Peluncuran Logo Milad Ke-52. Alhamdulillah, UAD Makin Dipercaya Masyarakat

logo_milad_52_uad

Kamis (11/1/2012), launching Logo Milad UAD ke-52 berlangsung di Hall Kampus I UAD. Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD periode 2012 –2016 Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.Ag. menandai launching logo Milad UAD ke-52 dengan membuka “Tirai”.

Agenda launching logo itu sebagai simbol dimulainya serangkaian kegiatan Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-52 dengan mengusung tema Green Economy for Sustainable Development.

Berkaitan dengan tema Milad, Drs. Kasiyarno, M.Hum menjelaskan bahwa masalah global warming masih mendapat perhatian publik. Problem yang terjadi seperti pembangunan yang mengesampingkan dampak lingkungan, industri membuang limbah sembarangan, dan pencemaran lingkungan. Melihat realitas ini, maka Milad UAD ke-52 diharapkan mampu menggunggah kesadaran masyarakat peduli pada pemeliharaan lingkungan.

Ketika ditanya mengenai pencapaian prestasi, Rektor UAD ini menjawab bahwa tumbuh rasa syukur dan bangga atas usia UAD yang memasuki usia 52 tahun. “Sampai sekarang UAD masih dipercaya masyarakat. Keberhasilan ini karena perjuangan dan kemampuan mengatasi hambatan. Perjuangan dan hambatan bisa dilalui karena adanya kerjasama yang solid, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas sebagai prinsip yang harus dipegang dalam bekerja. Semoga UAD terus mengalami perubahan ke arah lebih baik. UAD juga dapat menghasilkan lulusan yang berkarakter dan menjadi rahmatan lilalamin. Bekal ilmu akademik dan agama yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat” terang Kasiyarno dengan yakin. (FM)

Read more

Ayo Bergegas. Sudah Dibuka Beasiswa ke Eropa untuk Pelajar ASEAN

JAKARTA – Komisi Eropa menawarkan beasiswa sarjana/pascasarjana bagi para pelajar dari negara Asia Tenggara di kampus-kampus mitra Eropa. Program ini terbuka bagi pelajar dan staf perguruan tinggi dari negara Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Mongolia, Sri Lanka, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Para pelamar bisa memilih berbagai bidang studi yang ditawarkan oleh Komisi Eropa untuk jenjang sarjana, magister, dan doktoral.

Selain menjadi warga negara dari berbagai negara tersebut, para pelamar juga tidak boleh menetap atau telah melakukan kegiatan utama seperti bekerja dan belajar selama 12 bulan berturut-turut dalam lima tahun terakhir di salah satu negara di Eropa. Pelamar juga tidak boleh sedang menerima beasiswa dari pihak lain, termasuk program yang berada di bawah proyek Erasmus Mundus, ketika melamar beasiswa AREAS ini.

Beasiswa ini akan diberikan kepada dua pelamar terpilih pada 2012 dan 2013 untuk memulai studi pada tahun yang sama. Beasiswa akan diberikan selama satu hingga 34 bulan, tergantung level dan jenis studi yang dipilih awardee. Penerima beasiswa akan mendapatkan bantuan biaya studi bulanan dengan rincian jenjang sarjana: 1.000 euro, magister: 1.000 euro, doktoral: 1.500 euro, Post-doktoral: 1.800 euro, staf: 2.500 euro.

Selain biaya studi, program ini juga akan memberikan biaya perjalanan penerima beasiswa, serta menyediakan asuransi kesehatan, perjalanan, dan kecelakaan selama masa studi. Program beasiswa AREAS juga menjamin para penerima beasiswa tidak harus membayar biaya apa pun selama menempuh studi di kampus masing-masing. Awardee akan tetap membayar biaya pendidikan di kampus asal.

