UAD FC Jaga Asa ke Seminfinal

Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) berhasil menjaga tren kemenangan tiga laga beruntun di Liga 3 (Liga Nusantara). Melawan Persikup Kulon Progo di Kridosono, Selasa (8/8/2017), anak asuh Sudarmaji menang dengan skor tipis 2-1.

Dua gol UAD FC diciptakan Munib (16’) dan Jumarno (76’), sedangkan gol Persikup dicetak Andika di menit 19. Tambahan tiga poin ini menjaga asa UAD FC untuk melaju ke semifinal. Pada pertandingan terakhir babak penyisihan grup, akan tersaji derby Muhammadiyah antara UAD FC (UAD) dan PS HW (UMY).

Sudarmaji mengatakan, pada pertandingan melawan Persikup, anak asuhnya sudah bermain secara maksimal. Namun, absennya beberapa pilar karena akumulasi kartu membuatnya harus merotasi beberapa pemain.

“Sore ini, target tiga poin sudah terealisasi. Sebenarnya kami juga mengincar margin gol yang banyak,” jelasnya ketika ditemui pascapertandingan.

Ia menambahkan, jeda waktu kompetisi yang agak lama cukup memengaruhi performa anak asuhnya. Menyambut derby Muhammadiyah, Sudarmaji akan mempersiapkan timnya secara maksimal.

“Pertandingan terakhir melawan PS HW sudah tidak ada lagi pemain yang akumulasi kartu. Kami akan mempersiapkan secara maksimal. Ini menyangkut prestise bagi semuanya, pemain, pelatih, dan ofisial. Kami akan berusaha memenangkan pertandingan terakhir,” pungkasnya. (ard)

Susunan pemain UAD FC: Agung (GK), Pramono (C), Suwandi, Tatak, Hanif, Faiz, Diko (70’), Reza, Indra (61’), Rahmat, Munib (Gol, 16’).

Cadangan: Budi, Renol, Jumarno (70’) (Gol, 76’), Jindar, Idham, Isma (61’), Mahendra.

Pelatih: Sudarmaji

 

Susunan pemain Persikup: Pian (GK) (53’), Tri (46’), Chaerul, Apri, Andika, Yoga, Teguh, Suragiyanto (C), Jaluaji, Dwi, Fajar (46’).

Cadangan: Imam (53’), Arka, Fikri (46’), Anggi, Edesius (46’).

Pelatih: Koco Pramono

 

Lakukan Sekarang dan Sebaik Mungkin

 

“Apa yang bisa dilakukan sekarang, saya lakukan sekarang dan semaksimal mungkin,” ujar Indri Astuti, seorang alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (FKIP PBSI). Prinsip hidupnya yang demikian membuat Indri, begitu ia biasa disapa, menjadi sosok yang tanggap dan bertanggung jawab. Wanita kelahiran Bantul, 23 Mei 1989 ini telah mengajar di MTs Ma’arif Dlingo selama 2 tahun, sebelum diangkat menjadi kepala madrasah periode 2016-2017.

“Ketika ditunjuk menjadi kepala madrasah, saya menolak, karena saya pikir masih banyak guru-guru yang lebih senior daripada saya. Tetapi mungkin karena saya dianggap mampu dan memenuhi syarat oleh yayasan, akhirnya saya terima dan saya jalani amanah itu dengan semaksimal mungkin,” ujar Indri perihal pengangkatannya menjadi kepala madrasah.

Menjadi kepala madrasah di usia yang tergolong muda, Indri tentu memimpin madrasah dengan semangat jiwa muda. Program yang diusungnya selama satu tahun menjadi kepala madrasah adalah program menuju madrasah mandiri, mengortimalkan semua guru-guru yang mengajar di MTs Ma’arif Dlingo, dan membuat kegiatan kesiswaan yang positif. Indrilah yang menginisiasi pembentukan ekstrakulikuler jurnalistik di MTs Ma’arif Dlingo.

