Sastra Islami: Dari Ide hingga Pasar Cetak dan Perfilman

Bertemakan “Sastra Islami”, Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan (Persada) menyelenggarakan seminar nasional dengan pembicara Asma Nadia yang merupakan penulis buku, motivator, founder FLP, sekaligus pengurus ICMI. Buku yang pernah diterbitkan dan diangkat ke layar lebar di antaranya adalah Surga yang Tak Dirindukan, Assalamu’alaikum Beijing, dan masih banyak lagi. Acara tersebut berlangsung pada Ahad (25-11-2018) pukul 08.00–11.00 WIB bertempat di lantai 2 Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Dalam seminar tersebut turut hadir Mudir Persada, H. Thontowi S.Ag., M.Hum., yang sekaligus memberikan sambutan dan membuka acara. Acara dilanjutkan dengan peluncuran Majalah Edisi Pertama Majalah PERSADA UAD. Lebih dari 700 peserta dari mahasiswa UAD maupun umum memenuhi ruangan Masjid Islamic Center dalam rangka memeriahkan acara seminar sekaligus menambah ilmu mengenai sastra islami.

Asma Nadia memberikan materi Dinamika Karya Sastra, Proses Ide Kreatif Menembus Pasar Cetak dan Perfilman. Ia berpesan agar mahasiswa mendukung penuh perfilman islami yang ada di Indonesia, terutama ketika H-7 sebelum sebuah karya film islami ditayangkan di bioskop. Harapannya semua umat muslim yang di Indonesia membantu dalam mensyiarkan perfilman tersebut agar tidak kalah bersaing dengan film-film luar negeri ataupun film-film yang bergenre lain. Dukungan ini juga akan membuat perfilman islami mendapat layar penuh dan banyak di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan itu juga, Asma Nadia memberikan tujuh buku hasil karyanya yang sudah ditandatangani untuk diberikan kepada tujuh penanya. Tidak hanya itu, ia juga membawa buku-buku dan merchandise lain yang bisa dibeli oleh peserta seminar. Buku yang dibeli bisa ditandatangani langsung oleh Asma.

Banyak hal yang didapat oleh semua peserta dalam seminar tersebut, termasuk bisa berfoto langsung dengan penulis yang karyanya sudah diterbitkan dalam buku maupun dalam sebuah film, yang saat ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat luas. (M.IA)

Rekor, FKIP UAD Luluskan 769 Wisudawan

KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD
Shalat Tahajjud memiliki sekian banyak keutamaan dan keistimewaan sehingga seorang penuntut ilmu sangat ditekankan untuk mengerjakannya. Di antara keistimewaannya adalah.

1. Shalat Tahajjud adalah sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْـمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat yang fardhu adalah shalat malam.” [2]

2. Shalat Tahajjud merupakan kemuliaan bagi seorang Mukmin.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

أَتَانِـيْ جِبْـرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.

“Malaikat Jibril mendatangiku, lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu akan mati, cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia.” [3]

3. Kebiasaan orang yang shalih.

4. Pendekatan diri kepada Allah Ta’ala.

5. Penghapus Kesalahan.

6. Menjauhkan dosa.

Keempat keutamaan ini (poin 3-6) terangkum dalam sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِـحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ.

“Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.” [4]

7. Shalat malam adalah wasiat yang pertama kali Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada penduduk Madinah ketika beliau memasukinya. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَام،َ وَصِلُوا اْلأَرْحَامَ، وَصَلُّوا باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْـجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” [5]

8. Shalat malam sebagai sebab diangkatnya derajat seseorang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ketika ditanya tentang tingkatan dalam derajat.

إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَلِيْنُ الْكَلاَمِ وَالصَّلاَةُ باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ.

“Memberi makan, ucapan yang santun, dan shalat di malam hari ketika orang lain tidur.” [6]

9. Dapat menguatkan hafalan Al-Qur-an, membantu bangun untuk shalat Shubuh, mencontoh generasi terdahulu, dan lainnya.

Read more https://almanhaj.or.id/2358-pengertian-dan-hukum-shalat-tahajjud.html

KEISTIMEWAAN SHALAT TAHAJUD
Shalat Tahajjud memiliki sekian banyak keutamaan dan keistimewaan sehingga seorang penuntut ilmu sangat ditekankan untuk mengerjakannya. Di antara keistimewaannya adalah.

1. Shalat Tahajjud adalah sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْـمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيْضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Sebaik-baik puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram, dan sebaik-baik shalat setelah shalat yang fardhu adalah shalat malam.” [2]

2. Shalat Tahajjud merupakan kemuliaan bagi seorang Mukmin.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

أَتَانِـيْ جِبْـرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.

