Mahasiswa FSBK Raih BPM Kader Persyarikatan UAD

 

Riski Fausan Abdillah, mahasiswa Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK)  Program Studi Sastra Indonesia ini mendapat Beasiswa Program Misi (BPM)-Kader Persyarikatan (KP). Menurutnya, perolehan beasiswa di Universitas Ahmad  Dahlan (UAD) cukup membantu meringankan beban biaya orang tuanya.

 

“Saya mengambil beasiswa ini untuk meringankan beban tanggung jawab orang tua. Dan saya ingin menjadi kebanggaan orang tua nantinya,” ungkap Riski.

 

Mahasiswa kelahiran Brebes 26 Mei 1999 tersebut saat di Sekolah Menengah Atas (SMA) tergabung dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Ia pernah menjabat sebagai Ketua Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga (ASBO).

 

“Motivasi saya ikut IPM ingin menjadi penerus kader Muhammadiyah yang nantinya bisa mengedepankan dan memajukan persyarikatan. Insya Allah,” jelasnya.

 

Saat ini, Riski tinggal di Pesantren Ahmad Dahlan (PERSADA) sebagai salah satu syarat jalur beasiswa BPM-KP Umum. Minimal 1 tahun dan maksimal 2 tahun tinggal di PERSADA. Selain itu, Riski juga mengikuti Program Mubaligh Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM-DIY) selama 3 tahun.

 

Perlu diketahui, Riski merupakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) di Gunungkidul. Ia aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UAD dan Tapak Suci.

Bahaya Riba dalam Bisnis

Seminar Nasional Kenapa Harus Properti Sayriah? diselanggarakan pada Jumat, (13/10/2017) pukul 13.00-17.30 WIB menghadirkan Ustad Kholid Syamhudi, Lc. dan Ustad Ammi Nurbaits sebagai narasumber. Acara yang berlangsung di Islami Centre Universitas Ahmad Dahlan (IC UAD) Jl. Ringroad Selatan, Tamana, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, ini mengangkat tema “Talk Show Bahaya Riba dalam Bisnis Peroperti”.

Ustad Kholid Syamhudi mengatakan bahwa riba termasuk dosa yang bukan hanya kepada pembisnis, tapi juga kepada konsumen yang menyepakatinya.

“Riba ini sangat tidak disukai Allah karena cara-caranya salah, tidak sesuai dengan hukum ilmu Fiqih dalam ajaran agama Islam,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, pembahasan difokuskan tentang dampak dan bahaya riba, khusunya di kalangan para pembisnis properti.

“Biasanya, kebanyakan riba dilakukan oleh pengusaha yang disengaja maupun tidak,” kata Ustad Ammi Nurbaits.

Makrab, Menjaga Silaturahmi

 

Hipunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia (HMPS PRISAI)  Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan malam keakraban (Makrab) di Pantai Goa Cemara Yoyakarta (7-8/10/2017). Acara ini mengangkat tema “Berproses dalam Sastra”. Makrab dibuka oleh ketua HMPS Sastra Indonesia dan dilanjutkan dengan perkenalan antara panitia dan peserta.

Acara inti berlangsung malam hari yang diisi dengan pembekalan pengetahuan untuk mahasiswa baru (Maba) dengan pemateri Elki Setiyo H. Dan Iqbal H. Saputra. Elki menyampaikan tentang kesadaran menulis dan membaca, sedangkan Iqbal menjelaskan dasar-dasar ilmu sastra yang harus diketahui Maba.

Setelah pembekalan pengetahuan, sesi selanjutnya pentas seni (pensi) yang diadakan di tepian pantai dan hangatnya nyala api unggun. Empat kelompok maba menampilkan karya terbaiknya dan dilanjutkan oleh panitia. Pensi bertujuan untuk mendekatkan satu sama lain dan menjaga silaturahmi antarmahasiswa.

Di hari Minggu, ada outbond dan pengumuman kelompok terbaik. Outbond dilangsungkan dengan beragam permainan seperti membuat puisi berantai, pantun, dan memasukan bola ke gawang kecil dengan menendang menghadap ke belakang. Panitia memberi hadiah bingkisan kepada kelompok terbaik dan ada sesi pemberian pesan kesan.

Farid Zaki Abdullah, perwakilan dari peserta menyampaikan harapannya agar mahasiswa Sastra Indonesia bisa saling kenal dan menjadi lebih akrab antarangkatan.