“Saya percaya, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Saat saya mengajar di madrasah, saya harus memberikan sesuatu yang baru. Maka saya mengusulkan pembentukan ekstrakulikuler jurnalistik itu sebelum jadi kepala madrasah, waktu masih jadi guru. Kegiatan kesiswaan yang bermanfaat harus diperbanyak agar siswa lebih semangat, tidak hanya pada bidang akademis tetapi juga bidang keorganisasian,” jelasnya.

Indri mengusulkan pembentukan ektrakulikuler tersebut bukan tanpa maksud. Ia ingin menyalurkan passion yang dimiliki dan mengajarkannya kepada siswa-siswa madrasah, walaupun ia harus membimbing siswa dari awal. Selain itu, ia juga memperkenalkan produk junalistik yang akan dibuat yaitu mading, hingga memancing ide-ide kreatif dari anak didiknya. Minat Indri dalam bidang jurnalistik tentu tidak berhenti sampai di situ. Sebagai pendidik, ia aktif menulis artikel dalam bentuk laporan kegiatan sekolah. Karya tulisannya tersebar di beberapa media cetak seperti Bernas, Tribun, dan Kedaulatan Rakyat.

Selain menginisiasi pembentukan ekstrakulikuler jurnalistik, Indri juga membuat sistem pengumuman kelulusan yang tidak biasa. Untuk menghindari kegiatan konvoi maupun hal-hal berbahaya yang biasa dilakukan remaja setelah pengumuman kelulusan, MTs Ma’arif Dlingo mengadakan acara pengumuman kelulusan di museum. Acara tersebut bertempat di dua museum yaitu Museum Biologi dan Museum Pura Pakualaman. Berangkat dari pengalaman tersebut, ia berhasil menjadi nominasi 50 besar pemilihan Duta Museum Daerah Istimewa Yogyakarta.

Indri yang semasa kuliah aktif berorganisasi dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PBSI dan LSO Jurnalistik Kreativitas Kita (KRESKIT) ini harus menempuh jarak 15-30 km dengan medan jalan pegunungan setiap harinya untuk berangkat ke madrasah. Setelah mengajar selama dua tahun dan menjabat sebagai kepala madrasah selama satu tahun, Indri memutuskan untuk mengambil cuti izin studi.

“Per tanggal 1 Juli 2017, saya tidak lagi menjabat sebagai kepala madrasah, karena saya izin melanjutkan studi. Insya Allah setelah selesai studi S2, saya akan melanjutkan lagi. Saya masih muda dan merasa membutuhkan tambahan ilmu untuk bisa terus mengabdi. Saya berharap semoga diberi kelancaran dan kemudahan agar dapat melakukan yang terbaik, dalam studi maupun karier,” tutupnya. (dev)

 

Mahasiswa “Joget” Rayakan Penutupan Milad BK ke-33

Tiga kali berturut-turut mempertahankan akreditasi A, menandakan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta merupakan salah satu program studi unggulan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD.

Pada 2017, BK UAD mengadakan milad ke-33, yang berarti program studi ini sudah berumur 33 tahun. Serangkaian acara untuk memperingati milad dilaksanakan sejak beberapa bulan lalu, termasuk acara puncak Family Gathering yang berlangsung di green hall kampus 2 UAD, Jl. Pramuka 42, Sidikan, Yogyakarta, Minggu (6/8/2017).

Kaprodi BK, Dody Hartanto, S.Pd.,M.Pd. berharap semua keluarga besar BK dapat terus berproses untuk memajukan prodi. “Kami memiliki pandangan bahwa yang hebat bukan hanya dosennya, tetapi justru dengan 33 tahun ini, yang akan lebih hebat adalah mahasiswa dan alumni.”

Saat acara Family Gathering, Bening Ayu tampil sebagai bintang tamu utama. Lagu-lagu yang dibawakan mampu membuat hampir semua mahasiswa berjoget bersama. Beberapa dosen dan tamu undangan juga terlihat ikut bergabung bersama mahasiswa di depan panggung utama.

Dr. Trikinasih Handayani, M.S.i., selaku Dekan FKIP yang turut hadir dalam acara mengharapkan agar BK dapat turus mempertahankan akreditasi dan kualitasnya.

