UAD TERJUNKAN 1392 MAHASISWA KKN DI 4 KABUPATEN SE JATENG-DIY

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode XLIII Semester Gasal 2012/2013 menerjunkan 1392 mahasiswa. Sejumlah mahasiswa yang tergolong terbanyak sepanjang sejarah KKN UAD ini akan didampingi oleh tujuh orang Korlap dan 47 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Pada periode ini, para mahasiswa akan ditempatkan di empat kabupaten di Jateng-DIY.

Keempat kabupaten tersebut adalah: Cilacap (108 mahasiswa), Gunung Kidul (Kec. Playen, di 5 desa: 216 mahasiswa, Kec. Paliyan, di 7 desa: 216 mahasiswa), Kulon Progo (Kec. Galur, di 3 desa: 216 mahasiswa, Kec. Samigaluh, 2 desa: 214 desa), Bantul (Kec. Imogiri, 8 desa: 189 mahasiswa, Sanden, 1 desa: 27 mahasiswa, dan Kec. Bambanglipuro, 3 desa: 206 mahasiswa)

Drs. H. Jabrohim, M.M., Kepala LPM UAD, dalam laporannya dalam rangka pelepasan mahasiswa KKN yang dilaksanakan pada 19 Januari 2013 di lapangan parkir tengah kampus 1 UAD menyatakan bahwa mahasiswa KKN akan diterjunkan ke lokasi masing-masing dalam dua periode, yaitu: Senin, 21 Januari 2013 dan Selasa, 22 Januari 2013. Hal ini dikarenakan begitu banyaknya lokasi yang akan ditempati, sehingga tidak mungkin dilakukan dalam satu hari. “Dibutuhkan tim dan sarana transportasi yang cukup banyak. Akan sulit jika dilakukan secara bersama-sama,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor 2 UAD, Drs. M. Safar Nasir, M.Si., berpesan kepada para calon peserta KKN agar benar-benar berusaha melaksanakan program dengan sebaik-baiknya selama berada di lokasi. Hal itu demi menjaga nama baik almamater. Masih menurut Wakil Rektor 2, masyarakat masih mengannggap bahwa mahasiswa adalah sosok yang serba tahu. “Jadi, apapun latar belakang program studi saudara, saudara akan dianggap mampu memecahkan segala persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Jangan segan-segan memberikan solusi yang kreatif dan inovatif,” lanjutnya.

Kepala Pusat KKN UAD, Dra. Rina Ratih, S.S. M.Hum, menyatakan bahwa mahasiswa akan berada di lokasi selama satu bulan penuh. Dalam melaksanakan program-programnya, mahasiswa telah diarahkan dan dibekali, baik yang melaksanakan program tematik posdaya, kerjasama dengan PRM, atau yang lain. Rina Ratih menyampaikan bahwa untuk menjamin terlaksananya program ini dengan sebaik-baiknya, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari level kabupaten sampai dusun. Meski demikian, ia berharap kerja sama dan dukungan semua pihak agar agenda KKN ini bisa terlaksana dengan sukses. (denali, feb 13).

Read more

Film Habibie dan Ainun sebuah Inspirasi Kehidupan

Wajiran, S.S., M.A.

(Dosen Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)


Kehadiran film Habibie dan Ainun ibarat gerimis di musim kemarau yang panjang. Kehadiran film ini mampu menyirami rohani rakyat bangsa Indonesia yang sedang kering kerontang akibat minimnya keteladanan di negeri ini. Bangsa ini sedang mengalami krisis kepemimpinan yang berujung pada krisis multidimensi. Kenakalan generasi muda dan krisis moral generasi tua terjadi di berbagai lapisan. Generasi muda hidup foya-foya tanpa sadar masa depan mereka, sedangkan golongan tua semakin merajalela dengan lebih mementingkan diri sendiri dan golongannya. Generasi muda lebih berfikir instan yang ditandai rendahnya kedisiplinan dan kesungguhan dalam menjalani kehidupan. Sedangkan golongan tua bersikap masa bodo dengan generasi penerusnya.

