Di Balik Kemunduran Andi

Dani Fadillah*


Ditetapkannya menpora, Andi Alifian Mallarangeng sebagai tersangka kasus Hambalang, yang yang lantas menyebabkan dirinya mengundurkan diri sebagai Menpora, menarik untuk kita telaah bersama selain dari perspektif hukum, juga dari kaca mata politik.

Secara hukum sudah jelas, dimana siapa saja yang turut berkontribusi dalam praktik korupsi harus diproses sesuai ketentuan hukum. Latas yang membuat kasus ini menarik adalah, apa alasan KPK baru sekarang menetapkan Andi sebagai tersangkanya. Mengingat kasus Hambalang sudah lama terjadi dan terus ditelusuri hingga menimbulkan banyak perdebatan, bahkan konon sebenarnya sudah sejak lama KPK memiliki bukti-bukti dan petunjuk yang sudah cukup untuk untuk dijadikan rujukan siapa yang harus dijadikan tersangka. Hingga kemudian muncul pertanyaan; setelah muncul beberapa nama yang lebih dulu menjadi tersangka, kenapa nama Andi Mallarangeng baru muncul sekarang?

Penulis rasa bukan barang mudah bagi KPK untuk membuat sebuah keputusan yang menetapkan status tersangka bagi Andi. Secara, Andi adalah seorang menteri dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden SBY. Belum lagi dia memiliki posisi strategis di Partai Demokrat (PD), partai penguasa saat ini.

Hingga rasanya kita semua harus mafhum bahwa membuat keputusan Andi menjadi tersangka atau tidak, akan menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Dapat dipastikan ada proses transaksional dan tarik ulur yang sangat masif dengan berbagai kepentingan. Dengan adanya kebijakan penetapan Andi menjadi tersangka memang bagi masyarakat barangkali memang ada sebuah rasa kelegaan tersendiri karena telah ada kepastian hukum. Terlebih jika yang dijatuhi hukum itu adlah seorang tokoh besar, sekelas menteri pula.

Tapi semuanya belum selesai, karena proses hukum tidak hanya berhenti pada titik penetapan tersangka, dan apakah dalam proses berikutnya ada kemauan yang kokoh untuk jujur dan adil dalam penegakan hukum sebagai bentuk kewajiban pihak-pihak yang berwajib kepada rakyat indonesia. Tidak hanya dalam fenomena kasus yang menjerat Andi. Kasus-kasus besar yang melibatkan Irjen Pol Djoko Susilo dalam kasus dugaan korupsi proyek pembuatan SIM pun rasanya demikian.

Walau Djoko Susilo menjadi tersangka, aset dibekukan, dan kini ditahan, pertanyaan yang sama terkaitapakah hasil akhir dari sebuah proses hukum itu akan memenuhi standar jujur dan adil juga muncul. Tentu kita semua berdoa pedang keadilan dalam dunia hukum di negeri ini ditegakkan dengan baik.

Nah dalam kasus Ani proses hukum yang mengelilinginya dapat dipastikan akan memiliki implikasi yang sangat panjang, hingga prosesnya pun tak akan mudah. Lantas bagaimana dengan nasib PD selaku wadah tempat Andi bernaung? Menurut hemat penulis, keputusan tersangka untuk Andi sudah terlambat untuk PD. PD sudah terlanjur menjadi bulan-bulanan dan obyek teraniaya bagi oposisi dan koalisi. Hingga wajar jika kemudian muncul pertanyaan: “apakah penetapan tersangka Andi ini tetap masih dalam konteks penyelamatan partai?” Sebab PD harus memilih antara ingin tetap berjuang menyelamatkan Andi sebagai salah satu anak emas partai dan orang dekat Presiden, atau membiarkan partai tetap menjadi obyek teraniaya. Mengingat citra PD yang terus tergerus belakangan ini. Namun tampaknya PD telah satu suara untuk menyelamatkan partai, bukan salah satu kader terbaik mereka.

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Pengamat Komunikasi Politik

Read more

Infiltrasi Ideologi Barat Meruntuhkan Islam

Oleh: Wajiran, S.S., M.A.