Syarat untuk melamar beasiswa ini adalah memiliki kualifikasi akademik yang baik, ditunjukkan dengan bukti transkrip dan gelar akademik. Pelamar juga harus melampirkan proposal rencana studi atau pengalaman bekerja. Kemampuan berbahasa calon pelamar harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan program. Berkas lamaran juga dilengkapi dengan esai motivasi dan surat rekomendasi.

Lamaran beasiswa dilakukan secara online dan ditutup pada 30 November 2012. Informasi lengkap bisa disimak di laman ini. (rfa)

Read more

BISKOM UAD Studi Banding ke TELKOM Surabaya, ITS, dan UMM

Sydi_banding_Biskom_UAD

Berangkat pada tanggal 28 s.d 30 BISKOM (Biro Sistem Imformasi dan Komunikasi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) langsung menuju Telkom Surabaya. Sesudah mengunjungi Telkom Surabaya dilanjutkan studi banding ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Selain rombongan BISKOM dalam perjalanan tersebut nama Mursi W Hananto, S.Si M.Kom, Nur Rohmah Dyah, PA,. Si M.Kom, Fiftin Novianto, S.T, Mcs (Prodi Informatika), Rahmat Muhajir Nugroho, SH. MH (BPM/PSMF), Agung Budiyantoro, S.Si, Msi, (Prodi Biologi), dan Eko Ari Wibowo, S.T, M.Kom (Kepala Pusat Elearning).

Sesudah melakukan kunjungan di Surabaya, rombongan yang dikomandani Tawar, M.Kom, Selasa (30/10/12) bertandang ke Lembaga Informasi dan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Raute Show di UMM disambut langsung oleh Kepala Lembaga INFOKOM, Ir. Suyatno, M.Si . Hadir juga Kepala Divisi Jaringan, M. Nasar, ST., Kepala Divisi Hardware, Suwarno, ST., Kepala Divisi Bisnis Imron Budi Waskito, serta staf Sistem Informasi dan Staf Jaringan.

Dalam sambutannya Suyatno, M.Si mengatakan, bahwa antara UAD dan UMM adalah saudara. Dengan begitu kunjungan UAD tentu dalam rangkan menjalin persaudaraan yang baik. Kalau menyaksikan perkembangan IT, sebenarnya UAD sudah sangat bagus. Sehingga UMM perlu juga belajar dari UAD.

Lebih lanjut Suyatno mengatakan bahwa untuk mengembangkan INFOKOM lebih banyak memberdayakan mahasiswa. Manfaat dari menggunakan tenaga dari mahasiswa menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa itu sendiri. Ini terbukti pengalaman magang di INFOKOM, setelah mahasiswa lulus langsung mendapat pekerjaan .

“Ada ide kecil tidak apa-apa yang penting dapat diselesaikan. Begitulah yang kami lakukan untuk meningkatkan kemajuan IT” ungkap Suyatno lagi.

Studi banding diakhiri menikmati obyek wisata Cobanrondo dan Jatim Park 2. Selepas berekreasi rombongan come back to Yogyakarta. (Sbwh)

Read more

Di Cari Tenaga Supervisior IT

DELTA TEKNIK adalah perusahaan telkomunikasi system yang bergerak di bidang pengembangan teknologi dan layanan ( Voice , Scurity System & Data Centre )

membutuhkan segera Support Teknik ( IT Supervisior ) berpengalaman di bidang Software & Jaringan .

Spesifikasi

1. D3 / S1 , teknik informatika

2. pengalaman dibidang IT dan sistem jaringan min 1 tahun

3. siap bekerja dalam tekanan

4. siap bekerja team

fasilitas ;

1, gaji tinggi

2. kendaraan

3. HP + pulsa

4. Laptop

5. bonus prestasi dan jenjang karir

segera kirim lamaran lengkap ke

via email :

info@deltateknik.co.id

support@deltateknik.co.id

Via Post :

DELTA TEKNIK , jl medoho raya komplex griya medoho asri no 69 – semarang

telp 024 671 2424 ( hunting )

Read more

Save KPK-Polri

Dani Fadillah*

Bila dibandingkan dengan kasus terorisme, masyarakat kita saat ini jauh lebih tertarik untuk menyoroti perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri. Khususnya setelah apa yang terjadi pada jumat (5/10) lalu, perseteruan keduanya menjadi lebih “seru” sekaligus miris bagi kita semua.