“Dengan akreditasi ini, semoga BK bisa dipercaya masyarakat dan pemerintah. Sehingga ke depannya kami (FKIP), khususnya BK UAD, dapat menyelenggarakan profesi guru. Kami juga memiliki rencana untuk mendirikan prodi S2 BK, supaya nanti mahasiswa S1 BK tetap melanjutkan kuliah di UAD,” papar Trikinasih. (ard)

 

Guru sebagai Subjek Utama Perubahan Pendidikan

Perbaikan dalam pendidikan yang paling utama adalah meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah. Guru sebagai subjek utama, sehingga perubahan pendidikan tidak bisa dilakukan kecuali dengan peningkatan kulaitas guru.

Seminar nasional tentang pendidikan yang diselenggarakan Pascasarjana Manajemen Pendidikan (MP) Uniersitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (5/8/2017) mengundang kepala sekolah dari berbagai SMP, SMA, dan sederajat di wilayah Yogyakarta. Dalam seminar tersebut, hadir 3 pembicara yang merupakan para pakar di bidangnya, khususnya terkait dengan pendidikan. Ketiga pembicara tersebut adalah Prof. Suyata, Ph.D. (dosen UAD), Dr. Arif Budi Raharjo (Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY), dan Drs. Kadarmanta Baskara Aji (Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY).

Menurut keterangan Dr. Suyatno, M.Pd.I. selaku Kaprodi MP, seminar ini merupakan salah satu tugas MP untuk memberikan kontribusi perbaikan pendidikan di Indonesia. Dari penuturannya, kepala sekolah dan guru memegang peran penting dalam memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan.

“Kami berharap, pada level pemahaman, kepala sekolah dan guru setidaknya memahami strategi untuk mengembangkan sekolah,” jelasnya.

Dengan materi yang disampaikan oleh ketiga narasumber, harapannya kepala sekolah dan guru akan mempunyai pemahaman dan keterampilan tentang cara mengembangkan mutu sekolah agar menjadi lebih baik.

Selain itu, dalam acara yang berlangsung di kampus 1 UAD, Jl. Kapas 9, Semaki, Umbulharjo, para peserta diminta untuk mengisi angket. Angket itu ditujukan untuk menggali data dari peserta, terkait dengan sekolah asal masing-masing.

Rencanaya, hasil angket akan digunakan untuk perbaikan prodi MP UAD ke depan. Misalnya, untuk menyusun mata kuliah yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Bukan hanya sekadar teori, tetapi mencari apa yang paling mendesak dan benar-benar dibutuhkan. (ard)

 

Peningkatan Produksi Jamur Tiram melalui Aplikasi Teknologi ANFROM (Automatic for Condensator Oyster Mushrooms)

Desa Argorejo, Sedayu, Bantul, merupakan salah satu destinasi agrowisata terbaik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Agrowisata yang dikembangkan adalah integrasi antara peternakan, pertanian, dan perkebunan. Salah satu komoditas agrowisata di desa Argorejo adalah jamur merang dan jamur tiram. Pada tahun 2015, menurut data statistik kabupaten Bantul, kecamatan Sedayu adalah daerah produsen jamur terbesar di DIY, yaitu dengan rerata luas panen 8.650 m2, rerata produksi 5,85 kuintal/m2, dan total produksinya adalah 50,644 kuintal. Di desa Argorejo sendiri, jumlah kelompok pembudi daya sejumlah 12 kelompok, baik mengembangkan komoditas budi daya jamur merang maupun jamur tiram. Salah satu kendala yang dihadapi oleh petani pembudi daya jamur tiram adalah faktor pengendalian suhu.

Pada saat musim penghujan, suhu udara di lingkungan sekitar budi daya jamur tiram mengalami penurunan dan kelembaban meningkat, sehingga menyebabkan kenaikan pada produksi jamur tiram. Di sisi lain, pada saat musim kemarau, suhu udara di lingkungan sekitar budi daya jamur tiram mengalami kenaikan dan kelembaban menurun drastis, sehingga menyebabkan produksi jamur tiram menjadi berkurang. Pada suhu udara yang terlalu tinggi, jika tidak dilakukan pengendalian secara sistematis, maka dapat menyebabkan kematian jamur tiram.

