.50 WIB di Jogja Expo Center (JEC) tersebut berlangsung dengan khidmat yang diselingi dengan hiburan dari Gending Bahana dan Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UAD. Di samping itu, setting acara wisuda mempersilahkan wisuda/wisudawati terbaik untuk menyampaikan sepatah kata yang diwakili Widyantiningsih S.pd.

Dalam sambutannya Widyantiningsih menyampaikan. Waktu bergulir bagaikan sayatan pedang. Pedang akan membunuh musuh jika kita gunakan sebaik mungkin dan akan membunuh kita jika tidak digunakan sebaik mungkin”, ujarnya ketika acara berlangsung yang sebaiknya menjadi bahan renungan bagi yang masih dalam proses menuju wisuda. (aay)

Read more

Fakultas Ekonomi Cetak Mahasiswa Cumload dan Lulusan Tercepat Periode Maret 2013

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selenggarakan Pelepasan Wisudawan/ Wisudawati pada hari Jum’at, 15 Maret 2013 pukul 19.00 – 21.00. Acara berlangsung di Auditorium Kampus 1 UAD ini oleh 49 orang mahasiswa (prodi Manajemen sebanyak 19 orang, prodi Akuntansi 30 orang).

Pada wisuda periode 16 Maret 2013 ini FE meluluskan bebrepa mahasiswa yang cumload dan mahasiswa lulusan termuda. Lulusan dengan IPK tertinggi diraih oleh Subur Fery Susanto dengan IPK 3,78 dari prodi Manajemen. Disusul oleh Agus Sulaeman dengan IPK 3,72 dari prodi Manajemen. IPK tertinggi ketiga didapatkan oleh Wahyu Wijayanti dengan IPK 3,69 dari prodi Akuntansi.

Total jumlah mahasiswa FE UAD yang lulus dengan predikat Cumlaude pada wisuda periode Maret ini sebanyak 7 mahasiswa. Rata-rata IPK lulusan periode ini adalah 3,14 untuk prodi Manajemen, dan 3,20 untuk prodi Akuntansi. Predikat lulusan tercepat (masa studi paling cepat) didapatkan oleh Subur Fery Susanto dari prodi Manajemen dengan masa studi 3 tahun 6 bulan. Untuk prodi Akuntansi, lulusan tercepat adalah Wahyu Wijanarti, dengan masa studi 4 tahun 2 bulan.

Dekan FE UAD, Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si. menyatakan bahwa FE UAD selalu berusaha meningkatkan kualitas proses pembelajaran baik melalui perbaikan kurikulum, perbaikan fasilitas proses pembelajaran, maupun peningkatan kompetensi dosen. Studi lanjut baik S2 maupun S3, serta pengiriman dosen mengikuti pelatihan seminar dan workshop, meningkatkan kualitas riset dan publikasi karya ilmiah. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan FE UAD.

Selain itu, tambahnya lagi. Untuk meningkatkan kompetensi, lulusan FE-UAD senantiasa melaksanakan pengabdian masyarakat dengan mengembangkan jaringan dengan industri, pemerintah dan institusi lain yang relevan. Dengan demikian, upaya meningkatnya kompetensi lulusan diharapkan ilmu yang diperoleh oleh alumni FE-UAD bermanfaat baik bagi kemajuan FE UAD ke depan maupun bagi kemaslahatan umat.(Doc)

Read more

Teater JAB kembali Luncurkan Karya terbarunya

 

Rabu,12 Maret 2013. Bertempat di Hall kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) kembali luncurkan buku antologi cerpen yang berjudul “Kata Yang Paling Sepi”. Antologi cerpen tersebut di tulis oleh para anggota JAB. Acara yang dibedah pada cara Lembaga Seni Budaya dan Olah raga (LSBO) tersebut menghadirkan Wahid Eko Purwanto Sebagai pembcara.

Antologi cerpen tersebut merupakan program kerja tahunan divisi sastra teater JAB. Jika tahun-tahun sebelumnya JAB berkarya dengan dengan melahirkan puisi. Tahun ini mereka mengasah kretifitasnya lewat penulisan cerpan.

Puput Alviani salah satu penulis dalam antologi cerpen tersebut mengaku senang atas acara tersebut “Saya berharap mahasiswa khusunya anggota JAB tidak berhenti pada antologi itu saja. Tetapi tetap terus berkarya” harapnya saat ditemu pada acara peluncuran antologi tersebut.

Acara yang di hadiri oleh 80 mahasiswa tersebut juga menyajikan penampilan Teater 42. Para penonton bersorak ria saat memberikan apresiasi pentas tersebut.(Ayy)

Read more

Siapa Bilang Minum Obat Harus Selalu Setelah Makan?

Oleh: Vivi Sofia, M.Si., Apt

Dosen Farmasi UAD


Banyak orang awam beranggapan kalau minum obat harus makan dulu. Benarkah? Tidak jarang kita dengar seorang Ibu yang akan memberikan obat kepada anaknya pastilah si-Ibu itu harus memberi makan anaknya terlebih dahulu. Konon, asumsi minum obat setelah makan udah mendarah daging alias turun temurun sejak jaman nenek moyang kita. Katanya, ya entah kata siapa? namanya juga katanya, kalau tidak makan dulu sebelum minum obat nanti bisa kena maag atau sakit perut.

