PMAT UAD Tingkatkan Kualitas Mahasiswa agar Lulus Tepat Waktu

            “Saya bangga atas terselenggaranya kegiatan seperti ini, salah satunya sebagai wujud rasa bakti dan penunjang ketepatan kelulusan untuk mahasiswa semester 6 yang akan menghadapi tugas akhir. Dengan memanfaatkan kesempatan bimbingan dengan dosen pembimbing dan menyelesaikan penulisan dengan sungguh-sungguh, itu akan mempermudah dalam kelulusan yang tepat waktu.” Itulah pesan yang membakar semangat mahasiswa semester 6, yang disampaikan oleh Kaprodi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (PMAT UAD), Drs. H. Abdul Taram, M.Si., saat menutup sambutannya dalam kegiatan Pelatihan Penyusunan Penelitian.

            Acara tersebut dihadiri oleh segenap dosen PMAT dan seluruh mahasiswa semester 6.  Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan pandangan tentang tugas akhir sehingga mahasiswa mempunyai target untuk lulus tepat waktu.

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, dosen sekaligus penulis buku pelajaran, menjadi narasumber ‘Penelitian Tindakan Kelas (PTK)’ dalam pelatihan ini. “Melihat semangat dan antusias mahasiswa semester 6 membuat saya teringat dengan perjuangan saya dulu. Saya perhatikan, mahasiswa tidak ada yang mengantuk, semua terfokus pada saya dan saya harap dari pelatihan ini dapat memperbaiki kompetensi diri mahasiswa sebagai calon guru, khususnya dalam bidang penulisan penelitian dan tugas akhir,” terangnya saat ditemui usai menyampaikan materi pelatihan, di ruang 301 kampus 3 UAD, Jum’at (14/04/2017).

            “Kegiatan ini sangat inovatif dan menarik, sehingga tidak menghalangi kehadiran mahasiswa semester 6 yang seharusnya libur karena tanggal merah. Mereka semua mengikuti kegiatan ini untuk belajar dan ingin segera lulus tepat waktu. Jika mereka mampu mengefektifkan penulisan tugas akhir yang dimulai dengan metode penelitian (metopen), nantinya di semester 8 akan selesai dan hanya menunggu jatah pendadaran saja,” ujar Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD sekaligus narasumber dalam materi ‘Penelitian Korelasi, Komparasi dan Pengembangan’, Dr. Suparman, M.Si., DEA.

            Prodi PMAT akan meneruskan kegiatan ini dengan mengadakan sesi kedua. Setelah sesi pertama sukses dilalui pada Jum’at (14/04/2017) lalu di auditorium kampus 3 UAD, sesi kedua diadakan pada Mei ini. (AR)

 

Teater JAB Bina Siswa SMA dan Luncurkan Tari Kreasi Nusantara

Menggandeng beberapa siswa SMA dan SMK, Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta  meluncurkan Tari Kreasi Nusantara, Senin (15/5/2017). Selain peluncuran tari, ada juga pementasan drama yang pemainnya adalah siswa siswi dari SMA Negeri 1 Pleret dan SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Ketua JAB, Bayu Aji Setiawan, mengungkapkan bahwa peluncuran tari dan pementasan drama ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan JAB ke sekolah setingkat SMA, SMK, MA, sederajat.

“Pada periode pengurus JAB sebelumnya, progam tari kreasi nusantara sudah ada. Perbedaanya dengan yang sekarang, kami menggandeng pelajar. Pelatihan ini bertujuan untuk berbagi ilmu dan menjalin silaturahmi ke sekolah-sekolah,” papar Bayu sesaat setelah acara peluncuran berlangsung di hall kampus 2 UAD, Jl. Pramuka 42.

Sebelum melaksanakan pelatihan, JAB mensurvei sekolah-sekolah yang sekiranya tepat untuk diberikan materi pelatihan tari dan drama.