Rakyat bangsa ini membutuhkan keteladanan. Keteladanan adalah cara terbaik dalam proses pendidikan manusia di bumi ini. Keteladanan yang penuh hikmah dan penuh kesabaran mampu menyegarkan karena menghibur dan memotivasi masyarakat bangsa sedang kering hati nurani. Itu sebabnya menceritakan kambali tokoh besar seperti Prof. Habibie mampu menyadarkan masyarakat akan makna kehidupan. Makna kehidupan yang lebih banyak memberi arti karena keteladanan. Beliau adalah representasi seorang pemimpin yang amanah, disiplin, berdedikasi dan memiliki misi kehidupan jelas. Seorang birokrat yang berkepribadian mulia, anti suap dari berbagai manipulasi yang merugikan rakyat. Beliau adalah seorang negarawan sejati, tidak mencari keuntungan sendiri dan golongannya tetapi lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

Film berjudul “Habibie dan Ainun” yang merupakan ekranisasi dari sebuah novel ini mampu memberikan pencerahan tersediri. Seperti sang juru selamat, kehadiran film ini sangat sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat bangsa Indonesia yang sedang sakit. Sang penulis atau sang sutradara mampu memprediksi kebutuhan jaman akan terjadinya krisis multidimensi yang melanda bangsa ini. Selain menyindir para pejabat yang dholim, film ini juga mengkritisi para remaja yang pemalas, para pengusaha yang rakus, juga mengkritisi para perempuan yang semakin egois.

Secara garis besar ada beberapa pelajaran moral yang dapat diambil dari novel atau film ini. Pelajaran moral atau didactical values itu sangat penting bagi generasi muda dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Pertama, pelajaran bagi para pemuda. Pemuda adalah aset bangsa yang sangat penting. Bagi generasi muda, film ini mampu mendorong generasi muda untuk memiliki semangat juang yang tinggi. Berjuang mempersiapkan masa depan dengan belajar keras meraih impian. Manusia Indonesia yang dianggap terbelakang ternyata memiliki seorang Habibie yang berotak brilian. Mengingat generasi muda saat ini lebih memilih hal-hal yang instan dan pramatis, film ini mampu menginspirasi mereka agar menjalani hidup dengan penuh semangat. Kesuksesan membutuhkan sebuah usaha keras dan sungguh-sungguh karena tidak ada kesuksesan tanpa sebuah perjuangan.

Kedua, pelajaran bagi para pejabat atau birokrat. Bangsa ini membutuhkan para birokrat atau penguasa yang jujur dan beretos kerja sebagai pelayan rakyat yang dipimpinnya. Kejujuran adalah bagian dari keteladanan yang harus ditanamkan, karena ketidak jujuran akan sangat merugikan rakyat yang dipimpin. Etos kerja adalah bagian dari ciri seorang pemimpin yang amanah. Karena dengan begitu amanah yang sudah diberikan dikerjakan seagaimana yang diharapkan. Tokoh Habibie bukan sekedar sebagai seorang yang jenius, tetapi juga seorang yang disiplin, jujur dan berdedikasi tinggi. Tokoh Habibie memberi contoh anti terhadap sogok menyogok. Tema ini menjadi sangat penting mengingat persoalan terbesar bangsa ini adalah persoalan suap menyuap pejabat di dalam birokrasi bangsa ini. Sikap tegas menolak sogokan mampu memberikan kritikan pedas kepada para birokrat yang rakus akan kekuasaan dan kekayaan.

Ketiga, pelajaran bagi para pengusaha. Kedudukan para penguasaha memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa ini. Keberadaan mereka memang sangat vital dalam membantu pemerintah menyediakan lapangan kerja ataupun menyelesaikan proyek-proyek besar penyediaan sarana umum di negeri ini. Di sinilah dibutuhkan sebuah kejujuran dan keterbukaan dalam kerjasama antara pemerintah dan pengusaha. Dengan begitu, dana rakyat yang dibelanjakan atas kerjasama itu tidak disalahgunakan karena kelicikan dan kerakusan para pengusaha yang hanya mencari untung. Seorang pengusaha yang jujur akan memberikan manfaat bagi banyak orang dalam pembangunan bangsa dan negera.

