FKIP UAD Sambut Kunjungan Edukasi UNMAS

Selasa pagi (1/8/2017), aula kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dipadati ratusan mahasiswa berjaket hijau. Mereka kemudian bergegas menuju auditorium yang terletak di lantai 4. Mahasiswa-mahasiswa tersebut adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar (UNMAS) yang sedang melakukan kunjungan edukasi.

Dipandu oleh dua dosen PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Yosi Wulandari, M.Pd. dan Hermanto, M.Pd., acara dimulai dengan doa pembuka dan pembacaan ayat suci al-Qur’an dengan langgam Jawa oleh mahasiswa PBSI UAD, Mirza. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 220 peserta (termasuk mahasiswa, dosen, dan staf) kunjungan edukasi dari UNMAS.

Dra. Triwati Rahayu, M.Hum., mewakili Dekan FKIP UAD, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada peserta kunjungan edukasi. Ia berharap kegiatan itu dapat menjembatani kerja sama antara PBI dan PBSI UAD dengan PBI dan PBSI UNMAS di waktu yang akan datang. Kemudian, acara dilanjutkan sesi penandatanganan MoU antara FKIP UAD dengan FKIP UNMAS.

Sesi diskusi antara dosen dan mahasiswa dilakukan secara terpisah. Sesi diskusi mahasiswa dilakukan di auditorium, yang dibahas adalah kegiatan kemahasiswaan seperti program kerja HMPS dan LSO. Sedangkan diskusi dosen dilakukan di ruang sidang lantai 3 dengan bahan diskusi tentang akreditasi dan pelaksanaan kurikulum KKNI. Kunjungan edukasi tersebut diakhiri dengan tour ke perpustakaan dan laboratorium PBI dan PBSI UAD.(dev)

 

PKM UAD Lolos PIMNAS 2017

Dari total 16 Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang didanai Kemenristek Dikti, ada 1 PKM yang lolos dan akan mengikuti ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017.

PKM yang lolos merupakan garapan mahasiswa Teknik Elektro UAD, Bintang Akbar Pratama, Bimo Gusti Pangestu, dan Cahya Utama Purwanegara. Dari bimbingan Adhita Sri Prabakusuma, S.P.,M.Sc., mereka dapat menciptakan Easy Leaf Analyses Nitrogen (ELANG).

ELANG adalah sebuah alat yang diciptakan dengan tujuan untuk mendeteksi defisiensi nutrisi nitrogen yang ada pada daun padi. Pendeteksian ini guna mempermudah petani dalam pengendalian pemupukan yang biasanya dilakukan berdasarkan feeling.

Alhamdulillah, tim ELANG bisa lolos ke PIMNAS 2017. Kami sangat senang dan bangga bisa menjadi salah satu nominasi PKM-KC yang mewakili UAD,” terang Bintang selaku ketua tim.

Ia berharap timnya dapat membawa nama baik UAD dan meraih hasil maksimal di PIMNAS XXX 2017 yang akan diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. (ard)

 

FKIP Terjunkan Ribuan Mahasiswa Magang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) melaksanakan pembekalan program Magang Dasar dan Magang Lanjut serempak pada Minggu (30/7/2017). Bertempat di kampus 2 UAD, Jalan Pramuka, pembekalan yang dilakukan terpisah masing-masing Program Studi (Prodi) tersebut diikuti 2.888 mahasiswa. Mahasiswa Peserta Magang (MPM) tersebut akan ditempatkan di 301 sekolah. Prodi peserta magang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu Bimbingan Konseling (BK) (183 sekolah), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) (96 sekolah), Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) (11 sekolah), dan tim Teaching (188 sekolah) yang terdiri atas Prodi Pendidikan Matematika (PMat); Pendidikan Fisika (PFis); Pendidikan Biologi (PBio); Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI); Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

Program magang yang dilaksanakan FKIP UAD ini terbagi dalam tiga tahap, yaitu Magang I atau Magang Dasar, Magang II atau Magang Lanjut, dan Magang III atau Magang Terapan. Masing-masing tahap magang memiliki tugas yang berbeda dan tentu bertahap. Pada Magang Dasar misalnya, tugas MPM meliputi observasi dan refleksi pengamatan pada budaya sekolah, proses pembelajaran dan pengamatan untuk memahami peserta didik. Sedangkan dalam tahap selanjutnya, yaitu Magang Lanjut, MPM bertugas untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan penyusunan rencana, strategi, media, bahan dan alat evaluasi pembelajaran. Pada tahap akhir dalam program Magang Terapan, setelah melalui dua tahap pematangan diri, MPM bertugas untuk mengajar langsung dalam waktu yang terbatas sebagai asisten guru di sekolah laboratorium.

