“Pengalaman saya kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selama ini sangat menyenangkan. Di Program Studi Magister Psikologi Profesi, hubungan antara sesama mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen, terjalin sangat erat. Kami, mahasiswa tidak hanya dibekali perspektif akademis tetapi juga diberikan pemahaman tentang esensi psikologi itu sendiri. Terlebih lagi dalam peminatan Psikologi Industri dan Organisasi (PIO), dosen yang mengajar berasal dari berbagai latar belakang baik akademisi, praktisi, maupun konsultan. UAD juga sering mendatangkan dosen tamu yang merupakan praktisi di perusahaan-perusahaan besar maupun dosen tamu dari universitas lain,” ujar Dwi Rio Sudaroji, S.Psi. dengan semangat. Pemuda asal Pekanbaru, Riau, tersebut telah menempuh dua semester masa perkuliahan di Fakultas Psikologi (FP) Program Studi Magister Psikologi Profesi dengan penjurusan PIO. Ketika ditemui di ruang kelas pascasarjana, kampus 1 UAD, Jln. Kapas, Semaki, Yogyakarta.
Rio, begitu ia biasa disapa, tengah mempersiapkan Praktik Kerja Profesi Psikologi (PKPP). Program Studi Magister Psikologi Profesi telah menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar seperti Komatsu, Logistik, Psikologi Angkatan Udara, dan beberapa perusahaan lain. Hal tersebut dilakukan demi kepentingan PKPP yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa pascasarjana psikologi.
Rio menambahkan bahwa alasannya memilih peminatan PIO adalah karena ia telah memiliki gambaran yang jelas terkait rencana masa depan yang akan ia tempuh, dan keinginannya untuk mendalami iklim serta kondisi sebuah perusahaan atau organisasi. Ia berharap dengan mengambil peminatan PIO di Program Studi Magister Psikologi Profesi UAD, ia dapat memperoleh pengalaman dan meningkatkan kompetensi diri.
Harapan tersebut terwujud sedikit demi sedikit selama proses pembelajaran. Rio menjelaskan bahwa proses pembelajaran selalu berisi dengan diskusi yang aktif dan pemberian feedback serta masukan dari dosen yang membangun mahasiswa.
Devi Damayanti, S.Psi., M.Psi., Psikolog. menjelaskan salah satu keunggulan Program Studi Magister Psikologi Profesi UAD adalah tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Kebutuhan perkuliahan mahasiswa terpenuhi dengan tersedianya ruang diskusi yang kondusif dan rasio perbandingan antara dosen dan mahasiswa yang kecil, yaitu 1:15. Dengan rasio perbandingan yang kecil tersebut memungkinkan adanya interaksi yang cukup intense dalam pembinaan maupun pembimbingan mahasiswa. Hal tersebut juga memungkinkan terjalin hubungan yang dekat dan akrab.
Empat laboratorium yang tersedia memungkinkan mahasiswa dalam melakukan praktikum. Di antaranya Lab. Tes Psikologi Individual, Lab. Psikologi Observasi Anak dan Klasikal, Lab. Psikologi Konseling Individual dan Kelompok, serta Lab. Relaksasi Psikologi. Staf pengajar program studi yang berdiri pada 5 Agustus 2011 ini terdiri atas 29 dosen yang juga merupakan praktisi dan termasuk di dalamnya 6 doktor.
“Peminatan PIO fokus mencetak psikolog PIO yang bekerja dalam ranah industri maupun organisasi. Khususnya adalah perusahaan yang memiliki kewenangan mengintervensi dan memiliki kompetensi dalam melakukan diagnosa tentang kondisi organisasi, serta memberikan dan melakukan langkah-langkah intervensi untuk organisasi. Tujuannya agar perusahaan dapat bekerja lebih efektif, produktif, dan berkembang lebih optimal,” jelas Devi.
Lebih lanjut, Devi juga menjelaskan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan merupakan kombinasi berbagai aspek karena Program Studi Magister Psikologi Profesi tidak hanya mencetak ilmuwan tetapi juga praktisi. Hal tersebut yang mendasari cara praktik evidence-based sehingga wajib menggunakan referensi ilmiah. Proses pembelajaran yang dilakukan pun sering membahas kasus blind case maupun kasus nyata. Maka dari itu, pihak program studi sering mendatangkan dosen tamu yang mengajar di kelas dengan materi tertentu, yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Program Studi Magister Psikologi Profesi yang baru sekali melalui proses akreditasi ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 167/E/O/2011 telah terakreditasi B Nomor : 0172/SK/BAN-PT/Akred/PSPP/IV/2016.
Sementara itu menurut Rio, ritme pembelajaran yang ia rasakan selama dua semester mempelajari PIO sangat menyenangkan dan mendukung kualitas diri mahasiswa psikologi. Betapa tidak, keakraban dan kekeluargaan sangat dijunjung di program studi ini. Sebelum perkuliahan dimulai, seluruh mahasiswa pascasarjana terlebih dahulu menjalani matrikulasi.
“Setelah ritme stabil, kelas saya menjadi paling ramai. Ramai dalam artian positif, kami kompak dan sering berdiskusi tentang masalah-masalah menarik dalam PIO. Tentu diskusi-diskusi tersebut didampingi oleh dosen yang profesional dan kompeten. Dengan begitu, setelahnya, kami dapat memperoleh feedback serta diberikan pemahaman tentang permasalahan tersebut. Khususnya jika dilihat dari kacamata praktisi dan pengalaman lapangan,” jelas Rio.
Rio kemudian menambahkan, “Di sini (Program Studi Magister Psikologi Profesi) kami belajar untuk meningkatkan kompetensi. Kami dibimbing oleh tenaga pengajar berpengalaman dan profesional di bidang praktisi. Pemahaman yang diberikan bukan hanya dari perspektif akademik, tetapi juga perspektif praktisi profesional.”
Sejalan dengan harapan Rio sebagai mahasiswa, Devi selaku dosen pun berharap agar peminatan PIO dapat lebih dikenal, dan masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan program studi ini baik untuk kepentingan keluarga maupun diri sendiri, baik peluang untuk berkarier maupun memanfaatkan jasa layanan psikolog yang bisa difasilitasi oleh Program Studi Psikologi. (dev)