LPM UAD Adakan Sosialisasi UU No. 24 tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negera, serta Lagu Kebangsaan

Lembaga-LPM-UAD-Adakan-Sosialisasi-UU-No.-24-tahun-2009UU No 24 tahun 2009 ini berlaku berlaku sejak ditetapkan (2009), yang isinya mengatur bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan masih tetap berlaku hingga saat ini sepanjang tidak bertentangan dan/atau belum diganti dengan peraturan baru. Salah satu peraturan dalam undang-undang tersebut yang sering dilanggar adalah tentang bahasa. Masyarakat masih banyak yang menganggap masalah bahasa sebagai masalah yang sepele. Oleh karena itu, mengingat pentingnya bahasa, Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi kebahasaan dengan mengundang Drs. Tirto Suwondo, M.Hum., selaku Kepala Balai Bahasa Yogyakarta yang menjadi pemateri utama. Sosialisasi berlangsung pada hari Kamis (26/1/2012), bertempat di Ruang Sidang Kampus I UAD dan ditujukan bagi para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode tahun 2012.

“Fenomena yang terjadi saat ini, banyak orang yang lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada Bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa asing lebih baik daripada Bahasa Indonesia sehingga penghargaan kepada bahasa sendiri menjadi rendah. Tulisan di tempat-tempat umum yang dijadikan sebagai petunjuk masih banyak yang menggunakan bahasa asing sehingga bangsa kita yang tidak mampu berbahasa asing justru kebingungan dengan petunjuk tersebut.” papar Tirto Suwondo. Fenomena ini sangat ironis mengingat bahwa secara tidak langsung bangsa kita telah dipersulit sementara bangsa asing menjadi dipermudah. Hal ini seolah-olah membodohkan diri sendiri. Salah satu negara yang konsisten dengan bahasa mereka adalah Jepang. Jepang tetap menggunakan bahasanya sendiri bahkan tulisan Jepang sebagai identitas negaranya.

“Kami berharap sosialisasi bahasa ini dapat bermanfaat bagi para DPL KKN dan bisa disampaikan kepada para mahasiswa KKN yang dibimbingnya tentang bagaimana penggunaan bahasa yang tepat, baik dan benar.” harap Dra. Sudarmini, selaku kepala bidang KKN di LPM UAD pada sambutannya. (FM)

Read more

Universitas Ahmad Dahlan Membuka Kerjasama dengan Massey University, New Zealand

MOU-UAD-Massey

Universitas Ahmad Dahlan telah menandatangani naskah kerjasama (MoU) dengan Massey University, New Zealand.

Hadir pada kesempatan tersebut Rektor Universitas Ahmad Dahlan, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum didampingi Kepala Kantor Urusan Internasional, Dwi Santosa, M.Hum. dan Kepala Bidang Finansial Sumaryanto, SE., M.Si., Akt. Dari Massey University dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Profesor James Chapman, Asisten Wakil Rektor, Profesor Inggrid Hari, dan Direktur Kantor Internasional, Chin Arthur.

Dalam sambutannya Profesor Chapman menyampaikan bahwa membuka kerjasama dengan beberapa institusi pendidikan di Indonesia akan sangat saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain pertukaran mahasiswa, “Kami juga akan menjalankan Program gelar ganda di Master Pendidikan dalam bentuk, tahun pertama ditempuh di Universitas Ahmad Dahlan dan tahun kedua di Massey University” kata Profesor Chapman.

Selain itu, kerjasama ini juga bisa diwujudkan dengan diberikannya kesempatan mahasiswa Massey University untuk praktek mengajar di UAD.

Panandatangan naskah kerjasama tersebut dilaksanakan Senin, 26 Juni 2012 di Kampus Turitea, Massey University, New Zealand.(Doc.Massey)

Read more

M. Hatta Rajasa : “Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju dengan Semangat Technopreuneurship”

Tiga-Menteri-RI-Hadiri-Pidato-Ilmiah-Technopreneurship“Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2005”

Minggu,(22/01/2012) untuk kali kedua Ir. M Hatta Rajasa yang saat ini merupakan Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, kembali menginjakkan kaki di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) setelah 10 tahun yang lalu beliau hadir mengisi acara yang sama, pidato ilmiah menyambut milad UAD ke-41.

Mengawali pidatonya beliau menuturkan “Saya melihat UAD telah mengalami perubahan. 10 tahun lalu jumlah mahasiswa tidak sebanyak sekarang. Saya salut UAD mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnnya bersama universitas unggulan lainnya.” beliau juga menyampaikan ucapan selamat milad kepada sivitas UAD yang merayakan hingga hari ini.