“Pelatihannya hanya satu hari. Tetapi, tindak lanjut pelatihan itu kami mengadakan latihan rutin selama 2 minggu, sampai sebelum hari peluncuran. Latihan itu ditujukan bagi siswa yang telah kami pilih, kemudian pementasan adalah bentuk apresiasi terhadap mereka,” lanjutnya.

JAB menggandeng beberapa alumni sebagai pemateri pelatihan. Kurniaji Satoto dan Anes Prabu Sajarwo mengisi pelatihan drama, sedangkan Anggun Tiara Wulandari di bagian tari.

Bayu menegaskan, pelatihan ini juga merupakan salah satu cara JAB untuk mempromosikan UAD. Ia mengharapkan dengan pelatihan ini para pelajar pelajar bisa menyalurkan bakat dan minatnya di bidang kesenian.

“Perlu adanya sosialisasi kesenian kepada siswa di sekolah. Pelatihan ini juga bertujuan membantu guru melakukan sosialisasi dan pembinaan kesenian di Yogyakarta.” (ard)

Workshop “Body Interact Simulator” Fakultas Farmasi UAD

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (FFARM-UAD) Yogyakarta menyelenggarakan workhop dengan peserta praktisi dan akademisi di bidang farmasi. Acara yang dilaksanakan di kampus 3 UAD, Minggu (14/5/2017) ini fokus pada praktik simulasi penanganan pasien menggunakan alat Body Interact Simulator.

Body Interact Simulator (BIS) merupakan alat (software) yang diciptakan untuk membantu praktisi kesehatan melakukan praktik simulasi penanganan dan pengobatan pasien. Pasien yang dimaksudkan dalam alat ini berbentuk gambar dua dimensi (2D) dalam layar sentuh.

Dengan simulasi menggunakan alat tersebut, data atau hasil laboratorium penanganan pasien bisa langsung keluar. Sedangkan jika praktik penanganan pasien secara langsung membutuhkan waktu berhari-hari.

Saat melakukan simulasi menggunakan BIS, penanganan yang salah terhadap pasien akan membuatnya kehilangan nyawa. Jadi alat ini benar-benar memberi kesan seperti keadaan sebenarnya.

Fakultas Farmasi telah memiliki alat ini sejak Januari 2017 yang bertujuan untuk menunjang proses pembelajaran mahasiswa.

Menurut Lalu Muhammad Irham, M.Farm.,Apt., penyelenggaraan acara ini untuk memberikan kesempatan pada para praktisi yang bekerja di rumah sakit dan alumni Farmasi UAD agar dapat meningkatkan keterampilan serta keilmuannya.

“Alat ini memberikan sumbangsih yang bagus bagi pembelajaran di Fakultas Farmasi. Namun, kekurangan dari BIS ini, kami belum bisa menyeting penyakit atau kasus yang diinginkan. Kemudian obat-obatan yang ada di Indonesia juga belum ada,” jelas Lalu.

Alumni Farmasi UAD, Kusumawardhani Andana Sari, sangat mendukung dan mengapresiasi  workshop ini. Baginya, simulasi menggunakan BIS memberinya pengalaman baru terkait dengan penanganan pasien.

“Workhop ini memberi saya pengalaman dan ilmu baru. Tetapi, akan lebih baik jika pesertanya bukan hanya dari kalangan farmasi. Misal kolaborasi dengan dokter. Jadi saat simulasi terkesan lebih nyata,” paparnya. (ard)

Baru, Muda, dan Berdaya Saing, Inginkan PMAT yang Berkemajuan

            Aan Hendroanto, M.Pd., merupakan salah satu dosen muda Program Studi Pendidikan Matematika (PMAT) yang terpilih  untuk mengikuti serangkaian kegiatan kependidikan di University of Saint Anthony (USANT), Filipina. Ia terhitung masih baru menjadi dosen di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), tetapi ilmu yang diperoleh di negara tetangga itu sudah dibagikan untuk mahasiswanya. Aan pada awalnya hanya mencoba mengikuti seminar dan mendaftar dalam program kerja sama UAD dengan USANT. Tidak disangka, ia terpilih dan berangkatlah ke Filipina selama kurun waktu 1 bulan (13 Februari–13 Maret 2017).

