Pemilwa Farmasi 2011

calon terpilih pemilihan mahasiswa farmasi universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaKamis (21/04), mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan Pemilwa. Dalam pemilihan kali ini, ada dua (2) nama Balon (Bakal Calon) ketua. Pertama adalah pasangan Kiki Rizky Seeful Bahri dan Dwi Febriani Widyaningrum (KiWi). Sedangkan rivalnya adalah pasangan Teguh Adiyas Putra dan Muhammad Arief Kurnianto (TegAr).

Pemilwa kali ini meliputi empat (4) titik Tempat Penampungan Suara (TPS). TPS I, 2, dan 3 bertempat di kampus III UAD, Jl. Prof. Soepomo, Janturan, Warung Boto, Yogyakarta. Sedangkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4 bertempat di Laboratorium Kampus III.

“Jujur, awalnya saya bingung saat kedua teman saya mencalonkan diri sebagai calon ketua dalam Pemilwa kali ini. Berat bagi saya untuk memilih salah satu. Tapi saya harus dewasa. Harus objektif. Dan akhirnya setelah acara debat calon yang telah dilaksananakan, saya mempunyai kesimpulan sendiri. Saya punya Balon yang pantas untuk menjadi pemimpin yang sebenarnya. Saya harap dia bisa menang,” papar Ferry salah satu pencoblos yang merangkap menjadi anggota KPU.

“Niat Saya sudah sedari awal. Saya ikhlas. Jadi, apa pun hasilnya nanti, itulah demokrasi. Saya tidak ingin menjanjikan perihal yang muluk-muluk. Kita lihat saja hasilnya. Siapa pun dia, itu yang terbaik. Seandainya pemilwa kali ini berpihak kepada Saya, Saya akan bekerja keras, penuh ikhlas, dan berfikir untuk mencapai prestasi,” tegas Kiki, salah satu calon yang berpartisipasi dalam pemilwa Farmasi kali ini. (IHS)

 

Read more

BEM FKIP UAD Bangkitkan ESQ Mahasiswa

“Ada beberapa hal yang mempengaruhi kehidupan manusia. Hakikat manusia yang menginginkan kebahagiaan menuntut mereka berusaha dengan beraneka cara. Kebahagian tidak semata didapatkan karena kecukupan secara lahiriah saja. Emosi dan spiritual ikut serta mempengaruhinya. Hal ini dibutuhkan oleh semua manusia termasuk mahasiswa. Mahasiswa yang hanya mengejar kebutuhn nilai saja tidak akan menjadi jaminan kesuksesannya kelak. Ada faktor lain di balik itu semua”

Jumat (22/4), pukul 13.00 bertempat di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan Jl Prof.Dr. Soepomo Warungboto, Yogyakarta, BEM FKIP adakan training Emotion Spiritual Quotient (ESQ). Hadir sebagai pembicara dalam forum tersebut adalah Nofel Windo. Acara tersebut bekerjasama dengan ESQ Leadership Center Yogyakarta.

Nofel Windo menganggap bahwa Acara ini patut dilaksanakan karena memang dibutuhkan mahasiswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang berpartisipasi dan ini wujud respon positif dari mereka. Ada sekitar 170 mahasiswa yang hadir, baik dari FKIP, Farmasi, Psikologi, maupun Teknik Industri. Mereka diajak untuk mengerti siapa sebenarnya diri mereka, kenapa mereka ada, dan mau ke mana sesungguhnya mereka. Tiga hal penting ini merupakan dasar dan harus dipahami supaya mereka dapat menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa dengan baik.

Adit menyampaikan “Acara seperti ini seharusnya dijadikan acara tahunan karena pengolahan IQ, EQ, dan SQ memang dibutuhkan. Semoga acara ini benar-benar bisa memberikan manfaat bagi perkembangan mahasiswa UAD”.

“Acara tersebut akan berlanjut sampai awal Mei. Kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 1 Mei 2011, diharapkan mahasiswa dapat mmengikutinya.” Tambah Adit (mahasiswa PBI) selaku koordinator kegiatan, setelah acara selesai. (FM)

 

Read more

EDSA UAD LAUNCHING EWI

Rabu (20/04), EDSA (English Department Student Association), me-launching EWI (Edsa Waroeng Ilmoe), di kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jl. Pramuka, Umbulharjo, Giwangan, Yogyakarta. Forum ini akan mengedepankan peran berbahasa Inggris yang mereka dapatkan di kelas. Tidak hanya itu, sebagai mahasiswa yang berlandaskan dengan Moral and Intellectual Integrity, kegiatan ini juga dilengkapi dengan kajian dan diskusi tentang keislaman.