Pembekalan dilakukan untuk memberikan bekal pengetahuan yang cukup kepada MPM sebelum diterjunkan ke sekolah laboratorium. MPM dibekali pengetahuan tentang tujuan, manfaat, tugas MPM, tugas DPM, dan tugas GPM. Selain itu, MPM juga dituntut menyusun sebuah laporan akhir. Penilaian program magang tidak hanya dilakukan atas laporan dan tugas-tugas portofolio yang diberikan, melainkan juga atas kedisiplinan peserta. Penilaian kedisiplinan tersebut dilakukan pada saat acara pembekalan berlangsung yakni saat peserta yang datang terlambat dicatat waktu keterlambatannya dan mengumpulkan resume yang berisi penjelasan selama pembekalan. (dev)

 

Magister Manajemen UAD

Program Studi S2 Magister Manajemen (MM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) didirikan dengan tujuan memberikan kemanfaatan yang besar bagi institusi, masyarakat, dan bangsa, khususnya manfaat terhadap peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.

Kompetensi sumber daya manusia bidang ekonomi yang saat ini sangat dibutuhkan di antaranya bidang perbankan dan pemasaran. Pembukaan program studi ini akan mendorong terjadinya peningkatan nation competitiveness.

Program studi yang dimpimpin oleh Dr. Aftoni Sutanto, M.Si., tersebut memiliki visi menjadi program studi yang unggul dalam pengembangan ilmu manajemen dan perbankan, yang diakui secara internasional dan dijiwai nilai-nilai Islam.

Metode pembelajaran yang digunakan berbasis pada studi kasus dan riset di berbagai bidang, khususnya perbankan dan pemasaran. Karakteristik program studi yang terletak di kampus 1 UAD, Jl. Kapas 9, Semaki, Umbulharjo, di bidang perbankan dan pemasaran terkini ini, diharapkan mampu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia yang lebih profesional.

MM UAD bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia mendirikan laboratorium simulasi pasar modal. Ini adalah salah satu fasilitas unggulan yang diperuntukkan bagi mahasiswa yang mempunyai minat pada kegiatan pasar modal. (ard)

Magister Pendidikan Vokasi UAD

Dunia pendidikan dan pelatihan (diklat) vokasional berkembang dinamis seiring dengan visi pemerintah dalam peningkatan daya saing bangsa. Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membuka aliran tenaga kerja terlatih secara bebas, merupakan bukti dinamika kebutuhan tenaga kerja terampil yang menuntut pengakuan regional.

Sementara itu, di tingkat domestik, problem relevansi diklat vokasional dengan kebutuhan dunia kerja belum terjembatani secara komperehensif. Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membuka Program Studi S2 Magister Pendidikan Vokasi (MPV) untuk menjawab tantangan tersebut.

Tujuannya untuk menghasilkan sumber daya manusia dalam bidang diklat vokasional yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan vokasional, kemampuan memecahkan masalah kesenjangan dunia diklat dengan dunia kerja, kemampuan manajerial dan kepemimpinan, kemampuan dalam inovasi pembelajaran, serta kemampuan mengelola riset strategis bidang diklat vokasional.

Visi program studi yang dipimpin oleh Dr. Jumintono, M.Pd., ini adalah menjadi Program Pendidikan Vokasi (MPV) yang unggul dalam pembelajaran kontekstual dan tajam dalam analisis guna menghasilkan SDM profesional di bidang vokasi yang berwawasan global. (ard/doc)

Seminar Peran Perbankan dan Lembaga Keuangan

Pascasarjana Magister Manajemen (MM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan seminar nasional dengan tajuk “Peran Perbankan dan Lembaga Keuangan dalam Pembangunan Ekonomi Daerah”.

Acara yang berlangsung di auditorium kampus 1 UAD, Jl. Kapas 9, Semaki, Senin (1/8/2017) ini bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) DIY, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Yogyakarta, dan Kedaulatan Rakyat (KR).