Keempat, nilai pendidikan atau didactical values yang ada di dalam film ini juga sangat penting bagi kaum perempuan. Mengingat sistem sosial masyarakat kapitalis telah merubah gaya hidup masyarakat menjadi hedonis dan material. Kaum perempuan pun mengalami disorientasi akan tujuan kehidupan. Banyak kaum perempuan yang lebih memilih mengejar karir dan kekayaan dibandingkan dengan mengurus rumahtangga. Akibatnya generasi manusia pun mengalami persoalan besar dengan lahirnya berbagai persoalan sosial yang semakin mengkhawatirkan.

Film ini menyadarkan akan pentingnya peran seorang wanita atau istri bagi kesuksesan para suami di dalam mengemban amanah kehidupan. Tidak ada seorang suami yang berjaya dunia akherat tanpa didukung oleh pengorbanan seorang istri. Itu sebabnya kemuliaan seorang perempuan tidak semata-mata ditentukan dari gelimang harta dan kedudukan dalam profesinya di luar rumah. Tetapi dari dalam rumah pun perempuan bisa berperan besar di dalam ikut membangun bangsa dan negara ini. Bagian inilahh yang dicontohkan oleh Ainun sebagai kunci keberhasilan seorang Habibie.

Film ini sangat penting bagi sangat penting untuk ditonton oleh siapapun terutama generasi muda di negeri ini. Kita berharap kehadiran film ini mampu mendorong lahirnya Habibie-habibie lain yang dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara ini. Wallahua’lam bishawab.

Read more

Wajah Pendidikan Kita Masih Berwajah Belanda

Sule Subaweh

Praktek pendidikan zaman Indonesia merdeka sampai tahun 1965 bisa dikatakan banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Pada zaman kolonial Belanda pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kemampuan penduduk pribumi secepat-cepatnya melalui pendidikan Barat. Praktek pendidikan Barat ini diharapkan bisa mempersiapkan kaum pribumi menjadi kelas menengah baru yang mampu menjabat sebagai “pangreh praja”. Tetapi praktek pendidikan kolonial tersebut masih menunjukkan diskriminasi antara anak pejabat dan anak kebanyakan. Kesempatan luas tetap saja diperoleh anak-anak dari lapisan atas.

Politik pendidikan colonial erat hubungannya dengan politik mereka pada umumnya. Suatu politik yang didominasi oleh golongan yang berkuasa dan tidak didorong oleh nilai-nilai etis dengan maksud untuk membina kematangan politik dan kemerdekaan tanah jajahannya. Berhubungan dengan sikap itu dapat kita lihat sejumlah ciri politik dan prakti pendidikan tertentu.

Menurut Tilaar (1995) dalam pandangannya menyebutkan ada 5 ciri yang dapat ditemukan pendidikan kita dimasa colonial belanda yaitu: Pertama Sistem Dualisme. Dalam Sistem dualisme diadakan garis pemisahan antara Sistem pendidikan untuk golongan Eropa dan Sistem pendidikan untuk golongan bumi putra. Ke dua Sistem Korkondasi, sistem pendidikan ini disesuaikan dengan pendidikan yang terdapat di Belanda. Maka mutu pendidikan tersebut diasumsikan setingkat pendidikan di Negara Belanda. Ke tiga Sentralisasi, Kebijakan pendidikan di zaman colonial diurus oleh departemen pengajaran. Departemen tersebut yang mengatur segala sesuatu mengenai pendidikan dengan perwakilannya yang terdapat dipropinsi-propinsi Besar. Ke empat Menghambat gerakan Nasional. Di dalam kurikulum pendidikan kolonial pada waktu itu, diutamakan penguasaan bahasa belanda dan hal-hal mengenai negeri belanda. Misalnya dalam pengajaran ilmu bumi, anak-anak bumi putra harus menghapal kota-kota kecil yang ada di negeri Belanda, dan ke lima tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematis

Jika kita telaah lagi. Sistem pendidikan kita tidak jauh berbeda dengan sistem pendidikan pada masa colonial belanda. Sistem dualisme dan sistem Korkondasi yang diterapkan oleh belanda waktu itu hampir sama dengan sistem pendidikan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasiona (SRBI). Dimana sistem RSBI lebih menekankan pada bahasa internasional (Inggris) yang lebih disesuaikan dengan gaya pendidikan luar. Seperti adanya pengantar bahasa inggris dan mengutamakan pada golongan tertentu. Sehingga terjadi kesenjangan antara RSBI dan sekolah biasa. Karena RSBI dianggap sekolah elit yang menimbulkan asumsi hanya orang yang mampu yang sekolah di situ.

Sistem pendidikan Menghambat gerakan Nasional adalah Salah satu cara untuk memutus gerakan nasionalis bangsa kita. Pada pendidikan kita hal tersebut juga pernah terjadi. Kita masih ingat dengan kejadian pada tahun 2010 lalu. Bahwa pada Ujian Nasional (UN) nilai bahasa Indonesia siswa lebih tinggi dengan bahasa inggris, bahkan sampai sekarang. Dan semakin menyusutnya pendidikan budi pekerti yang mengakibatkan banyak siswa suka tawuran. Serta semaraknya budaya luar esperti Korea, Inggri, Jepang dll yang mengakibatkan genarasi muda lupa akan nasionalisme.

Kesamaan yang masih melekat di bangsa kita dengan belanda adalah tidak adanya perencanaan pendidikan yang sistematik. Entah sudah berapa kali kurikulum pendidikan di Negara kita diganti. Kurikulum yang katanya untuk perubahan selalu gagal diterapkan pada dunia pendidikan kita. Bahkan juga dinyatakan gagal. Dengan kata lain setiap perubahan atau pergantian adalah bagian dari kurangnya perencanaan pendidikan yang sistematik.

Namun perlu dicatat, betapapun juga pendidikan Barat (Belanda) memiliki peran yang penting dalam melahirkan pejuang-pejuang yang akhirnya berhasil melahirkan kemerdekaan Indonesia. Mengutip istilah dari Ki Hajar Dewantara Aku adalah orang Indonesia biasa//Yang bekerja untuk bangsa Indonesia//Dengan cara Indonesia. Semoga pendidikan yang kita perjuangkan juga melahirkan pejuang-pejuang yang melahirkan kemerdekaan Indonesia. Amin.

Artikel ini di muat di Republika

Penulis adalah pengelola WEB UAD

Read more

KKN UAD adakan Lomba Roket di Cilacap.

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerjasama SMK Muhammadiyah 1 Cilacap adakan lomba Kompetisi Roket Air SMP/MTs Se-Kabupaten Cilacap. Perlombaan berlangsung di Lapangan Tritih Kulon Jalan Beringin Cilacap.

Kompetisi diikui 45 tim dari SMP/MTs yang ada di Kabupaten Cilacap. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Cilacap, Drs Ucok Nuzul Imanto MPdI mengatakan, kompetisi diikuti para siswa kelas VIII dari SMP/MTs yang ada di Kabupaten Cilacap. Dia menjelaskan, kompetisi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya pikir, skill, kreativitas serta inovasi siswa dalam dunia sains dan teknologi.

“Kompetisi ini diselenggarakan untuk memfasilitasi siswa agar lebih tertarik untuk memajukan duniasains, teknologi serta ilmu pengetahuan. Kompetisi ini juga diharapkan bisa menjadi spirit bagi siswa dalam dunia sains, ilmu pengetahuan serta teknologi,”jelas Ucok.

