UAD Launching Koperasi ADI

launcing koperasi adi universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaBertempat di Auditorium Kampus I Jln. Kapas 9 Semaki UAD Yogyakarta. Launching Koprasi ADI, pada hari Sabtu (02/04) resmi dibuka. Acara dihadiri oleh para karyawan edukatif dan administratif UAD, juga hadir sebagai pembicara Bapak Saptuari Sugiharto, S.Si. (Founder, Owner, Direktur Kedai Digital) pada Talk Show Kewirausahaan dengan tema Kiat Sukses Berwirausaha.

Peresmian launching dibuka langsung oleh Rektor UAD Drs. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan “Semoga dengan berdirinya Koperasi ADI ini, mampu menjadikan UAD berkembang. Baik sebagai sarana maupun dari pemasukan keuangan bagi keluarga besar civitas akademika UAD, sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi karyawan dan mahasiswa”.

Saptuari selaku direktur pengusaha Mug di Yogyakarta (Kedai Digital) menyampaikan beberapa tip berwirausaha. Yang pertama, putuskan urat malu. Menjadikan diri kepepet. Berani gila dan kreatif. Belajar pada siapa saja. Amati, tiru, modifikasi dan totalitas. Dengan beberapa alasan itulah banyak orang sukses menjadi orang besar. “Kalau mereka bisa kenapa kita tidak bisa”, tambahnya.

Acara diakhiri dengan tanya jawab. Para peserta terlihat begitu antusias setelah mendengarkan penjelasan dari Saptuari perihal kewirausahaan. Hal tersebut terlihat dari berbagai pertanyaan dilontarkan untuk mengetahui hal lain untuk sukses dalam berwirausaha. (Sbwh)

 

Read more

Siklus UAD, Sudah pada Tahap Panen-kah?

dosen universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaAda 3 tahapan yang telah, sedang, dan akan dilalui oleh UAD, yaitu pertumbuhan (growth), bertahan (sustain) dan panen ( harvest).

Tahap pertama, pertumbuhan (growth), dimana pada tahap ini UAD memiliki produk jasa yang berpotensi memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali. Dalam tahap ini UAD beroperasi dalam cashflow yang negatif dan tingkat pengembalian yang rendah. Investasi yang dilakukan oleh UAD pada tahap ini relatif besar dengan biaya yang besar. Pada tahap ini adalah awal berubah dari IKIP Muhammadiyah menjadi UAD, di UAD berdiri program studi – program studi baru yang masih bisa dijalankan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada, bekas IKIP Muhammadiyah.

Tahap kedua yaitu bertahan (sustain), dimana pada tahap ini UAD masih melakukan investasi dan reinvestasi untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat yang telah ada. Investasi umumnya dilakukan untuk meningkatkan kapasitas lembaga. Sasaran keuangan lebih banyak diarahkan pada tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan, dengan demikian sasaran tidak lagi diarahkan pada strategi–strategi jangka panjang. Pada tahap ini UAD membangun gedung, laboratorium dll. Tetapi pengembangan SDM mulai dan terus dilakukan untuk jangka keperluan jangka panjang.

Tahap ketiga yaitu tahap kematangan atau (mature, harvest). Pada tahap ini UAD sudah mulai memanen apa yang telah dilakukan selama ini. UAD tidak lagi melakukan investasi misalnya membangun gedung baru, laboratorium, ruang dosen kecuali untuk pemeliharaan dan perbaikan fasilitas yang telah dimiliki, sedangkan tujuan utama tahap ini adalah memaksimalkan arus kas ke UAD. Berdasarkan deskripsi di atas, menurut saya, semoga tidak salah, UAD telah sampai pada tahap memanen. Gedung D di kampus 3, kemungkinan gedung terakhir yang dibangun dengan biaya besar, kecuali UAD akan membuat siklus baru yang posisinya lebih tinggi, lalu dimulai siklus baru, dst…. dst….

Saat ini mestinya sudah dimulai upaya-upaya kenaikan kesejahteraan dengan catatan bisa diketahui dan diukur betul bahwa sudah ada peningkatan kepercayaan/ kepuasan masyarakat, produktivitas SDM, peningkatan efisiensi, dan peningkatan komitmen SDM.