            “Mempersiapkan diri dengan bahasa internasional menjadi prioritas utama saya saat terpilih dalam program ini. Sebagai pemantapan diri saja, sih, karena di sana merupakan negara yang paling bagus bahasa Inggris-nya dari sekian negara di Asia Tenggara,” terangnya saat ditemui di ruang dosen PMAT lantai 3, Sabtu (08/04/2017).

            Dosen yang pernah mendapatkan double degree di Utrecht University Belanda dan kembali ke Indonesia pada 2015 lalu ini memberikan pandangan yang sangat luar biasa terhadap serangkaian kegiatannya di Filipina.

           “Tidak hanya seminar, duduk, dan mendengarkan pembicara saja. Tetapi, saya juga mengikuti rangkaian workshop dan demo teaching. Pada saat saya memberikan mini pembelajaran untuk demo teaching, mahasiswa di sana sangat antusias dan semangat dalam memperhatikan penjelasan dan arahan yang saya sampaikan. Nah, untuk workshop, terkesan dadakan karena atas diskusi peserta (guru dan mahasiswa) pada seminar internasional tersebut. Namun, alhamdulillah tidak ada kendala. Di sana juga ada pengabdian masyarakat terkait obat herbal, kerja sama dengan Farmasi UAD,” ucap dosen muda berkacamata itu. 

           Sebagai dosen muda yang mempunyai pemikiran berkemajuan, Aan telah mempunyai beberapa target yang ingin dibagikan demi kemajuan Prodi PMAT. Salah satunya membuat program dengan mengasah dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk mahasiswa PMAT. Sebab, hal itu dapat menjadikan kualitas dan SDM prodi meningkat. Tidak hanya itu, ia juga berharap mahasiswa berkembang dan menuntut ilmu di dunia internasional bagi yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. (AR)

Probani, Solusi Atasi Hama Tani

Gambar Mekanisme Penggunaan Alat

 

Kemenristekdikti menyetujui proposal mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Mahasiswa tersebut ialah Mohammad Iqbalul Faiq Hatta, Tofik Nurochman, Ibnu Atma Kusnadi (Teknik Elektro), Nining Anggraeni dan Asa Krismuntari (Pendidikan Biologi). Dosen pembimbing sebagai pendamping penelitian adalah Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D.

Kelima mahasiswa tersebut mencoba membuat sebuah drone yang bisa difungsikan untuk membantu petani menyebar pestisida organik. Drone tersebut diberi nama “Prototipe Robot Terbang Penabur Pestisida Organik Pembasmi Hama Pertanian” (Probani).

Menurut ketua tim, Mohammad Iqbalul, gagasan untuk membuat Probani dilatarbelakangi oleh masalah klasik antara petani dengan hama tanaman.

“Petani butuh waktu lama untuk memproduksi hasil pangan dengan lahan yang cukup luas. Selain itu yang menjadi kendala lain adalah ketika terjadi serangan hama. Dibutuhkan penanganan khusus untuk menjaga ketahanan tanaman.” terang Mohammad.

Data dari (Asia Pasific Economic Cooperation) APEC tahun 2016, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor terbesar produk pangan di wiayah Asia Pasifik. Ekspor yang dilakukan Indonesia ini sebagai efek dari ketahanan pangan Indonesia yang cukup kuat. Selain itu, berbagai wilayah di Indonesia memiliki lumbung pangan masing-masing.

Dari segi luas lahan dan iklim, Indonesia merupakan wilayah strategis untuk mengembangkan cocok tanam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012, luas lahan pertanian Indonesia kurang lebih mencapai 8.112.103 Ha.

Peningkatan kualitas pangan merupakan salah satu langkah petani Indonesia untuk memperbaiki standar pasar dan kuantitas produk pangan. Pengolahan lahan pertanian  mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan, dan pemanenan merupakan perputaran siklus pertanian yang banyak menyita waktu dan tenaga para petani.