Jamur tiram yang tumbuh pada kondisi lembab dan dingin, semisal di areal pegunungan, akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Hal tersebut dipengaruhui oleh faktor syarat tumbuh jamur tiam yang ideal, yaitu pada suhu lingkungan dari 16-24oC dengan kelembaban 70-90% (Putranto dan Yamin, 2012). Pada kisaran suhu tersebut, semakin suhu lingkungan maka semakin rendah dan mempengaruhi peningkatan produksi jamur tiram. Selama ini, untuk mengatasi penurunan suhu, pembudi daya menggunakan cara manual, yaitu menyemprotkan air ke lingkungan jamur. Oleh karenanya untuk menghemat tenaga, beberapa peneliti memberikan alternatif solusi, salah satunya berupa sistem penyiraman tanaman jamur tiram otomatis berbasis mikrokontroler Atmega32. Alat ini mempunyai kelemahan, yaitu pada saat musim kemarau/lokasi di daerah cuaca yang panas, penyiraman otomatis biasa hanya membantu efesiensi tenaga pembudi daya jamur dalam menyiram dan tidak mampu mengendalikan suhu maupun kelembaban ruangan.

Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu perangkat yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban secara otomatis, dengan memindai kondisi temperatur lingkungan. Salah satu referensi solusi yang dapat diaplikasikan adalah dengan menggunakan ANFROM (Automatic Condensator for Oyster Mushrooms). ANFROM merupakan teknologi yang mampu menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban lingkungan jamur tiram secara otomatis. Proses menurunkan suhu dan meningkatkan kelembaban lingkungan yang digunakan oleh ANFROM yaitu dengan menggunakan kombinasi beberapa komponen utama, seperti blower, arduino uno, dan piezoelektrik (mistmaker) untuk memproduksi kabut lembab serta dingin. Alat ini dikembangkan melalui inkubasi bisnis teknologi di bawah Pusat Pengembangan Teknopreneurship Indonesia (PPTI) yang bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Tarnadi dan Gemi, 2016). PPTI bekerja sama dengan Tim Program Pengabdian Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (PPM UAD) untuk mendiseminasikan alat inovatif tersebut kepada masyarakat binaan UAD.

Dilatarbelakangi hal tersebut, maka Tim PPM dari Program Studi S1 Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna ANFORM di Kelompok Pembudidaya Jamur Tiram “Mekar Harapan”, Dusun Metes, Desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul pada Mei-Agustus 2017. Materi yang disampaikan meliputi:

  1. Materi I: Teknik budidaya jamur tiram dengan aplikasi teknologi ANFROM dan instalasinya. Dilanjutkan dengan pendampingan pengecekan kinerja ANFROM di dalam kumbung jamur tiram.
  2. Materi II: Penyusunan SOP produksi jamur tiram dengan aplikasi teknologi ANFROM.
  3. Materi III: Aplikasi Six Sigma dalam produksi jamur tiram dengan aplikasi teknologi ANFROM dan pendampingan penggunaan SOP dan Six Sigma.

Adhita Sri Prabakusuma, S.P, M.Sc. selaku Ketua Tim PPM menyatakan, “Dengan adanya ANFROM tersebut, dapat menstabilisasi produksi jamur tiram pada saat musim kemarau maupun saat adanya kenaikan temperatur lingkungan. Selain itu, kelompok ‘Mekar Harapan’ dapat menjadi rujukan aplikasi teknologi tepat guna ANFROM untuk kelompok-kelompok lainnya.”

Adhita menambahkan, “Diharapkan teknologi ini dapat semakin disebarluaskan dan dikomersilkan untuk menambah pendapatan petani jamur pada waktu-waktu mendatang.’

Tim PPM ini juga didukung oleh dosen Teknologi Pangan UAD yang menguasai penyusunan SOP dan Six Sigma, yaitu Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M.Sc.

