Rektor UAD Beri Bantuan Kepada PWA DIY

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr. Kasiyarno, M.Hum. secara resmi memberikan bantuan uang tunai senilai 400 juta rupiah kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (17/6/2017) di kampus 1 UAD.

Bantuan ini merupakan yang keempat secara beruntun sejak 2014. Tahun ini, UAD menaikkan sebesar 25 juta dari tahun sebelumnya. Pada 2016, total UAD memberikan bentuan senilai 375 juta rupiah.

Kasiyarno mengharapkan dengan adanya penambahan bantuan ini akan memberikan semangat kepada PWA DIY dan dapat menambah siswa di Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Kelompok Bermain (KB).

Perlu diketahui, bantuan yang diberikan UAD nantinya akan disalurkan sebagai honorarium untuk para pendidik di TK maupun KB yang berada di bawah naungan PWA DIY. Total ada 572 pendidik TK dan 335 pendidik KB yang mendapat bantuan ini.

Guru TK akan mendapat 420 ribu rupiah per orang, sedangkan KB mendapat 320 ribu rupiah. Wilayah Gunungkidul ada 336 guru TK dan 86 KB, Bantul 87 guru TK dan 139 KB. Untuk wilayah Kulon Progo 149 guru TK dan 110 KB, sedangkan Sleman dialokasikan untuk beasiswa 20 guru TK dan KB yang sedang melanjutkan studi di UAD. (ard)

Fakultas Psikologi UAD Tanda Tangani MoU dengan BBWS Cimanuk

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tanda tangani MoU dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Jawa Barat. Penandatanganan ini dilakukan di kampus 1 UAD Jl. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta. MoU kedua belah pihak dalam rangka kerja sama untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitar Sungai Cimanuk.

Selama ini, kegiatan BBWS Cimanuk lebih banyak berhubungan dengan kegiatan yang bersifat teknis. Pada kesempatan tersebut, setelah bekerja sama dengan UAD, khususnya Fakultas Psikologi, BBWS Cimanuk akan menggalakkan kegiatan konservasi pendayagunaan air dan sanitasi dengan mengajak peran serta masyarakat, komunitas, serta berbagai pihak terkait.

Sebagai aktivasi MoU, Fakultas Psikologi akan ambil bagian dalam kegiatan ini. Nantinya akan ada banyak kegiatan yang pada dasarnya ditujukan untuk memberikan pendidikan non formal kepada masyarakat di sekitar Sungai Cimanuk terkait pentingnya menjaga lingkungan hidup.

Menurut Karisal Adiyan Manuk, Kepala BBWS Cimanuk, saat ini warga sekitar sungai banyak yang abai terhadap lingkungan hidup mereka. Ia mengharapkan dengan adanya kerja sama ini, akan membantu menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan hidup yang sehat.

“Selain masyarakat dan komunitas, kami dari BBWS Cimanuk akan banyak melibatkan generasi muda dan bantuan dari psikolog terkait sanitasi di sekitar Sungai Cimanuk. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mendorong masyarakat menjaga sungai agar tetap terasa keasriannya,” tegas Karisal. (ard)

FAS ke-69: Ritus Perjalanan sebagai Proses Kreatif

Forum Apresiasi Sastra (FAS) menggelar diskusi rutin yang ke-69, bertempat di kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Rabu (14/6/2017). FAS terselenggara atas kerja sama Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah dengan Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD.

Berbeda dari biasanya, acara kali ini dimulai sejak sore hingga waktu berbuka puasa. Acara yang bertemakan “Ritus Perjalanan sebagai Proses Kreatif” tersebut menghadirkan Bernando J. Sujibto sebagai  pembicara.

Alumnus Selcuk University of Turki dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga tersebut berbagi pengalaman empirisnya mengenai pembuatan puisi yang terhimpun di antologi puisi Rumbalara Kehidupan. Kata “rumbalara” ia ambil dari bahasa Aborigin (pelangi), yaitu pusat situs kebudayaan peninggalan suku Aborigin di Australia. Baginya, puisi  seperti teman setia. Dalam pembuatan karya-karyanya, pengalaman singgah di suatu tempat sering menjadi sumber imajinasi.