Nah, sebetulnya minum obat gak harus selalu setelah makan, karena obat punya berbagai macam sifat secara fisika dan kimia. Ibarat kata ada obat yang rewel dan ada obat yang tidak rewel. Ada obat yang kalau ada makanan atau minuman lain penyerapannya sangat sulit, sehingga obat itu tidak akan berefek. Akan tetapi ada juga obat yang harus diminum bersamaan dengan makanan agar diserap lebih baik dan ada obat yang memang harus diminum setelah makan karena sifatnya yang dapat mengiritasi lambung.

Nah, berikut ada beberapa tips terkait dengan minum obat :


1.Obat-obat Antiradang

Untuk golongan yang satu ini memang harus diminum setelah makan karena sifatnya yang dapat merusak lambung. Sebaiknya obat ini diminum 30 menit-1 jam setelah makan. Contohnya : Aspirin, Asam mefenamat dan Ibuprofen.

2. Obat-obat Diabetes

Bagi Anda penderita diabetes, maka ada beberapa obat yang harus Anda cermati. Obat Glibenklamid misalnya akan berefek jika diminum 1 jam sebelum makan dan pada waktu subuh hari, ya sekitar jam 4 atau jam 5 pagi. Namun jika obat diabetes Anda adalah Metformin, nah obat yang satu ini paling baik diminum pada waktu makan.

3. Obat-obat penurun tekanan darah

Nah obat golongan ini boleh dikatakan agak rewel, karena penyerapannya akan sangat terganggu dengan adanya makanan. Oleh karenanya, obat-obat ini harus diminum 1 jam sebelum makan. Ingat lho 1 jam sebelum makan bukan sesaat ketika hendak makan. Sebaik-baiknya minum obat penurun tekanan darah ini adalah sekitar jam 9-11 pagi, karena pada jam-jam tersebut tejanan darah kita lagi tinggi-tingginya. Dan yang perlu Anda ingat, jangan minum obat penurun tekanan darah pada saat hendak tidur karena pada saat tidur level tekanan darah kita berada pada posisi terendah. Contohnya : Kaptopril yang diminum 1 jam sebelum makan.

4. Obat-obat Penurun Kolesterol

Berkebalikan dengan obat sebelumnya, obat-obat golongan ini sebaiknya diminum pada saat hendak tidur malam, 2 jam setelah makan malam terakhir. Kenapa? Karena proses penghancuran lemak paling maksimal terjadi pada malam hari. Contohnya : Simvastatin

Nah, demikianlah beberapa tips yang dapat penulis sampaikan. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan yang paling penting adalah minum obat harus dengan air putih dan jika ingin minum teh/ kopi harus dikasih jarak. paling tidak 2 jam sebelum atau sesudah minum obat. Jika Anda perlu informasi tambahan tentang obat, jangan ragu bertanya kepada Apoteker. Selamat Mencoba.

Read more

UM Surabaya Kunjungi UAD

UM_Surabaya_ke_UAD

Kamis (14/03/2013), Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya kunjungi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di ruang sidang Kampus 1. Hadir dari Rektor UM, Dr.dr. Sukadiono. M.M, Aziz Alimul H., S.Kep., Ns., M.Kes (Warek  I), Dr. Mahsun. M.Ag (Warek  II), Dra. Mas’ulah. M.A (Warek  III), Drs. Asror (Ka Sekertariat), dan Ma’ruf Sya’ban. S.T..S.E. M.Ak (Ka BAAK). Acara tersebut disambut langsung oleh rector UAD Drs. Kasiyarno. M.Hum. dan Wakil Rektor (WR I II III dan IV) serta beberapa Biro.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk melakukan policy Study ke UAD terkait dengan pengelolaan Perguruan Tinggi.”Kami memandang UAD adalah Perguruan Tinggi swasta yang berkembang pesat dengan mahasiswa 14 ribuan mahasiswa. Maka dari itu kami perlu belajar dari UAD” uangkap Dr.dr. Sukadiono. M.M dalam sambutannya.

Menanggapi hal tersebut Kasiyarno menyampaikan rasa senangnya atas kunjungan dari UM Surabaya yang juga bagian dari saudara UAD tersebut. “Kalau ada yang dibutuhkan dari UAD silankan ditanyakan. Sebaliknya kalau ada yang perlu dipelajari dari UM, kami juga perlu belajar dari UM” Paparnya dalam sambutannya.

Sampai dengan berita ini ditulis pertemuan sedang berlangsung. Acara berlangsung dengan santai dan khitmat. Semoga lancer. Amiiin.(Sbwh)

Read more

TKI dan Kebijakan Komunikasi Politik Kita

Dani Fadillah*

Kita tentu masih ingat dengan jelas kasus munculnya iklan penjualan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, belum lenyap ingatan itu kemudian datang lagi berita yang jauh lebih buruk bahwa ada seorang TKI yang telah diperkosa secara bergiliran oleh tiga polisi Diraja Malaysia, dan kejadian itu berlangsung di kator polisi pula. Masih belum kasus perkosaan ini tertangani dengan baik, sudah ada lagi TKI yang diperkosa oleh majikannya di Malaysia.

