Pemotongan Pita Tandai Peresmian Gedung Baru

Kamis (3/3) kemarin UAD resmi memiliki gedung baru unit D yang ada di Kampus III yang berada di Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H. Janturan Warungboto. Serah terima pembangunan gedung baru UAD tersebut menghadirkan Ketua PP Muhammadiyah Muhammadiyah Prof. Drs. Ketua pp muhammadiyah resmikan gedung uadH. Ahmad Malik Fajar, M.Sc. yang juga mantan Menteri Pendidikan Nasional sekaligus didaulat untuk meresmikannya. Acara peresmian dihadiri oleh dosen, karyawan dan mahasiswa serta tamu undangan.

Gedung Unit D Kampus III tersebut sebagai sarana bagi keperluan dosen, karyawan dan mahasiswa. Bangunan yang berlantai 3,5 itu diupayakan mampu menjadi sarana yang bermanfaat bagi kelancaran dalam bekerja dan belajar. Drs. Hadjam Murusdi, S.U ketua panitia pelaksana menegaskan “Gedung tersebut akan digunakan untuk kantor dosen, ruang kuliah, ruang laboratorium, dan ruang administrasi bagi Fakultas Tehnik Industri dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)” ungkapnya saat acara peresmian gedung. Bangunan baru unit D di kampus 3 ini sendiri berada di atas lahan 400 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 929 meter persegi.

Seiring berkembangnya dunia pendidikan, tentunya sarana menjadi salah satu alat untuk mengimbangi proses lancarnya dalam mengolah kualitas dan kuantias suatu perguruan tinggi (PT). Apalagi diiringi dengan banyaknya mahasiswa yang masuk, sudah barang tentu suatu PT memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan para pengguna di dalamnya.

Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum, menyampaikan bahwa “gedung menjadi sebuah kebutuhan bagi kelancaran proses perkembangan dan kelancaran UAD dalam pengelolaannya. Apalagi mahasiswa UAD semakin banyak, tentunya pembangunan ini akan sangat diperlukan oleh dosen, karyawan dan juga mahasiswa dalam membangun kualitas” tuturnya.

Sementara itu sekretaris BPH UAD, Drs. Hadjam Murusdi, S.U. Selaku ketua panitia pembangunan gedung tersebut mengatakan, peresmian gedung baru uad kampus 3pembangunan gedung baru di kampus 3 UAD tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 3,002 miliar. Dana tersebut lebih efisien dari perencanaan awal yang diprediksikan menghabiskan biaya Rp 3,723 M. “Ini karena kita menggunakan sumber daya manusia (SDM) sendiri dalam pelaksanaan pembangunanya,” paparnya.

Pembangunan gedung unit D tersebut diharapkan mampu memajukan dan menjaga stabilitas UAD dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah salah satu cara dalam proses perkembangkan bangsa. Perguruan tinggi salah satu tempat untuk menimba ilmu dan sudah seyogyanya memperhatikan kualitas dalam memperlancar proses belajar mengajar. (Sbwh)

 

 

Read more

Hujan Angin dan Es di Lokasi KKN Kinahrejo

hujan es dan angin kencang di lokasi kkn merapi uadTelah terjadi hujan angin disertai es di shelter Ploso pada hari Senin sore, 14 Februari 2011, pukul 14.10 WIB. Akibat sapuan hujan angin disertai es tersebut, sejumlah shelter atau hunian sementara warga Kinahrejo di shelter Ploso Kerep, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman mengalami rusak berat.

Setelah hujan reda satu jam kemudian warga dibantu para mahasiswa peserta KKN UAD mulai membereskan shelter yang ada. Barang-barang berharga segera diselamatkan. Meski menggunakan peralatan seadanya, proses perbaikan shelter mampu terselesaikan.

Sebagaimana diketahui dusun Kinahrejo adalah salah satu daereh yang paling parah terkena dampak letusan Merapi. Kini, di tempat itu didirikan pemukiman sementara. Mahasiswa UAD menjadi salah satu pihak yang ikut membantu warga Kinahrejo. Melalui KKN Alternatif UAD periode XXVIII sejumlah mahasiswa UAD divisi I.B.1 diturunkan selama 2 bulan untuk melaksanakan sejumlah program rehabilitasi.