Hal penting yang jangan sampai kita lupakan adalah terus membuat siklus baru atau peningkatan kualitas berkelanjutan agar UAD tetap eksis dan maju, semoga. (wied/@)

 

Read more

Perwakilan UAD di Workshop Penulisan dan Keaktoran Unibra: “Aktor Menjadi Pemimpin”

workshop penulisan dan keaktoran universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaAktor dalam pementasan adalah bagian dari aktor lainnya, setiap peran mempunyai hubungan dengan pemeran lainnya. Tapi tidak bagi aktor yang sedang mencari peran. Jiwa pemimpin menjadi salah satu modal dalam meguasai jiwa yang dipelajari baik ketika menjadi aktor maupun saat menjadi penulis. Seseorang harus menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri untuk mendapatkannya.

Begitulah yang disampaikan oleh Sulaiman, S.Pd. pembicara dari UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta saat mengisi acara workshop penulisan naskah dan keaktoran di Teater Kutub Unibra (Universitas Brawijaya) Malang pada minggu (27/03) kemarin. Acara tersebut juga dihadiri oleh DKM (Dewan Kesenian Malang).

“Aktor menjadi pemimpin? merupakan sesuatu yang baru, meskipun sebenarnya kita harus menjadi seorang pemimpin diri kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Pada dunia keaktoran seorang aktor harus menjadi pemimpin dalam mendapatkan emosi dan kemistri untuk menguasai peran itu sendiri. Bagaimana seseorang memerankan peran orang lain, bagaimana berpancaroba pada waktu yang begitu singkat. Maka dari itu mengatur emosi dengan mengendalikan diri membutuhkan jiwa leader yang benar-benar dilatih”, ungkap Sulaiman saat menyampaikan makalahnya.

Workshop yang dihadiri kurang lebih 40 peserta tersebut disajikan dengan teori dan prakek. Duduk salah satu peserta dari Tulungagung mengungkapkan “metode yang digunakan dalam workshop tersebut sangat menarik. Selain dijelaskan, peserta juga secara langsung mempraktekkannya sehingga para peserta mendapatkan dua-duanya”, ungkapnya.

Aggra salah satu panitia pelaksana mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan pertama dan mungkin akan dijadikan kegiatan rutin setiap tahun untuk menambah wawasan juga menambah teman. Semoga dengan adanya workshop ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta juga para anggota Teater Kutub. (sbwh)

 

Read more

Fashion Show Mahasiswa Asing vs Mahasiswa UAD

peragaan busana mahasiswa asing dan mahasiswa universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaKamis (30/03) para peserta fashion show mahasiswa asing UAD dan mahasiswa UAD memperagakan perannya sebagai model di UAD Kampus II jln Pramuka No 42 dengan menyajikan baju khas daerah Indonesia, baju khas daerah China, baju khas Korea dan baju khas Thailand. Acara tersebut merupakan runtutan acara Mini Asian Town Food Handicraft and Fashion Show Exhibition pada hari Rabu (29/03) kemarin.

Tampil sebagai juara I Vivi dengan baju khas Korea, Lina Herlina sebagai Juara II dengan baju Jawa kolaborasi, dan Imam Gazali sebagai juara III dengan baju khas Minang. Selanjutnya tampil sebagai juara favorit diraih oleh Ayu, juara terunik diraih oleh Jamilah, dan juara peserta foto genik diraih oleh Nuzulia Rahma Ningrun.

“Dengan adanya lomba seperti ini, akan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berkreasi dan menyalurkan bakatnya di dunia modeling”, ungkap Hakim selaku dewan Juri acara tersebut.

Acara yang berlangsung pukul 13.00 WIB tersebut memberikan kesan yang berbeda bagi mahasiswa Asing. Meskipun mahasiswa asing tidak ikut dalam penilaian tersebut tapi mereka tidak kalah menariknya dengan gaya yang sedikit kaku karena menggunakan kebaya yang jarang dipakainya. “Selain bangga, kami suka menggunakan baju dari daerah Indonesia, meskipun sedikit ribet karena tidak terbiasa”, ungkap Anis (Su Haiman) Saat ditemui di sela-sela menjelang acara dimulai.peragaan busana mahasiswa asing dan mahasiswa universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia

Acara yang dikuti oleh mahasiswa asing dan mahasiswa UAD tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan mahasiswa Asing dengan UAD juga dengan semua negara yang mempunyai hubungan kerja sama dengan UAD. Selain itu dengan adanya kegiatan tersebut diupayakan menciptakan hubungan yang harmonis antara mahasiswa Asing dan mahasiswa UAD.

