MUVODANCE: Wadah Minat dan Bakat Kesenian PGSD UAD

MUVODANCE adalah sebuah komunitas atau Lembaga Swadaya Organisasi (LSO) di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan (HMPS-PGSD-UAD). MUVODANCE memiliki kepanjangan Music, Vocal, Dance. Artinya, komunitas ini merupakan satu kesatuan antara musik disertai dengan lagu (nyanyian) dan tari. Segala kegiatan tersebut dipadukan menjadi satu.

“LSO MUVODANCE ini berfungsi untuk mewadahi minat dan bakat mahasiswa Prodi PGSD UAD, khususnya di bidang kesenian,” ucap Mira Setiawati, selaku Ketua LSO MUVODANCE periode 2017. Kepengurusan komunitas meliputi ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, serta koordinator (musik, tari, kegiatan, humas, dan perlengkapan).

Mahasiswi semester 4 itu menerangkan bahwa MUVODANCE telah berdiri sejak tahun 2014 oleh HMPS PGSD UAD divisi minat dan bakat. Namun karena membutuhkan persiapan (waktu dan tenaga) yang matang, maka komunitas ini baru dihidupkan mulai tahun 2015. Pada tahun 2016, MUVODANCE baru bisa diresmikan menjadi LSO pada Rapat Kerja (Raker) HMPS PGSD. Namun sebelum peresmian, mahasiswa sudah mengenal komunitas ini. Pasalnya, mereka sudah sering tampil di berbagai acara seperti LIVE ACOUSTIC (acara Prodi PGSD), SEMARAK PGSD, seminar nasional, dan di beberapa acara lainnya.

Melihat kesuksesan MUVODANCE, jam kerja mereka pun mulai tinggi dan membuat komunitas ini semakin naik daun. Banyak permintaan dari prodi lain maupun universitas agar mereka mengisi hiburan, seperti acara seminar internasional, Pelepasan Mahasiswa Calon Wisudawan/ti, P2K UAD, mengikuti lomba, dan berbagai acara lainnya.

Adapun visi LSO MUVODANCE adalah menjadikan LSO  MUVODANCE komunitas identitas Prodi  PGSD serta sebagai wadah untuk memajukan dan meningkatkan kualitas dalam berkesenian. Selain itu, misi mereka di antaranya menjadi suatu wadah bagi mahasiswa PGSD berkesenian dan berorganisasi, mengasah kemampuan (skill) mahasiswa LSO MUVODANCE, dan memperkenalkan berbagai macam alat musik dan tarian dari mahasiswa PGSD UAD sebagai sebuah pertunjukan di berbagai lingkup, meliputi lingkup kampus dan masyarakat.

“Harapan kami, kembangkanlah bakat kalian di MUVODANCE ini,” ucap Mira Setiawati dengan tersenyum.

 

 

 

 

Kuliah Umum Profesi Apoteker oleh Dekan Farmasi University of The Philippines

Dekan Fakultas Farmasi University of The Philippines (UP), Prof. Dr. Monet M. Loquias, Ph.D., MHPEd., mengisi kuliah umum di Program Studi Profesi Apoteker Universitas Ahmad Dahlan (PSPA-UAD) Yogyakarta dengan tema “Counceling in Pharmaceutical Care.

Peserta kuliah umum ini merupakan mahasiswa PSPA angkatan ke-33. Turut hadir dalam acara tersebut Dekan Fakultas Farmasi UAD Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,Ph.D.,Apt., dan Lalu Muhammad Irham, M.Farm.,Apt.

Dalam sambutannya, Dyah menyampaikan mahasiswa profesi apoteker harus memiliki modal berkomunikasi yang baik untuk dapat bersaing dan terjun di dunia kerja.