Lewat kejadian ini para mahasiswa peserta KKN merasakan kehidupan masyarakat secara nyata. Terutama dalam menyikapi bencana yang selalu mengancam sebagian besar wilayah Indonesia.

Meski beberapa program KKN menjadi terhambat, membantu warga yang terkena bencana jauh lebih memiliki makna. “Program-program yang telah direncanakan mungkin akan sedikit terhambat karena kejadian ini. Namun, kami tetap merasa bersemangat. Inilah bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat yang sesungguhnya,” ucap salah seorang peserta KKN.

 

 

Read more

Meronce Tasbih di Pengungsian

kegiatan kkn merapi uad bersama anak-anakSejak pukul 10 siang anak-anak di pengungsian SD Bronggang memulai meronce. Sambil menunggu waktu berangkat sekolah pukul 1 siang nanti mereka bersemangat meronce manik-manik menjadi tasbih. Para anak yang masih mengungsi ini diajak oleh mahasiswa KKN UAD untuk belajar membuat kerajinan tasbih.

Kerajinan meronce tasbih ternyata sangat diminati oleh anak-anak. Mahasiswa KKN memberikan contoh meronce tasbih terlebih dahulu. Setelah itu ditunjukkan bagaimana memilih manik-manik yang sesuai. Dilanjutkan dengan cara bagaimana membentuk manik-manik hingga menjadi tasbih. Terakhir, anak-anak lantas ikut mempraktikannya. Ternyata mereka dapat membuat tasbih sesuai dengan yang dicontohkan oleh para mahasiswa.

Hari Minggu 13 Februari 2011 itu menjadi begitu bermakna. Dari belajar kerajinan tasbih para anak pengungsi bisa mendapat kesibukan yang bermanfaat. Mereka bisa sedikit mengurangi kejenuhan hidup di pengungsian. Mahasiswa peserta KKN juga kemudian mengerti bagaimana memberdayakan kemandirian masyarakat.

 

 

Read more

Belajar itu Buta akan Usia pula Bencana

 

aktifitas mahasiswa kkn uad dalam pembelajaran

Ibu Sumiyem, Juminem, dan beberapa ibu lainnya tidak kuasa menahan senyum malu. Ini karena mereka kurang tepat dalam melafalkan huruf iqro. Tidak jarang mereka tertawa sendiri karena salah menyebutkan beberapa huruf Arab. Sejak ba’da Zhuhur hingga hampir dua setengah jam kemudian ibu-ibu Dusun Kalitengah Lor itu begitu bersemangat untuk berlatih membaca iqro.

Di hari Jumat, 11 Februari 2011 itu suasana masjid Nurul Huda Dusun Kalitengah Lor itu menjadi begitu menyenangkan. Hal Ini terutama juga karena keramahtamahan ibu-ibu pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor itu.

Yuliana, Resti, Evan, Maratus, Tri, dan Saena pun tertular tak mampu menahan tawa. Meski demikian para mahasiswi peserta KKN UAD Divisi I.D.2 itu tetap antusias melatih ibu-ibu membaca Al Qur’an. Keinginan untuk dapat membaca ayat Al Qur’an dengan benar para ibu sangat besar. Mereka seolah tak terganggu dengan kondisi pengungsian yang ada.

Para mahasiswa KKN Alternatif UAD ini juga mendapat pelajaran luar biasa akan sikap pantang menyerah. Semangat belajar tak mengenal usia pula tak mudah luluh karena bencana.

 

 

Read more

Memasak bersama untuk para pengungsi Merapi

Tidak kurang dari 149 kepala keluarga dengan keseluruhan 500 jiwa termasuk anak-anak dan lansia masih mengungsi di SD Bronggang Cangkringan, Sleman. Mereka adalah para korban letusan Merapi yang berasal dari 4 RT di Dusun Kalitengah. Hidup di pengungsian tentu menghadapi banyak keterbatasan termasuk soal makanan.

Oleh karena itu pada 8 Februari 2011, kelompok KKN divisi I.D.2 bersama-sama dengan warga pengungsi Kalitengah Lor menyiapkan hidangan soto untuk makan siang bersama. Dibantu oleh beberapa TNI, para mahasiswa ini memasak dalam jumlah besar yaitu untuk 500 porsi.aktifitas kkn merapi universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia

Kurang lebih selama tiga jam waktu yang diperlukan untuk sekali memasak, dari pukul dua siang hingga pukul lima sore.

