Tema hari kesehatan jiwa sedunia tahun 2017 adalah mental health in workplace atau kesehatan jiwa di tempat kerja. Sama seperti kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun selalu ada tantangan yang harus dihadapi. Misalnya beberapa hal yang tanpa disadari berpotensi menimbulkan stres. Terlebih lagi di tempat kerja, selalu ada tuntutan pekerjaan, deadline, dan permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan seorang karyawan/pekerja.
Nurfitia Swastiningsih, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog., dosen Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi sekaligus praktisi psikolog Unit Pelayanan Psikologi (UPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membagikan kiat-kiat menjaga kesehatan jiwa di tempat kerja.
Menurutnya, sangat penting memahami bahwa dalam hidup akan ada hal-hal yang terjadi di luar prediksi manusia. Ketika pemahaman tersebut sudah ditanamkan, maka masalah yang timbul tidak akan menjadi beban yang berat. Ini bisa menjadi langkah awal menjaga kesehatan jiwa.
Fokus pada Solusi Permasalahan
Hal pertama yang harus dilakukan ketika menghadapi suatu masalah adalah fokus mencari solusi. Dengan fokus pada permasalahan yang ada, secara langsung manusia akan mencari solusi dari masalah itu. Bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan, apakah masalah tersebut hanya menyangkut diri sendiri atau juga menyangkut orang lain.
Kelola Diri dalam Menghadapi Masalah
Seorang pekerja perlu menyadari hal-hal apa saja yang berpotensi membebani mental. Dalam pekerjaan tentu, akan muncul tuntutan pekerjaan, deadline, dan pekerjaan-pekerjaan yang memuncak pada waktu-waktu tertentu. Contohnya bagi guru, pekerjaan akan memuncak ketika mendekati masa ujian atau bagi pekerja industri wisata, pekerjaan akan memuncak ketika mendekati masa liburan. Hal-hal tersebut sangat berpotensi membebani mental, maka diperlukan kelola emosi yang baik untuk menghadapi tantangan pekerjaan.
Mengelola emosi diri dapat dilakukan dengan menerima kenyataan bahwa setiap bidang pekerjaan pasti memiliki tantangan tersendiri. Ada masa-masa puncak dan ada masa-masa santai. Dengan pemahaman tersebut, dapat dipersiapkan mental yang kuat untuk menghadapi kesibukan yang telah diprediksi.
Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Lebih populer dengan istilah Me Time, hal ini sangat dapat membantu dalam mengurangi stres akibat pekerjaan yang menumpuk. Apa yang dapat dilakukan saat Me Time berbeda pada masing-masing individu. Temukan apa yang dapat membuat santai dan rileks. Menekuni hobi kadang bisa menjadi waktu santai yang baik. Olahraga, melukis, traveling, dan lain sebagainya.
Munculkan Rasa Ikhlas
Sangat penting menyadari bahwa segala hal baik yang kita lakukan bernilai ibadah, sehingga harus dilakukan dengan rasa ikhlas. Memunculkan rasa ikhlas memang tidak mudah, tetapi segala permasalahan muncul bersama solusi. Terkadang rasa panik yang membuat masalah tersebut seperti tidak dapat diselesaikan. Maka, ketika menghadapi cobaan yang berat, ada baiknya mengambil istirahat atau waktu rehat. Tenangkan hati dan pikiran. Setelah pikiran menjadi jernih dan diri menjadi tenang, coba untuk kembali fokus pada solusi. Lihat pilihan-pilihan yang ada dengan pertimbangan baik dan buruknya.
Ciptakan Kebahagiaan
Kunci manusia sejahtera adalah kebahagiaan. Kebahagiaan yang diciptakan sendiri adalah kebahagiaan yang sesungguhnya karena tidak bersyarat. Hindari mencari kebahagiaan yang diraih dengan syarat; aku bahagia jika kamu begini.. atau aku bahagia jika dia begitu… Kebahagiaan yang semacam itu bukan sebenar-benarnya bahagia. Dengan bahagia tanpa syarat, antara keseimbangan diri, tuntutan hidup, masalah dapat tercapai.
Menjaga Sense of Humor
Individu yang dapat memiliki sense of humor bukanlah yang selalu tertawa atau melucu, melainkan individu yang menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan dapat menertawakan dirinya sendiri dan kesalahan itu. Individu yang demikian dapat mengidentifikasi masalahnya sendiri, kemudian menerima kekurangannya tetapi masih dapat tertawa. Hal tersebut sebenarnya sudah termasuk proses terapi.
Individu yang memiliki sense of humor tidak merasa perlu membangun benteng untuk pertahanan diri, hidupnya tidak akan terasa kaku sehingga jika diterjang masalah tidak akan mudah larut dalam kesedihan.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental menjadi sangat penting untuk dijaga. Sebab, kehidupan hampir tidak mungkin dapat dijalani tanpa stres. Justru akan lebih baik jika stres digunakan sebagai pemicu untuk mencari solusi memecahkan masalah yang dihadapi, menanggapi tantangan pekerjaan, dan keluar dari zona nyaman. (dev)