(Kepala Pusat Pengembangan Bahasa UAD)


Perang wacana sebenarnya sudah lama terjadi di dunia perpolitikan dunia. Perang wacana ini merupakan bagian dari usaha masing-masing negara di dalam membangun image sebagai upaya legitimasi bahwa wacana yang dibawa negara yang bersangkutan itu benar. Itu sebabnya para politikus dan juga diplomat berjuang sekuat tenaga membangun wacana sebaik mungkin dengan tujuan mengunggulkan negaranya. Membangun wacana merupakan cara paling mudah dan murah untuk dapat menguasai secara ideologis bangsa lain. Dalam istilah Antonio Gramsci proses membangun wacana publik ke arah yang dikehendaki negara tertentu disebut dengan Hegemoni.

Negara-negara barat sudah sangat paham betapa pentingnya menyebarkan wacana. Itu sebabnya dengan berbagai model mereka melakukan usaha mempopulerkan negaranya dengan membangun opini publik bahwa negaranya adalah negara yang paling berjaya, paling beradab dan paling segalanya. Istilah-istilah orientalisme, imperialisme, dan infiltrasi merupakan istilah yang lahir karena usaha-usaha negara barat untuk meruntuhkan negara lain. Orientalisme merupakan model yang paling populer digunakan barat untuk meruntuhkan musuh yang dianggap sulit ditundukan secara fisik. Model seperti ini pernah digunkan oleh Snouck Hurgronje yang mempelajari Islam dengan tujuan utama adalah ingin meruntuhkan Aceh saat itu. Saat ini banyak ahli atau ilmuan barat yang mempelajari Islam tetapi dengan tujuan meruntuhkan Islam itu sendiri (Husaini, 2004).

Setelah sukses melakukan penjajahan ideologis melalui wacana yang disampaikan para orientalis, barat pun mulai terang-terangan menggerogoti kebenaran Islam dengan mengadu domba antarumat Islam sendiri. wacana adu domba ini dihembuskan dengan nama Hak Asasi Manusia. Setiap pelanggaran yang dilakukan negara Islam atau umat muslim dianggap melanggar Hak Asasi Manusia atau sekedar dianggap akan mengancam perdamaian dunia. Itu sebabnya Amerika juga aktif melakukan intervensi terhadap negara lain (terutama negara perpenduduk muslim) dengan legitimasi perdamaian dunia. Tetapi sebaliknya, ketika Amerika dan sekutunya memiliki kepentingan dengan seenaknya melakukan pembantaian dan pembunuhan untuk meruntuhkan negara lain.

Kasus penistaan terhadap Islam adalah isu paling hangat yang saat ini dibicarakan orang. Film The Innocence of Muslim jelas-jelas melakukan penistaan atau penghinaan terhadap umat islam, tetapi nyatanya Amerika dengan dalih kebebasan berekspresi melindungi pembuat film itu. Itulah kelicikan Amerika yang memperlakukan seseorang atau negara secara tidak adil. Saat ada diskriminasi gender disebut melanggar hak Asasi atas dasar Seksisme, ketika kritik dan diskriminasi terhadap kulit hitam, Afrika disebut rasisme, demikian juga saat ada isu anti Yahudi disebutnya dengan anti Semit. Tetapi ketika diskrimanasi itu ditujukan kepada umat Muslim, Amerika malah melindungi yang bersangkutan atas nama kebebasan berekspresi. Beginilah cara-cara orang barat di dalam membangun opini publik.