 

Pestisida Organik

Nining dan Asa menjelaskan, salah satu cara untuk mendapat hasil panen maksimal adalah dengan cara membasmi hama yang menyerang tanaman. Kedua mahasiswa dari Pendidikan Bilogi ini secara khusus memiliki tugas terkait pestisida organik yang digunakan Probani.

“Pestisida yang baik digunakan dalam produksi pertanian yaitu pestisida organik. Pestisida ini menggunakan bahan kimia alami, sehingga dapat mengurangi kerusakan ekosistem persawahan. Sedangkan pestisida anorganik mengandung bahan kimia berbahaya,” papar Nining.

Nining menambahkan, pembuatan pestsida organik bisa dibuat dari bahan-bahan seperti kacang babi, kenikir, mahoni, dan sirsak.

Hadirnya Probani akan membantu petani mempermudah dan mempercepat penanggulangan hama. Selain itu, waktu yang digunakan lebih efisien dan petani dapat menghindari kontak langsung dengan pestisida.

“Sebenarnya, tujuan utama kami membuat Probani selain untuk mengatasi masalah hama adalah untuk mengajak generasi muda agar tergerak menjadi seorang ‘petani’. Sudah saatnya yang muda yang berkarya, memajukan pertanian Indonesia dengan memanfaatkan teknologi yang diciptakan sendiri,” Papar ketua tim, Mohammad Iqbalul. (ard/doc)

UAD Raih 7 Piala di PSMPTM 3 UMJ

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) raih 7 piala pada perhelatan Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSMPTM) 3 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Pada acara yang berlangsung Selasa s/d Kamis (9-11/5/2017) ini, kontingen UAD meraih juara 1 Monolog, juara 1 Lukis Kaligrafi, juara harapan 1 Qiroah Putra, juara harapan 2 Qiroah Putri, juara 3 Baca Puisi Putra, juara 3 Vocal Grub, dan juara 3 Film Doku-drama.

“UAD mendapatkan peringkat 3 pada PSMPTM kali ini. Tidak apa-apa kami juara 3, yang penting para kontingen sudah berusaha semaksimal mungkin,” terang Hendro, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni saat ditemui.

Sule Subaweh salah satu pelatih dan koordinator lapangan mengatakan, yang penting semua kontingen sudah berlatih dan berproses maksimal.

“Bagi saya, yang paling penting adalah proses. Kami menekankan untuk berproses agar para mahasiswa mendapatkan banyak ilmu selama proses. Juara hanyalah bonus,” tukasnya.

UAD sendiri sudah dua kali meraih Juara Umum pada PSMPTM. Terakhir UAD meraih Juara Umum pada perhelatan PSMPTM di Cirebon.

BEM MIPA Selenggarakan Lomba Cipta dan Baca Puisi

“Melalui sastra (puisi), mahasiswa bisa merefleksikan apa yang mereka pikir dan rasakan. Sastra tidak mengenal sekat dan ruang-ruang, mahasiswa MIPA pun dapat berpuisi.”

Begitulah yang disampaikan Yosi Wulandari, M.Pd. selaku juri dalam acara Lomba Cipta dan Baca Puisi yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM-FMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Acara yang diselenggarakan di auditorium D kampus 3 UAD, Kamis (11/5/2017) ini diikuti oleh sekitar 13 peserta. Pada lomba tersebut, peserta diwajibkan untuk mencipta sebuah puisi, kemudian membacakannya di hadapan juri dan audiens.

Adi Agung Indriyanto, salah satu panitia menjelaskan, walaupun fokus di bidang MIPA, pihak BEM tetap peduli ingin mengangkat sastra Indonesia.

“Kami dari Divisi Seni Budaya dan Olahraga (SBO) BEM MIPA bertekad untuk mencari bakat dari mahasiswa FMIPA khususnya, dan mahasiswa UAD secara umum. Acara ini sudah yang ke sekian kali, beberapa tahun lalu kami juga pernah mengadakan acara yang sama,” ungkap Adi.