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Wakil Rektor 2, Drs. Safar Nasir, M.Si., mengungkapkan bahwa seminar nasional akan berjalan menarik karena membahas isu-isu terkini terkait peran perbankan dan lembaga keuangan, khususnya di daerah. Misalnya isu tren kredit investasi di Yogyakarta.

Hadir sebagai pembicara Budi Hanoto, S.E.,M.BA., Kepala Perwakilan BI DIY; Dedy Patria, S.E.,M.M.,M.Acc.,CA., Kepala OJK DIY; dan Dr. Taufik Hidayat, M.Ec., dosen Pascasarjana MM UAD. (ard)

UAD Lepas 398 Mahasiswa KKN

Wakil Rektor IV, Prof. Sarbiran, Ph.D. melepas 398 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 62 tahun 2017 pada Sabtu (29/7/2017) di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Pelepasan tersebut dilaksanakan secara simbolis dengan mengalungkan kartu identitas peserta KKN kepada mahasiswa perwakilan tiap kabupaten.

Tahun ini, KKN dibagi dalam beberapa program dan lokasi. Bojonegoro, Tegal, Tasikmalaya, Karawang, dan Kebumen adalah lokasi KKN PPuN yang akan digawangi sebanyak 219 mahasiswa. KKN PPuN fokus pada pengembangan seni budaya dalam Muhammadiyah dengan program kerja unggulan berupa Festival Masjid dan Pekan Seni Pelajar Muhammadiyah.

Program KKN kedua adalah KKN MU yang berlokasi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Program KKN MU tahun ini adalah yang keempat kalinya dan diikuti oleh 49 mahasiswa. Saat acara pelepasan berlangsung, peserta KKN MU terpaksa meninggalkan tempat acara lebih awal karena jadwal keberangkatan yang sangat mendesak. KKN MU memiliki misi dalam pemberdayaan masyarakat untuk memperteguh agama, mengaktifkan kegiatan TPA, menghidupkan masjid dan menguatkan cabang serta ranting Muhammadiyah.

Program KKN yang ketiga adalah program yang didanai oleh Kemenristek Dikti, yaitu KKN PPM. KKN PPM berlokasi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul dengan jumlah mahasiswa sebanyak 130 orang. Program KKN ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat berupa pelatihan penggunaan E-Learning untuk guru, penguatan konseling masyarakat, pencegahan narkoba, dan pencegahan serta deteksi dini kanker serviks.

Sarbiran dalam sambutannya memberikan pesan kepada mahasiswa peserta KKN untuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya, jangan pernah meninggalkan shalat dan selalu menjaga kesehatan. (dev)

Farmasi Klinik untuk Indonesia Sehat

Konferensi Farmasi Klinik Asia 2017 dengan tema "Unity in Diversity and The Standardisation of Climical Pharmacy Services" melibatkan 10 anggota Asian Conference on Clinical Pharmacy (ACCP), Indonesia, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Iran.

Sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan ini bersama UNAIR sebagai penyelenggara utama, dibantu perguruan tinggi lain seperti UII, UMY, USD, dan UGM.

Tema yang dipilih dimaksudkan untuk mempertimbangkan adanya perbedaan dalam perkembangan dan implementasi pelayanan farmasi klinis di setiap negara yang memberikan dampak terhadap dunia pendidikan dan penelitian.

Dari penjelasan Dr. Suharjono, M.S.,Apt., konferensi ini sebagai ajang promosi praktik interdisipliner, pendidikan, dan ilmuwan yang berkomitmen untuk kemajuan farmasi klinis di kawasan Asia.

ย“Konferensi ini sebagai sarana bertukar ilmu dan pencarian solusi terhadap permasalahan farmasi yang ada saat ini,ย” ujarnya ketika ditemui setelah pembukaan acara di Hotel Tentrem Yogyakarta, Jum'at (28/7/2017).

Ditemui di tempat yang sama, Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,Ph.D.,Apt., menjelaskan masih banyak masalah kesehatan yang belum selesai.

ย“Diharapkan peran tenaga kesehatan, khususnya farmasi, lebih optimal dalam bidang-bidang yang belum diselesaikan di Indonesia. Harus digiatkan lagi adanya kolaborasi antar tenaga kesehatan untuk mencapai Indonesia sehat,ย” terang Dyah. (ard)

 

 

UAD Lepas Empat Model KKN

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada periode semester genap tahun akademik 2016/2017 menerjunkan 444 orang dari 4000-an mahasiswa KKN selama tahun akademik 2016/2017.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut akan diterjunkan di delapan kabupaten/kota dan tersebar di tujuh provinsi, yakni 1 kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, 2 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat, 2 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah, 2 kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur, dan 3 kabupaten di Provinsi DIY.