Forum tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian yang pertama yaitu “English Island” yang akan dilaksanakan setiap hari Rabu (jam 16.00 di Hall kampus II) setiap minggu sekali. Sedangkan “Kajian Keislaman” (setiap hari Senin jam 16.00 di Hall kampus II) dan “Diskusi Rutin” (setiap hari Jum’at di R. 404 kampus II), akan dilaksanakan setiap dua minggu sekali.

Khusnul Khoiriyah selaku ketua panitia pelaksana mengungkapkan bahwa Acara ini merupakan tempat diskusi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis dan peka terhadap fenomena yang ada dan mendiskusikannya di dalam forum. Dalam kegiatan ini hadir beberapa mahasiswa yang dijadikan sebagai tutor dan membantu menjadi pembimbing bagi peserta.

“Acara ini terbuka untuk umum. Bagi mahasiswa di luar Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), berhak mendapat tempat. Bagi yang berminat mengenal dan mendalami Bahasa Inggris, dipersilakan untuk bergabung bersama kami. Ada 14 pertemuan yang akan kita lakoni bersama” ujar Anisa, salah satu panitia penyelenggara di sela-sela persiapan. (IH)

 

Read more

MAHASISWA UAD PERINGATI HARI KARTINI

peringanti hari kartini tanggal 21 april“Kartini telah menorehkan sejarah yang apik bagi kaum wanita. Membawa mereka untuk menjelma sebagai sosok yang lebih dihormati dan dihargai. Tidak sekedar berperan di kasur, sumur atau pun dapur namun wanita punya hak yang sama dengan kaum pria, baik dalam pendidikan atau pun berpendapat”

Begitulah sekelumit ungkapan para perempuan dalam peringati hari Kartini Jumat (21/4) kemarin, semua bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Hal ini tidak terkecuali bagi HMPS PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta. Mulai pukul 08.00-14.00 di Hall Kampus II UAD diadakan pagelaran sastra untuk memperingati hari Kartini. Pagelaran ini diberi tema “Pagelaran Sastra Membangkitkan Kartini untuk Generasi Muda”.

Banyak komunitas yang ikut ambil bagian dalam acara tersebut. HMPS yang ada di Kampus II UAD, komunitas teater di kampus II UAD, dan beberapa organisasi lainnya. Salah satu dosen yang hadir adalah Mulyono, S. Pd. Mereka mempertunjukkan empatinya terhadap Kartini dengan mementaskan pertunjukan seperti pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan musik. Apresiasi terhadap acara ini sangat baik. Ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang hadir.

“Di tengah-tengah kesibukan perkuliahan, mahasiswa masih memiliki kepedulian terhadap acara memperingati hari Kartini tersebut, Khususnya para kau perempuan. Hal tersebut terlihat banyaknya kaum perempuan yang hadir juga yang mempersembahkan puisi tentang Kartini” Ungkap Candra selaku ketua HMPS PBSI

“Semoga dengan adanya acara ini, jiwa Kartini akan terus menjelma di tubuh bangsa kita khususnya para perempuan. Tetapi para perempuan tetap juga harus menyadari kodratnya untuk menghormati dan menghargai lelaki.” ujar Rahma Nurjanah selaku ketua panitia. (FM)

 

Read more

Mahasiswa UAD Ambil Bagian dalam Diskusi Sastra

diskusi dua buku cerpen Minggu, (17/4) pukul 15.00 WIB, di kediaman Raudal Tanjung Banua, RT 2 Dusun Lemahdadi, Desa Bangun Jiwo, Kasihan Bantul. Komunitas Rumah Lebah mengadakan sebuah forum diskusi sastra sekaligus untuk launching dua kumpulan cerpen “Cucu Tukang Perang” karya Soeprijadi dan kumpulan cerpen “Syekh Bejirum dan Anjing Kasmaran” karya Fahrudi”. Hadir sebagai pembicara adalah Afrizal Malna didampingi oleh kedua penulis kumpulan cerpen. Beberapa penyair hadir di antaranya, Jony Aryadinata, Mahwi Air Tawar, dan Kedung Dharma Romansa serta para mahasiswa UAD pemerhati dunia tulis menulis khususnya cerpen.