Pada kesempatan ini pula, beliau menyampaikan tentang bagaimana membangun keunggulan bangsa di abad 21. “Tidak mudah, tapi juga bukanlah tidak mungkin kita mampu menjadi bangsa yang unggul. Beberapa ilmuwan telah banyak melakukan penelitian, dan beberapa peradaban bangsa telah menguasai dunia di waktu yang lalu semenjak peradaban Yunani. Tujuh abad Islam menguasai dunia, hingga muncul teknologi baru yang kemudian dicuri dan diterapkan oleh barat. Banyak bangsa berjaya tapi tidak ada bangsa satupun yang dapat menghalangi kejayaannya. Kini saatnya bangsa Indonesia memimpin abad ke-21. Indonesia, saya optimis kita bisa. Kita berada di track menuju bangsa yang unggul.”tuturnnya.

Sesuai dengan tema milad UAD, “Penguatan Technopreneuership untuk Mendukung Kemandirian Bangsa yang Berkelanjutan”. Isi dari pidatonya pun juga menekankan tentang inovasi ekonomi yang di dalamnnya terdapat technopreneuership. “Semua bangsa memuji bangsa ini, pengangguran kita turun menjadi 6,58%, tetapi masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus kita benahi. Syarat bangsa yang unggul adalah mampu mandiri. Agar technopreneuership berjalan, maka sumber daya alam (SDA) yang kita miliki harus kita sendiri yang kelola. Kita ekspor barang jadi bukan barang mentah. Adapun strategi utama adalah pengembangan koridor ekonomi, penguatan konektivitas dan kemampuan SDM menuju inovasi”. (ZA)

Read more

Tiga Menteri RI Hadiri Pidato Ilmiah Technopreneurship di UAD

utama-tiga menteri ri hadiri pidato ilmiah technopreneurshipIndonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki letak geografis yang sangat strategis. Hal ini sangat menguntungkan bagi Indonesia. Akan tetapi, kekayaan dan kedudukan yang strategis ini jika tidak dikelola dan dimanfaatkan secara baik maka akan menjadi sia-sia. Pengelolaan dan pemanfaatan ini membutuhkan peran serta sumber daya manusia yang berkompeten pada bidangnya. Oleh karena itu, Minggu (22/1/2012) bertempat di Auditorium Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), digelar pidato ilmiah di acara studium general dalam rangkaian perayaan Milad UAD ke-51 oleh Ir. M. Hatta Rajasa, Menteri Koordinasi Perekonomian Republik Indonesia. Hadir dalam kesempatan tersebut H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Azwar Abubakar, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi, Bupati Sleman, Wakil Bupati Gunung Kidul, Penasihat Pusat Muhammadiyah, Pimpinanan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Rektor UAD, sivitas akademika UAD, siswa-siswa SMK, guru-guru SMA/SMK, dan tamu undangan lainnya. Tema yang diusung dalam pidato tersebut adalah ‘Penguatan Technopreneurship untuk Mendukung Kemandirian Bangsa yang Berkelanjutan’. Acara berlangsung mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 12.00.

“Kami sangat bangga dan seakan kejatuhan gunung emas atau keluberan segara madu karena kesediaan ketiga bapak menteri hadir dalam acara ini. Dari tahun ke tahun UAD terus menunjukkan perkembangannya. Semoga dengan acara ini UAD akan semakin lebih baik lagi dan dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa.” ungkap Kasiyarno, rektor UAD dalam sambutannya. Dalam kesempatan itu pula Rektor UAD mempublikasikan rancangan kampus 4 yang begitu megah dan sekaligus menobatkan Bapak Hatta untuk hadir dalam peletakan batu pertama kelak jika waktu mulai proses pembangunan.

“Tidak ada bangsa yang mengulang kembali kejayaannya. Kita jangan sampai terjebak pada retorika dan emosi masa lalu. Pada era globalisasi, Indonesia akan menjadi bagian dari masyarakat dunia. Kita harus bersiap diri dan menjadi bangsa yang unggul sehingga mampu bersaing. Bangsa yang unggul adalah bangsa yang mampu membangun kemandirian karena kemandirian ini adalah elemen penting dari technopreneurship. Kita harus meningkatkan pendidikan berbasis teknologi untuk mewujudkan adanya technopreneurship tersebut. Sumber daya manusia kita harus tercerahkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi supaya terwujud keunggulan dan kemandirian di abad 21 ini.” Papar Hatta Rajasa dalam pidatonya. Dia juga menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia akan mampu membangun sehingga menjadi negara yang maju. Bangsa kita memiliki paradigma unggul dan potensi yang besar namun memang masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah yang sangat besar, yaitu konsep, masterplan, dan longer project. Ketiga hal tersebut yang akan menggiring efficiency driven economy menjadi innovation driven economy.

