KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD
Shalat Tahajjud memiliki sekian banyak keutamaan dan keistimewaan sehingga seorang penuntut ilmu sangat ditekankan untuk mengerjakannya. Di antara keistimewaannya adalah.
1. Shalat Tahajjud adalah sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْـمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat yang fardhu adalah shalat malam.” [2]
2. Shalat Tahajjud merupakan kemuliaan bagi seorang Mukmin.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَتَانِـيْ جِبْـرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.
“Malaikat Jibril mendatangiku, lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu akan mati, cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia.” [3]
3. Kebiasaan orang yang shalih.
4. Pendekatan diri kepada Allah Ta’ala.
5. Penghapus Kesalahan.
6. Menjauhkan dosa.
Keempat keutamaan ini (poin 3-6) terangkum dalam sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِـحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ.
“Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.” [4]
7. Shalat malam adalah wasiat yang pertama kali Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada penduduk Madinah ketika beliau memasukinya. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَام،َ وَصِلُوا اْلأَرْحَامَ، وَصَلُّوا باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْـجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” [5]
8. Shalat malam sebagai sebab diangkatnya derajat seseorang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ketika ditanya tentang tingkatan dalam derajat.
إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَلِيْنُ الْكَلاَمِ وَالصَّلاَةُ باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ.
“Memberi makan, ucapan yang santun, dan shalat di malam hari ketika orang lain tidur.” [6]
9. Dapat menguatkan hafalan Al-Qur-an, membantu bangun untuk shalat Shubuh, mencontoh generasi terdahulu, dan lainnya.
Read more https://almanhaj.or.id/2358-pengertian-dan-hukum-shalat-tahajjud.html
KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD
Shalat Tahajjud memiliki sekian banyak keutamaan dan keistimewaan sehingga seorang penuntut ilmu sangat ditekankan untuk mengerjakannya. Di antara keistimewaannya adalah.
1. Shalat Tahajjud adalah sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْـمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat yang fardhu adalah shalat malam.” [2]
2. Shalat Tahajjud merupakan kemuliaan bagi seorang Mukmin.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَتَانِـيْ جِبْـرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.
“Malaikat Jibril mendatangiku, lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu akan mati, cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia.” [3]
3. Kebiasaan orang yang shalih.
4. Pendekatan diri kepada Allah Ta’ala.
5. Penghapus Kesalahan.
6. Menjauhkan dosa.
Keempat keutamaan ini (poin 3-6) terangkum dalam sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِـحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ.
“Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.” [4]
7. Shalat malam adalah wasiat yang pertama kali Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada penduduk Madinah ketika beliau memasukinya. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَام،َ وَصِلُوا اْلأَرْحَامَ، وَصَلُّوا باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْـجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” [5]
8. Shalat malam sebagai sebab diangkatnya derajat seseorang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ketika ditanya tentang tingkatan dalam derajat.
إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَلِيْنُ الْكَلاَمِ وَالصَّلاَةُ باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ.
“Memberi makan, ucapan yang santun, dan shalat di malam hari ketika orang lain tidur.” [6]
9. Dapat menguatkan hafalan Al-Qur-an, membantu bangun untuk shalat Shubuh, mencontoh generasi terdahulu, dan lainnya.
Read more https://almanhaj.or.id/2358-pengertian-dan-hukum-shalat-tahajjud.html
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluluskan 769 mahasiswa pada wisuda periode November 2018. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sejak fakultas ini berdiri. Pada pelepasan yang berlangsung di Hotel Grand Daffam Rohan, Kamis (22-11-2018), wisudawan diberi pembekalan menjadi guru yang unggul pada era revolusi industri 4.0.
Dalam kesempatan ini, Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. selaku Dekan FKIP menyampaikan, lulusan program studi pendidikan dari UAD harus menjadi tenaga guru yang profesional. “Menjadi guru harus memiliki intgritas dan profesionalitas. Kami berharap lulusan FKIP juga banyak yang melanjutkan studi S2 dan menjadi dosen.”
Senada dengan Trikinasih, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menginginkan lulusan FKIP memiliki spirit yang tinggi untuk menjadi pendidik profesional. “Yang akan menjadi guru harus melanjutkan PPG. Guru sekarang harus punya sertifikat. Apalagi di era revolusi industri 4.0 saat ini.”
Kasiyarno yang didampingi Wakil Rektor I Dr. Muchlas, M.T. dan Wakil Rektor IV Prof. Dr. Sarbiran, M.Ed.,Ph.D. menambahkan, di era revolusi industri saat ini segala sesuatu bisa dipelajari karena akses internet sudah mudah. Kehidupan sudah serbainternet termasuk di dunia pendidikan. Calon guru harus menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi.
“Zaman sudah serbadigital. Kemampuan penguasaan teknologi informasi menjadi salah satu soft skills yang wajib dimiliki,” tandasnya.
Sementara Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. pembicara dalam acara pelepasan wisudawan FKIP mengatakan, menjadi guru di era revolusi industri 4.0 harus memiliki banyak keterampilan selain mengajar. “Guru akan menghadapi siswa generasi milenial dengan segala kecanggihan teknologi. Artinya, pembelajaran juga harus lebih variatif sesuai dengan perkembangan zaman. Ini adalah tantangan yang harus dimenangkan oleh setiap calon guru.” (ard)