Salah satu mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia (PBSI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Anas Prasetya ikut ambil bagian dalam acara tersebut. Ia menjadi pengisi acara dalam diskusi yang dihadiri oleh para sastrawan besar Yogyakarta tersebut.

Pada kesempatan tersebut dia diberi kesempatan dalam membacakan cerpen yang berjudul “Duel Dua Bajingan” di depan para aktor dan penulis seniornya. “Hal ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya tampil di depan para seniman Jogja. Apalagi di depan Afrizal Malna yang tidak asing lagi bagi kita semua”, ungkapnya saat ditemui seusai acara.

Diskusi dan launching sastra tersebut dianggap dapat membawa pembaca masuk ke dalam era 60-an. Hal tersebut terlihat jelas pada cerpen “Duel Dua Bajingan” yang dibacakan oleh Anas Prasetya. Afrijal Malna mengungkapkan: “Karya seperti ini begitu banyak ditemui pada tahun 60-an bahkan juga pada masa itu masih sangat banyak peristiwa yang digambarkan oleh pengarang”, ungkapnya saat mengulas cerpen tersebut.

“Forum ini sangat bermanfaat bagi saya, hal ini akan menambah wawasan tentang karya sastra, khususnya cerpen. Tidak banyak yang dapat saya petik di bangku perkuliahan tentang sastra. Tapi di sini banyak hal yang saya dapatkan, apalagi pembicaranya orang yang sangat berkopeten dalam hal tersebut. Selain itu ada mahasiswa UAD pula yang juga ikut meramaikan diskusi tersebut. Semoga semakin banyak forum sastra lagi yang membantu menjawab kehausan saya terhadap karya sastra.” ujar Latif salah satu mahasiswa UAD yang mejadi peserta diskusi. (Sbwh/FM)

 

Read more

Kuliah Umum PBSI, UAD Hadirkan Pembicara dari Malaysia:

“Guru Tidak Hanya Memberikan Ilmu Tapi Juga Mampu Mendidik”

 

 

kuliah umum prodi pbsi oleh dosen university sains malaysiaPengenalan terhadap program studi memang sangat penting, baik untuk dosen maupun bagi mahasiswa. Hal itu diupayakan dapat membantu mahasiswa dalam menentukan langkahnya ke depan. Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) menyadari akan pentingnya hal ini. Oleh karena itu, Sabtu (16/4) pukul 13.30-15.30 WIB, bertempat di Auditorium Kampus II Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, diadakan kuliah umum dengan tema “Peningkatan Kualitas Guru untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan”.

Pemateri dihadirkan langsung dari malaysia, Dr. Azlina Binti MD. Sodik, dosen sekaligus pemateri dari Universitas Saint Malaysia itu direspon baik oleh mahasiswa UAD. Hal tersebut terlihat dari banyaknya mahasiswa yang hadir.

Acara dibuka oleh wakil dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Dra Tri Wahyuningsih, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa tujuan diadakannya kuliah umum ini adalah untuk meningkatkan atmosfir akademik antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, maupun dosen dengan dosen. Selain itu, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.

Dr. Azlina Binti MD. Sodik menyampaikan beberapa hal terkait dengan bagaimana sesungguhnya peran serta guru dalam proses belajar disampaikan dengan santai namun tetap menarik. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun yang paling utama justru sebagai pendidik. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan negara. Keberlangsungan suatu negara tidak terlepas dari peran serta guru itu sendiri. Pendidikan yang diberikan kepada peserta didik akan membentuk diri peserta didik kelak.

“Maka dari itu, mahasiswa pendidikan tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan ilmu tapi juga harus mampu mendidik, agar peserta didik mendapatkan apa yang dibutuhkan” tambahnya.

“Saya pribadi senang dengan adanya kuliah umum ini. Ternyata anggapan saya bahwa guru adalah penyampai ilmu pengetahuan kepada siswa itu tidak cukup. Guru juga memiliki tanggung jawab mendidik. Ini berarti guru punya kedudukan yang tinggi dalam membangun perkembangan negara. Kaitannya dengan perkembangan sikap siswa.” tutur Candra, salah satu peserta kuliah umum tersebut. (FM)

 

Read more

Dwi Titi Maesaroh sebagai Salah Satu Penerima Beasiswa IELSP Akan Tinggal di USA

Keinginan untuk membanggakan orangtua dan keberanian dalam mencoba sesuatu yang baru, telah mengantarkan Dwi Titi Maesaroh, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UAD terpilih sebagai salah satu penerima beasiswa Indonesia English Language Study Program  (IELSP) dari The Indonesian International Education Foundation (IIEF). Ia akan ke Amerika Serikat (AS) selama 2 bulan.