Kedatangan pihak kepolisian ke kantor KPK adalah untuk menangkap salah satu penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan, yang dituding melakukan tindak kekerasan saat dirinya menjabat di lingkungan Polda Bengkulu 8 tahun lalu. Tentu saja kebijakan pihak kepolisian yang mendadak ingin menangkap penyidik kasus simulator mengemudi tersebut mengundang tanda tanya masyarakat, bahkan mengundang kecurigaan bahwa polisi hanya sengaja ingin menghambat laju penyidikan kasus simulator. Terlebih sebelumnya telah muncul kebijakan berupa penarikan 20 penyidik dari kepolisian oleh Polri. Maka tidak keliru jika ada tudingan dari masyarakat bahwa Polri tengah melakukan upaya kriminalisasi terhadap KPK.

Benar tidaknya tudingan kriminalisasi tersebut sangat susah untuk dibuktikan diatas kertas, oleh karena itu seluruh lapisan masyarakat indonesia, baik rakyat bisa, hingga pejabat terkait harus berpikir jernih untuk dapat menemukan sebuah solusi konkrit supaya perseteruan KPK dan Polri segera berakhir. Minimal jangan sampai pejabat kedua lembaga yang tengah bertikai mengeluarkan pernyataan provokatif yang makin menruncingkan perseteruan kedua lembaga.

Para pengamat politik dan opinion leaders juga diharapkan dapat melihat perseteruan kedua lembaga ini secara bijak, jangan secara memandangny secara parsial karena hanya akan membuat kita salah dalam memberikan penilaian. Karena jika sampai salah memberikan pandangan dan penilaian maka bisa saja kita dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat kedua lembaga tersebut terus berseteru. Yang diperlukan saat ini adalah bagaimana kedua lembaga tanpa bertele-tele dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

Jika mengedepankan gengsi masing-masing institusi, maka tidak akan ada harapan untuk menyelesaikan konflik ini, karena jika sudah begitu komunikasi diantara keduanya tidak akan berjalan baik. Dan masalah komunikasi yang buruk adalah sebuah kerentanan serius atas munculnya berbagai macam perseteruan seperti ini.

Dan khalayakun dituntut untuk adil dalam meberikan dukungan. Bukan hanya KPK, Polri juga perlu untuk diselamatkan. Diselamatkan institusinya dari berbagai kepentingan yang menggerayanginya. Polri adalah lembaga kebanggan kita dalam menegakan hukum, apa jadinya jika dibelenggu dengan berbagai kepentingan? Polri juga perlu didukung untuk membebaskannya dari berbagai belenggu kepentingan, bukan dihujat dan dijadikan musuh bersama.

Dengan adanya konflik ini membuat dukungan kepada KPK makin menguat. Namun harapannya jangan sampai dukungan masyarakat yang kuat pada KPK ini mengarah pada sebuah kefanatismean yang sempit atas KPK, mengingat KPK pun tak lepas dari kekurangan. Oleh sebab itu peristiwa ini bisa juga dijadikan momentum bagi kedua lembaga hukum itu untuk memperbaiki diri. Tidak hanya Polri, namun juga KPK.

Di sini profesionalisme KPK diuji, jangan sampai besarnya dukungan masyarakat membuat KPK lupa diri, lantas lalai dan pada akhirnya mengecewakan harapan publik. Jika sambai begitu maka bisa-bisa suatu saat nanti masyarakat akan memandang apatis pada KPK. KPK harus mampu membuktikan independensinya dan bersi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun harus turun tangan, Tuan Presiden harus memperlihatkan ketegasan dan keseriusannya dengan bergerak cepat menyelamatkan KPK dan Polri dari ulah oknum yang diuntungkan atas terjadinya perseteruan ini, jangan hanya diam dan menyuruh jubirnya untuk beretorika dihadapan khalayak. Karena masalh sebesar ini tidak akan selesai hanya dengan pidato atau imbauan semata.