Pada lomba kali ini, juara cipta puisi dimenangkan Nurmansyah. Sedangkan untuk kategori baca puisi Dhia Asa Imtinan keluar sebagai juara. (ard)

Bekali Santri untuk Menyambut Bulan Suci

Seusai melaksanakan shalat Isya berjamaah di masjid Islamic center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), seluruh santri Pesantren Kiai Haji Ahmad Dahlan (Persada) menerima pembekalan Bermain, Cerita dan Menyanyi (BCM). Persada sebagai asrama UAD memiliki agenda rutin santri, yaitu mengabdi di lingkungan-lingkungan sekitar untuk mengajar TPA di bulan Ramadhan.

 

Muhtadin, S. Th. I. sebagai pembicara membawakan tema “Menggugah Jiwa Membentuk Akhlakul Karimah”. Sebagai orang yang ahli dalam mendongeng, orang yang sering dipanggil Kak Adin ini mengatakan, “Untuk menjadi pengajar yang baik bagi anak-anak, seseorang perlu memiliki sikap ramah, ceria, penyayang, dan kreatif."

 

Ketika mendongeng, 10 detik pertama harus memukau untuk mengambil perhatian anak-anak. Manfaat dari cerita ialah untuk mengasah imajinasi anak, bijak, dan kontak batin. Sebuah cerita atau dongeng yang baik akan membuat anak-anak berperilaku baik mencontoh tokoh utama dalam dongeng tersebut. Oleh karena itu, bisa dikatakan nasib suatu bangsa beberapa tahun ke depan ditentukan pada cerita yang berkembang masa kini. Begitulah ungkap finalis Dai Muda MNCTV 2014 tersebut.

 

Pada menit terakhir pelatihan, pendongeng terbaik Museum Dinas Kebudayaan DIY 2016 ini juga menambahkan, cerita yang baik yaitu materi dan penyampaiannya harus baik. Pemilihan tema cerita juga harus disesuaikan dengan umur. (As)

 

Audiensi Teknik Industri

Audiensi merupakan wadah dari mahasiswa Teknik Industri untuk menyampaikan keluhan, aspirasi, dan saran untuk dosen dengan tujuan agar mahasiswa menjadi lebih nyaman dan bisa menciptakan Teknik Industri untuk lebih baik lagi. Audiensi telah diselenggarakan pada Senin, 08 Mei 2017 bertempat di auditorium A kampus 3 dan dimulai dari pukul 13.00 – 15.00 WIB, dengan moderator Syukran Anas dan notulen Adella Desiana.

Alhamdulillah, dari 14 dosen ada 11 dosen yang turut menghadiri di antaranya adalah Annie Purwani, STP., M.T., Okka Adiyanto, STP., M.Sc., Isana Arum P., S.T., M.T., Endah Utami, S.T., M.T., Reni Dwi Astuti, STP., M.T., Wandhansari Sekar Jatiningrum, S.T., M.Sc., Dr., Siti Mahsanah Budijati, STP., M.T., Utaminingsih L., S.T., M.T., Amalia Yuli Astuti, S.T., M.T., Fatma Hermining Astuti, S.T., M.Sc., Muhammad Faishal, S.T., M.Eng., dan dihadiri oleh mahasiswa angkatan 2012, 2014, 2015 dan 2016 dengan total audiens 87 mahasiswa.

Audiensi kali ini mengangkat tema “Salurkan Aspirasi, Temukan Solusi untuk Teknik Industri yang Lebih Baik”. Tema ini diangkat berdasarkan kotak aspirasi mahasiswa Teknik Industri yang disediakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) dan diletakkan di depan ruang 312 lantai 3.

“Dalam perkuliahan, kerap kali terjadi permasalahan sehingga dengan diadakannya audiensi, dapat mencari solusi dari permasalahan yang terjadi,” ungkap Jefri Fitrianto, selaku wakil ketua HMTI.

Permasalahan yang terjadi beberapa di antaranya adalah praktikum, nilai ujian ulang dan fasilitas. Selain membahas permasalahan yang terjadi, juga dibahas mengenai tempat berkumpul Teknik Industri dan proses akreditasi prodi Teknik Industri untuk tahun 2018.