“Ketika mengolah tempat sebagai sumber puisi, saya juga tidak lupa mempelajari sejarahnya,” terang pria yang pernah belajar di Komunitas Kutub dan Teater Eska tersebut.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa menulis merupakan proses pembacaan buku yang lain.  (stt)

Tim Ecosiculin Candle Temukan Dosis Atsiri Kemangi yang Tepat

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok PKM-PE tentang Ecosiculin Candle telah berhasil menemukan dosis minyak atsiri daun kemangi yang tepat untuk pembuatan lilin aroma terapi pencegah nyamuk.

Pada uji coba pertama, minyak atsiri kemangi yang digunakan hanya 1,3 ml. Pada uji kedua, takaran minyak atsiri ditambah menjadi 5 ml. Tim membagi penggunaan minyak atsiri pada level 50%, 75%, dan 100%.

Level 50% artinya 2,5 ml minyak atsiri daun kemangi diencerkan dengan 2,5 ml etanol 96%. Level 75%, menggunakan 3,75 ml minyak atsiri daun kemangi diencerkan dengan 1,25 ml etanol 96%. Kemudian pada 100%, 5 ml murni minyak atsiri daun kemangi.

Hasil yang didapatkan dari ketiga level tersebut menunjukkan bahwa minyak astiri pada level 50% (2,5 ml minyak atsiri) mampu menolak nyamuk selam lebih dari 20 menit.

Formula yang dipakai dalam uji coba kedua hampir sama dengan uji coba pertama, hanya berbeda dalam penggunaan dosis minyak atsiri daun kemangi. Pada uji coba kedua, nyamuk yang digunakan sebanyak 10 ekor, dengan suhu ruangan antara 24-32°C dan kelembaban 80°.

Menurut ketua tim, Zayyana, penambahan minyak atsiri ditujukan untuk menemukan formula yang tepat agar Ecosiculin Candle dapat menjadi lilin aroma terapi yang dapat menjadi repellent nyamuk. (ard/doc)

UAD FC Tekuk Tim Porda Bantul 2017

Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) menang dengan skor meyakinkan (2-0) saat melakukan pertandingan uji coba melawan tim Porda Bantul 2017. Dua gol UAD FC diciptakan oleh Isma dan Jumarno di penghujung babak kedua.

Bermain di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Rabu (14/6/2017), UAD FC membawa hampir semua pemainnya. Di babak pertama, pertandingan terkesan monoton, tidak banyak peluang yang diciptakan oleh kedua tim.

Mengandalkan pemain muda, Tim Porda Bantul 2017 justru lebih banyak menekan UAD FC di babak pertama. Tekanan itu membuat pemain UAD FC beberapa kali melakukan blunder yang sebenarnya tidak perlu.

Setelah paruh pertama, Sudarmaji selaku pelatih UAD FC, mengganti hampir semua pemain kecuali kiper. Ada beberapa nama baru yang akan memperkuat tim untuk mengarungi putaran dua Liga Nusantara (Liga 3 PSSI).

Di babak kedua, UAD FC tampil trengginas dengan mengandalkan kecepatan para pemainnya. Terbukti tercipta beberapa peluang emas, tetapi gagal dikonversi menjadi gol.

Menjelang akhir pertandingan, melalui skema serangan balik, Isma yang lolos dari jebakan offside berhasil mengecoh kiper dan menceploskan gol. Selang beberapa menit kemudian, umpan silang pemain UAD FC dari sisi kiri pertahanan tim Porda Bantul 2017 berhasil disundul oleh Jumarno yang mengubah skor menjadi 2-0.

Pasca pertandingan, Sudarmaji mengevaluasi bahwa anak asuhnya mengalami penurunan fisik. Ia mengharapkan timnya memiliki kesadaran untuk terus mempertahankan kebugaran.

“Menjaga fisik di bulan puasa dan lebaran memang cukup sulit, apalagi anak-anak banyak yang disibukkan dengan kegiatan kampus. Saya ingin anak-anak terus menjaga fisik dan kebugaran. Nanti saya akan memberi pekerjaan rumah untuk mereka agar fisik tetap terjaga,” tandasnya. (ard)

Jihad Kebudayaan Muhammadiyah

Hari terakhir pengajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (12/6/2017), menghadirkan empat pembicara dengan dua tema berbeda.