*Pemerhati Komunikasi Politik

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan



Read more

Rektor UAD Menjadi Imam dan Khotib di XT Square

Pak_Rektor_sholat_Ied

Jumat (26/10/2012) Perayaan Idul Adha terlihat istimewa di XT Square Yoyakarta. Selain jamaahnya yang ramai, hadirnya Rektor Universitas Ahmad Dahlan Drs. Kasiyarno, M.Hum mengisi khotbah sekaligus menjadi imam pada sholat Ied tersebut memberi nuansa tersendiri.

Dalam khotbahnya ketua APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia) Provinsi DIY ini memaparkan keindahan kebersamaan umat Islam. “Kebersamaan umat Islam akan terlihat saat lebaran. Mereka berkumpul menjadi satu untuk menunaikan ibada sholat ied. Berbagai keberagaman seperti budaya, karakter, dan pemikiran berkumpul menjadi satu. Tentu ini sangat indah” paparnya.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Idul Qurban mengandung makna pengorbanan. “Inilah salah satu bentuk pengorbanan umat islam, yaitu semangat meningalkan perbedaan untuk mencapai satu tujuan, ” tambahnya.

Acara yang diselenggarakan oleh Ranting Muhammadiyah Pandean tersebut mengumpulkan 75 Sapi dan 207 kambing hewan kurban. “Warga di Pandean kompak dan bagus dalam berkorban. Terlihat dari hasil kurban yang dikumpulkan begitu banyak. Semoga hal baik tersebut tetap di jaga dan dipertahankan. Semoga iman, takwa, dan kurbannya semakin meningkat tahun mendatang” paparnya. (SBwh)

Read more

Pelajaran Kedewasaan Politik Dari Jokowi-Foke

Dani Fadillah*

Dani_ikomGubernur DKI Jakarta yang akan segera turuk tahta, Fauzi Bowo dan Gubernur DKI terpilih yang akan segera resmi bertahta, Jokowi, telah memperlihatkan sebuh tuntunan yang bijak pada kita semua. Di detik-detik akhir masa tugasnya, Bang Foke mengundang mas Jokowi ke Balai Kota untuk memperkenalkan orang yang telah mengalahkannya ini kepada seluruh elemen petugas dan pejabat provinsi DKI dengan suasana yang bersahabat. Meskipun mungkin ada, tapi sama sekali tidak terlihat aroma rivalitas diantara mereka berdua pada saat musim pemilihan kemarin. Mereka berdua telah mencontohkan sikap seorang pemimpin yang baik dalam iklim demokrasi.

Kenapa demikian? Karena menurut perhatian penulis, kerap pihak yang menang dalam Pemilu secara terang-terangan terlalu larut dalam kemenangan dan calon yang kalah pun tampak tidak terlalu angkuh untuk menerima kekalahan dan memberikan selamat kepada sang pemenang. Akan tetapi lain dengan keakraban yang dipertontonkan oleh Jokowi-Foke yang ditunjukkan secara terbuka kepada kita semua, ini adalah teladan penting kita semua.

Bagaimanapun kita memandang kinerja Bang Foke selama ini, namun faktanya harus kita akui bahwa dia adalah seseorang yang sangat memahami masyarakat Jakarta, dan bagaimanapun juga harus kita akui bahwa Mas Jokowi adalah “orang baru datang” yang harus belajar pada yang sudah berpengalaman. Sang Gubernur terpilih itu pun tanpa canggung secara terbuka merangkul Foke menjadi rekan untuk menciptakan Ibu Kota negara yang aman dan nyaman. Dapat dikatakan ini adalah budaya politik anggun yang bisa membawa bangsa ini menuju kedewasaan berpolitik.