“Belajar Bahasa Inggris tidak cukup di bangku kuliah, tapi harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Untuk itu saya sangat bersyukur bisa mendapatkan beasiswa ini sehingga bisa mengaplikasikan ilmu yang sudah saya peroleh di negara adidaya tersebut,” terang putri kedua dari 4 bersaudara pasangan Nurhidayat Nasihin dan Sudiyem tersebut.
Dwi Titi menyatakan, rencananya dirinya bersama mahasiswa lain akan berada di Amerika Serikat pada 31 Mei sampai 29 Juli. Selama di negeri Paman Sam itu, dirinya mengikuti serangkaian kegiatan. Mulai dari mendalami Bahasa Inggris, pertukaran kebudayaan sampai mempromosikan Indonesia pada masyarakat yang ada di sana. Dengan begitu, adanya anggapan bahwa muslim di Indonesia tidak bersahabat dengan mereka diharapkan bisa berubah.
“Selama berada di Amerika saya berusaha seramah mungkin. Dengan begitu adanya anggapan bahwa muslim di Indonesia menakutkan bisa diubah. Sementara untuk mengenalkan budaya dan beberapa ciri khas Indonesia saya akan membawa batik,” papar gadis berjilbab yang mengaku akan membawa batik sebagai souvenir saat pergi ke Amerika tersebut.
Selama ini Dwi Titi telah meraih prestasi seperti juara I Mawapres UAD tahun 2010/2011,TOEIC Ambasador, The Third Runner Up NVEDC Kopertis Wilayah V serta berbagai prestasi lain.        (Ria)-o

  1.  

sumber: www.kr.co.id

Read more

Psikologi UAD Gelar Seminar Nasional

Era millenium menuntut perkembangan pada diri manusia baik dari segi pengetahun dan juga mental. Hal ini memang terasa cukup meresahkan. Tidak sedikit orang yang merasa khawatir atau cemas terhadap era ini. Di lingkungan mahasiswa bahkan masyarakat luas sekalipun, perbincangan tentang era ini menjadi santapan nikmat tersendiri bagi berbagai kalangan. Sikap wajar bagaimana yang harus diterapkan dan antisipasi-antisipasi macam apa yang harus diciptakan merupakan topik yang banyak diperbincangkan.

Fakultas Psikologi UAD tidak diam saja dalam menyikapi hal ini. Mereka mencoba membantu untuk memberi solusi terhadap fenomena yang berkembang. Sabtu, (16/4), pukul 08.00-17.00 WIB, di Auditorium Kampus 1 Universitah Ahmad Dahlan, Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Psikologi. Fakultas Psikologi UAD mencoba membahas melalui Seminar Nasional Psikologi dengan tema “Psikologi dan Tentang Mellenium Ketiga: Teknologi Informasi, Kesehatan Mental, dan Quality of Worklife”. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut adalah Prof. Dr. Noor Rochman Hadjam (Guru Besar UGM) dan Prof. Dr. Suyanto (dari STIMIK AMIKOM Yogyakarta).

Arini, selaku ketua panitia berharap agar seminar ini dapat membuka wawasan bagi para peserta. Oleh karena itu, peserta diwajibkan untuk membawa naskah yang nantinya akan dipresentasikan dan dijadikan bahan pembicaraan dalam semiar tersebut. (FM)

 

Read more

Bimbingan Konseling dalam Perspektif Islam

 

 

 

 

 

”Bimbingan Konseling yang Religius”

 

 

Tiga tokoh Konselor dari tiga universitas duduk bersama dalam Acara Seminar Akademik yang diselenggarakan Kaprodi (Kepala Program Studi) BK (Bimbingan Konseling) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta. Acara yang berlangsung pada hari Kamis, (14/4) di Hall Kampus II UAD, Jl. Pramuka, Umbulharjo, Yogyakarta ini berhasil menghipnotis puluhan mahasiswa yang hadir saat itu.