Permasalahan dalam praktikum berkaitan dengan fasilitas ruang yang sempit sehingga ketika dilaksanakannya praktikum menjadi kurang nyaman, kerusakan alat praktikum akibat praktikan (orang yang melaksanakan praktikum) maka diganti oleh praktikan, sistem asistensi tugas praktikum dan penggunaan di laboratorium sistem produksi. Bahasan lainnya juga tentang transparasi nilai ujian ulang yang dulu nilai maksimal B kini berubah menjadi B, audiens juga menyampaikan aspirasinya untuk tempat berkumpul khusus Teknik Industri agar dapat mengenal antar dosen, angkatan, kakak tingkat, adik tingkat dan alumni, serta pembahasan mengenai proses akreditasi prodi.

 "Proses akreditasi mencakup tujuh hal di antaranya visi dan misi, pengelolahan bisnis, prestasi mahasiswa atau alumni, kurikulum, pendanaan sarana dan prasarana, sumber daya manusia dan penelitian & pengabdian masyarakat,” papar Annie Purwani  selaku Kaprodi Teknik Industri.

Berkat diadakannya acara audiensi, maka dosen dapat mengetahui persamalahan yang terjadi, dapat memberikan solusi dan transparasi kepada mahasiswa dan dapat berdiskusi untuk rencana prodi ke depannya untuk menjadi lebih baik.

Ketika di akhir pembicaraan, Annie sapaan akrabnya, juga menyampaikan, “Minta kerja sama dari mahasiswa Teknik Industri dalam proses akreditasi prodi tahun 2018 karena masih ada kelemahan di beberapa tempat untuk mencapai akreditasi. Untuk ke depannya, mahasiswa juga akan dilibatkan dalam proses akreditasi prodi tersebut.” (Sch).

Main di Kandang, UAD FC Ditahan Imbang Tunas Jogja

Bermain di kandang sendiri, Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) harus menunggu sampai menit-menit akhir babak kedua untuk bisa mencetak gol penyama kedudukan.

Pada pertandingan yang digelar di lapangan Potorono, Rabu (10/5/2017) menghadapi Tunas Jogja, UAD FC kesulitan untuk mencetak gol. Meski unggul jumlah pemain di babak kedua, serangan yang dibangun anak asuh Sudarmaji terus menemui jalan buntu.

UAD FC kemasukan gol lebih dulu lewat serangan balik Tunas Jogja yang dicetak oleh Rizki Cahyo di menit ke-74.

Selama jalannya pertandingan, wasit mengeluarkan 8 kartu kuning dan 1 kartu merah. Enam kartu kuning untuk UAD FC, 2 kartu kuning ditambah 1 kartu merah untuk Tunas Jogja.

Pelatih UAD FC, Sudarmaji mengungkapkan anak asuhnya belum bisa menunjukkan level permainan maksimalnya.

“Level anak-anak masih di bawah ekspektasi saya. Mereka seperti belum menemukan figthing sprit. Selain itu, di pertandingan ini mereka seperti kurang percaya diri sehingga gampang terpancing emosi.”

Untuk pertandingan yang akan datang melawan PS HW, Rabu (17/5/2017), Sudarmaji mengharapkan anak asuhnya bisa segera menemukan fighting spirit untuk bertanding dan mencetak gol.

UAD FC: Agung (PG), Fajar (Gol, 93’), Pramono (C), Yuni (Mahendra, 69’), Hanif, Maruf (Bayu, 64’), Hendro (Jindar, 51’), Jumarno, Munip, Indra, Faiz.

Pelatih: Sudarmaji.

Tunas Jogja: Bayu (PG), Unggul, Aldin (C), Danang, Garis (Galang, 58’), Martinus, Ihwan (Riski, 62’), William, Hanindito, Yusuf, Cahyo (Gol, 74’) (Hernaino, 85’).

Pelatih: Daryanto Hadi.