Selain itu Ucok menambahkan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan daya pikir dan kreativitas dalam dunia sains dan ilmu pengetahuan.

Setelah dinilai berdasarkan jarak luncur terjauh, panitia akhirnya menetapkan juara I SMP Boedi Oetomo (jarak luncur 79,5 m), juara II SMP Muhammadiyah 2 Cilacap ( 59,7 m), juara III SMP Muhammadiyah 2 Cilacap (57,3 m).

Juara harapan I, II, dan III secara berurutan diraih SMP 3 Jeruklegi (56,9 m), SMP Muhammadiyah 2 Cilacap (50,3 m), dan SMP Muhammadiyah 1 Jeruklegi (48,8 m).

Juara I, II, dan III mendapat trofi, piagam, dan uang pembinaan masing-masing Rp 750.000, Rp 500.000, dan Rp 250.000. Juara harapan I, II, dan III mendapat piagam.(Agus Sukaryanto-55).

Read more

FMIPA adakan Olimpiter ke-2

Sabtu 16 Februari 2013 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) adakan Olimpiade Mipa dan Komputer (Olimpinter) di Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jln. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta. Olympiade yang diikuti 98 siswa sekolah Muhammadiyah tingkat SMA/SMK/MA se Jateng dan DIY ini juga dibarengi dengan workshop diikuti 31 guru. Secara resmi acara dibuka oleh Drs. Muchlas, MT Wakil Rektor I.

Olimpiade yang diselenggarakan setahun sekali ini juga memberikan workshop bagi guru MIPA dan TIK. Ada empat materi yang disuguhkan oleh pihak UAD. Yaitu Matematika yang membahas Geogebra Geogebra is dynamic mathematics software for schools that joins geometry, algebra, and calculus. Dibidang fisika mengulas kalibrasi Instrument. Untuk bidang biologi UAD memberikan materi bagaimana pembuatan VCO aroma terapi dan Nata de Soya. Sedangkan pada Sistem Informasi para guru diberikan materi Pengelolaan Hotspot Sekolah.

“Workshop dan olimpinter ini digelar untuk memberikan orientasi (pengalaman) penularan ilmu. Dan meningkatkan silaturahmi sekolah-sekolah Muhammadiyah se-Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)” ungkap Muchlas dalam sambutannya.

Selain itu, tambah muchlas, acara ini juga diharapkan Menumbuhkan minat dan kecintaan siswa terhadap basic science dan computer science. Meningkatkan prestasi dan daya kompetitif siswa sekolah Muhammadiyah di bidang matematika, fisika, biologi dan komputer/sistem informasi. Dan memperluas wawasan dan ketrampilan guru di bidang matematika, fisika, biologi, dan computer.

Read more

Perjalanan Beresiko Mengantar Jenazah

Saat di wawancarai oleh tim Jurnal, Wakil Rektor 3 Dr. Abdul Fadlil, M.T mengatakan berduka atas meninggalnya Hari Winardi mahasiswa semester 7 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) yang kecelakaan saat melaksanakan program Kuliyah Kerja Nyata (KKN) di Trowono A, Desa Karang Asem Palian Gunungkidul.

Mahasiswa asal Malino (Kalimantan Timur) ini meninggal tabrakan saat ingin membeli peralatan out bond Sabtu sore (02/02). Atas kejadiannya itu pak Fadlil, Dosen FTI ini menghimbau kepada mahasiswa yang KKN agar lebih hati-hati untuk mengikuti rambu-rambu lalulintas saat keluar dari pos KKN. Selanjutnya apabila tidak ada keperluan lain, meminimalisisr untuk keluar dari tempat KKN.

Sehubungan dengan meninggalnya mahasiswa tersebut, Jenazah diantar langsung oleh Kepala Biro Kemahasiswaan Ir. Tri Budiyanto,. M.T. dan Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil. “Semuabiaya pemulangan jenazah ditanggung oleh UAD. Kami juga akan mengurus asuransinya” ungkap Abdul Fadslil saat diwawancarai reporter jurnal kegiatan.