Warga pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor ini sangat ramah dan menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN UAD, bahkan para warga dengan ramah ingin membagi jatah makan siang mereka kepada mahasiswa, namun dengan sopan para mahasiswa menolak niat baik mereka dengan alasan hari telah sore.

Hari ke-2 setelah penerjunan ini, para mahasiswa KKN telah menjalankan sebagian program yang telah mereka rencanakan seperti bimbingan belajar dan membantu memasak untuk pengungsi. Bertempat di teras masjid Nurul Huda, para mahasiswa dan para anak-anak pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor berkumpul untuk mengenal satu sama lain.

aktifitas mahasiswa kkn merapi 2011 universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesiaSelain itu, para mahasiswa juga ikut membersihkan dan menyiapkan masjid untuk persiapan pertemuan. Pertemuan itu adalah antara pengungsi dari Dusun Kalitengah Lor dengan Pemerintah Kota Sleman. Mahasiswa peserta KKN juga ikut serta dalam rapat yang membahas sosialisasi program transmigrasi tersebut.

 

 

 

Read more

Mahasiswa UAD ikut Berpartisipasi dalam Perkembangan Bahasa Indonesia di Bali

Bahasa merupakan jatidiri bangsa, dan kita wajib menjaga serta melestarikannya. Karena itulah IMABSII (Ikatan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia) dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha (UPG) Bali. Pertemuan yang diikuti oleh 33 universitas se-Indonesia yang diwakili sebanyak 89 mahasiswa. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi salah satu berpatisipannya. Joko Mardiko dan Candra Utami yang mewakili mahasiswa UAD mencoba untuk berpartisipasi dalam menjaga eksistensi Bahasa Indonesia dalam perkembangan globalisasi saat ini.

Candra mahasiswa PBSI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) mengatakan “Banyak manfaat yang kami dapet saat pertemuan tentang eksistensi bahasa yang saat ini mengalami kondisi terpuruk karena mayoritas masyarakat lebih banyak memilih menggunakan bahasa asing yang dianggap sebagai bahasa internasional”, ungkapnya saat ditemui disela-sela kesibukannya.

Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut menghadirkan tiga pembicara yaitu: Nengah Bawa Atmaja, Wayan Artika, dan Ahmad Mulyadi. Nengah Bawa Atmaja dalam makalahnya mengatakan bahwa Bahasa Indonesia bukan hanya diurus oleh Sarjana Bahasa Indonesia melainkan oleh segenap Bangsa Indonesia. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari adanya kenyataan bahwa Bahasa Indonesia sangat penting, tidak hanya karena dia bahasa nasional, tetapi juga karena saya adalah pengguna aktif Bahasa Indonesia dalam komunikasi ilmiah, baik tertulis maupun lisan.

Selain media tulis yang mempengaruhi perkembangan bahasa, hegemoni pasar juga menjadi salah satu pengaruh terhadap perkembangan Bahasa Indonesia. “Kaum terpelajar dewasa ini sangat dikendalikan oleh kekuatan industri teks elektronik tertentu yang beredar disekelilingnya saja, sehingga intensitas membaca teks (natural, manual) semakin ditinggalkan” ungkap Wayan Artika saat menjelaskan tentang hegemoni bahasa di acara tersebut.

Setelah penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh para pembicara selesai, para peserta yang mengikuti kegitan itu terlihat antusias dalam merespon seluruh seluk beluk acara yang berlangsung, mulai dari aktif bertanya sampai rapat kerja nasional IMABSII para peserta tetap sangat semangat mendiskusikan perihal perkembangan bahasa. (cu/Sbwh)

 

 

Read more

Semangat dalam keterbatasan

keterbatasan menjadi alasan yang tepat bagi masyarakat untuk tidak melanjutkan sekolah. Lalu bagaimana nasib warga Dusun Kempul ketika mempunyai keinginan sekolah dengan keterbatasan yang ada.