“Teknologi tepat guna yang didesiminasi ke masyarakat perlu dibekali dengan SOP agar para pengguna yang umumnya adalah masyarakat desa lebih mudah dalam menerapkannya.” Ucap Titisari.

Kegiatan PPM ini akan dilanjutkan hingga awal Agustus 2017 yang diakhiri dengan sosialisasi teknologi ANFROM dan SOP-nya kepada kelompok lain di luar desa Argorejo.

Leadership Style untuk Sistem Kerja yang Baik

Dalam sebuah instansi, organisasi, maupun perusahaan, yang terpenting adalah trust’ atau kepercayaan. Kepercayaan bisa didapat dari leadership style yang bagus.

Gelar doktor yang disandang oleh Dr. H. Abdul Choliq Hidayat, M.Si., didapatkan setelah ia melakukan penelitian tentang leadership style di salah satu perusahaan BUMN.

Laki-laki kelahiran Lamongan ini meninjau gaya kepemimpinan dan kultur perusahaan terhadap motivasi kerja, kepuasan, dan kinerja karyawan. Salah satu kunci sukses untuk menciptakan sistem kerja yang baik adalah leadership style.

"Kalau sistem sudah jalan, ganti pemimpin pun tidak akan mengubah kultur perusahaan. Kalaupun ada perubahan, tidak akan merusak tatanan sistem yang sudah ada," jelas Abdul.

Dosen Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini menjelaskan, apalah arti hebatnya pemimpin apabila yang dipimpin tidak sejalan dengan pemimpinnya. Kejelasan berpikir seorang pemimpin harus dapat dipahami oleh orang yang dipimpin agar tercipta suatu sinergi untuk ketercapaian sistem kerja dan hasil yang baik.

"Spirit juga menjadi salah satu pendukung ketercapaian sistem yang baik. Ada sinergi antara pemimpin dan yang dipimpin. Kalau di UAD, sekilas saya melihat kepemimpinannya akan membawa perubahan yang baik bagi instansi ini. Ada sinergi yang baik antarelemen di UAD."

Lebih lanjut, alumnus Unair ini memberikan contoh sederhana terkait pemimpin yang sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan di UAD. Perhatian yang lebih dari seorang pemimpin terhadap yang dipimpin akan memunculkan sesuatu yang disebut dengan‘trust’. (ard)

Dosen PBSI UAD Ikuti Seminar Internasional

Dua dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (PBSI UAD) berhasil lolos seleksi dan mengikuti International Seminar on Language, Literature, and Education (ISLLE) 2017 di Jakarta. ISLLE 2017 diselenggarakan oleh Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IKAPROPSI). Acara yang dilaksanakan pada Selasa-Rabu (25-26/7/2017) tersebut mengangkat tema “The Indonesian Efforts as And International Language Through the Strengthening of Science, Technology, and Arts, and The Nation’s Competitiveness”.

Adalah Yosi Wulandari, M.Pd. dan Wachid Eko P., M.Pd., dua dosen PBSI UAD yang berhasil lolos seleksi ISLLE 2017. Keduanya bersaing ketat bersama kurang lebih 500 peserta lain, yang mengikuti seleksi abstrak.

“Seleksinya sangat ketat. Peserta yang mengirimkan abstrak penelitian ada sekitar 400-500. Panitia hanya mengirimkan undangan seminar kepada calon peserta seminar yang lolos seleksi abstrak. Setelah menerima undangan, barulah kami mengirimkan full paper dengan sistem Oneline Journal System (OJS) dan hasil jurnal publikasi terindeks Scopus. Saya meneliti tentang naskah kuno Minangkabau, Kaba si Ali Amat. Penelitian tersebut menitikberatkan pada tradisi dan wacana intelektual masyarakat Minangkabau,” jelas Yosi.

 “Hal yang menarik dari seminar internasional yang kami ikuti kemarin adalah pembicara utama atau keynote speaker, Hywel Coleman dari Leeds Univeristy, United Kingdom. Ia menulis tentang cara memperkuat bahasa Indonesia di Indonesia, negeri kita sendiri. Bagaimana kita harus memperkuat bahasa Indonesia di Indonesia, sebelum bahasa Indonesia merambah ke luar negeri. Setelah itu, barulah kita berupaya agar bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN,” lanjutnya.