Pada acara yang berlangsung di kampus 3 UAD, Kamis (27/4/2017), Monet menjelaskan mahasiswa profesi apoteker perlu meningkatkan skill komunikasi untuk menyiapkan diri menjadi apoteker yang profesional. Dengan komunikasi yang bagus, konseling terhadap pasien akan lebih efektif. Kemudian, apa yang disampaikan oleh apoteker juga akan mudah dimengerti.

Monet menambahkan, di dalam komunikasi, faktor non-verbal memiliki pengaruh paling besar. Aspek verbal 7%, vokal 38%, non-verbal 55%.

Komunikasi non-verbal ini meliputi gerak isyarat, gestur tubuh, ekspresi wajah, kontak mata, dan simbol atau alat peraga. Kemudian saat berbicara harus memperhatikan intonasi, penekanan, kualitas suara, emosi, dan gaya bicara.

Artinya, yang terpenting dalam konseling adalah bagaimana seorang apoteker menciptakan kedekatan dengan pasien dengan memanfaatkan komunikasi non-verbal. (ard)

FKM Jajaki Kerja Sama, Farmasi Aktivasi MoU

Kamis (27/4/2017), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM-UAD) jajaki kerja sama dengan Fakultas Farmasi University of The Philippines (UP). Pada penjajakan yang dilakukan di kampus 3 UAD, turut hadir Wakil Rektot IV Prof. Drs. Sarbiran, M.Ed., Ph.D., Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Ida Puspita, S.S.,M.A.,Res., dan Dekan FKM Rosyidah, S.E., M.Kes.

Sebelum penjajakan kerja sama, Prof. Dr. Monet M. Loquias, Ph.D., MHPEd., perwakilan dari UP yang merupakan Dekan Fakultas Farmasi, mengisi kuliah umum di FKM dan Fakultas Farmasi UAD.

Pada kuliah umum pertama yang diselenggarakan di Farmasi UAD, Monet menyampaikan materi dengan tema “Counceling in Pharmaceutical Care”. Kuliah umum ini merupakan aktivasi MoU antara Farmasi UAD dan UP. Pesertanya mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) angkatan ke-33.

Kemudian pada kuliah umum yang kedua di FKM, materi yang disampaikan oleh Monet berkaitan dengan kiat-kiat menjadi tenaga medis/ahli kesehatan yang profesional.

Wakil Rektor IV, Sarbiran, menjelaskan bahwa MoU atau kerja sama dengan universitas lain (luar negeri) merupakan sebuah kesempatan yang bisa datang dan pergi secara tiba-tiba. Maka kesempatan yang ada harus dimanfaatkan dengan maksimal.

“Siapa saja yang memanfaatkan kesempatan, dia akan menjadi orang/lembaga besar,” ungkapnya. (ard)

Persada dan BSA UAD Selenggarakan Language Motivation

Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (Persada) bekerja sama dengan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan (Prodi BSA UAD) menyelenggarakan Language Motivation pada Sabtu, (22/4/2017).

Kegiatan yang berlangsung di aula Islamic Center UAD ini menghadirkan pembicara dari luar Yogyakarta. Mereka adalah Eko Setyo Humanika yang merupakan pakar penerjemah, dan Fuad Syaefudin Nur, seorang praktisi penerjemah. Keduanya memberikan materi dan motivasi kepada para peserta.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Prodi BSA, mudir Persada, bapak/ibu dosen BSA, pengurus Persada, mahasiswa BSA, dan para santri Persada.

Fiqh Maisaroh, kepala bagian Bahasa Persada menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk usaha Persada dalam membekali para santri untuk dapat mengembangkan dirinya setelah lulus dari UAD.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk membekali para santri, barangkali ada yang berminat menjadi penerjemah, atau tertarik untuk menjadi seorang penerjemah,” kata Fiqih.

Lebih lanjut, ia katakan bahwa tidak semua mahasiswa menyukai pekerjaan di kantor. “Mereka tidak semuanya suka kerja di kantor. Sementara itu, menjadi penerjemah bisa dilakukan kapan dan di mana saja, tanpa harus pergi ke kantor,” imbuh Fiqih yang juga alumni Bahasa dan Sastra Arab UAD.