 

Selasa (8/02) kemarin, pemandangan di Kantor Kecamatan Salaman seketika berubah menjadi orange. Ini disebabkan adanya penerjunan KKN Reguler UAD Periode XXXV Tahun Akademik 2010-2011 yang ditempatkan di Kecamatan Salaman.

 

Setelah upacara selesai, masing-masing unit mahasiswa didampingi oleh DPL langsung menuju dusun berdasarkan unit yang sudah ditentukan oleh LPM. Pada hari itu juga semua mahasiswa akan memulai kehidupan barunya dengan suasana baru, lingkungan baru, dan tentunya budaya baru. Termasuk unit IV.A.3 yang ditempatkan di Dusun Kempul, Desa Menoreh, Kecamatan Salaman.

 

Di dusun inilah semua ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah akan dipraktekkan secara langsung. Perbedaan jurusan akan menyatukan ide dan pendapat mereka untuk menjalani kehidupan baru bersama masyarakat menuju kondisi yang lebih baik.

 

“Almamater orange inilah yang akan kami kibarkan di Dusun Kempul selama satu bulan ke depan. Dengan harapan, apa yang kami lakukan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat,” ungkap Azis saat memberikan sambutan perkenalan pada masyarakat Dusun Kempul.

 

KKN Reguler 2010/2011 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta IndonesiaKedatangan unit IV.A.3 diterima dengan sangat baik oleh Kepala Dusun (Kadus) dan masyarakat. Program kerja ‘Bimbel’ menjadi proker andalan di unit IV.A.3. Zaenurahman selaku Kadus Kempul mengaku sangat tertarik dengan gram tersebut. “Saya sangat senang kalau mas-mas dan mbak-mbak KKN mau mengajari anak-anak, terutama Bahasa Inggris dan Matematika. Ini dikarenakan les di sini harganya mahal, sementara pelajaran yang didapat di sekolah sangat kurang” ujar Pak Kadus penuh antusias.

 

Semangat warga Dusun Kempul terhadap dunia pendidikan sangat tinggi. Hal tersebut semakin membangkitkan semangat unit IV.A.3 untuk bisa menjalankan program

kerja (Proker) sesuai target pencapaian.

 

Dusun Kempul sendiri bukanlah dusun yang ekonomi masyarakatnya tergolong baik. Tingkat pendidikan di dusun ini pun tergolong rendah. Keadaan ekonomi masyarakat yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh mejadi alasan mereka dalam mandetnya proses belajar di situ. Disisi lain kurangnya wawasan tentang pendidikan juga menghalangi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

 

“Di sini, anak perempuan lulus SMP sudah pada nikah, kalau yang laki-laki lebih suka bekerja. Mereka menganggap kerja itu lebih penting karena bisa menghasilkan uang. Kalau sekolah kan biayanya banyak. Sementara kita hanya buruh,” ungkap Mukhtarom disela-sela perjalanan menuju lokasi sosialisasi.

 

Meski demikian, semangat anak-anak dalam belajar sangat tinggi. Mereka rela mengantri untuk mengikuti Bimbel yang dilaksanakan di posko KKN unit IV.A.3. Mereka berharap bisa mendapat tambahan ilmu dan pengetahuan dari Bimbel tersebut. “Kami ingin bisa mengerjakan pelajaran dan bisa lulus dalam ujian serta mendapat nilai yang bagus” ucap salah seorang peserta.

 

Melihat semangat warga dan peserta Bimbel yang luar biasa, para mahasiswa peserta KKN pun semakin semangat. “Seperti tujuan KKN yaitu untuk mengabdi kepada

masyarakat, akan kami lakukan sekuat tenaga untuk bekerja. Kami ingin terus membangkitkan semangat para generasi penerus ini agar bisa melanjutkan sekolah mereka kejenjang yang lebih tinggi,” ungkap Azis yang juga adalah ketua unit IV.A.3. (A’ Mt)

 

 

Read more

Did you know: Gaji Lulusan

Sejumlah 58% alumni Program Studi Sistem Informasi mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 3 bulan. Bahkan sebagian yang lain telah bekerja semasa menjadi mahasiswa. Grafik berikut menunjukkan persentase rentang gaji lulusan tersebut.