“Malaikat Jibril mendatangiku, lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu akan mati, cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang Mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia.” [3]

3. Kebiasaan orang yang shalih.

4. Pendekatan diri kepada Allah Ta’ala.

5. Penghapus Kesalahan.

6. Menjauhkan dosa.

Keempat keutamaan ini (poin 3-6) terangkum dalam sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِـحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ.

“Hendaklah kalian melakukan shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia sebagai amal taqarrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.” [4]

7. Shalat malam adalah wasiat yang pertama kali Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam sampaikan kepada penduduk Madinah ketika beliau memasukinya. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، أَفْشُوا السَّلاَمَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَام،َ وَصِلُوا اْلأَرْحَامَ، وَصَلُّوا باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْـجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika orang lain sedang tidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.” [5]

8. Shalat malam sebagai sebab diangkatnya derajat seseorang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ketika ditanya tentang tingkatan dalam derajat.

إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَلِيْنُ الْكَلاَمِ وَالصَّلاَةُ باِللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ.

“Memberi makan, ucapan yang santun, dan shalat di malam hari ketika orang lain tidur.” [6]

9. Dapat menguatkan hafalan Al-Qur-an, membantu bangun untuk shalat Shubuh, mencontoh generasi terdahulu, dan lainnya.

Read more https://almanhaj.or.id/2358-pengertian-dan-hukum-shalat-tahajjud.html

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluluskan 769 mahasiswa pada wisuda periode November 2018. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sejak fakultas ini berdiri. Pada pelepasan yang berlangsung di Hotel Grand Daffam Rohan, Kamis (22-11-2018), wisudawan diberi pembekalan menjadi guru yang unggul pada era revolusi industri 4.0.

Dalam kesempatan ini, Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. selaku Dekan FKIP menyampaikan, lulusan program studi pendidikan dari UAD harus menjadi tenaga guru yang profesional. “Menjadi guru harus memiliki intgritas dan profesionalitas. Kami berharap lulusan FKIP juga banyak yang melanjutkan studi S2 dan menjadi dosen.”

Senada dengan Trikinasih, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menginginkan lulusan FKIP memiliki spirit yang tinggi untuk menjadi pendidik profesional. “Yang akan menjadi guru harus melanjutkan PPG. Guru sekarang harus punya sertifikat. Apalagi di era revolusi industri 4.0 saat ini.”

Kasiyarno yang didampingi Wakil Rektor I Dr. Muchlas, M.T. dan Wakil Rektor IV Prof. Dr. Sarbiran, M.Ed.,Ph.D. menambahkan, di era revolusi industri saat ini segala sesuatu bisa dipelajari karena akses internet sudah mudah. Kehidupan sudah serbainternet termasuk di dunia pendidikan. Calon guru harus menguasai teknologi, bukan dikuasai teknologi.

Zaman sudah serbadigital. Kemampuan penguasaan teknologi informasi menjadi salah satu soft skills yang wajib dimiliki,” tandasnya.

Sementara Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. pembicara dalam acara pelepasan wisudawan FKIP mengatakan, menjadi guru di era revolusi industri 4.0 harus memiliki banyak keterampilan selain mengajar. “Guru akan menghadapi siswa generasi milenial dengan segala kecanggihan teknologi. Artinya, pembelajaran juga harus lebih variatif sesuai dengan perkembangan zaman. Ini adalah tantangan yang harus dimenangkan oleh setiap calon guru.” (ard)

Wijayakusuma University of Surabaya Visits Law Faculty of UAD

Raising the theme of "Increasing the Spirit of Integrity and Insight in Establishing the Relationship among Student Organizations", the Student Executive Board (BEM) of the Faculty of Law of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) received a BEM visit from Wijayakusuma University of Surabaya at campus 2 B of UAD on Friday (11/16/2018).

On this occasion, the chairman of Law BEM of UAD, Ayu Purnaningsih, in her speech expressed her gratitude to the Faculty of Law (FH) BEM of Wijayakusuma University of Surabaya for sharing information with FH UAD.

In addition to the committee chairman, BEM FH Governor, Mohammad Rifki, was also present. He conveyed about UAD organization system and work program at BEM FH. "I hope that with this visit and sharing of information, it will help us progress. We also hope to meet on other occasions to share legal issues in Indonesia."

The Chairperson of BEM of Wijayakusuma University, Rajindra Bisma Laksana, said that there were similarities in the systems available at UAD and Wijayakusuma University of Surabaya. He also expressed his expectation that the BEM of FH UAD would visit Surabaya.

