Danrem Visited UAD

Danrem (the Head of Territorial Command at regency level) from Korem (Territorial Command at regency level) 072/Pamungkas Yogyakarta, Colonel Kav Muhammad Zamroni, S.I.P. visited Ahmad Dahlan University (UAD) Yogyakarta on Monday (27/2/2018). The visit was the first coming from a Danrem. According to his explanation, this was in order to strengthen the relationship between Korem and UAD.

"In this visit, we want to share the same vision for both institutions in terms of strengthening synergy. It is primarily in order to maintain the stability and security of the country from the latent threats that can cause disunity," he said.

He further revealed that it was important to maintain the relationship between agencies and institutions. Zamroni hoped that there would be cooperation between Korem 072/Pamungkas Yogyakarta and UAD. It would be great for them to be given the opportunity to meet the students and be invited to certain events in the campus.

Meanwhile, the Rector of UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., welcomed his visit warmly. UAD itself has a good relationship with the Indonesian National Army (TNI). Through CIRNOV, UAD cooperates with PT Pindad and the Ministry of Defense and Security. (ard)

UPHEC 2018 to Improve Quality of Life

 
Ahmad Dahlan University (UAD) held an international seminar entitled "UAD Public Health Conference (UPHEC) 2018: Improving Quality of Life through Multisectoral Collaboration" as the closing event of the 57th Anniversary (Milad) event series. The event was held in collaboration with the Faculty of Public Health (FKM) and Faculty of Psychology of UAD.
 
From the chairman of UPHEC 2018, Dr. Nurul Qomariyah, M. Med., Ed., the purpose of this event was to gain a better understanding of problems, opportunities, and policy challenges faced by Indonesia and other countries, especially in conducting multisectoral collaboration to improve quality of life.
 
"The desired outcome is to promote multisectoral collaboration to improve the quality of life and promote the latest research in the field of quality of life," she said.
 
The event which was held at Royal Ambarrukmo Hotel on Wednesday to Thursday (21-22/2/2018) presented speakers from several ASEAN countries. Dr. Riskiyana Sukandhi Putra, M.Kes., from the Directorate General of Public Health of Kemenkes RI came as the keynote speaker.
The plenary speakers included Dr. Lee Shih Hui (UTM Malaysia), Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. (UAD Indonesia), Dr. Raysul Haque (IUB Bangladesh), Eli Nurhayati, M.PH., Ph.D. (UAD Indonesia), and Ma. Teresa G. De Guzman, Ph.D. (UP Philippines).
 
Prof. Sarbiran, M.Ed., Ph.D., Vice Chancellor IV UAD, in his opening speech at the opening ceremony explained that the international seminar could increase public trust and add insight for the participants. Lecturers and students, especially UAD, are advised to frequently follow the international events.
 
"This seminar indicates that UAD is already internationally known. If so, we think it is time for FKM to start providing Master program. As for Faculty of Psychology, it is time to have Doctorate program since it has already have the Master program," he explained. (Ard)

UAD Jajaki Kerja Sama dengan KPK RI

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi satu dari tiga perguruan tinggi di Yogyakarta yang dipercaya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia untuk menjalin kerja sama. Dalam rangka penjajakan kerja sama tersebut, diselenggarakan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Universitas Ahmad Dahlan”, Senin (27/2/2018) oleh Program Studi PPKn.

 

Acara yang berlangsung di aula Masjid Islamic Center UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, dihadiri Duta KPK RI Masagung Dewanto, S.E.,M.M., dan Irawati, S.E.,M.M. Sementara dari UAD hadir Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Rektor, beserta Wakil Rektor I, III, dan IV. Turut hadir juga kepala LPSI, BPA, dan LPM, Dekan FKIP dan Fakultas Hukum, perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa, serta beberapa dosen pengampu matakuliah institusional dan dosen PPKn.

 

Dari penjelasan Masagung, FGD ini dalam rangka sharing bersama tentang formulasi implementasi pendidikan antikorupsi di UAD. KPK ingin menjadikan UAD sebagai mitra dan pilot project antikorupsi di perguruan tinggi. Menurutnya, pembinaan generasi antikorupsi penting di lingkungan perguruan tinggi.

 

“UAD sangat terbuka dengan KPK. Beberapa kali agenda yang diselenggarakan KPK,  UAD merupakan perguruan tinggi yang aktif berpartisipasi melalui mahasiswa maupun dosennya. Oleh karena itu, KPK coba menjajaki lebih lanjut untuk kerja sama dengan UAD, harapannya ada MoU dan bisa menyisipkan nilai-nilai antikorupsi di Tridharma Perguruan Tinggi,” ujar Masagung.