Upaya barat meruntuhkan islam dari dalam sudah lama dilakukan. Hal ini diawali dengan menarik para intelektual muslim untuk belajar islam di negara liberal tersebut. Para intelektual muda itu diiming-imingi berbagai fasilitas beasiswa untuk belajar islam kepada orientalis yang jelas-jelas ingin meruntuhkan islam. secara logika memang sangat aneh, saat barat adalah musuh besar bagi dunia islam, tetapi para intelektualnya justru belajar islam pada musuhnya sendiri. Para intelektual muda muslim dibiayai dan dibesarkan oleh para orientalis yang akan menggaungkan isu-isu kontroversial di dalam islam sendiri. Dengan demikian wacana apapun yang dihembuskan oleh barat akan mendapat legitimasi dari kaum intelektual islam sendiri, yang kemudian akan melahirkan kekacauan antaraumat islam. Lahirnya tokoh-tokoh intelektual yang kontroversial seperti; Harun Nasution dengan Islam Rasional, Nur Kholis Madjid dengan Islam Inklusif. Kemudian “pemberontakan” aqidah islam oleh Ulil Absor Abdalla dengan kendaraan JIL (Jaringan Islam Liberal). Tokoh-tokoh yang sudah diracuni oleh pemikiran barat inilah yang menghembuskan isu-isu rasionalisme dalam islam sehingga melemahkan nilai-nilai kesakralan dalam islam itu sendiri.

Kita sudah tahu betapa besar kebencian barat terhadap perkembangan umat islam di dunia. Lalu masihkah kita percaya dan tunduk dengan paham dan wacana yang dibangun negara-negara barat? Sampai detik ini mereka (Amerika) masih mengajarkan kebencian terhadap islam, bahkan di lembaga-lembaga pelatihan militer mereka dengan terang-terangan memasukan mata pelajaran anti islam (Yahoonews, 2011). Itu sebabnya perlu ada upaya serius bagi kita untuk berani menolak kebijakan Amerika yang sangat ambisius itu. Kita harus meniru Malaysia yang dengan tegas berani menolak intervensi Amerika terhadap negaranya. Hanya dengan begitu kedaulatan dan kesejahteraan rakyat bangsa ini akan terangkat. Wallahua’lam bishawab.

Read more

Dilema Petani

Sukadi

Delan Fakultas Ekonomi UAD

Tugas pemerintah pada kondisi pertentangan dan perebutan penetapan harga beras tentunya akan memihak kedua belah pihak, satu sisi memihak petani dan sisi lain harus memihak warga masyarakat ekonomi rendah pada umumnya, adalah menciptakan harga beras terjangkau, petani tidak dirugikan, ialah dengan memberikan subsidi semaksimal mungkin pada bibit, pupuk ataupun obat-obatan tanaman. Hal untuk menggairahkan usaha pertanian dan penentuan harga beras terjangkau oleh pasar.

Sangat Jarang para investor menanamkan modal untuk investasi dibidang produksi pertanian padi, kecuali di bidang perdagangan, investasi bidang pertanian (padi) tidak menarik, hal ini karena semua hal yang terkait dengan beras telah diatur harganya oleh pemerintah. Realita dilapangan para penghasil beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita, ternyata dalam kondisi kesejahteraannya tanda petik, mereka hidup dalam kondisi “tidak ada pekerjaan lain yang lebih menjanjikan”. Kehidupannya lebih monoton, selalu tergantung pada alam, inilah pekerjaan pejuang penyokong pangan negara.

Para tengkulak dan pedagang beraslah yang mampu mengambil peluang mendapatkan keuntungan, mereka mengubah gabah menjadi beras, dan membawanya ke kota mendekatkan pada konsumen, menjualnya dengan mengambil margin yang mampu mendukung usahanya. Para tengkulak mampu menjalani tugas ini sepanjang waktu mengambil gabah berpindah pindah dari satu tempat ke tempat lain, daerah mana yang sedang panen di situlah tempat menjadi sasaran mendapatkan bahan dagangan, ketika panen harga gabah relative lebih murah, setiap hari para tengkulak bisa terus menampung gabah atau beras dari berbagai daerah secara bergiliran dikirim ke kota yang membutuhkannya.