Dalam orasinya tersebut, Hatta juga mendukung sekali karya anak bangsa, dan memberikan apresiasi yang sangat dalam khususnya hasil karya anak SMK Muhammadiyah 2 Borobudur. Karya siswa SMK tersebut berupa Mobil Nasional yang berhasil dipersembahkan oleh anak-anak SMK yang oleh UAD dibuatkan event pameran sehari di Hall Kampus I UAD.

Satu pernyataan yang membanggakan bagi sivitas akademika UAD, bahwa Bapak Hatta Rajasa tidak hanya ikut partisipasi saat peletakan batu pertama. Kesanggupan beliau untuk mengawal dari proses awal terutama membantu mencarikan dukungan terutama sisi finansial ke berbagai pihak. “Saya tidak mau hanya partisipasi di saat peletakan batu pertama saja, saya bersedia ikut andil dari proses awal, bahkan hingga peletakan batu terakhirnya. Dan silakan Pak Rektor untuk membicarakan hal tersebut setelah ini”, demikian ungkapan yang membuahkan harapan bagi sivitas UAD yang mendapatkan sambutan tepuk tangan yang sangat meriah. (FM)

Read more

Mobil Esemka Sang Surya Dipajang di UAD

utama-mobil-Esemka-Sang-Surya-Dipajang-di-UADSMK BISA !! Ya, jargon itu tampaknya sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya, akhir-akhir ini jagad pemberitaan tanah air sedang ramai dikerumuni berita SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Hal ini terkait dengan peluncuran beberapa karya anak bangsa, yaitu hasil rakitan siswa dari beberapa SMK di tanah air.

Kisah ini dimulai dari tanah Surakarta. Pemberitaan tentang perakitan mobil yang diberi nama Kiat Esemka, berhasil menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Di sela-sela pemberitaan Korupsi yang terjadi di kalangan elit negeri ini, para penerus bangsa ini pun terus berkarya. Terbukti, kepopuleran Kiat Esemka pun diikuti oleh beberapa sekolah lainnya. Tidak hanya mobil, bahkan laptop, motor, dan pesawat karya siswa pun diekspos secara besar-besaran.

Dari Surakarta, kita bertolak ke Magelang, Jawa Tengah. SMK Muhammadiyah 2 Borobudurpun ikut andil. Terbukti, kepiawaian perakitan di kalangan SMK tidak hanya milik Surakarta. Artinya, pengembangan berpendidikan yang dilakukan Direktorat Pendidikan SMK sudah tampak jelas. Hasilnya, beberapa karya anak bangsa pun menjamur di seluruh daratan pertiwi.

Minggu (22/01/2012), 3 mobil karya SMK Muhammadiyah 2 Borobudur dipajang di Hall UAD I, Jl. Kapas No. 09, Semaki, Yogyakarta. Pameran mobil yang memiliki nama Esemka Sang Surya tersbut, bertepatan dengan kunjungan bapak menteri perekonomian RI, Ir. Hatta Rajasa. Kunjungan beliau ke UAD dalam rangkaian perayaan milad UAD ke 51 yang akan memberikan kuliah umum tentang kewirausahaan.

“Saya senang atas keberhasilan para siswa SMK Muhammadiyah 2 Borobudur. Ini harus diapresiasi. Sebagai salah satu universitas yang menjunjung asas berkemajuan, tentulah kita harus mendukung peran siswa SMK ini. Kami akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi siswa yang ingin mengenyam pendidikan berkelanjutan. Di UAD, kami memiliki fakultas yang bisa menjadi wadah untuk menyalurkan bakat dan minat mereka di bidang tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan, siapa saja yang berprestasi, akan kami bantu. Bila perlu, bebas seluruh biaya kuliah.” papar Drs. Kasiyarno, M.Hum, Rektor Universitas Ahmad Dahlan.