Pengajian pertama dengan pembicara Drs. Sukriyanto, AR., M.Hum., dan Drs. Tafsir, M.Ag., mengangkat tema “Jihad Kebudayaan dalam Mewujudkan Kedaulatan dan Keadilan”. Pada sesi kedua, Pradana Boy ZTF, Ph.D., dan Wawan Gunawan AH, L.C., M.Ag., membicarakan tentang “Desain Jihad Muhammadiyah di Tengah Masyarakat Majemuk”.

Secera teoretis, jihad dapat diartikan melaksanakan aktivitas atau kegiatan dengan sungguh-sungguh, sekuat tenaga, dan totalitas. Dari pespektif Islam, jihad adalah berjuang secara total serta habis-habisan untuk mewujudkan agama Islam, ajaran, dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan untuk mencari ridha Allah.

Jihad dapat dilakukan dengan harta benda (amwal) dan nyawa, jiwa, diri (anfus). Salah satu perjuangan jihad kebudayaan Muhammadiyah adalah budaya profetik. Budaya profetik atau sering disebut budaya kenabian mengandung nilai humanis, liberasi, dan transendensi.

Salah satu tujuan jihad Muhammadiyah adalah amar makruf nahi munkar. Tujuan dakwah ini untuk meninggikan martabat manusia dengan tidak berbuat kerusakan (fasid) dan tidak menumpahkan darah (yasfiku ad dima’), untuk kemuliaan Islam dan mencarai ridha Allah.

Untuk mewujudkan keberlangsungan dan kesuksesan jihad keudayaan, diperlukan kader dengan sumber daya manusia (SDM) yang kuat seperti seniman-budayawan yang memahami agama, dan ulama-mubaligh yang paham seni dan budaya.

Salah satu cara yang dapat ditempuh Muhammadiyah untuk menyiapkan kader yang memiliki SDM tinggi adalah dengan cara membuka program studi (prodi) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ataupun sekolah-sekolah yang erat kaitannya dengan seni budaya.

Cara lain yang dapat ditempuh yakni dengan membuka pesantren budaya, sekolah seni, pusat pendidikan dan latihan seni, sanggar budaya, juga pusat penelitian kajian dan pengembangan seni budaya profetik. Hal penting yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas SDM ini adalah dengan melibatkan kader muda Muhammadiyah, utamanya mahasiswa. (ard/doc)

PWM DIY Selenggarakan Pengajian Ramadan di UAD

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan pengajian Ramadan 1438 H di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Pengajian ini berlangsung selama 3 hari terhitung sejak Sabtu (10/6/2017) sampai Senin (12/6/2017), yang bertempat di auditorium kampus 1 UAD, Jl. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta.

Pengajian ini mengangkat tema “Jihad Muhammadiyah untuk Keadilan dan Kedaulatan Ummat”. Dalam rangkaiannya, hadir beberapa pembicara dengan berbagai materi yang berbeda.

Pada acara pembukaan, sebagai tuan rumah, Rektor UAD, Dr. H. Kasiyarno, M.Hum. menyambut gembira kehadiran para peserta pengajian. Ia menyampaikan bahwa UAD telah membuka program studi baru, yakni pascasarjana Pendidikan Agama Islam (PAI).

“Saya berharap Bapak Ibu sekalian ada yang berminat melanjutkan studi di Pascasarjana PAI UAD. UAD akan kepada memberi potongan biaya 50% bagi pendaftar tahun pertama program studi baru ini,” jelas Kasiyarno.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa UAD mendapat kepercayaan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk membangun Museum Muhammadiyah. Rencananya, museum ini akan dibangun di kampus 4 UAD, Jl. Ringroad Selatan.

Pada kesempatan yang sama, Kasiyarno menyerahkan bantuan kepada guru PAUD dan TK Aisyah se-DIY senilai 400 juta rupiah. Ia juga memberikan bantuan untuk Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Wonosobo Tanjungsari Gunungkidul berupa mobil baru dan tunjangan gaji guru.

