BK Gelar Seminar Nasional Pendidikan Karakter
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan (Prodi BK FKIP UAD), menggelar seminar nasional pada Minggu (13/8/2017) lalu. Tiga pembicara utama dalam acara tersebut adalah Sumarta Supranata, Ph.D., Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kerja; Prof. Dr. Sunarya Kartadinata, M.Pd., Guru Besar Bimbingan dan Konseling Universitas Pendidikan Indonesia (UPI); dan Dr. Aip Badrujaman, M.Pd., Kaprodi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Seminar nasional yang mengangkat tema “Peran Bimbingan dan Konseling dalam Penguatan Pendidikan Karakter” ini diikuti kurang lebih lima ratus peserta yang terdiri atas dosen, guru, praktisi, dan mahasiswa. Panitia melakukan seleksi ketat pada puluhan abstrak yang masuk, hingga menyisakan 42 makalah yang berasal dari 4 provinsi di Indonesia. Bahkan untuk menjaga kulitas akademik yang baik, panitia memberikan beberapa syarat kepada pemakalah yang izin tidak melakukan presentasi. Jika syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi, tentu akan dilakukan tindakan secara akademik.
“Tema seminar disesuaikan dengan tema Milad UAD, yaitu menjadi prodi yang luar biasa secara visi dan berkemajuan. Ini juga merupakan visi Muhammadiyah. Kemudian, dibahas pula terkait perubahan peraturan perundangan yang mengatur tentang pendidikan karakter, sehingga kami harus melihat posisi pendidikan karakter secara keilmuan pada bimbingan dan konseling,” jelas Dodi Hartanto, M.Pd., Kepala Program Studi BK, perihal pemilihan tema seminar.
Setelah berhasil mempertahankan akreditasi A tiga kali berturut-turut, BK UAD saat ini tengah menyusun proposal dan melengkapi persyaratan untuk membuka program Pascasarjana Bimbingan dan Konseling. Hal tersebut sejalan dengan harapan Dr. H. Kasiyarno, M.Hum., Rektor UAD, “Prodi BK sudah bagus, berbagai prestasi sudah diraih baik dari sisi mahasiswa maupun dosen. Buktinya, berbagai pengakuan dan penghargaan telah diberikan pemerintah, dalam hal ini adalah Ban-PT, yang memberikan akreditasi A untuk ketiga kalinya. Tapi, seperti yang saya sampaikan, BK ini harus terus menjaga prestasi-prestasinya dan kalau bisa juga harus ditingkatkan dalam bidang pengembangan keilmuan, bukan hanya di tingkat S1, tapi bisa membuka S2.”(dev)