Nurun selaku ketua pelaksana menyampaikan “Kegiatan Fashion Show ini merupakan lanjutan dari kegiatan Lomba dan masakan mahasiswa Asing yang telah dilaksanakan hari sebelumnya”. (Sbwh)

 

Read more

Mahasiswa UAD Presentasi pada Konferensi Internasional di USM, Malaysia

presentasi mahasiswa universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia di malaysiaUniversitas Ahmad Dahlan telah mengirimkan 4 orang mahasiswa sebagai delegasi dalam “1st International di Universiti Sains Malaysia”, Penang pada tanggal 19- 22 Maret 2011 yang lalu. Mahasiswa yang menjadi delegasi UAD memiliki kesempatan untuk mempresentasikan karya tulis/ full paper yang telah lolos seleksi sebelumnya oleh panitia konferensi. Keempat mahasiswa tersebut yakni Imanuri (FKIP/ PBI/ 2008) dengan judul karya tulis “The Impact of Globalisation toward The Using Javanese Language by Javanese Students”, Nurma Fitriani (FKIP/PBI/ 2008) dengan judul karya tulis “WEBLOG: An Effective Media for The Students to Learn English in Globalisation Era”, Dwi Titi M. (FKIP/ PBI/ 2007) dengan judul karya tulis “Strategies to Promote National Language to Society Within Countries in ASEAN”, dan Husni Fithri (F. Psikologi/ Psikologi/ 2007) dengan judul karya tulis “Culture Education: An Effort to Maintain Indigenous Value in Indonesia” serta seorang observer yakni Ibu Indah Fajar W. (dosen FKIP/ PBI) yang membantu keempat mahasiswa tersebut sebelum dan selama proses konferensi.

Konferensi ini dihadiri oleh 25 universitas berbeda serta lebih dari 150 peserta yang berasal dari berbagai negara di ASEAN. Peserta dalam konferensi tersebut terdiri dari presenter (yang berhak mempresentasikan karya tulis) dan observer (yang berpartisipasi sebagai peserta seminar dan konferensi tanpa mempresentasikan karya tulis). Konferensi ini diselenggarakan oleh Political Science Club of The School of Social Science, Universiti Sains Malaysia dan bertujuan sebagai media komunikasi dan diskusi bagi berbagai generasi muda di ASEAN untuk saling mengkaji dampak dari globalisasi baik negatif dan positif sehingga diharapkan bahwa sebagai generasi muda mahasiswa memiliki gagasan serta ide kreatif untuk tetap mampu berkompetisi dalam era globalisasi dengan tetap berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai luhur masing-masing daerah.

Konferensi ini sangat bermanfaat untuk membuka wacana para pemuda untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak negatif dari globalisasi serta memiliki peran dalam mempersiapkan sustainability government, yakni pemerintahan yang memiliki tujuan serta visi yang untuk masa depan seperti pemeliharaan lingkungan demi generasi masa depan. Selain diisi oleh keynote speaker dan pembicara yang sangat handal dan berkompeten, antara lain Y.B Dato’ Saifuddin Abdullah, Deputy Minister of Higher Education Malaysia, Tan Sri Razali Ismail, Pro-Chancellor Universiti Sains Malaysia, Prof. Tan Sri Dato’ Dzulkifli Abdul Razak, Vice Chancellor USM, Assoc. Prof. Ismail Baba, Dean School of Social Science, USM, Prof. Chandra Muzaffar, Noordin Sopiee Professor of Global Studies at the USM, Luncheon Talk oleh Y.A. Bhg Tun Dr. Mahathir bin Mohamad, Former Prime Minister of Malaysia.