“Kami sangat senang atas partisipasi UAD dalam mempromosikan karya kami. Kami berharap akan ada proses berkelanjutan demi mempertahankan dan mengembangkan usaha siswa kami. Selain itu, kami juga berharap akan ada bala bantuan dari investor. Ini prospek jangka panjang. Kalau beberapa tahun terakhir kita selalu menggunakan produk negara lain, bukan tidak mungkin untuk beberapa tahun ke depan, keadaan berbalik. Amin…” ujar Yitno, S.Pd., Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Borobudur yang diundang khusus oleh Rektor untuk mendampingi siswanya dalam acara kuliah umum dan sekaligus sebagai peserta pameran tunggal tersebut. (IHS)

Read more

Darmasiswa China dan Thailand UAD: Menari dan Bernyanyi di Sekaten

Perayaan sekaten adalah tradisi tahunan yang akrab di kalangan masyarakat Yogyakarta. Sekaten merupakan sebuah tradisi leluhur Kraton Yogyakarta yang bersifat keagamaan, yang oleh sebagian masyarakat daerah istimewa ini diyakini sebagai perayaan untuk memperingati kelahiran nabi besar Muhammad S.A.W. uniknya, di tahun 2011, telah terhitung dua kali diadakan, pada awal dan akhir tahun.” (Drs. Sri Sadono, anggota Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.)

Jum’at (20/01/2012), beberapa darmasiswa (baca: mahasiswa asing) yang kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yang berasal dari China dan Thailand ikut berpartisipasi memeriahkan panggung pasar malam Sekaten. Dalam pementasannya, ke-13 mahasiswa terbagi menjadi dua kelompok, kelompok tari dan musik.

“Kami sangat senang bisa ikut pentas di sini. Kami sangat berbahagia bisa membawakan tradisi Indonesia di depan ratusan masyarakat Yogyakarta. Sebenarnya Saya gugup. Tapi akhirnya kami bisa kompak. Dan kami berharap bisa ikut lagi di acara lainnya.” papar salah satu penari dari China yang memiliki nama Indonesia Yanti.

Dia menambahkan, selain menari, mereka juga memetaskan 3 buah lagu. Satu lagu dari tradisi kuno China, sisanya dari Indonesia, Gundul-gundul Pacul dan Bubuy Bulan.

Selain menjadi kepercayaan agama, Sekaten memiliki dwi fungsi, yaitu keberadaan pasar malam (pasar rakyat) menjadi wahana acara hiburan bagi masyarakat Yogyakarta dan para pelancong yang singgah di kota Gudeg ini. Perayaan yang sudah dimulai terhitung tanggal 28 Desember 2011 ini pun akan berakhir pada tanggal 4 Februari 2012 dengan ditandai pesta gunungan buah dan sayur sebagai puncak acara sekaten tersebut.

“Kegiatran ini sudah dimulai tanggal 28 Desember 2011 sampai dengan tanggal 28 Januari nanti. Puncaknya adalah 6 hari berikutnya, 29 Januari 2012 – 4 Februari 2012. Selain untuk memperingati kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad s.a.w, kegiatan ini berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat Yogyakarta untuk menyalurkan berbagai kreativitas berkeseniannya.” Ungkap panitia penyelenggara. (IHS)

Read more

UAD Family Gathering 2011: Balon UAD Berhadiah Mendarat di Bayat, Klaten

Utama-FAMILY-GATHERING-MILAD-KE-51-UAD-Balon-Berhadiah-Ditemukan-NgadiminAhad pagi (15/01/2012) cuaca di Yogyakarta dan sekitarnya memang tak nampak terang. Meski semalam sudah diguyur hujan, mendung belum juga beranjak dari atas langit Kota Jogja. Pagi itu ratusan dosen dan karyawan UAD beserta anggota keluarganya dengan wajah-wajah ceria mengikuti kegiatan Family Gathering yang diselenggarakan oleh Panitia Milad ke-51 UAD. Jalan sehat pada Milad UAD kali ini berjarak 2,5 km. Start mulai pukul 06.30 dari kampus III – Jln. Prof. Dr. Soepomo, S.H. – Jln. Veteran Warungboto – Jalan Kusumanegara – Jalan Glagahsari – Lab Terpadu UAD – Jln. Prof. Dr. Soepomo dan kembali ke kampus III UAD.

Sesampai di Kampus III UAD acara bagi-bagi hadiah oleh Hendro Setyono selaku koordinator Family Gathering dimulai tepat pukul 07.30 WIB. Acara sengaja dimulai tigapuluh menit lebih awal dari rencana karena sangat melimpahnya doorprize yang diterima oleh panitia dari berbagai pihak dan sponsor. Pembagian doorprize diawali dengan pelepasan “Balon Berhadiah” oleh Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum.