Andai kita perhatika bersama terungkapnya kasus pemerkosaan ini disebabkan kkorban memiliki keberanian untuk mengadukan kebejatan moral polisi Diraja Malaysia kepada Partai Persatuan Cina Malaysia (PCM). Ini sungguh luar biasa, mengingat korban telah diancam untuk tidak memberitahukan peristiwa itu kepada siapa pun, dan tidak menutup kemungkinan sebenarnya masih banyak TKI yang nasibnya lebih buruk, tapi takut untuk melaporkan diri.

Dan fenomena keberanian korban untuk melawan atau melaporkan diri, seperti peristiwa pemerkosaan ini, adalah sebuah fenomena gunung es, hanya puncaknya yang tampak di permukaan,di bawahnya terdapat bongkahan besar peristiwa- peristiwa buruk lain yang tidak tampak.

Perlindungan Kelas Bawah

Penulis tidak habis pikir apa saja yang dilakukan oleh diplomat dan duta besar kita sehingga seolah tidak adanya antisipasi terhadap berbagai kemungkinan terburuk yang akan dialami warga negaranya sendiri di negeri orang. Bukannya sedikit warga negara kita yang dilecehkan di negara tetangga, namun seolah nasib WNI di luar negeri bukan bagian dari tanggung jawab para diplomat.

Padahal jika kita perhatikan para diplomat negara-negara sahabat yang ditempatkan di Indonesia, mereka terlihat begitu melindungi akan hak-hak rakyatnya. Seperti jika ada warga negaranya terkena kasus hukum, seberat apapun dan sudah terbukti benar-benar bersalah pula, para diplomat asing di Indonesiadengan masifnya melakukan pembelaan tingkat tinggi, bahkan tanpa malu-malu untuk melobi pada pemerintah untuk meringankan hukuman atau bahkan meminta grasi kepada Presiden seperti yang terjadi pada Schapelle Leigh Corby terpidana kasus narkoba asal Australia.

Ketidakadilan Sistemik

Ada petuah bijak mengatakan “jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kau berikan untuk negaramu”. Namun untuk kasus ini sepertinya kalimat bijak itu tak berlaku. Sesuatu yang diberikan dan dilakukan oleh pemerintah kepada TKI sama sekali tak berimbang dengan apa yang telah TKI lakukan dan berikan bagi negaranya. Kisah tragis yang menimpa TKI sudah sering kita dengar, devisa negara yang didapatkan dari jasa TKI tidaklah sedikit.

Menurut data Migrant Care, dari tahun ke tahun devisa dari jasa TKI terus meningkat. Dari USD1,67 miliar pada tahun 2003 kemudian meningkat jadi USD1,88 miliar pada 2004, naik lagi USD2,93 miliar tahun 2005, bertambah menjadi USD3,42 miliar tahun 2006, hingga akhirnya menjadi USD8,24 miliar tahun 2008. Kita layak untuk bilang ‘wow’ terhadap pemasukan negara dari para pahlawan devisa ini.

Namun, yang perlu segera dicatat, dari tahun ke tahun,derita TKI juga terus meningkat. Saat Presiden kita berbaik hati dengan menghapus hukuman mati pada bandar narkoba internasional, banyak TKI kita yang terancam hukuman mati dan tidak mendapat pengampunan dari pimpinan negara itu. Padahal para TKI itu mendapat vonis mati bukan karena menjadi bandar narkoba, namun melakukan pembelaan diri karena akan diperkosa atau di sakiti, hingga secara terpaksa dan tidak sengaja menghilangkan nyawa orang lain yang hendak memperkosa dan menyakitinya.

Pemerintah Indonesia belum memberikan pembelaan dan perlindungan yang maksimal. Pemerintah tidak pantas beralasan bahwa banyak yang harus mereka urus, bukan hanya masalah TKI saja. Seolah lupa bahwa TKI adalah pahlawan devisa. Kalau kita runtut, TKI punya peranan penting dalam meningkatkan ketahanan perekonomian nasional, terutama bagi daerah-daerah yang mengirimnya.

Jika pemerintah membela diri dengan mengatakan bahwa mereka sudah mengirim nota protes, sungguh pengiriman nota protes itu tidak ada gunanya karena nota protes itu tidak memiliki kekuatan hukum, apa lagi memberikan tekanan. Jika pemerinyah tidak bisa melakukan perlindungan, secara tak langsung, maka sungguh pada hakikatnya pemerintah ikut andil menyakiti dan memerkosa TKI.

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Pengamat Komunikasi Politik

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Dani Fadillah

Alamat : Perumahan Jatimulyo Baru Blok F-2 Yogyakarta

Telp : 0898 5117 210

E-Mail : danifadillah@uad.ac.id

Riwayat pendidikan

• S1 UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

• S2 UGM Yogyakarta

Read more