Pengalaman menarik dialami oleh Pak Tri dan Pak Fadlil selama menempuh perjalanan menuju rumah duka. Perjalanan penuh resiko dirasakan Pak Tri dan Pak Fadlil. Seperti perjalanan menggunakan kapal pada malam hari. Selama ini belum pernah ada kapal yang berani menyeberang pada malam hari. Tapi karena dengan alasan membawa jenazah, maka pihak pemilik kapal bersedia mengantarkan ke rumah duka.

Ada satu kejadian yang barangkali tak pernah dilupakan oleh Pak Tri dan Pak Fadlil. Kapal menyangkut pada batang pohon. Kapal tak bisa bergerak sama sekali. Padahal sungai yang dilalui masih ada buaya. Tetapi perjalanan dijalani dengan penuh keikhlasan, karena Pak Tri dan Pak Fadlil ingin memberi pelayanan terbaik bagi kolega. Terima kasih pak atas perjuangannya..!

Read more

TOT Soft Skill untuk Dosen

Sof_Skill

2 Februari 2013 Biro Kemahasiswaan & Alumni (BIMAWA) UAD menyelenggarakan Pelatihan Training of Trainers (ToT) Soft Skill di Hotel Cakra Kusuma. ToT tersebut diikuti oleh dosen yang dipersiapkan untuk mengisi training soft skill bagi mahasiswa angkatan 2011/2012. Pemateri yang memberikan pelatihan adalah Dra. Nurrahmani, M.Si (Managerial Skill), Gatot Sugiharto, SH., MH. (Communication Skill), Dr Agus Taufiqurrahman, M.Kes, Sp.S. (Sprititual Skill), dan Dr. Khoirudin Bashori (Adapation Skill).

Kepala Biro BIMAWA UAD Ir. Tri Budiyanto,. M.T. menjelaskan bahwa acara ToT diharapkan melahirkan dosen UAD menjadi trainer handal. yang selanjutnya dapat mengalirkan kemampuannya kepada mahasiswa.

“Dengan begitu kualitas dosen UAD akan lebih baik. Kalau kualitas dosen bagus dapat meningkatkan kualitas mahasiswa yang berdaya saing tinggi, terutama dalam pengelolaan soft skill” tambah Pak Tri.(Sbwh)

Read more

Dekan Harus Lakukan Terobosan Baru

Rabu 30 Januari 2013 pelantikan Dekan Masa Jabatan 2013-2017 berlangung di Kampus 1 UAD. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UAD Rendra Widyatama, SIP., M.SI berharap bahwa dekan baru terpilih dapat melakukan terobosan-terobosan yang mampu meningkatkan kualitas akademik dosen, mahasiswa, maupun fakultas. Harapannya dengan kualitas yang terus meningkat tersebut, UAD makin menancap di hati masyarakat.

Selain melakukan terobosan yang dapat meningkatkan kredibilitas fakultas, tambah Rendra Widyatama, dekan baru perlu meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan sesama dekan dan pimpinan, sehingga fakultas dan lembaga lain di lingkungan UAD bisa berjalan secara sinergi untuk meraih kemajuan.

Agar para dekan mampu mewujudkan kemajuan bagi fakultas, Rendra Widyatama menambahkan bahwa dekan harus manah dan mampu merangkul seluruh komponen.

“Amanah merupakan kepercayaan. Kepercayaan diberikan karena seseorang dianggap mampu untuk menjalankan tugas. Kepercayaan yang dimaksud bukan sekedar diberikan oleh pihak yang memilih, mengangkat, atau memberikan surat keputusan bagi seorang pemimpin tersebut, namun juga dari mereka yang dipimpin.” ungkap Rendra.