There were 20 Wijayakusuma University students who participated in this event. They came early to Jogja and went directly to UAD.

Rektor UAD Lantik Wakil Dekan Periode 2018−2022

Dr. Kasiyarno, M.Hum., Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melantik 10 wakil dekan dan 1 pejabat wakil dekan periode 2018−2022. Pada kesempatan ini, juga dilakukan pemberhentian dengan hormat para wakil dekan yang telah bertugas 2013−2018.

Terima kasih atas kinerja wakil dekan sebelumnya, ke depan pekerjaan berat sudah menanti wakil dekan yang baru. Tuntutan semakin tinggi, kami berharap Bapak Ibu Wakil Dekan baru bisa cepat beradaptasi dan membawa dampak signifikan bagi perkembangan UAD,” ucap Kasiyarno dalam sambutannya di auditorium kampus 1 UAD, Sabtu (17-11-2018).

Lebih lanjut, Kasiyarno menyampaikan target capaian UAD pada tahun 2025 menjadi perguruan tinggi bereputasi internasional. “Saat ini akreditasi UAD sudah A dan 18 dari 48 program studi juga sudah A. Yang belum A harus bekerja lebih ekstra, terutama untuk para pejabat dekan dan wakil dekan. Kami berharap wakil dekan dapat bekerja sama dengan dekan untuk meningkatkan akreditasi program studi.”

Target akreditasi merupakan visi UAD pada periode 2010−2015. Sementara tahun 2015−2020 UAD ingin mencapai reputasi di tingkat nasional dengan menguatkan aspek Tri Darma perguruan tinggi.

UAD mempunyai visi reputasi internasional, tahun ini sudah mulai dipelopori Fakultas Farmasi. Farmasi akan diasesmen Asean University Network (AUN). Semoga ke dapan ada fakultas maupun program studi yang menyusul diases. Untuk mencapai target ini, kualitas sumber daya manusia, sistem, produktivitas, dan prestasi harus terus ditingkatkan,” paparnya.

Berikut wakil dekan baru di lingkungan fakultas yang ada di UAD; Tina Sulistiyani, S.E., M.M. (Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Dian Kinayung, S.Psi., M.Psi., Psikolog. (Wakil Dekan Fakultas Psikologi), Dr. Hari Susanti, M.Si., Apt. (Wakil Dekan Fakultas Farmasi), Dody Hartanto, S.Pd., M.Pd. (Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., M.IPR. (Wakil Dekan Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi).

Dr. Norma Sari, S.H., M.Hum. (Wakil Dekan Fakultas Hukum), Sri Winiarti, S.T., M.Cs. (Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri), Agung Budiantoro, S.Si., M.Si. (Wakil Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Dr. PH. Solikhah, S.K.M., M.Kes. (Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat), dr. Agus Sukaca, M.Kes. (Wakil Dekan Fakultas Kedokteran), Arif Rahman, S.Pd.I.,M.Pd.I. (Pejabat (Pj.) Wakil Dekan Fakultas Agama Islam). (ard)

UAD Signs MoU with BPPB Kemendikbud

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) hosted Language and Literature Award Night of Tama Prayojana 2018 on Wednesday (11/14/2018) at campus 4 of UAD on Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta. This award was initiated by Yogyakarta Regional Language Center.

In addition to being the host, UAD also signed a memorandum of understanding (MoU) with the Language Development and Expansion Agency (BPPB) of the Ministry of Education and Culture (Kemendikbud) of the Republic of Indonesia. This signing is aimed to improve the cooperation in the field of language of UAD and BPPB of the Ministry of Education and Culture.

The Rector of UAD, Dr. Kasiyarno, M. Hum., in his speech expressed his gratitude for the trust given to UAD as the host of this award event. "We really appreciate the recognition given by the language center. Besides that, with Tama Prayojana award, the quality of Bahasa Indonesia will be further improved."

Meanwhile, the Head of DIY Language Center, Drs. Pardi, M. Hum., conveyed that Bahasa Indonesia is a national identity. "As a national identity, Bahasa Indonesia must be preserved. Bahasa Indonesia needs to be preserved and developed."

There were several award nominations at this event, including scholar and bureaucracy public figures, public institutions of higher education, hospitals, communication and information media, Javanese books, serious literary books, and popular literary books. (ard)

RI Minister of Education and Culture: PTMA Must Be Smart in Taking Advantage of a Moment

Minister of Education and Culture (Mendikbud) of the Republic of Indonesia, Prof. Muhadjir Effendy, M.A.P., appealed to Muhammadiyah-Aisyiyah Universities (PTMA) to innovate and open study programs that are in line with the times. "For example, a logistics study program, both logistics at sea and air. Logistics management is very complex. At present, work field requires skilled people in their own fields. PTMA must be able to take advantage of this moment."