Harus kita sadari bersama bahwa sepanas apapun setegangan yang muncul antara para kandidat yang bersaing dalam Pemilu harus segera berakhir ketika telah melahirkan seorang pemenang, kemudian saling bersalaman dan bersilaturahmi dalam suasana yang berkekeluargaan, sikap ini akan menimulkan sebuah energi positif bagi masyarakat yang dipimpin.

Sikap rendah hati pada diri kontestan Pemilu yang menang serta sikap besar hati untuk menerima kekalahan bagi kontestan yang kalah mengandung makna yang dalam bagi demokrasi. Para kontestan Pemilu baik yang menang maupun yang kalah harus terus berdiskusi guna menemukan jalan keluar bagi masalah-masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat. Sikap kebersamaan sesama pemimpin adalah sebuah taulada unggulan pada para staff dan warga yang mereka dipimpi, dan sikap saling bermusuhan antar pimpinan akan menular pada para staff serta kepada masyarakat yang mereka pimpin.

Mau jadi seperti apa akhirnya negeri ini jika seandainya sifat saling sikut dan saling serang menjadi budaya pada saat musim kompetisi Politik (Pemilu) telah berakhir? Mas Jokowi dan Bang Foke tengah mencontohkan bahwa seorang pemimpin harus tetap mengedepankan sikap seorang negarawan apapun yang terjadi. Utamakan panggilan tugas dari negara untuk kepentingan masyarakat dan tinggalkan kepentingan pribadi serta kelompok. Bukankah akan sangat menentramkan hati jika dalam Pemili-pemulu lainnya, baik level daerah maupun nasional iklim kekeluargaan sebagaimana yang dipertontonkan oleh Jokowi-Foke ini bisa terbangun juga.

Tidak selamanya Politik terpraktikkan dalam wujud transaksional, karena pada hakikatnya Politik adalah pengabdian kepada bangsa dan negara tanpa pamrih. Mungkin kalimat ini terkesan naif, namun bukankah memang seharusnya demikian?

*Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan,

Pemerhati Komunikasi Politik

Read more

Pengajaran Sastra Di Sekolah, Jangan Hanya Bersifat Reseptip

Oleh Dedi Wijayanti, M. Hum

Bahasa memiliki peranan sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia terutama diharapkan membantu siswanya untuk lebih dapat mengenal dirinya, budayanya, dan lingkungan sekitar. Selain itu, pembelajaran bahasa juga diarahkan mengemukakan gagasan berpartisipasi dalam masyarakat sehingga siswa dilatih menggunakan kemampuan analitis dan imajinasi yang ada dalam dirinya, terutama untuk pembelajaran bahasa Indonesia yang berkenaan dengan apresiasi sastra.

Secara jujur harus diakui, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sebagian sekolah belum berlangsung seperti yang diharapkan. Guru cenderung menggunakan teknik pembelajaran yang bercorak teoretis dan hafalan sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung kaku, monoton, dan membosankan. Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu melekat pada diri siswa sebagai sesuatu yang rasional, kognitif, emosional, dan afektif. Akibatnya, Bahasa dan Sastra Indonesia belum mampu menjadi mata pelajaran yang disenangi dan dirindukan oleh siswa. Imbas lebih jauh dari kondisi pembelajaran semacam itu adalah kegagalan siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, serta sikap positif terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pandangan tentang pengajaran sastra pernah disampaikan Prof. Suwarsih Madya (http://ganeca.blogspirit.com) . Beliau mengatakan “Pengajaran sastra dapat memberikan andil yang signifikan terhadap keberhasilan pengembangan manusia yang diinginkan, asalkan dilaksanakan dengan pendekatan yang tepat, yaitu pendekatan yang dapat merangsang terjadinya olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga. “

Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia dan apresiasi sastra berperan sangat penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal itu terbukti dalam kurikulum 1968 sampai sekarang (KTSP), apresiasi sastra merupakan materi pembelajaran yang harus diajarkan kepada siswa mulai sekolah dasar sampai sekolah lanjutan tingkat atas (baik SMA maupun SMK).