Semarak Milad ke-36 PBSI UAD

Pembukaan Semarak Milad ke-36 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berlangsung ramai. Rangkaian acaranya mencakup Olimpiade Bahasa Indonesia Tingkat Nasional, Lomba Penulisan Esai Tingkat Nasional, dan Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat DIY-Jateng. Pembukaan bertempat di green hall kampus II UAD, Jalan Pramuka pada Ahad, (15/10/2017). Acara menarik ini dihadiri oleh Wakil Dekan FKIP Dr. Suparman, M.Si.,DEA, Sekretaris Prodi Roni Sulistiyono, M.Pd, beserta jajaran dosen PBSI.

Semarak Milad ke-36 PBSI UAD terselenggara atas kerja sama Prodi PBSI dan Himpunan Mahasiswa Program Studi PBSI (HMPS PBSI), serta beberapa sponsor media partner. Mengangkat tema “Mengukuhkan Bahasa Indonesia sebagai Identitas Diri Bangsa”, acara ini dibuka dengan pembacaan Sumpah Pemuda dan pemukulan gong oleh Wakil Dekan FKIP. Dalam sambutannya, Suparman mengapresiasi kegiatan tersebut.

“Saya berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, tidak hanya memperkuat kedudukan bahasa Indonesia sebagai identitas diri bangsa Indonesia. Namun, juga memunculkan rasa bangga dalam jiwa peserta terhadap bahasa Indonesia,” tuturnya. (dev)

Prestasi di Pencak Silat, Dapat Beasiswa SSO UAD

“Dua tahun lalu, Ayah sakit dan tidak dapat bekerja sampai saat ini. Saya memilih jalur beasiswa prestasi yang disediakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) karena kebetulan memiliki prestasi di bidang pencak silat sejak 2013.” Begitulah yang disampaikan Herdiyana Asmoroningtiar, mahasiswi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Bahasa dan Komunikasi (FSBK).

Herdiyana, begitu panggilan akrabnya, lahir di Sleman, 1 Juni 1999. Saat ini ia tinggal di Jln. Kaliurang Km. 15 Dogelan, Umbulmarani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Perempuan yang memiliki hobi olahraga pencak silat ini memilih UAD karena tidak memiliki cukup biaya untuk kuliah.

“Saya mendaftar melalui jalur beasiswa Sain Seni Olahraga (SSO). Alasannya karena orang tua tidak memiliki biaya yang cukup untuk kuliah. Jadi saya mantapkan kuliah di UAD dengan harapan mendapat beasiswa sampai selesai kuliah nanti,” ungkapnya.

Sekarang Herdiyana aktif dan tergabung dalam Ortom Tapak Suci UAD. Sampai 2017, cukup banyak prestasi yang telah ditorehkannya. Ia sudah banyak menjuarai pencak silat mulai dari tingkat regional sampai nasional. Terhitung sekitar 17 medali telah diperoleh selama kurun waktu 5 tahun.

Motivasi dan latar belakangnya belajar pencak silat karena ia merupakan anak perempuan tunggal. Herdiyana berpikir bahwa perempuan juga bisa menjadi seseorang yang tangguh dan dapat melindungi keluarga.

 

“Awal mula ikut pencak silat ketika di Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2013. Sejak saat itu saya terus belajar karena sering kalah dalam bertanding. Di pencak silat, saya seakan menemukan jati diri saya yang sebenarnya.”

Ridho Kamaludin, Alumnus UAD Multitalenta

Ridho Kamaludin Hendardi merupakan salah satu alumnus Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Ahmad Dahlan (Prodi BK UAD) yang mempunyai banyak bakat, mulai dari videografi hingga musik. Namanya mulai dikenal sejak film dokumentasi-drama yang digarapnya bersama tim UAD menyabet juara 3 pada Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSM PTM) pada awal 2017 lalu. Kini, sutradara film pendek Syair Syiar ini semakin melebarkan prestasinya.

Pemuda asal Kebumen tersebut mengaku sudah gemar membuat film sejak Sekolah Menengah Atas (SMA), walaupun hanya sekadar iseng. Hobinya membuat film berlanjut hingga ia memasuki bangku perkuliahan.