His statement was conveyed when he became a speaker at the National Coordination Meeting (Rakornas) on Student Affairs for Indonesian PTMA organized by Universitas Ahmad Dahlan (UAD), in collaboration with the Council of Higher Education, Research, and Development (Diktilitbang) of Central Board of Muhammadiyah. The event took place from Thursday to Saturday (8-10/11/2018) at Grand Quality Hotel, Yogyakarta, and was attended by 137 participants from 103 PTMA.

In line with the issue, he also conveyed his expectation that PTMA be responsive and alert to the changes that occur in the society. Innovations in the education sector must continue to be made to keep pace with the increasingly rapid changes. Furthermore, the moment that must also be immediately addressed is the opportunity to develop PTMA in remote areas of Indonesia.

"Don't just depend on LPTK. Currently, LPTK has exceeded its capacity. The number of graduates and what is needed is not comparable. The number of graduates every year is 250,000, while only 100,000 are needed per year. Then, the opportunity to establish PTMA in the remote area is still open, for example in Wakatobi, which is included in the 10 favorite destinations in Indonesia. "This is a strategic area to develop Muhammadiyah's charity business," he said.

Besides, the issue that is more urgent, according to him, is that PTMA must provide students with generic provisions. Generic provisions in question are those that are easily adapted to the work field. And then, there is a need for double track for teacher training, for example, teacher training with minor skills in fishery, information technology, and foreign languages.

Regarding the field of student affairs, Muhadjir stated his expectation that university leaders could develop PTMA in accordance with local wisdom. This local wisdom can be a value in itself and is a characteristic for PTMA branding. (ard)

Universitas Wijayakusuma Surabaya Kunjungi Fakultas Hukum UAD

Mengangkat tema Meningkatkan Semangat Integritas dan Wawasan dalam Menjalin Tali Silaturahmi Sesama Organisasi Kemahasiswaan”, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima kunjungan kerja BEM Universitas Wijayakusuma Surabaya di kampus 2 B UAD, Jumat (16/11/2018).

Pada kesempatan tersebut ketua panitia BEM Hukum UAD, Ayu Purnaningsih, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada BEM Fakultas Hukum (FH) Universitas Wijayakusuma Surabaya telah berbagi informasi dengan FH UAD.

Selain ketua panitia, hadir juga Gubernur BEM FH, Mohammad Rifki. Dia menyampaikan tentang sistem organisasi UAD dan program kerja di BEM FH. “Saya berharap dengan adanya kunjungan dan berbagi informasi ini membuat kita semakin maju. Kami juga berharap bisa bertemu dalam kesempatan yang lain untuk berbagi perihal hukum di Indonesia.

Ketua BEM Universitas Wijayakusuma Surabaya Rajindra Bisma Laksana menyampaikan, ada kesamaan sistem yang ada di UAD dan Universitas Wijayakusuma Surabaya. Ia pun berharap teman-teman BEM FH UAD berkunjung ke Surabaya.

Ada 20 mahasiswa Universitas Wijayakusuma yang ikut dalam acara ini. Mereka datang pagi ke Jogja danlangsung ke UAD.

UAD Teken MoU dengan BPPB Kemendikbud

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Malam Penghargaan Bahasa dan Sastra Tama Prayojana 2018, Rabu (14/11/2018) di kampus 4 UAD Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta. Penghargaan ini diprakarsai oleh Balai Bahasa Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain menjadi tuan rumah, UAD juga meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Penandatanganan ini dalam rangka untuk meningkatkan kerja sama bidang kebahasaan UAD dan BPPB Kemendikbud.

Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada UAD sebagai tuan rumah acara penghargaan ini. “Kami sangat mengapresiasi adanya penghargaan dari balai bahasa. Selain itu, dengan adanya penghargaan Tama Prayojana akan semakin meningkatkan kualitas bahasa Indonesia.”

Sementara Kepala Balai Bahasa DIY Drs. Pardi, M.Hum. menyampaikan bahasa Indonesia merupakan identitas kebangsaan. “Identitas kebangsaan, bahasa Indonesia harus terus dijaga. Bahasa Indonesia perlu untuk terus dipertahankan dan dikembangkan.”