Sebaliknya para petani mereka bisa memanen padi setahun 2 kali saja, musim tanam lahan 2 kali padi satu kali palawija. Penanaman polowijo dalam kondisi tanah setengah kering, selain menghilangkan hama tanaman padi, kondisi ini untuk menciptakan tanah bisa istirahat dan bisa mendapat penyinaran matahari. Proses penanaman bibit padi sampai panen memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan, tidak dapat diproses dipercepat seperti memproduk olahan pangan dalam pabrik atau produk lainnya dalam pabrik yang disa diperpendek waktu dengan mempercecat proses aktifitasnya. Produksi beras selalu dipengaruhi oleh kondisi cuaca alam, mungkin terlalu banyak hujan angin, padi yang sedang berbuah, bunga benangsarinya kena angin akan jatuh keluar putik, mengakibatkan padi (gabahnya) tidak berisi penuh, banyak angin bisa mengakibatkan tanaman padi menjadi roboh, buah padi tidak berisi penuh, tanaman roboh, banyak hujan lahan sawah menggenang, padi (gabahnya tidak berisi penuh. Padi tidak dipupuk dengan baik, hasilnya kurang dan sebagainya. Dikala musim kemarau sawah yang jauh dari sungai besar kadang kekurangan kebutuhan air, mengakibatkan pertumbuhannya terhambat dan menghasilkan buah yang terbatas.

Para petani yang setiap hari bergelut dengan tanah, bermandikan keringat dan bekerja di bawah terik matahari, dengan sabar pekerjaan harian untuk menghidupi anak dan keluarga. Pekerjaan itu memang nasib yang diterima dari nenek moyang yang tinggal di daerah pertanian. siapa orangnya betah hidup seperti itu, kecuali terpaksa tidak ada pekerjaa lain. Merekapun disanjung sebagai pahlawan bangsa yang berjasa menyediakan pangan untuk menghidupi 240 juta penduduk Indonesia ini. Saat ini di berbagai daerah anak-anak muda sudah enggan ke sawah, mereka bersekolah dan lebih memilih bekerja di bidang jasa yang pasti menghasilkan, kerja tidak lagi bergulat dengan tanah, lumayan bisa bekerja dengan bersepatu.

Mengapa tidak ada invertor pertanian sewa lahan, tanam padi ? dialog yang pernah kami lakukan kepada para petani sangat mengejutkan, sebidang tanah seluas satu hiktar dengan besaran sewa 5 juta rupiah satu tahun, disuruhlah orang lain menanam dengan bibit dan pupuk dari penanam, ketika panin, hasil dibagi 2 sama banyak. Kondisi panin normal, tidak kenal hama dan tidak pengaruh musim. Nilai jual perolehan gabah bagi hasil , satu kali panenan masa tunggu 3 bulan laku nilai 2,5 juta. Sewa lahan satu tahun dua kali panen padi normal baru balik modal

Read more

PMB UAD TAHUN 2013 SECARA RESMI DIBUKA

PMB_UAD

Yogyakarta –Senin, 7 Januari 2013. Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Drs. Kasiyarno, M.Hum secara resmi membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2013. Acara yang berlangsung di Kampus I UAD ini juga dihadiri oleh wakil rektor 1 (WR) Drs. Muchlas, MT., WR 2 Drs. Muhammad Safar Nasir, M.Si. WR 3 Dr. Abdul Fadlil, M.T. dan WR 4 Prof. Sarbiran M. Ed., Ph.D. serta Dedi Pramono. M.Hum.

Dalam sambutannya Drs. Kasiyarno.M.Hum berharap mahasiswa yang ikut terlibat pada PMB memahami UAD, sehingga saat ditanya mengenai UAD oleh para pendaftar dapat menjelaskan dengan baik.

Panitia PMB 2013 Rundra Jumiyanto menjelaskan ada 28 sukarelawan mahasiswa yang membantu pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru. Mereka akan bertugas selama pelaksanaan PMB. PMB dibagi menjadi tiga gelombang, yaitu gelombang pertama, kedua dan ketiga. Masing-masing gelombang dibagi menjadi tiga tahap.

Selanjutnya Rundra Jumiyanto menjelaskan bahwa PMB menggunakan dua cara yaitu PMDK dan tes seleksi. Pendaftaran bisa dilakukan secara online dengan website PMB.uad.ac.id/PMB-online.uad.ac.id atau bisa datang langsung ke kampus 1 UAD Jl. Kapas 9 Semaki Yogyakarta. Pendaftaran yang datang ke kampus 1 UAD dilayani setiap hari kerja dari jam 08.00 – 16.00 WIB.