Tujuan pengajaran sastra sebenarnya memiliki dua sasaran, yaitu agar siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman sastra. Pertama, pengetahuan sastra diperoleh dengan membaca teori, sejarah, dan kritik sastra. Kedua, pengalaman sastra dengan cara membaca, melihat pertunjukan karya sastra, dan menulis karya sastra.

Aplikasinya dalam mengajar bahasa Indonesia atau apresiasi karya sastra harus memperoleh pengetahuan yang berangkat dari pengalaman karya sastra. Artinya, untuk mengajarkan sastra, guru harus mampu memberikannya berdasarkan karya sastra itu. Sebagai contoh, untuk memperoleh teori tentang unsur-unsur dalam roman/novel atau karya sastra lain, seorang guru harus memperkenalkan roman/novel tersebut dengan cara mengkaji dan mengapresiasinya.

Tugas seorang guru adalah mengarahkan para siswanya untuk menemukan jawabannya sendiri berkenaan dengan unsur-unsur yang sesuai dengan rambu-rambu yang telah disediakan guru dan harus sesuai dengan pengajaran yang telah ditentukan. Artinya, mengajarkan karya sastra itu jangan melenceng dari aturan yang disediakan dalam kurikulum sekarang. Oleh karena itu, guru sastra harus dapat membawa siswanya kepada karya sastra yaitu dengan adanya komunikasi atau keterlibatan langsung siswa dengan karya sastra.

Kurikulum membebaskan guru untuk memakai berbagai metode secara bervariasi dalam penyajian materi tertentu sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Konsep dan teori sastra dan sejarah sastra harus dikurangi. Kegiatan pengajaran sastra harus difokuskan pada pengakraban siswa dengan karya sastra sehingga siswa dapat menemukan keasyikan personal dalam membaca, mengkritik, dan mengkreasi teks. Penerapan multitafsir, dan bukan monotafsir dalam mengapresiasi sastra harus dilakukan.. Dengan menerapkan multitafsir maka kreativitas siswa dalam mengapresiasi sastra akan semakin berkembang. Oleh karena itu, penggunaan soal bentuk isian atau soal uraian lebih tepat digunakan dalam evaluasi pembelajaran sastra. Penggunaan soal bentuk lain, pilihan ganda misalnya, memaksa siswa untuk memilih satu jawaban yang dianggap paling tepat oleh pembuat soal menyebabkan interpretasi siswa tidak berkembang.

Penulis adalah dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Read more

Panser 32 Besutan Mahasiswa UAD Meraih Juara II Kontes Robot Nasional

Juara_Robot_UAD_FTI

YOGYAKARTA – Pengembangan ilmu robotik dan perakitan robot sampai saat ini masih booming di kalangan mahasiswa. Berbagai kontes robot banyak digelar yang menghasilkan inovasi baru dalam perkembangan dunia robot di Indonesia. Hal ini juga termasuk penyelenggaraan kontes robot line follower.

Untuk membuktikan inovasi baru, TIM UAD (Universitas Ahmad Dahlan) mengikuti kontes robot tingkat nasional yang digelar Institut Teknologi Telkom pada 13 Oktober lalu. Dalam kontes itu, tim UAD berhasil meraih juara dua. Tim terdiri dari Prima Artantio, Jehian Kamal, dan Heri Santoso. Tim berlatar belakang mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UAD tersebut berhasil menyingkirkan 49 tim robot dari 51 perguruan tinggi se-Indonesia. Robot yang diberi nama Panser 32 tersebut menduduki urutan kedua tercepat menyelesaikan halang rintang berupa garis hitam pada arena pertandingan.