Peserta juga memiliki kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan para ahli tersebut. Pada akhirnya diharapkan bahwa melalui konferensi ini mahasiswa sebagai generasi pengubah mampu memberikan kontribusi besar bagi terbentuknya kesejahteraan masyarakat. Dan tentu saja dalam lingkup sempit, semoga dengan pendelegasian mahasiswa UAD dalam acara konferensi tersebut mampu memberikan transfer of knowledge bagi mahasiswa lainnya serta peningkatan kualitas bagi Universitas Ahmad Dahlan sebagai salah satu institusi pendidikan yang bersiap untuk menghadapi tantangan pendidikan dalam era globalisasi. (Husni Fithri,ed.: danang)

 

Read more

Sajikan Masakan Asia Di UAD

sajian masakan asia di universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaSelasa (29/03) di UAD Kampus II Jln. Pramuka No 42 Yogyakarta, diramaikan oleh mahasiswa Asing UAD yang menggelar acara pameran masakan asing. Bermacam-macam makanan yang disajikan di antranya bubur kacang (Tom Yam) ala Thailad, bubur ayam (Ji You Zhou) masakan china, nasi goreng (Dan Chao Fan) dan beberapa masakan lainnya. Pameran tersebut untuk memperkenalkan beberapa masakan China, Philipina, Inggris, Indonesia dan Thailand kepada mahasiswa Indonesia, sekaligus belajar memasak masakan ala Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa asing.

Hedro salah satu panitia pelaksana mengatakan ”Masakan yang disajikan oleh mahasiswa asing diberikan secara gratis”, tegasnya.

Mahasiswa terlihat antusias mencicipi masakan asing tersebut. ”Kami jadi tahu rasanya masakan asing seperti apa, mungkin di lidah kami masih belum terbiasa. Tapi beberapa masakan seperti makanan Thailand hampir sama dengan cita rasa makanan Indonesia”, ungkap Rafsih salah satu mahasiswa yang ikut mencoba masakan tersebut.

Acara yang bertajuk Mini Asian Town itu diakhiri dengan lomba makan-makan. Lomba diikuti oleh mahasiswa asing yang dimenangkan oleh Galih sebagai juara I, Susan sebagai juara II, dan Ananda sebagai juara III. Acara akan dilanjutkan dengan feshion show pada Rabu (30/03). (Sbwh)

 

 

Read more

Roadshow BEM UAD: “Action On The March 2011”

Roadshow BEM UAD: “Action On The March 2011” universitah ahmad dahlan yogyakarta indonesiaPerkembangan globalisasi dewasa ini telah banyak menuntut persaingan secara individu mahasiswa. Seorang mahasiswa harus mampu menggali potensi dirinya untuk bertahan dan bersaing agar dapat memberikan sumbangsihnya terhadap individunya, sebagai manusia, lingkungan, masyarakat dan bangsa Indonesia. Tak jarang pula ketika seorang mahasiswa memiliki idealisme yang tinggi dan cita-cita yang mulia dalam menatap masa depan bangsanya, dia terpuruk dan bahkan termenung dalam tindakannya. Tak tahu apa yang harus dilakukannya, lebih tepatnya dia (mahasiswa) tak tahu apa yang menjadi potensi dirinya sebagai bagian dari masyarakatnya.

Kedisiplinan diri dan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan sangat diperlukan oleh seorang mahasiswa. “Inilah landasan kami (BEM UAD) membuat sebuah program pelatihan tentang Tertib Administrasi pada tanggal 20 Maret 2011, Hari Ahad. Jam: 12.00 – 17.00 WIB, yang bertujuan untuk membuat seorang mahasiswa menyadari akan pentingnya sebuah kedisiplinan terhadap Administrasi”, penjelasan dari Panitia. “Tak luput pula kami mengadakan training organisasi berbasis humanistic pada tanggal 26 s/d 27 Maret 2011, Hari; Sabtu – Ahad. Yang bertujuan untuk menumbuhkan nilai-nilai kepemimpinan bangsa ini diharapkan mampu memberikan sebuah harapan baru bagi bangsa Indonesia ke depannya”, penjelasan tambahan dari panitia.

 

Workshop Kebangsaan dengan tema “Meneropong Masa Depan Indonesia di Tengah-tengah Kebohongan Pemerintah” pada tanggal: 26 Maret 2011, Hari; Sabtu. Jam: 09.00 – 16.30 WIB. Wawasan tentang kondisi bangsa saat ini merupakan keharusan tersendiri yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa untuk melanjutkan estafet kepemimpinan nantinya.