Masing-masing kabupaten/kota sebanyak 25 s/d 27 mahasiswa, kecuali Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 85 orang dan Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan 55 orang. Demikian dilaporkan oleh Kepala Lembaga kepada Masyarakat (LPM) UAD, Drs. Jabrohim, M.M.

Lebih lanjut, Jabrohim menjelaskan, KKN periode ini dikelompokkan dalam empat model. Model pertama KKN Desa Prioritas, KKN Muhammadiyah untuk Negeri (KKNMu), KKN Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), dan KKN Pemberdayaan dan Pembelajaran untuk Negeri (KKN PpuN).

Penyelenggaraan KKN Desa Prioritas (ditempatkan di Kecamatan Pandak, Bantul) dilakukan dalam rangka merespon tawaran Kemenristek Dikti kepada PTN/PTS. KKNMu dilaksanakan oleh 28 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia (ditempatkan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan).

Sementara itu, KKN PPM dilaksanakan dengan dana hibah dari Kemenristek Dikti kepada lima pengusung program (ditempatkan di Sleman, Bantul, dan Gunungkidul). KKN PPuN dilaksanakan dalam rangka kerja sama dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah (ditempatkan di Kabupaten Karawang dan Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat; Kota Pekalongan dan Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah; serta Kota Madiun dan Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur).

Dalam kesempatan terpisah, Humas LPM UAD, Anang Masduki, M.A. menyampaikan bahwa KKNMu dirancang oleh Jabrohim, Dr. Nur Sahid, Mustofa W. Hasyim, dan Beni Suhendra Winarso, M.Si.

Pada koordinasi KKNMu yang dihadiri oleh enam PTM atas undangan LSBO PP Muhammadiyah, memutuskan Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum., Kepala Pusat KKN UAD ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana KKNMu.

Selain itu, Moh Aman, M.T. dari LPPM Universitas Muhammadiyah Magelang ditunjuk sebagai sekretaris dan Beni Suhendra Winarso, M.Si. dari LSBO PP Muhammadiyah sebagai bendahara.

KKNMu sudah berlangsung sejak 2014. Para peserta KKN diseber keberbagai kota di  antaranya: Kota Metro, Lampung, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Sebelum itu, dengan nama yang sama, KKNMu telah dilaksanakan sebanyak dua kali di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kedua pelaksanaan KKNMu tersebut hanya dilaksanakan oleh UAD, dan LPM UAD merelakan untuk tidak dipakai sebagai kegiatan KKNMu pertama dan kedua. KKNMu yang disepakati dan ditetapkan sebagai KKNMu pertama adalah KKNMu yang dilaksanakan di Kota Metro, Lampung. (Doc)

Nasihat Joko Widodo kepada Generasi Y

“Lima sampai sepuluh tahun kemudian, mahasiswa-mahasiswa inilah yang akan mengemudikan pasar,” ujar Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (22/7/2017).

“Mereka ini yang termasuk dalam generasi Y, generasi yang mengandalkan kemampuan smartphone untuk melakukan segala aktivitas. Nantinya, mereka tidak akan membaca koran dan tidak menonton televisi karena sudah digantikan oleh serba dot com dan bisa meminta video-video,” lanjutnya.

Selain itu, Jokowi menambahkan bahwa generasi Y saat ini memanfaatkan smartphone untuk memesan makanan, mencari tahu tempat terdekat, dan mencari suatu barang yang dijual. Generasi Y adalah mereka yang sehari-hari akrab dengan teknologi terutama perkembangan media sosial dan aplikasi.

Jokowi berpesan kepada mahasiswa dan masyarakat agar menyadari perubahan ini dan bersiap mengantisipasinya. Jangan sampai generasi ini melakukan aktivitas yang terlalu rutinitas dan berpikir liniear.

Di hadapan para mahasiswa, ia memberi nasihat yang penting agar dapat memenangkan pasar. “Kita harus melakukan inovasi, meningkatkan kreativitas secara terus-menerus, dan mengajarkan entrepreneurship. Jika tidak, kita akan menjadi negara yang tertinggal.”