Balon Berhadiahpun melambung tinggi, menembus mega. Kadang tampak, kadang tak tampak. Balon pun awalnya menuju ke barat. Namun, nampaknya perlahan-lahan terjadi perubahan arah angin yang mendorong sekumpulan balon itu menuju ke arah timur. Seakan menjemput Sang Surya yang pagi itu cahayanya mulai menerobos mendung serta mega-mega dengan perlahan, mulai menyingkir. Balon-balon itu … seperti mengisyaratkan tentang tingginya cita-cita dan harapan keluarga UAD, agar kampus ini terus berkemajuan, berkembang, melanglang buana, namun harus tetap istiqomah bermanfaat bagi umat manusia.

Alhamdulillah … Balon Berhadiah itu seakan tahu pada siapa hadiah ini pantas untuk diberikan. Dialah, Ngadimin petani dari Bayat, Klaten yang pagi itu melihat balon warna-warni terlihat turun dari langit dan jatuh menggantung di pohon jati di pekarangan rumahnya. Tanpa pikir panjang, dia panjat pohon jati yang tidak terlalu tinggi tersebut. “Sinten ngerthos wonten hadiahipun (siapa tahu ada hadiahnya)” demikian pikirnya yang diungkapkan dengan bahasa Jawa halus dan polos.

Benar juga feelingnya. Balon itu membawa spanduk yang bertuliskan “BAGI PENEMU SPANDUK INI SILAKAN MENGAMBIL HADIAH DI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN”. Dan pada Jum’at (20/01/2012) dengan ditemani oleh Sriyanto anak sulungnya, Ngadimin berangkat ke Jogja. Ke UAD. Kampus yang sudah dia kenalnya dari cerita-cerita para saudaranya yang banyak bekerja di Jogja. “Saya baru pertama kali ke sekolah (yang dia maksud adalah kampus) ini” kata Ngadimin yang diiyakan oleh anaknya. Ditanya tentang bagaimana perasaannya mendapatkan hadiah dari UAD , Ngadimin berujar “Nggih remen sanget Pak… Mugi-mugi tahun ngajeng pikantuk malih (Ya senang sekali. Semoga tahun depan mendapat lagi) hehehee…”, demikian harap pria yang terlahir di Tegalrejo, Gedangsari, Gunungkidul.

Hadiah uang tunai sejumlah lima ratus ribu rupiah serta berbagai kenang-kenangan dari UAD diserahkan langsung oleh Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum. di ruang kerja Rektor. (DS)

Read more

Prospek Prodi Teknik: Kemdikbud Tingkatkan Jumlah Sarjana/Ahli Teknik 15% di 2015

Seperti yang dikutip dari mediaindonesia.com bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan meningkatkan jumlah sarjana/ahli teknik menjadi 15 persen pada 2015. Hal ini terkait dengan populasi mahasiswa teknik secara nasional masih 11 persen dari 5,2 juta mahasiswa tahun 2011 ini.

“Jadi jumlahnya akan dinaikkan empat persen atau setara dengan 200 ribu,” kata Mendikbud Mohammad Nuh setelah meresmikan Gedung AJ Teknik Elektronika ITS Surabaya, Jawa Timur. Sabtu (21/1). 

Menurut dia, peningkatan jumlah sebanyak itu tidak mudah, karena ITS dan ITB paling banyak hanya bisa menambah 500-1.000 mahasiswa baru dalam setiap tahun, sehingga perlu ada upaya lain. 

“Caranya, kami akan mendirikan institut teknik yang baru pada 2012 yakni di Sumatra dan Kalimantan. ITS yang diminta menangani institut teknologi di Balikpapan, Kalimantan, sedangkan ITB di Sumatra,” katanya. 

Ia memperkirakan kedua institut itu akan dapat diresmikan pada 2013. “Tidak hanya institut teknologi, kami juga akan membangun sejumlah politeknik di daerah strategis, terutama di kawasan perbatasan,” katanya. 

Salah satunya, pihaknya akan mendirikan politeknik di Sampang, Jawa Timur. Pada 2010, pihaknya sudah membangun empat politeknik atau universitas di kawasan perbatasan yakni Merauke, Tarakan, Bengkalis, dan Sangihe. (mediaindonesia.com)

Read more

Sri Sultan Hamengkubuwono X: Indonesia Harus Bangga dengan Produk Dalam Negeri

Seperti dikuti dari mediaindonesia.com Sri Sultan Hamengkubuwono X menegaskan pentingnya bangsa Indonesia memiliki budaya saing. Hal ini sangat diperlukan, terutama dalam menghadapi persaingan dan tantangan globalisasi dengan negara-negara lain. 