 

Diskusi dengan tema “Empowering Mahasiswa”, pada tanggal: 19 Maret 2011, Hari: Sabtu, jam; 19.30-23.00 WIB, membahas tentang tujuan yang sebenarnya ingin dituju oleh mahasiswa, ilmukah atau nilai akhirkah? Ini merupakan hal penting yang harus disadari oleh mahasiswa, karena bagaimanapun juga ketika cita-cita untuk menatap masa depan bangsa ini harus disadari dan dimaknai sebagai sebuah perjuangan yang tanpa henti harus dilaksanakan.Roadshow BEM UAD: “Action On The March 2011” universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia

Setelah memberikan sebuah pemahaman tentang idealisme dan cita-cita untuk memberikan sebuah perubahan bagi bangsa ini, serta memberikan gambaran tentang keadaan Indonesia ini kepada mahasiswa dan khalayak umum, maka seperti yang telah disebutkan di awal bahwa mahasiswa tidak boleh luput dari keterampilan individunya dalam menghadapi tantangan globalisasi yang sangat pesat dewasa ini. Keterampilan individu ini sangat diperlukan, mengingat bahwa mahasiswa jangan hanya menjadi mesin yang siap digunakan untuk menjadi seorang pegawai kerja nantinya, tetapi juga dituntut untuk menjadi pencerah bagi lingkungannya, maka sangat diperlukan untuk mengasah keterampilan-keterampilan individunya, agar bisa memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitarnya.

 

Pelatihan batik yang diadakan pada tanggal; 27 Maret 2011, Jam; 08.00 – 15.00 WIB, menjadi sebuah solusi yang kongkrit bagi pengembangan keterampilan individu dari seorang mahasiswa, mengingat batik adalah ciri khas bangsa kita ini. Maka, keterampilan dalam pembuatan batik sangat dibutuhkan dewasa ini. Kesenian mahasiswa merupakan kreasi dari dirinya sebagai sebuah konsepsi pengembangan diri yang efektif untuk dilakukan. Maka kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan sebuah wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya di acara “Action On the March’11” ini, dengan mengadakan beberapa kegiatan yang mengarah kepada pengasahan kreativitas individu mahasiswa UAD;

 

Kegiatan Pentas Seni Mahasiswa pada tanggal; 17 s/d 19 Maret 2011, hari; kamis – Sabtu.

 

Bazar dan Pameran, “Semarak kreativitas Mahasiswa”, pada tanggal; 14 s/d 19 Maret 2011, Jam; 09.00-16.00 WIB.

 

Skill Competition “Andai Aku Jadi Rektor UAD”, hari; Sabtu, tanggal; 19 Maret 2011, jam; 09.00 – 12.00 WIB.

 

Roadshow BEM UAD: “Action On The March 2011” universitas ahmad dGlobalisasi juga menyebabkan banyaknya perkembangan yang terjadi pada dunia Informatika dan Teknologi (IT). Dunia IT saat ini seolah-olah adalah hal yang wajib untuk kita kuasai. Inilah dasar kita melakukan seminar IT “Jadikan Dunia Ilmu Teknologimu sebagai Usaha Profitable Berbasis Technopreneurship”, pada tanggal; 19 Maret 2011, Hari; Sabtu, jam; 09.00 – 12.00 WIB. Harapan penyelenggara agar memberikan sebuah penerangan bagi khalayak mahasiswa dalam memberantas kemiskinan pengetahuan tentang Gagap Teknologi. Bahkan tak berlebihan kami memberikan gambaran tentang dunia kerja bagi mahasiswa. Karena inilah dunia nyata yang akan mereka hadapi ketika tamat di dunia perkuliahan selama ini. Dengan harapan memberikan sebuah gambaran tentang dunia pekerjaan bagi mahasiswa dan dapat menyalurkan potensi mereka di dunia nyata saat ini. Dengan mengadakan kegiatan job fair Part Time “Dengan Skill, kita buka peluang kerja di masa depan demi kompetitif”, pada tanggal; 15-16 Maret, Hari; Selasa-Rabu, jam; 09.00 – 15.00 WIB.

 

Action On The March 2011” ini telah berhasil dilaksanakan pada tanggal; 13 Maret 2011, hari; Ahad. Jam; 08.00 – 09.00 WIB, dan ditutup dengan penampilan dari beberapa organisasi mahasiswa UAD; PSM, Teater 42 UAD, Teater Roeang 28 UAD, Teater PBI UAD, JAB UAD, Vocapela UAD, UKM Musik UAD, pada tanggal; 28 Maret 2011, hari; Senin, Jam; 19.00 – 21.30 WIB.