Read more

Daftar Mahasiswa UAD yang Lolos Seleksi PKM Didanai Dikti 2013

Alhamdulillah 13 proposal PKM  berhasil meraih pendanaan Tahun 2013 dari DP2M DIKTI KEMDIKBUD. Atas prestasi tersebut kami sampaikan Selamat dan Sukses. Mudah-mudahan sukses pada tahap-tahap berikutnya, dan berhasil meraih Juara pada Ajang PIMNAS 2013. Amin ya rabbal ‘alamin.

Berikut Daftar PKM Mahasiswa UAD yang lolos Seleksi :

No. Pengusul Prodi Skim PKM Bidang: Judul
1 Rakryan Danurdara Psikologi PKM-K Sosial Ekonomi Mau Makan Apa Hari Ini “Courier Kuliner” Jasa Paket Wisata Kuliner dan Oleh-Oleh 24 Jam di Yogyakarta
2 Erlita Nur Arifana Farmasi PKM-K Sosial Ekonomi “MIE D’CASSAVA” PEMANFAATAN UBI KAYU DAN LIMBAH KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN MIE YANG KAYA NUTRISI
3 Tri Astuti PGSD PKM-K Sosial Ekonomi BAKSONG SAOS TEMPE
4 Amiruddin Psikologi PKM-K Sosial Ekonomi Perpustakaan Angkringan Sebagai Metode Meningkatkan Loyalitas Pelangan
5 Iman Rusmawansyah Psikologi PKM-K Sosial Ekonomi Mendaur Ulang Helm Bekas dan Potongan Kain Batik, Serta Menciptakan Helm Pendingin Kepala dengan Menggunakan Kapas Jeli
6 Andrias Indra Gautgama PGSD PKM-KC Pendidikan “ HOLIDAY ATJOGJA“ KOMIK REALITAS BERBASIS PEMBELAJARAN TERPADU SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR
7 Eko Sutrisno P. Biologi PKM-M Pertanian Pendayagunaan Sepeda Onthel Pencacah Rumput Untuk Pembutan Silase Sebagai Antisipasi Kesulitan Pakan Sapi Pada Musim Kemarau Di Dusun Gangsalan, Gunung Kidul
8 Susi Susanti Psikologi PKM-M Pendidikan PENGEMBANGAN “RUMAH BACA PLUS PLUS” DI LOKASI PASCA BENCANA GUNUNG MERAPI (Solusi Bagi Masyarakat Dalam Pendidikan Alternatif Dusun Kajor, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali)
9 Khusna A’maalina Farmasi PKM-P Pendidikan PENURUNAN AKTIVITAS BAKTERI Streptococcus mutans PADA RENDAMAN GIGI TIRUAN OLEH LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)
10 Septia Putri Ananti Farmasi PKM-P Kesehatan EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb) TERHADAP FUNGSI KOGNITIF BELAJAR DAN MENGINGAT SERTA GAMBARAN HISTOPATOLOGIK HIPPOCAMPUS TIKUS WISTAR YANG DIPAPAR Trimethyltin Chloride
11 Najmie Arief Farmasi PKM-P Kesehatan Minimalisasi Efek Ulserogenik Asam Mefenamat Melalui Pembentukan Dispersi Padat
12 Eka Mardiana Sastra Inggris PKM-P Humaniora FENOMENA PENGGUNAAN DIALEK MELAYU PADA KALANGAN MAHASISWA ASAL RIAU DI YOGYAKARTA
13 Bagus Wisnu Harimurti Teknik Kimia PKM-P Kesehatan PEMANFAATAN BIJI KEFIR (JAPANESE CRYSTAL ALGAE) SEBAGAI PENURUN OBESITAS

Hasil Selengkapnya dapat dilihat di :

http://img.dikti.go.id/wp-content/uploads/2013/02/Daftar_Pemenang_PKM__2012-Copy1.pdf

Untuk mekanisme pendanaan akan diinfokan kepada mahasiswa yang bersangkutan melalui sms dan web kemahasiswaan, jika dana sudah dikirim dari DIKTI. Info selanjutnya lihat web kemahasiswaan.uad.ac.id atau berkunjung langsung ke kantor BIMAWA UAD kampus 1

Read more