“Di Prodi BK, ada mata kuliah Media BK. Di situ tidak diajarkan editing, hanya disuruh membuat film. Nah, dari situ saya banyak melihat teman-teman yang tidak mudah menyerah, bahkan sampai menyewa jasa orang lain untuk edit dan shooting, yang tentu biayanya tidak murah. Akhinya, daripada bingung, saya dan teman-teman memaksimalkan potensi yang saya tahu di bidang film dan edit, sampai media itu jadi. Teman-teman juga puas dengan hasilnya,” ujarnya.

Prodi BK sempat memborong piala lomba videografi dan fotografi dalam sebuah rangkaian lomba yang dilaksanakan perguruan tinggi ternama di Semarang pada Juni 2017 lalu. Saat ditanya tentang posisinya dalam tim yang bertanding, Ridho menyatakan bahwa perannya adalah  “motor penggerak” bagi teman-teman seperjuangannya.

“Saya mencoba membakar semangat teman-teman dalam berkarya, membantu dan berbagi ilmu sesuai kemampuan saya.”

Selain menjuarai lomba videografi di Semarang, Ridho juga pernah mempersembahkan piala juara 1 dan 3 untuk Prodi BK dari lomba film di Universitas Negeri Padang, juara 1 dan menjadi nominasi di lomba yang diselenggarakan Universitas PGRI Kediri, dan lain-lain. Dalam bidang videografi, ia menyukai jenis film bisu yang hanya fokus menggambarkan gerak tubuh, mimik wajah, dan backsound. Kalaupun mengandung dialog, itu hanya sekilas dan padat pada inti film.

Selain berproses pada bidang videografi di Prodi BK, Ridho juga bergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik dan Teater PeBeI. Ia menggeluti dunia teater sejak SMKI Banyumas, sebuah sekolah seni pertunjukan yang fokus pada divisi musik. Ia juga tergabung dalam grup band The Maba dan grup band Anu Apa (band berbahasa Ngapak). Bahkan, wawancara ini dilakukan setelah Ridho selesai manggung dalam acara yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan berlokasi di Puro Pakualaman.

Dalam bidang musik, band-nya pernah beberapa kali menjuarai festival musik, The Maba sendiri pernah menyabet juara 2 lomba akustik beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2012, ia mendapatkan penghargaan sebagai keyboardis terbaik se-karesidenan Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, dan Kebumen.

Bersama Teater PeBeI, ia pernah mengaransemen musik untuk pentas dua kota (Kudus dan Jogja) serta berkolaborasi dengan Gendhing Bahana. Karya-karyanya dalam videografi maupun musik dapat dinikmati melalui akun YouTube pribadi milik Ridho, Romantic Quantum. (dev)

UAD Gelar Konferensi Internasional Matematika dan Pendidikan Matematika Pertama

Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bekerja sama dengan Pendidikan Matematika (P Mat) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Konferensi Internasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Didukung oleh IOP Conference Series, acara yang mengangkat tema “Current Issues in Mathematics and Mathematics Education” ini dilaksanakan pada 13 Oktober 2017. Sehari setelahnya, yakni 14 Oktober, dilanjutkan Workshop Penulisan dan Publikasi Akademik yang berlangsung di Hotel Grand Inna Garuda, Yogyakarta.

Konferensi Internasional Matematika pertama di UAD ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika, memecahkan permasalahan-permasalahan pembelajaran matematika, dan memperluas kontribusi matematika dalam masyarakat. Sebanyak 152 paper (148 presenter dan 4 nonpresenter) yang berasal dari 5 negara yaitu Sri Lanka, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, dan Indonesia, ikut dalam konferensi tersebut.

Keynote speaker dalam konferensi di antaranya Prof. Dr. Matthias Ludwig I dan Dr. Xenia-Rosemarie Reit yang berasal  dari Goethe University Frankfurt, Germany, serta Assoc. Prof. Allan L. White dari University of Western Sydney, Australia. Sementara itu, workshop speaker adalah Dr. rer. nat. Indah Emilia Wijayanti, M.Si. dari Universitas Gajah Mada dan Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, serta pertunjukan Tari Mayong. Setelah pembukaan konferensi oleh Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., dilakukan penandatanganan MoU antara UAD dengan SEAMEO Regional Center for Qitep in Mathematics.