Seminar tersebut membahas tentang pandangan Islam terhadap fungsi bimbingan konseling dalam kehidupan. Mulai dari proses awal pembentukan karakter anak oleh orang tua, sampai pendidikan lanjutan dalam kehidupan sehari-hari di keluarga sampai bermasyarakat. Acara yang diwakili oleh Dody Hartanto, M.Pd. dari Universitas Ahmad Dahlan, Dr. Anwar Sutoyo, M.Pd. dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Dr. Suwarjo, M.Pd. dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, mencoba untuk memetakan kekhasan BK di masing-masing universitas.

“Kalau di Universitas Ahmad Dahlan, BK dikenal sebagai Bimbingan Konseling Multikultur, kami mencoba untuk mengedepankan dan memperkenalkan BK Islam. BK yang religius, sesuai dengan slogan universitas kami, “Moral and Intellectual Integrity”, papar Dody Hartanto, M.Pd. selaku Kaprodi BK sekaligus ketua panitia acara tersebut.

“Saya harap kegiatan ini tidak putus di sini. BK harus bangkit. Saya sangat berharap ada tindak lanjut dari pihak universitas. Bila perlu kita pelopori pertemuan Nasional untuk membahas tindak lanjut dari BK Islam ini. Saya sebagai mahasiswa sangat mendukung”, ujar Emi sesaat setelah acara dibubarkan. (IHS)

 

Read more

Perempuan Bercahaya yang Mencuri Hati

Dosen Sastra UAD Luncurkan Buku Kumpulan Cerpen

 

 

 

rina ratih memaparkan buku perempuan bercahaya di gedung pp muhammadiyah“Jangan menjadi dosen sastra yang hanya bisa berteori. Menulislah. Dengan menulis, secara tidak langsung kita memberikan proses pembelajaran terhadap mahasiswa sastra”.

 

Begitulah ungkapan yang disampaikan oleh Dra. Rina Ratih S.S., M.Hum. saat menyampaikan harapnnya saat peluncuran buku kumpulan cerpen “Perempuan Bercahaya” di Gedung PP Muhammadiyah di jalan K.H. Ahmad Dahlan Yogyakarta Rabu, (13/4) kemarin.

Selain menulis, ibu dari tiga anak ini juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Bertepatan hari ulang tahunnya yang jatuh pada bulan peluncuran bukunya tersebut, dosen berdarah Sunda ini memancarkan cahayanya dengan meluncurkan buku kumpulan cerpen “Perempuan Bercahaya”.

Perempuan bercahaya adalah sebuah karya yang merangkum fenomena perempuan yang sedang berkembang dan terjadi di masyarakat saat ini. Lewat kumpulan cerpen yang berisikan enam (6) buah cerpen ini dia mencoba mengekspresikan dunia feminis ke dalam karyanya. Dosen yang sebentar lagi akan menyelesaikan studi S3-nya ini sangat piawai dalam memainkan kata demi kata. Melukis kekuatan perempuan dari sudut pandang yang oleh kebanyakan orang dianggap sebagai kelemahan bahkan “Kebodohan” perempuan. Nrimo Ing Pandum.

Acara yang bekerja sama dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Muhammadiyah itu mencoba untuk membuktikan eksistensi melalui beberagai kegiatan-kegiatan. “Ini adalah bukti kepedulian kami sebagai Pimpinan Pusat LSBO Muhammadiyah. Kami memang sengaja menuntut anggota untuk produktif dibidangnnya. Seperti Rina ini. Insyaallah, dalam waktu dekat kami akan meluncurkan buku kumpulan puisi Jawa. Selain Sastra, kami juga mendukung kegiatan lainnya. Asalkan itu positif, kenapa tidak?” tegas Jabrohim dalam sambutannya sebagai ketua LSBO PP Muhammadiyah.

Bedah buku yang dihadiri oleh para seniman dan mahasiswa itu juga diikuti oleh Prof. Dr. Rachmad Djoko Pradopo. “Saya lebih senang semisal kata bercahaya itu diganti dengan Pencuri. Jadi judulnya diganti saja: Perempuan Pencuri. Sebab, sekarang banyak perempuan yang berprofesi sebagai pencuri. Pencuri hati. Rina Ratih salah satunya. Ia berhasil mencuri hati kita. Tidak hanya kaum Adam, kaum Hawa pun merasa hak dan kedudukannya dirampas oleh diskusi hari ini” papar Prof. Dr. Rachmad Djoko Pradopo yang memberikan penutup di hadapan puluhan tamu undangan yang hadir dalam diskusi hangat di acara bedah buku tersebut. (Sbwh/IHS)

 

Read more