“Tantangannya, harus jadi berbudaya saing dan negara maritim. Karena dengan globalisasi harus bisa bersaing, maritimnya juga diperkuat. Tantangan masa depan jelas akan berbeda,” ujarnya, dalam Orasi Kebudayaan di Jakarta Selatan, Sabtu (21/1). 
Sultan menyayangkan, meski merupakan bangsa besar, Indonesia tidak pernah mempunyai motivasi untuk bekerja keras. Tidak hanya itu saja, Indonesia juga lebih mendahulukan aspek daratan. Padahal, dengan negara yang didominasi kepulauan, Indonesia seharusnya menguatkan maritim. 
Sultan pun lalu mencontohkan negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia. Meski tak punya kultur tunggal untuk menghadapi tantangan ke depan, Malaysia ternyata mampu menjadi salah satu negara yang diperhitungkan kekuatan ekonominya. 
“Malaysia yang negara kecil itu sudah melakukannya,” terangnya. 
Lalu, bagaimana agar Indonesia bisa memiliki budaya saing? Menurut Sultan, hal itu bisa dimulai dari hal yang paling kecil dulu. 
Sebagai langkah pertama, negara Indonesia seharusnya memiliki kebanggaan bisa memproduksi produknya sendiri, dan kemudian mengglobal. 
“Karena itu berarti kita punya daya saing. Bukan membeli produk dari luar,” imbuhnya. 
Setiap negara maju yang memiliki budaya saing, umumnya masyarakat di negara tersebut bangga dengan produk atau karya produksinya sendiri. Ketika produknya kemudian mengglobal, tentu saja ini akan meningkatkan budaya saing serta gengsi negara yang bersangkutan. 
Sultan juga mengomentari pembangunan yang dilakukan pemerintahan saat ini. Jika dasar pembangunan pencitraan, wajar saja yang terlihat hanya citra. 
“Bukan faktual hanya citra. Jangan tanya isinya. Kita tidak bisa mencapai modernisasi dan industrialisasi,” tandasnya. 

Read more

Teater JAB UAD: 1 Malam 2 Naskah

Sabtu (14/01/2012), teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar pertunjukan drama bertajuk “Parade Pementasan: Seni untuk Masyarakat”. Pementasan yang digelar di kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo Yogyakarta ini mementaskan 2 naskah dalam satu malam.

“Pertunjukan ini dilaksanakan atas kerjasama teater JAB dengan mahasiswa jurusan Drama, Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI), UAD. Dalam kesempatan ini, kami mementaskan dua naskah, yaitu naskah “Dukuh Larangan” karya Danik T S, yang disutradarai oleh Aji “Rabun”, dan naskah “Percakapan pada Suatu Sore” (adaptasi cerpen Lelaki Sejati karya Putu Wijaya oleh Yussak Anugrah), yang disutradarai oleh Ichsan “Lemu”. ujar Joko Mardick, lelaki kelahiran Aceh yang menjadi ketua JAB saat ini.

Dia menambahkan, untuk parade kali ini, para aktor yang bermain adalah anggota baru teater JAB. Hampir delapan puluh persen mereka adalah mahasiswa semester 1 dan 3.

Pertunjukan yang diiringi oleh turunnya hujan, dihadiri oleh 70-an penonton. Menurut pimpro (Pimpinan Produksi) kegiatan, Danik T S, ini sudah memenuhi target.

“Karena ini adalah ujian keproduksian, kami merasa puas. Pertunjukan yang kami produksi ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh prodi PBSI. Karena kegiatan ini termasuk ke dalam mata kuliah kami. Dan kami sangat senang atas partisipasi penonton yang sangat antusias. Terlebih atas kehadiran pak Agus Leylor, sebagai dosen pembimbing, dan Hari Leo AER, salah satu guru kami. Terimakasih.”

“Selamat buat para aktor dan tim keproduksian. Saya sangat senang mereka bisa menghadirkan sebuah suguhan. Tapi, masih banyak yang harus dibenahi agar lebih baik. Karena ini ujian, yang menjadi catatan saya adalah, konsep pertunjukan. Karena konsep merupakan salah satu syarat untuk menentukan keberhasilan dari sebuah pertunjukan. Dari konsep, akan menciptakan komunikasi kepada penonton. Masih banyak yang harus dibenahi. Selamat” ujar Anas P S, pemerhati sastra UAD. (IHS)

Read more