Kasiyarno dalam sambutannya menuturkan harapan agar konferensi internasional tersebut berjalan lancar dan seluruh peserta dapat berbagi pengetahuan serta pengalaman tentang riset dan lain sebagainya. (dev)

Mahasiswa UAD Harus Paham Prinsip Demokrasi

Demokrasi merupakan suatu pandangan yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban, serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara. Terkait dengan hal itu, Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Pemilu 2019 dan Kualitas Demokrasi Indonesia”. Acara berlangsung di Masjid Islamic Center kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Bantul, Yogyakarta.

Pembicara pada kuliah umum ini adalah Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid Tantowi. Ia banyak menyampaikan perihal perkembangan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia dan permasalahannya. Salah satu yang disoroti tentang teknologi informasi.

“Tidak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi yang sangat cepat berdampak terhadap masyarakat. Untuk itu, saat ini KPU juga mengadopsi dan terus mengembangkan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja dan kepercayaan masyarakat,” terangnya.

Di sisi lain, dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 UAD Dr. Muchlas, M.T., menyampaikan bahwa kuliah umum tersebut menjadi forum untuk menambah pengetahuan mahasiswa. Terkait dengan tema, ia berharap mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat. (ard)

155 Apoteker UAD Disumpah

Sebanyak 155 apoteker dari Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan pengambilan sumpah apoteker. Acara ini berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Senin, (9/10/2017). Di antara apoteker tersebut, Liliany Fathonah merupakan peraih nilai tertinggi Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) Nasional dengan nilai 84 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94.

Perlu diketahui, sebanyak 30% apoteker telah diterima bekerja di apotek, rumah sakit, maupun industri. Dekan Fakultas Farmasi, Dr . Dyah Aryani Perwitasari, Ph.D.,Apt., menyampaikan, apoteker baru diharapkan dapat kembali ke daerah asal. Sebab, saat ini tenaga apoteker di daerah di seluruh Indonesia sangat minim.

Sementara itu, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diwakili oleh Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm.,Apt., mengharapkan para apoteker baru harus mampu menerapkan kemampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan, profesional, serta terlatih.

Di pihak lain, Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas prestasi yang telah ditorehkan oleh para apoteker baru UAD.

“Terima kasih karena telah turut mengharumkan nama UAD. Kesuksesan yang diraih alumni tidak lepas dari kerja keras para dosen. Di abad-abad ini, apoteker harus mampu berpikir kritis dan inovatif. Mampu menganalisis permasalahan dan memiliki kemampuan berkomunikasi, serta kolaborasi yang baik,” paparnya. (ard/doc)

Beasiswa Pertukaran Mahasiswa di UAD

Kabinet Madani Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Talkshow Beasiswa pada Ahad (8/10/2017) dengan materi utama “Beasiswa Pertukaran Mahasiswa di UAD”. Talkshow yang dilaksanakan di auditorium kampus 1 UAD tersebut dipandu oleh Lidya Tarmizani Putri, dengan pembicara Ida Puspita, M.A., Bambang Widi Pratolo, Ph.D., dan Pitriawati, M.Hum. Tema yang diangkat kali ini adalah “Hold Your Future and Reach Your Dreams Through Scholarship”, dengan dihadiri sebanyak 120 mahasiswa.

Dalam talkshow tersebut dijelaskan bahwa ada dua jenis beasiswa pertukaran mahasiswa di UAD, yaitu Full Scholarship dan Partial Scholarship. Dalam Full Scholarship terdapat ASEAN International Mobility for Students (AIMS), dan dalam Partial Scholarship terdapat beasiswa kerja sama University to University.

Data pertukaran mahasiswa dari Kantor Urusan Internasional (KUI) pada 2016, sebanyak 7 proposal dari 7 yang diajukan diterima oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Rincian ketujuh proposal tersebut adalah UM Pahang Malaysia (4 mahasiswa Teknik Kimia), Universitas Utara Malaysia (1 mahasiswa Ilmu Hukum), John Karena University Thailand (1 mahasiswa Ilmu Kesehatan), dan University Saint Anthony Filipina (1 mahasiswa Psikologi). Sedang pada 2017, 3 mahasiswa UAD (Teknik Industri, Teknik Elektro, dan Teknik Kimia) ke UM Pahang Malaysia. Informasi tentang beasiswa dapat diakses di www.oia.uad.ac.id. (dev)