“Sistem pendaftaran PMDK bisa dilakukan dengan nilai rapor dengan nilai minimal 7,5 pada semester III-V untuk dua mata pelajaran pendukung atau menggunakan nilai UAN. Pendaftaran dibuka tanggal 02 Januari 2013 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2013. Meski rentang waktu cukup panjang, bila kuota untuk program studi tertentu sudah terpenuhi, sewaktu-waktu bisa ditutup, ” ungkapnya saat ditemui disela-sela kesibukannya.(Gee)

Read more

Program Studi Pendidikan Matematika Selenggarakan Milad ke 33

Program Studi Pendidikan Matematika (PMAT) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selenggarakan Milad ke 33. Serangkaian kegiatan yang diadakan dalam rangka Milad ke 33 PMAT UAD dibuka langsung Kaprodi PMAT UAD Drs. H. Abdul Taram M.Si. Pembukaan acara Milad ke 33 PMAT UAD ditandai dengan memotong tumpeng. Sesudah potong tumpeng digelar acara family gathering .

Family Gathering yang berlangsung di kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut diisi dengan berbagai perlombaan, diantaranya: tumpeng, pertunjukan angklung, akustikan, dan tarian dari anggota teater pebei.

Acara yang baru pertama kali diadakan oleh PMAT UAD ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa, karyawan, dan dosen.

Ketua Panitia Endi Darmawan mengaku senang acara bisa terselenggara dengan baik. “Hal ini menunjukkan bahwa keharmonisan civitas akademika pendidikan matematika UAD terjaga, ” katanya. (Rcm/ayy)

Read more

HMPS PGSD dan PAUD UAD Adakan Seleksi Anggota Baru

Rabu, 2 Januari 2012. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adakan seleksi calon anggota baru Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) priode 2013/2014. Kegiatan yang berlangsung di kampus 5 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta diikuti oleh 52 mahasiswa dari berbagai jenjang semester.

Kegiatan ini disambut antusias oleh mahasiswa PGSD dan PAUD. Terbukti pada tahun ini, peserta yang mendaftar sebagai calon anggota HMPS mengalami peningkatan signifikan.

Ada dua test yang dilakukan panitia seleksi untuk anggota baru HMPS PGSD dan PAUD, diantaranya: test tertulis dan test wawancara. Adapun kriteria penilaian dilihat dari motivasi, pengetahuan, dan sikap.

Ketua HMPS PGSD dan PAUD Citraningtyas menjelaskan bahwa seleksi anggota baru dalam rangka regenerasi. Dia mengharapkan adanya seleksi ini bisa mendapatkan pengurus berkualitas. Adanya pengurus berkualitas dalam rangka mengisi tiga divisi dalam kepengurusan yaitu divisi minat bakat, divisi keilmuan, dan divisi sosial keagamaan. (Ayy/Rcm)

Read more

HMPS Pendidikan Matematika UAD Adakan Seminar Nasional Pendidikan Matematika

Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika (HMPS Pe.Mat) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Sabtu, 29 Desember 2012 selenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Matematika Ahmad Dahlan 2012 (SENDIKMAT 2012). Seminar berlangsung di Auditorium kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Hadir tiga pembicara pada kesempatan tersebut, diantaranya: Assoc Prof DR Mohd Sazali Khalid (University Tun Hussein Malaysia), Prof DR Soeyono, Msi (Universitas Negeri Jakarta), dan Dr. Ridi Ferdiana (Managerial Microsoft Learning. Ketiga pembicara ini membahas mengenai kaitan antara pendidikan dan Teknologi Informasi.

Satu dari ketiga pembicara, Assoc Prof DR Mohd Sazali Khalid mengupas perihal Education and Computers In Education. Dia mengatakan bahwa pendidikan matematika tidak akan maju apabila tidak didukung oleh teknologi. Terlebih pendidikan matematikan yang dipandang sulit oleh kebanyakan orang. “Untuk itu dengan adanya teknologi harus dimanfaatkan dengan baik. Agar proses belajar mengajar guru dan calon guru bisa belajar dengan giat, ” ungkapnya.