Di sisi lain, Gita Danu Pranata, S.E., M.M. selaku Ketua PWM DIY berharap semoga selama tiga hari, peserta pengajian tetap bersemangat sehingga mendapat pencerahan untuk kemajuan Muhammadiyah dan umat Islam. (ard)

Panggung Terbuka Teater UAD, Guyub Nyeni

Teater Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar pentas pertunjukan kolaborasi yang melibatkan beberapa Lembaga Semi Otonom (LSO) zona dua UAD. Panggung terbuka bertema 'Guyub Nyeni' ini digagas oleh Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB), Teater PeBei, dan Teater 42.

Dari penjelasan ketua panitia, Yusuf Ari Aji Pamungkas dari Teater PeBei, tujuan diadakannya panggung terbuka ini untuk mengumpulkan LSO yang ada di zona dua.

"Panggung terbuka ini ditujukan untuk ajang silaturahmi antar LSO dan berproses bersama. Belakangan, gairah berproses mahasiswa dalam bidang kesenian terkesan lesu," ujarnya.

Acara yang dihelat di hall kampus 2 UAD, Jl. Pramuka 42 Yogyakarta, Jumat (9/6/2017) menampilkan beberapa grup dan solo yang menyuguhkan pertunjukan seperti pembacaan puisi, musik, tari, dan drama.

Yusuf berharap acara ini dapat mengasah minat dan bakat, serta menggali potensi mahasiswa UAD untuk terus berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. (ard)

UAD Beri Bantuan Mobil dan Uang 400 Juta

Melalui pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan secara simbolis bantuan kepada guru SD, PAUD, dan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM). UAD memberi bantuan 400 juta rupiah untuk guru SD dan PAUD DIY, serta memberikan bantuan mobil ke MIM Muhammadiyah Gunungkidul.

Dr. Kasiyarno., M.Hum. dalam sambutannya berharap bantuan tersebut digunakan dengan sebaik mungkin. “Hanya itu yang bisa kami bantu. Semoga bermanfaat,” ucapnya saat memberikan kunci mobil simbolis kepada perwakilan MIM Gunungkidul, Sabtu (10/6/2017).

Setiap tahun, UAD memberikan bantuan kepada guru SD dan guru PAUD di acara pengajian PWM. Tahun lalu, UAD memberikan bantuan 350 juta.

“Selain ada tambahan angka, tahun ini UAD juga memberikan bantuan mobil dan gaji kepada guru MIM Gunungkidul,” tambah Kasiyarno.

 Acara yang berlangsung di auditorium kampus 1 UAD tersebut dihadiri oleh perwakilan PWM se-DIY. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu Sabtu-Senin 10-12 Juni 2017.

Buka Puasa Bersama Keluarga Besar UAD

Dan di antara manusia ada yang mengorbankan jiwanya semata-mata untuk mencari ridha Allah, dan Allah sangat memahami hambanya. (Q.S. al-Baqarah: 207)

“Orang munafik masuk dari satu pintu kemudian keluar dari pintu lain. Ia mengaku Islam, tetapi di hatinya menyembunyikan keingkaran atas imannya. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman.” Begitulah yang disampaikan H. Drs. Yusuf A Hasan, M.Ag. dalam ceramahnya.

Ia menyampaikan ceramah pada acara buka puasa bersama keluarga besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kamis (8/6/2017). Acara ini diselenggarakan di kampus 3 UAD dan masih dalam rangkaian Ramadan di Kampus (RDK) UAD.

Turut hadir dalam acara tersebut Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum., beserta wakil rektor, serta dosen dan karyawan UAD.

Dalam ceramahnya, Yusuf menggunakan Q.S. al-Baqarah: 204-208 sebagai dasar untuk menjelaskan tentang orang-orang munafik.

“Mereka, orang munafik, berjalan menuju satu tujuan yang salah. Tetapi, mereka akan marah apabila diingatkan. Munafik itu ‘penyakit kesasar’. Orang semacam ini tidak sadar kalau kesasar,” jelasnya tegas.

Di akhir penjelasannya sebelum berbuka puasa, Yusuf menegaskan bahwa sekarang orang-orang sedang berada di persimpangan jalan. Setiap orang harus memantapkan diri, meyakinkan diri akan menuju persimpangan yang membawa pada kemunafikan atau pada jalan yang diridhai Allah Swt. (ard)