 

Menanggapi hal tersebut, Kasiyarno juga menginginkan UAD terlibat secara langsung membantu KPK dalam hal pencegahan tindak pidana korupsi. Ia menyampaikan, sosialisasi mengenai pendidikan antikorupsi masih jarang dipublikasikan.

 

“Pada intinya, kami sudah sejak lama menanamkan tindakan preventif, khususnya di lingkungan UAD.  Tindakan ini akan terus berlajut dalam rangka gerakan kebudayaan, bukan politik maupun struktural,” paparnya.

 

Kasiyarno juga menganggap bahwa pemberitaan sosialisasi dari KPK yang sasarannya siswa dan mahasiswa itu penting. Tidak hanya operasi tangkap tangan (OTT) saja yang dikedepankan. Pendidikan antikorupsi harus diberikan sedini mungkin. Nilai-nilai antikorupsi harus ditanamkan kepada mahasiswa, bisa melalui pembelajaran, kegiatan lapangan, maupun praktikum. (ard)

UAD Kirim 10 Mahasiswa ke Filipina

Sepuluh mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan menyusun tesis selama 3 bulan di University of Saint Anthony (USANT) Filipina. Progam “Thesis Writing Supervision” ini merupakan agenda rutin Prodi PBI S2 yang sudah berlangsung sampai batch enam.

Dari penjelasan Dr. R.A. Noer Doddy Irmawati, M.Hum., selaku Ketua Program Studi, batch 6 terdiri atas sepuluh mahasiswa yang diseleksi berdasar prestasi akademik, TOEFL, dan proposal penelitian.

“Antusiasme mahasiswa sangat tinggi untuk mengikuti program ini karena penulisan tesis bisa lebih cepat selesai. Selain itu, mahasiswa akan mendapat pengalaman belajar di luar negeri dan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,” terangnya.

Dilihat dari lulusan mahasiswa PBI S2 yang mengikuti program batch satu sampai lima, rata-rata mendapat pekerjaan dengan cepat dan menduduki posisi yang strategis. Program ini merupakan salah satu unggulan di program studi yang telah terakreditasi A dengan skor 371.

Pelepasan kesepuluh mahasiswa dilaksanakan di ruang sidang utama kampus 1 UAD, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, Kamis (1/3/2018) dan dihadiri oleh Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum.,Wakil Rektor IV Prof. Sarbiran, Ph.D., serta Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Ida Puspita, M.A.,Res. Para mahasiswa akan ditemani tiga pendamping dari UAD, antara lain Dr. R.A. Noer Doddy Irmawati, M.Hum., Drs. Surono, M.Hum., Drs. Akmal, M.Hum.,M.Sc.,Ph.D.

Kasiyarno berharap, para mahasiswa dapat menjaga nama baik UAD selama di Filipina. Ia berpesan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan kebudayaan yang sama sekali berbeda dengan yang ada di Indonesia.

Nama mahasiswa peserta “Thesis Writing Supervision Program” antara lain Ima Frafika Sari, Dwi Indra Aprilliandari, Jusman, Prastyawan Aji Sugiharto, M. Saleh Ahalik, Abdah, Abas Oya, Ajid La Hanisi, Defy Gustianing, dan Antika Dwiyanti. (ard)

UAD dan 4 PTM Ditunjuk untuk Pendirian dan Pengembangan Sekolah di Australia

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama 4 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya ditunjuk oleh PP Muhammadiyah menjadi pihak yang terlibat secara langsung dalam pendirian dan pengembangan sekolah di Australia.

Lahan seluas 10 ha berlokasi di Narre Warren East, adalah daerah yang sangat strategis di sebelah tenggara kota Melbourne. Menurut Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas M.T. yang ikut melihat lokasi mengatakan, lahan yang telah tersedia ini direncanakan oleh PP Muhammadiyah sebagai lokasi sekolah Muhammadiyah Australian College yang saat ini tengah disiapkan grand desainnya.

“Ketika kami berkunjung ke sana, pada lahan tersebut telah berdiri sebuah bangunan yang untuk sementara digunakan sebagai kantor Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, sekaligus sebagai kantor amal usaha Muhammadiyah di Negara Kanguru ini,” katanya kemudian.

Bangunan ini telah ada saat lahan dibeli, dan karena dipandang konstruksinya masih kokoh maka untuk sementara akan dimanfaatkan sebagai perkantoran setelah diuji kelayakannya oleh pemerintah setempat.

“Dalam kunjungan ini, kami diajak keliling lahan oleh Mas Khamim (Ketua PCIM Australia) dan Mas Edward (salah satu pengurus PCIM), untuk melihat secara langsung bagian-bagian dari lahan dan lanskap yang telah diakusisi oleh Muhammadiyah. Setelah selesai berkeliling, kami diajak berdiskusi tentang aspek-aspek pengembangan Muhammadiyah Australian College dari visi, misi, sampai pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di ruang sekretariat PCIM. Dalam kesempatan ini, Dr. Haedar Nashir, M.Si. memberikan masukan-masukan untuk perbaikan perencanaan sekolah Muhammadiyah tersebut.”

Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah meminta agar sekolah yang akan dibangun di Australia ini menjadi pusat keunggulan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan sebagai wujud implementasi visi Islam berkemajuan. Sekolah ini nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak warga Indonesia yang bermukim di Australia, tetapi juga bagi anak-anak di tanah air yang menginginkan pendidikan unggul di luar negeri berbasis nilai-nilai keislaman.

Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. berharap dalam perkembangannya ke depan, sekolah ini dapat menjadi lembaga pendidikan kebanggaan tidak saja bagi Muhammadiyah, tetapi juga bagi bangsa yang mampu mendidik anak-anak Indonesia menjadi insan cendekia berwawasan global dengan nilai-nilai Islam tertanam kuat dalam dirinya. (doc)

 

Link http://muchlas.ee.uad.ac.id/v2/seri-kunjungan-ke-australia-2018-2-uad-bergabung-membangun-muhammadiyah-australian-college/

UM Malaysia Strengthen Cooperation by Visiting UAD

Arabic Language and Literature Study Program of Faculty of Islamic Studies (FAI) of Ahmad Dahlan University (UAD), Yogyakarta got a visit from University of Malaya, Malaysia. The visit was in order to strengthen the cooperation that started about 8 years ago. From the explanation of the Head of Arabic Language and Literature Program, Abdul Mukhlis, S.Ag., M.Ag., this overseas cooperation is one of the longest cooperations in UAD.

"This is our latest agenda which is to have inter-college cooperation, including Overseas Research and Scientific Publications (PKLN-PI). The title of our research is “the Concept of Definitions Found in Arabic-Indonesian and Araboc-Malaysia Dictionaries and Its Influence in the Qur'an Translation”. This is a leading scheme involving students of Arabic Language and Literature study program from UAD, UM, and UiTM Malaysia," he explained.

All this time, the cooperation included student exchange programs, joint research, international seminars, publication of joint journals, public lectures, and a language camp between countries which will soon be implemented.

Meanwhile, Prof. Dr. Haji Mohammad Bin Seman, a lecturer at the University of Malaya, Malaysia, expressed that his reason for choosing UAD to work together was because of KH. Ahmad Dahlan's struggle in the history of Islam.

"In Yogyakarta, there are so many universities that we can work together with. However, we prefer UAD as a partner. This is a matter of heart, Ahmad Dahlan has a long history in the struggle of Islamic da'wah, "he said.

From UAD and Indonesia, Seman admitted to have studied many Islamic cultures and science that were not available in Malaysia. This also applied to Mukhlas, the cooperation of both parties provided new experiences and knowledge related to the development of Islam and strengthen the relationship between the two countries. (Ard)

Danrem Kunjungi UAD

Danrem dari Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, Kolonel Kav Muhammad Zamroni, S.I.P. mengunjungi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Senin (27/2/2018). Kunjungan tersebut merupakan yang pertama kalinya dari seorang Danrem. Menurut penjelasannya, ini dalam rangka menguatkan silaturahmi antara Korem dan UAD.

 

“Pada kunjungan ini, kami menginginkan adanya visi yang sama dari kedua institusi dalam hal menguatkan sinergitas. Utamanya dalam menjaga kestabilan dan keamanan negara dari ancaman-ancaman laten yang dapat menimbulkan perpecahan,” tegasnya.

 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pentingya menyambung silaturahmi antarinstansi maupun lembaga. Zamroni mengharap ke depan ada kerja sama antara Korem 072/Pamungkas Yogyakarta dan UAD. Pihaknya akan sangat senang bila diberi kesempatan untuk menyapa mahasiswa pada acara-acara tertentu di lingkungan kampus.

 

Sementara Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., menyambut dengan senang hati kedatangan Danrem. UAD sendiri memiliki hubungan yang baik dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Melalui CIRNOV, UAD menjalin kerja sama antara lain dengan PT Pindad dan Kementerian Pertahanan dan Keamanan. (ard)

UAD Hosted National Working Meeting (Rakernas) of the Assembly of Dikdasmen Muhammadiyah

Primary and Secondary Education Assembly (Dikdasmen) of Muhammadiyah Centre trusted Ahmad Dahlan University (UAD) Yogyakarta as the host of National Working Meeting (Rakernas) 2018. The last time Rakernas was held was in 2015. The theme for the was "Strengthening Management towards Developed Muhammadiyah School/ Madrasah (Islamic School)/ Pesantren (Islamic Boarding School)".