Pembicara lain Prof DR Soeyono, M.Si menambahkan peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran matematika di Sekolah harus ditingkatkan. Mengapa harus ditingkatkan ? “Sebab penerapan TIK untuk media pembelajaran tidak mudah. Oleh karena itu membutuhkan kesiapan baik guru dan penggunaan alatnya serta diadakan penelitian untuk melihat sejauh mana siswa dengan pelajaran matematika, ” imbuhnya. (lov)

Read more

Mahasiswa PBSI UAD Adakan Pameran Lukisan

Sabtu, 29 Desember 2012 mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan pameran lukisan di Pameran Art di Bantul. Pameran lukisan tersebut dibuka mulai tanggal 29 Desember sampai 18 Januari 2012.

Salah satu peserta Widya Prana Rini untuk kedua kalinya menampilkan hasil karya lukisan di Pameran Art. Pada pameran yang pertama mahasiswa semester 7 UAD ini menampilkan karya yang mengangkat tema “Lukisan Alam (Kata Paling Sepi)”. Sedangkan pada pameran yang kedua ini Widya begitu panggilan akrabnya menampilkan lukisan yang bertema “Persembahan Untuk Bumi”. Dalam pamerankali ini, Widya memilih simbol-simbol partikel yang terdapat dalam novel karya Dewi Lestari untuk dilukisnya. Lukisan terbuat dari kertas-kertas daur ulang.

Selanjutnya Widya mengaku bahwa melukis dengan simbol merupakan pengalaman pertama baginya. Sebelumnya ia belum pernah melukiskan simbol. Lukisan yang dihasilannya lebih banyak melukis tentang alam.

Untuk menghasilkan karya lebih baik, Widya mempunyai resep. Dia mempelajari makna-makna lukisan dan menerima saran dan kritikan dari orang lain.

Antusias para pengunjung pameran positif. Terbukti pengunjung pameran bukan hanya pemerhati lukisan dan seniman, tetapi orang awam pun datang untuk melihat pameran tersebut. (ayy/gee)

Read more

BEM FKIP UAD Lantik anggota Baru HMPS PBSI

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan (BEM-FKIP) melantik 24 anggota baru Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) periode 2013/2014. Acara yang berlangsung pada Sabtu 5 Januari 2013 pukul 14.00 WIB tersebut dihadiri oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) PBSI Dra. Triwati Rahayu M.Hum. Pada kesempatan ini Kaprodi PBSI UAD membuka acara dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya Kaprodi berharap kinerja HMPS selanjutnya bisa lebih baik. Selain itu Kaprodi PBSI menghimbau jajaran pengurus dan anggota bisa bekerja sama dalam memajukan dan menyelenggarakan program-program PBSI.

Adapun anggota baru dilantik oleh Gubernur BEM FKIP periode 2011-2012 Heri Setiawan. Dalam sambutannya Heri Setiawan memotivasi anggota baru agar memiliki kontribusi memajukan PBSI.

Tak ketinggalan ikut memberikan pengarahan adalah Ketua HMPS PBSI periode 2013-2014 Syaiful Amrin yang menginginkan bahwa divisi yang ada dalam organisasi dapat menjalankan Program Kerjanya (Proker) dengan baik.(Ayy/Lov/Rcm)

Read more

Ayo Ikuti Lomba Menulis Puisi

Ayo Ikuti Lomba Menulis Puisi. Asah pikiran dengan menulis

KSS_PUISI_

Lomba penulisan mahasiswa PBSI diadakan oleh Kelompok Studi Studi Sastra PBSI, acara ini didukung oleh KSS PBSI ,Laboratorium PBSI dan Uversitas Ahmad Dahlan. Mengambil tema cinta dan kemanuasiaan, gratis dan khusus untuk mahasiswa PBSI FKIP UAD

Read more