Seminar internasional tersebut juga mengundang beberapa pembicara dari berbagai negara, antara lain Muchlis R. Luddin (Jakarta), Sa’eda Buang (Singapura), Funada Kyoko (Jepang), Yusri bin Kamin FP (Malaysia), Antonella Rinaldi (Italia), dan Park Ji Ryeo (Korea Selatan). Dalam rangkaian acara tersebut, dilaksanakan juga pelantikan pengurus IKAPROPSI, dan Kaprodi serta Sekprodi PBSI UAD termasuk dalam susunan kepengurusan. Selain itu, Wachid Eko terpilih sebagai wakil ketua IKAPROPSI untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Yosi, mengaku mengikuti ajang internasional seperti ISLLE 2017 ini adalah salah satu upaya untuk membuka wacana baru bagi dosen muda sepertinya.

“Saya rasa, sangat perlu bagi seorang dosen untuk mengikuti acara seperti ini. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Bertemu dan mengenal teman-teman dosen dari universitas lain, menyimak hasil penelitian orang lain, hal-hal tersebut sangat bermanfaat. Agenda seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri seorang dosen, apalagi untuk dosen menulis, belajar, dan meneliti adalah hal wajib.”

(dev)

 

UAD Kedepankan Regenerasi di Festival Timur Tengah

Pernah dua kali menjadi juara umum Festival Timur Tengah (FTT), kini Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kedepankan regenerasi kontingennya. Pada FTT UI VIII 2017, UAD gagal meraih tropi juara.

Dr. Rika Astari, M.A., selaku pembina menanggapi santai UAD tanpa tropi di FTT. Menurutnya, yang terpenting bukan menjadi juara, tetapi regenerasi kontingen.

“Apa gunanya kalau kami juara tetapi dengan orang-orang yang sama. Kami mengedepankan regenerasi dan memberi kesempatan bagi Dahlan Muda dalam FTT,” tukasnya.

Pada FTT 2017 yang diselenggarakan 25-28 April 2017 di UI, UAD mengirimkan kontingen untuk mengikuti tangkai lomba debat, menyanyi, kaligrafi, baca puisi Arab, dan karya tulis ilmiah (KTI).

Festival yang diadakan setiap tahun ini bertujuan untuk memotivasi siswa dan mahasiswa belajar bahasa Arab. Peserta dari FTT tidak hanya berasal dari kalangan universitas saja, tetapi juga diikuti beberapa sekolah dan madrasah.

Terkait regenerasi, UAD lebih aktif mendelegasikan mahasiswa angkatan baru sebagai kontingen. UAD juga melibatkan mahasiswa asing dari Malaysia dalam ajang FTT tersebut. (ard)

Mantan Wagub BEM FTI Raih Beasiswa ke Thailand

Aktif dalam kegiatan organisasi tidak menjadi rintangan untuk berprestasi. Justru, hal inilah yang memberi banyak peluang agar seseorang berkembang lebih baik daripada yang lain. Ilham Mufandi, S.T. selaku mantan wakil gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (BEM FTI) periode 2015 telah membuktikannya. Kini, berkat keaktifannya dalam berorganisasi, kerja keras, dan usaha yang istiqomah, akhirnya laki-laki kelahiran Palembang, 18 Mei 1995 tersebut mendapat beasiswa ke luar negeri, yaitu di Khon Kaen University (KKU) Thailand.

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan syarat utama untuk bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri, sehingga Ilham mengambil kelas TOEFL dan Speaking selama 2 bulan di Kampung Inggris (Pare), Kediri. Selain kemampuan berbahasa Inggris, penelitian juga merupakan aspek penting sehingga harus dipikirkan lebih matang lagi .