Pada acara ini, ada beberapa nominasi penghargaan di antaranya tokoh publik akademisi dan birokrasi, lembaga publik perguruan tinggi, rumah sakit, media komunikasi dan informasi instansi, buku berbahasa Jawa, buku sastra serius, dan buku sastra populer. (ard)

UAD Hosts National Coordination Meeting of PTM-PTA on Student Affairs

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) hosted National Coordination Meeting (Rakornas) on Muhammadiyah University (PTM) Student Affairs at Aisyiyah University (PTA). The event that took place on November 8-10, 2018 was in collaboration with the Council of Higher Education, Research, and Development (Diktilitbang) of Central Board of Muhammadiyah (PP Muhamadiyah). In total, there are 137 participants from 103 PTM and PTA throughout Indonesia. It was the first Rakornas that was being held on student affairs.

On this occasion, UAD Rector, Dr. Kasiyarno, M. Hum., said that the field of student affairs in PTM and PTA must be strengthened, considering that students are one of the important aspects for the continuity of universities. "Student activities must be stimulated. At present, only about 25 percent of students take extracurricular activities, either in an activity unit, organization, community and others."

According to him, universities must encourage students to be active. Extracurricular activities can improve student soft skills in order to optimize the students' ability. Soft skills are needed and will be useful in the workforce and society.

"Students who are active and have skills will surely excel. Student achievement can enhance the image of universities. In addition, students will also receive a Diploma Supplement (SKPI) that will be useful for them," he explained.

On the other hand, the Chairman of PP Muhammadiyah Diktilitbang Council, Prof. Lincolin Arsyad, said that in the Rakornas on Student Affairs, it was necessary to discuss preventive actions of radicalism in campus environment. "Radicalism is like a fire in a husk. This is a task for universities to fight it."

In addition, other things that need to be discussed are related to student productivity. PTM-PTA must hold various events, such as training, seminars, and competitions to improve the students' abilities. In addition, what is equally important is the productivity of art and culture. Some of these things, according to Lincolin, need to be seriously discussed to develop students for them to become good cadres in the future.

Meanwhile, Dr. Haedar Nashir, M.Si., the Chairman of PP Muhammadiyah, shared his belief that the quality of PTM and PTA must be improved. With good quality, the universities would bring progress to the community and the country.

He advised Muhammadiyah cadres not to be isolated from national issues.

"Muhammadiyah students must be pioneers who are intelligent, honest, trustworthy, exemplary, and forward-thinking. This is the only thing that can advance Indonesia in this global era is progress." (ard)

GPSD Holds Traditional Games Competitions

Gebyar Prestasi Sekolah Dasar (GPSD) held by Primary School Teacher Education (PGSD) Study Program of Universitas Ahmad Dahlan (UAD) was attended by participants from elementary schools throughout Yogyakarta. The event which was held at Tamanan field, Bantul, Yogyakarta on Sunday (11/04/2018) presented several traditional games competitions as well as scientific, cultural, sports, and religious competitions.

Some of the competitions included coloring and dance competitions, parade of saleh (pious) children, science Olympiad, traditional games competitions, and kid futsal competition. This is the third GPSD being held with the aim of creating competent students and takes place two times, on November 4 and 11, 2018.

Ika Maryani, M.Pd., a PGSD lecturer, explained that this event was to introduce PGSD UAD to the public. In addition, this event provided an opportunity for students to get to know traditional games.

"The traditional games, in its own time, were popular and liked by many people. In this era, new online games shift various local cultures, such as traditional games. We hope that students who compete in this event are competitive, so that they can optimize their potential," he explained.

Meanwhile, Dr. Dedi Pramono, M.Hum., the Head of Bureau of Student and Alumni Affairs (Bimawa) of UAD, expressed his pride to PGSD students who had organized the competitions based on the development of soft skills for elementary school students. According to him, soft skills were needed for nation leaders in the future.

"Leaders need leadership, cooperation, honesty, professionalism and integrity. The development of games like this needs to be done in the midst of the popularity of online games to develop children's potential," he said.

On this occasion, Surti Raharyanto from the Department of Youth and Sports Education (Disdikpora) of DIY Province and Sri Supriyantini from Disdikpora of Bantul Regency were also present. In his remarks, Surti emphasized that his department would cooperate with universities and various other agencies to improve the quality of education in DIY.

"Reintroducing traditional games is a good step to develop children's potential. In addition, children's physical health will also be maintained. At present, in Yogyakarta the prevalence of non-communicable diseases is quite high, and is even the highest in Indonesia. Many factors influence this conditon, one of which is the lack of physical activity," he said.

Surti appreciates GPSD held by UAD because it provides opportunities for elementary school students to express and compete with various schools. This will increase harmony between schools. He shared his expectation that GPSD will continue to be held in the coming years. (ard)