 

gaji alumni sistem informasi universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa 41% alumni memiliki gaji pada kisaran Rp 500.000 – Rp 1.000.000 dan 43% mendapatkan gaji Rp 1.100.000 – Rp 3.000.000.

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar alumni berpenghasilan pada kisaran di atas UMR; yang menarik adalah terdapat 4% alumni memperoleh gaji di atas Rp 5.000.000. (IAZ)

 

sumber : is.uad.ac.id

Read more

Did you know: Masa Tunggu Lulusan

Kami akan menurunkan informasi hasil survei alumni secara berkala mulai seri ini yang bertajuk “Did you know: …“. Seri perdana kami sampaikan hasil survei terkait masa tunggu alumni untuk mendapatkan pekerjaan pertama setelah lulus.

 

masa tunggu alumni sistem informasi universitas ahmad dahlan yogyakarta indonesia setelah lulus

Lulusan Program Studi Sistem Informasi (d.h. Ilmu Komputer) sebagian besar (58%) mendapatkan pekerjaan pertama kurang dari 3 bulan. Sejumlah 30% lainnya mendapatkan pekerjaan pada rentang 3 – 6 bulan.

Sebagian kecil (10%) mendapatkan pekerjaan pertamanya di atas 9 bulan.

Kompetitifness lulusan Prodi Sistem Informasi dalam hal ini dapat dilihat bahwa lulusan memiliki kemampuan yang signifikan dalam bersaing untuk berkarya setelah menyelesaikan studinya. Dalam penelusuran juga diperoleh informasi bahwa kurang dari 3 bulan itu juga tidak sedikit yang berkarya sejak masih mahasiswa.(IAZ)

 

sumber : is.uad.ac.id

 

Read more

MENGELOLA STRES DAN MOTIVASI BERPRESTASI Menjelang UAN

MENGELOLA STRES DAN MOTIVASI BERPRESTASI Menjelang UANSejak dulu Ujian Akhir Nasional (UAN) selalu menjadi momok bagi siswa kelas XII. UAN dapat membuat siswa menjadi stres dan merasa cemas. Atas kondisi tersebut mahasiswa KKN UAD Divisi II C 2 mengadakan kegiatan pelatihan mengelola stres dan motivasi berprestasi menjelang UAN. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan tersebut siswa dapat mengelola stres dan mencapai hasil yang maksimal dan sukses.

Acara yang dilaksanakan pada hari Kamis (10/02) tersebut, bertempat di Aula SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Magelang. Kurang lebih 203 siswa kelas XII yang ikut dalam acara tersebut. Hadir sebagai trainer adalah Gatot Sugiharto, S.H., M.H. dan Hadi Suyono, S.Psi., M.Si. Keduanya saat ini aktif sebagai dosen UAD.

“Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar dan sukses. Selain materi tentang cara mengelola stres, acara tersebut juga menyuguhkan pemutaran film motivasi dan games mematahkan pensil dan melepaskan diri dari tali” ucap salah seorang mahasiswa penyelenggara.

Film dan games dimaksudkan untuk memberikan pesan bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semua dapat kita lakukan kalau kita yakin kita bisa. Setelah penyajian film dan games itu siswa terlihat bersemangat dan lebih terlihat percaya diri untuk menghadapi UAN.

Ari Nur Ismawati, siswi kelas XII Akuntansi 1, mengatakan bahwa kegiatan tersebut bagus, bisa memberikan motivasi. Walaupun capek dan panas, tapi tetap bisa me-refresh pikiran setelah ujian praktek di pagi harinya. Acara seperti itu mesti sering dilaksanakan kembali. “Pak Gatot dan Pak Hadi adalah motivator yang keren” tambahnya.

Tanggapan positif tidak hanya dari siswa saja tetapi juga dari Wakil Kepala Sekolah bidang keagamaan, Haryono Toyib, BA. Menurutnya acara tersebut memberikan manfaat dan semangat baru bagi siswa untuk menghadapi UAN. Dengan demikian mengelola stres sangatlah penting untuk menumbuhkan motivasi dalam menghadapi UAN. Mari kita semua yakin dan bersemangat dalam menghadapi apapun. “We have to believe that we can do it,” ujar salah seorang mahasiswa peserta KKN. (Ali/Sbwh)

 

 

Read more