 

“Inilah serangkaian kegiatan yang nantinya akan memberikan sebuah gambaran tentang dunia saat ini, dan peran yang harus dimainkan oleh seorang mahasiswa. Kita semua harus menyadari tentang sebuah keadaan yang terjadi, cita-cita dan realitas harus diseimbangkan. Potensi individu mahasiswa harus digali semaksimal mungkin agar dapat menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa Indonesia ke depan”, ungkap panitia sebagai penutup. (@)

 

Read more

Entrepreuner? why not (Spirit Entrepreuner)

Oleh : Kintoko

Gaya hidup entrepreuner adalah sebuah pilihan hidup, sebagaimana mau memilih jalan hidup menjadi muslim atau tidak. Ia (entrepreunership) tidak bisa dipaksakan, namun perlu dipahamkan bahwa menjadi entrepreuner adalah pilihan yangtepat. Mengapa? Karena dalam realitasnya, gaya hidup entrepreuner mengandung spiritualitas yang sangat dalam, terlebih spiritualitas itu dibangun di atas pondasi Islam.

Apa yang saya maksudkan adalah: Bahwasanya Alloh melebihkan sebagian rizqi dari yang lain. Ini bermakna setiap diri berpeluang untuk memiliki kekayaan melebihi yang lain, namun juga diingat firman Alloh,

“Bahwa Dia tidak merubah nasib suatu kaum, melainkan kaum itu sendiri yang harus merubahnya.”

Artinya, bahwa peluang untuk memiliki kekayaan itu tidak terjadi secara otomatis, namun harus melalui ikhtiar dengan sungguh-sungguh, banting tulang, peras keringat, cucuran air mata disertai doa dan tawakkal atas apa yang telah diusahakannya. Jika akhirnya, dari apa yang telah diusahakan (bisnis) ternyata Alloh memberikan ketentuan rugi, maka kesabaran menjadi fondasinya, dan baginya hal itu baik di mata Alloh lagi berpahala.

“Beritahukan kepada orang-orang yang sabar, Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang sabar. Tidak ada balasan bagi orang-orang yang sabar melainkan surga.”

Namun pasti, tidak seterusnya bisnis akan merugi, karena Alloh juga telah menjanjikan, di balik kesusahan ada kesenangan, di balik kesulitan ada kemudahan.

Anda tidak percaya?

Adakah dalam hidup ini yang selamanya sedih?

Adakah orang yang dalam hidup ini selamanya sulit?

Jika ada tunjukkan siapa dia.

Tidak ada kan!!

Sungguh, setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan, begitupun setelah kerugian pasti akan ada keberuntungan. Jika akhirnya bisnis yang diupayakan menuai untung atas izin Alloh, maka serta merta ia mensyukuri apa yang telah dikaruniakan Alloh kepadanya, tentunya dengan mengeluarkan sebagian hartanya untuk zakat, sedekah, infak dan fisabililah. Karena ia sangat paham Firman Alloh:

“Dan apa saja yang engkau infaqkan, maka Allah akan mengganti. Dan Dia-lah sebaik-baik pemberi rizqi”.

Bagaimana jika sampai akhir hayat dikandung badan, bisnisyang diupayakan tidak juga menjadikannya mempunyai kekayaan lebih, itulah takdir (ketentuan) Alloh atasnya, yang telah ditulis sejak ia berusia 120 hari ketika masih dalam kandungan ibunya. Lalu ia menerima takdir atas dirinya dengan penuh keikhlasan, ridho dengan apa yang telah ditakdirkan Alloh padanya, dan baginya surga sebaik-baik balasan dan tempat kembali.

Allohu Akbar !

Alloh sekali-kali tidak mengingkari janji-Nya.

Saya harus kaya, karena umat ini membutuhkan kekayaanku, tapi saya tidak mau kaya, jika kekayaan itu malah menjauhkan diriku dari agama-Mu.

So, apa lagi yang diragukan untuk memilih gaya hidup entrepreuner?

Justru malah bisa praktek spiritual entrepreunership setidak-tidaknya dalam aspek yang meliputi ikhtiar, tawakkal, doa, sabar, syukur, infaq, sedekah, zakat, ikhlas menerima takdir Alloh. (@)

 

 

Oleh: Kintoko

Read more

Belajar dengan cepat, berpikir dengan cepat, melakukan sesuatu dengan cepat.