Ilham ketika dihubungi melalui akun media sosial, mengatakan, “Untuk mengetahui informasi beasiswa, caranya dengan memperbanyak relasi, seperti dosen yang mempunyai jaringan ke luar negeri, teman ataupun kakak tingkat yang kuliah di luar negeri, dan sering mencari informasi dari Google terkait beasiswa, baik yang di dalam ataupun di luar negeri. Sebenarnya, banyak beasiswa yang ditawarkan, yang diperlukan hanya niat yang istiqomah dalam persiapan apply.”

Ilham juga menyebutkan bahwa persyaratan sudah ia siapkan sejak duduk di bangku kuliah. Di antaranya terkait persiapan kemampuan bahasa Inggris, rencana penelitian, motivasi letter, kemampuan softskill, berkas-berkas lain, dan dikerjakan dengan segera. Jangan menunda-nunda atau menunggu lulus.

Pemanfaatan limbah sayur menjadi bio oil dan briket merupakan penelitian Ilham yang membuatnya meraih beasiswa KKU Scholarship for ASEAN and GMS Countries Personnel, Academic Year 2017, dengan mengambil program S2 jurusan Mechanical Engineering dan kosentrasi terhadap energi.

“Sekarang bukan waktunya mencela negara sendiri dengan berbagai keadaan yang ada. Mari berkontribusi untuk Indonesia, dari Anda untuk Indonesia. Satu kontribusi dari Anda sangat berarti daripada celaan Anda untuk Indonesia. Kritis boleh, tetapi kritis yang membangun. Tetap berkarya untuk Indonesia, saat Anda duduk di bangku kuliah silakan gali sedalam-dalam pengalaman. Jangan hanya terpaku dengan nilai IPK. Saya yakin Anda lebih pintar dan lebih pandai daripada saya. Terus berkarya untuk Indonesia. Saya tunggu karya Anda!” pesan Ilham.

 

Pengabdian kepada Masyarakat melalui Pemberdayaan Masyarakat guna Peningkatan Mutu Produk Olahan Cokelat

Senin (31/7/2017), telah dilaksanakan upacara penerjunan KKN PPM  Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Acara tersebut bertempat di kantor Kecamatan Patuk, Gunungkidul. KKN PPM merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang melibatkan 27 mahasiswa, dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Mutu Produk Olahan Cokelat guna Meningkatkan Kemandirian Usaha”.

Program menarik ini diusung oleh 2 dosen dari Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI UAD), yaitu  Isana Arum Primasari, ST, M.T. dan Annie Purwani, STP, M.T. Potensi tanaman cokelat dusun Gumawang dinilai sangat bagus sehingga selama dua tahun ini dijadikan desa binaan FTI UAD, yang bekerja sama dengan Kemenristek Dikti. Harapannya, akan ada tindak lanjut untuk progam-program lainnya.

R. Haryo Ambar Suwardi, S.H., M.Si., selaku Camat menyambut baik program tersebut. Ia berpesan untuk selalu melaksanakan pemberdayaan masyarakat di mana pun berada. Selama ini, ia selalu mengedepankan produk lokal dan meminimalisir penggunaan produk asing, supaya produk-produk lokal dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat.

“Saya berharap program ini dapat berkelanjutan karena progam dari UAD selama ini sudah sejalan dengan program Kecamatan Patuk. Ini dalam rangka mewujudkan Patuk sebagai ‘Kampung Cokelat’,” ujarnya.

Upacara penerjunan KKN PPM diakhiri dengan penandatangan Berita Acara Serah Terima Bantuan Alat Pengolahan Cokelat yang selanjutkan akan diteruskan kepada 3 dusun yang menjadi sasaran program tersebut.

Kegiatan KKN PPM ini dilaksanakan di 3 dusun binaan cokelat, yaitu dusun Gumawang, Plumbungan, dan Plosokerep. Beberapa program yang akan dilakukan selama 35 hari ke depan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, perbaikan proses produksi dan pengemasan, diversifikasi olahan pangan lokal dan cokelat, pendampingan pengurusan PIRT, serta pemasaran produk. Program akan diakhiri dengan acara “Gelar Produk” bersamaan dengan perayaan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2017 yang akan dilaksanakan di kantor Kecamatan Patuk. / (ns)