In his speech, UAD Rector, Kasiyarno, M.Hum., who was also  as the chairman of the committee and Vice Chairman of Dikdasmen stated that there needed to be same perception among members and related institutions to face the problems of Muhammadiyah primary and secondary education. In addition, strategies are needed to address the increasingly diverse challenges.

"Through this Rakernas, we hope to find a solution to address the problems and challenges for primary and secondary education in Muhammadiyah. If not handled seriously, this will impact the educational products as well as the decrease level of public trust," he said.

Kasiyarno added that this Rakernas was to add insight, strengthen the ability of Muhammadiyah primary and secondary education institutions, and strengthen the vision to the international level. In addition, it was to promote the work program of the assembly in order to have continuous coaching.

Meanwhile, the Chairman of PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, M.Si., on the same occasion expressed his expectation that the Rakernas could help Dikdasmen management improve.

"The Dikdasmen Assembly must work seriously in order to compete with the conventional schools. Nowadays, many conventional schools have put forward Islamic values, as well. There should be a breakthrough to make Dikdasmen education institutions more superior than other schools." (Ard)

Penulis Cahaya di Tirai Sakura Sambangi FAS UAD

Riza Perdana Kusuma, penulis novel best seller Cahaya di Tirai Sakura hadir dalam Forum Apresiasi Sastra (FAS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain sebagai penulis ia juga bertindak sebagai pembedah, dengan dimoderatori oleh Jemi Ilham.

“Malam ini, saya khusus datang ke Yogyakarta hanya untuk UAD!” serunya di tengah-tengah sesi bedah buku.

Bertempat di aula kampus 2 UAD Jalan Pramuka, Riza menceritakan kisah hidupnya selama di Jepang yang ia tuangkan dalam novel tersebut. Ia tak henti-hentinya memberikan motivasi pada seluruh audiens, baik motivasi dalam menulis maupun motivasi dalam hidup. Baginya, mimpi itu perlu dan mungkin sekali dapat terwujud.

“UAD sebetulnya kampus ketujuh belas yang saya hadiri sejak peluncuran buku ini. Memang sejak menulis, saya berkomitmen this is a time for me to giving back to the society. Inilah saatnya saya kembali memberikan sesuatu, mengabdi kepada masyarakat. Saya melakukan ini bukan untuk komersial, tetapi untuk beramal dengan sesuatu yang diberikan Allah Swt. Jadi begitu ini kesampaian (buku Cahaya di Tirai Sakura terbit), saya bernadzar bahwa setiap undangan yang saya dapatkan maka akan saya perjuangkan untuk bisa menghadirinya,” jelas Riza saat ditemui seusai acara.

Riza mengaku sangat mengapresiasi antusiasme audiens yang hadir dalam bedah buku Cahaya di Tirai Sakura.

“Saya selalu bersemangat ketika melihat orang lain mengapresiasi buku saya. Bahwa tidak banyak orang diberi kesempatan untuk bisa membagi apa yang dialami dalam hidupnya. Dan alhamdulillah, saya sudah mendapatkan banyak sekali dalam hidup ini sehingga saya ingin selalu berbagi. Setiap kali saya melihat antusiasme yang semacam ini, saya merasa itu sebuah anugerah untuk saya.”

Dalam acara yang diselenggarakan pada 28 Februari 2018 ini, Riza membagikan beragam cerita unik selama tinggal di Jepang, motivasi menulis, hingga tips sukses dalam hidup. (dev)

National Seminar on Islam and the Development of Science

Ahmad Dahlan Student Pesantren (Islamic boarding school) or Persada of Ahmad Dahlan University (UAD) in cooperation with Indonesian Muslim Lecturer (DMI) held a national seminar entitled "Islam and the Development of Science". The event was held in the auditorium of Ahmad Dahlan Mosque, Islamic Center of Campus 4 area on Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta on Saturday (24/2/2018).

At the opening ceremony, Dr. Muchlas, M.T., Vice Rector I, in his speech expressed his expectation that the speakers could give enlightenment and add insight about Islam, especially for students. On the other hand, he also explained that Muhammadiyah has a developed Islamic view, that there is a synergy between Islam and science.

"From this seminar, hopefully there will be many ideas and proposals to make Islam rahmatan lil alamin reflected in everyday life, especially in terms of science," he said.

This event invited Dr. Hamid Fahmi Zarkaysi, M.Phil., From UNIDA Gontor and Agus Purwanto, D.Sc., from ITS Surabaya. Both are experts in the field of Islam and science.

Meanwhile, the Chairman of DMI, Dr. Fredy Kurniawan M.Sc., stated that this event which embraced UAD was a real move made by DMI after being established in 2017. From the explanation, there are various activities to be held such as workshops, seminars, and discussions related to the work of Muslim lecturers. The purpose of these activities is to give people knowledge and so that they can implement it in real life. (Ard)