Fitrah Prihatini wisudawati peraih predikat cumlaude




Begitulah kunci Fitrah Prihatini dalam melakukan aktifivtas sehari-harinya. Alhasil dia menyandang predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3.87 pada wisuda 19 Maret 2011. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini mempunyai keunikan tersendiri dalam belajar, yaitu sistem kebut semalam (SKS) “Saya tergolong mahasiswa yang belajarnya ketika ujian” ungkapnya.




Menurutnya, belajar bukan dilihat dari kapan dan di mana melakukannya, melainkan bagaimana menyikapi proses dalam belajar ”Jika kita mempunyai niat yang bulat, tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan, semuanya akan terasa gampang dan begitu cepat.
Mahasiswi yang akrab dipanggil Atin ini pernah menjadi juara II dan harapan III dalam Olimpiade pelajar mata pelajaran Biologi tingkat SMA se-Blitong, dan Juara III dan harapan III Olimpiade Fisika tingkat KOPERTIS Wilayah V DIY. “Banyak hal yang aku temukan ketika mengikuti olimpiade tersebut, selain menambah wawasan, mengikuti olimpiade juga membantu untuk mempelajari pelajaran fisika yang kbetulan saya tempu” ungkapnya saat di temui (3/18)
Rencananya setelah lulus dia ingin mengabdi di blitong, tanah kelahirannya. Mahasiswa yang dikenal usil dan suka membaca tersebut bertekat untuk mengembangkan ilmu yang didapatnya untuk daerahnya.
Selain mengembangkan ilmu yang didapat, saya juga berencana melanjutkan kuliah S2, tapi saya ingin bekerja dulu, paling tidak satu tahun” Begitu harapnya saat mengutarakan keinginan kedapannya. (Sbwh)








 

 

Read more

Wisudawan UAD semakin meningkat

wisudawan universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia semakin meningkatUniversitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk periode Maret 2011 kembali melangsungkan wisuda sebanyak 586 mahasiswa. Peserta wisuda ini sendiri menurut Drs. Dedi Pramono, M.Hum., Kabag Humas dan Admisi UAD terdiri dari 582 mahasiswa program sarjana (S1) dan 4 orang mahasiswa program pascasarjana (S2). Jumlah lulusan mahasiswa periode Maret 2011 ini mengalami kenaikan dibandingkan wisuda pada bulan Maret tahun 2010 lalu. “Para wisudawan/i periode Maret kali ini hampir merata diseluruh fakultas” ungkapnya saat ditemui di JEC ketika perayaan wisuda berlangsung (19/3).

Penggunaan gedung JEC ini sendiri menurut Dedi, karena setiap wisuda, UAD rata-rata meluluskan mahasiswa yang relatif banyak. Sehingga dengan kapasitas lulusan UAD sejumlah itu membutuhkan ruang yang besar. Oleh karena itu UAD selama ini selalu bekerjasama dengan JEC untuk dapat memberikan fasilitas yang memuaskan dan terbaik bagi para wisudawan/i beserta keluarganya.

Selain tingkat kelulusan yang meningkat, mahasiswa yang cumlaude juga mengalami peningkatan. Pada periode Maret 2010 mahasiswa yang cumlaude terdapat 25 mahasiswa sedangkan pada periode Maret 2011 terdapat 40 mahasiswa yang mendapat predikat cumlaude. Hal tersebut memberikan warna tersendiri dalama wisuda periode maret 2011 tersebut.

Acara wisuda yang dilaksanakan pada tanggal (19/03) di Hal A Gedung Jogja Expo Center (JEC) tersebut dimeriahkan dengan Gamelan Gending Bahana UAD, sehingga suasana menjadi terasa kental dengan aura kedaerahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). “Konsep Edutaimen masih menjadi pilihan utama serta dikolaborasikan dengan Gamelan, sehingga gedung JEC terlihat berbeda

Dedi Pramono menambahkan bahwa UAD dalam 1 tahun belakangan ini mencoba memberikan konsep baru dalam pelaksanaan wisuda, berupa konsep edutainment, yaitu memadukan kesakralan akademik dan keanggunan rasa syukur dan bahagia dari para wisudawan termasuk kepada para keluarga mereka. Hal ini bertujuan agar momen wisuda ini bisa dinikmati secara utuh, baik aspek kesakralan akademiknya, maupun bentuk kesyukurannya. (Adv/Sbwh)

 

 

Read more