“Robot kami berhasil mencapai garis finish dalam waktu 34 detik menyusuri lintasan berliku-liku sepanjang 7 m” ungkap Prima. Selanjutnya prima menceritakan saat pelaksanaan lomba bahwa sebelum pelaksanaan tim telah diberi contoh lintasan pertandingan. “Meski sudah diberi contoh, kami tidak mengetahui bahan apa yang digunakan untuk arena pertandingan. Dan ternyata, bahan yang digunakan saat lomba sedikit lebih kasar dari yang kami gunakan selama ini untuk latihan. Perbedaan bahan inilah yang membuat robot banyak tim lainnya tergelincir atau tidak bisa mencapai finish. Untungnya, robot kami masih mampu mengatasi kendala tersebut” imbuhnya.

Lebih jauh Prima menjelaskan mengenai profil robot yang digunakan lomba, yaitu robot Panser 32 bisa dikatakan cukup berbeda dari robot-robot buatan tim lain. Panser 32 dilengkapi dengan program robot yang lebih mudah mengikuti garis secara baik dan benar. Robot berbentuk gepeng ini sudah mampu membuat peta jalanan yang akan dipilihnya dengan merekam sudut derajat dan perhitungan keadaan persimpangan. Sehingga sebanyak apapun cabang dan setajam apapun kelokan garis halang rintang pada arena pertandingan mampu terbaca jelas oleh sensor Panser 32.

Secara umum tentang Robot line follower sendiri, Prima menerangkan bahwa robot dirancang menyusuri jejak garis secara otomatis. Robot jenis ini dikendalikan oleh sensor, bukan melalui remote control. Robot line follower dapat dikatakan robot cerdas karena mampu melakukan penyusuran garis dengan sendirinya. (Ratih Keswara/Koran SI/rfa) OKZ

Read more

TIM SIFUAD Juara Favorit Nasional Desain Tas

Juara_PEmbuat_Tas_UAD_2012

TIM SIFUAD Universitas Ahmad Dahlan UAD berhasil meraih Juara favorit kategori BRAND BODY PACK dalam event BE- MINDPRO 2012 Lomba Perancangan Tas Tingkat Nasional yang diselenggarakan Universitas Maranatha Bandung tanggal 1- 3 Oktober 2012.

Tim yang diarsiteki oleh Zainal Arifin (mahasiswa Teknik Industri), Suparman (mahasiswa Teknik Industri), Berli Arta (mahasiswa PBI) sukses merancang tas laptop.

Salah satu anggota tim Berli Arta menjelaskan bahwa keistimewaan tas di dalamnya ada meja lipat untuk meletakkan laptot. Fasilitas tersebut memungkinkan laptop dapat dibawa dan digunakan dimana saja dengan cukup nyaman. Hal ini memungkinkan penggunaan laptop tidak harus dipangku untuk menghindari impotensi.

“Tas rancangan kami terdiri dari empat kompartemen atau bagian. Kami melengkapi meja lipat dengan tempat mouse dan laci kecil di sampingnya. Selain itu juga kipas angin kecil di bawah meja untuk mengurangi panas dari bagian bawah laptop,” ungkapnya lebih lanjut saat jumpa pers di kampus UAD, Senin (22/10/2012).

Selain Tim SIFUAD, ada tim lain yang meraih prestasi membuat desain tas yaitu TIM MJF9 UAD yang beraggotakan Jaka Abdul Rohim (mahasiswa Teknik Industri), Mei Haryono (mahasiswa Teknik Industri), dan Fitroh Sari (mahasiswa PBI). Prestasi yang diraih berhasil masuk 5 besar pada lomba desain tas tersebut.

“Lomba tersebut diikuti oleh perwakilan mahasiswa Teknik Industri Seluruh Universitas di Indonesia. Universitas Ahmad Dahlan merupakan satu-satunya TIM dari Yogyakarta yang berhasil mendapatkan juara, ” ungkap Agung Kristanto, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing. (Sbwh)

Read more