Persada sebagai tempat pembinaan mahasiswa UAD yang dikelola dengan sistem pesantren ini memiliki komitmen untuk mendidik para santrinya menjadi orang sukses di masa yang akan datang. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan bisa memberikan bekal yang bermanfaat bagi mereka (Mas DF)

 

UAD FC Menang Tipis Atas PERSIKUP

Laga pembuka putaran pertama Grup I, Liga Nusantara (Liga 3) PSSI regional Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) berhasil mengalahkan tuan rumah PERSIKUP Kulon Progo dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol dicetak oleh Indra Budi P, di menit 40.

Pada pertandingan yang digelar di Stadion Cangkring, Wates, Kulon Progo, Rabu (27/4/2017) ini, kedua tim terlihat gugup dan sering melakukan kesalahan, utamanya umpan tidak sempurna.

Selama babak pertama, UAD FC terlihat lebih mendominasi jalannya pertandingan. Di babak kedua, PERSIKUP bermain lebih terbuka. Tim asuhan Koco Pramono beberapa kali membahayakan gawang UAD FC.

Sudarmaji, pelatih UAD FC mengatakan bahwa mental pemain belum begitu siap menghadapi pertandingan pertama, mereka masih beradaptasi. Ia sangat menyayangkan hilangnya 2 pilar tengah UAD FC, sehingga berpengaruh pada keseimbangan tim.

Kapten tim, Pramono, juga memberikan tanggapan sama. Pada pertandingan pertama, mental tim benar-benar diuji.

“Masih banyak perbaikan yang harus kami lakukan di lini tengah, belakang, maupun depan,” paparnya.

Pada pertandingan ini, UAD FC membawa rombongan tim statistik yang diketuai oleh Yudhiakto Pramudya, Ph.D. Tim ini bertugas mencatat segala informasi yang berkaitan dengan data statistik pada setiap pertandingan UAD FC. Nantinya, data yang dikumpulkan tersebut akan dijadikan sebagai salah satu sumber evaluasi tim untuk meningkatkan performa.

Laga selanjutnya, UAD FC akan bertandang ke Gunungkidul menghadapi PERSIG di Stadion Handayani, Rabu (3/5/2017).

Susunan pemain UAD FC: Agung, Pramono (C), Ahmad, Mahendra, Hanif, Faiz (Idham, 82’), Muhammad M (Vincentius, 56’), Indra, Munib, Muhammad A (Isma, 38’), Jindar.

Susunan pemain PERSIKUP: Imam, Tri, Fikri, Apri, Wahyu, Yoga (Shidiq, 50’), Anjar (C), Afwan, Nur (Andika, 8’), Supragiyanto, Jaluaji (Edesius, 30’).

UAD Jalin Kerja Sama dengan PWI DIY

Bertempat di gedung unit B kampus 2 UAD, Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr. Kasiyarno, M.Hum., tanda tangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Wartawan Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (PWI-DIY), Selasa (25/4/2017).

Kerja sama yang akan dilakukan kedua belah pihak meliputi kerja sama dalam kegiatan dan diskusi publik. Selama ini, UAD sudah bekerja sama secara pesonal dengan wartawan di Yogyakarta. MoU ini merupakan tindak lanjut agar terbangun kerja sama secara institusional dan formal.

Kasiyarno menjelaskan, UAD dan PWI merupakan elemen masyarakat yang harus saling bekerja sama untuk memberdayakan masyarakat. Keduanya sama-sama memiliki misi mendidik.

Sepaham dengan yang disampaikan Rektor UAD, Ketua PWI-DIY, Drs. Sihono, H.T.,M.Si., mengungkapkan kerja sama yang dibangun kedua elemen ini bisa memaksimalkan peran dari masing-masing pihak. UAD sebagai institusi pendidikan bisa berkolaborasi dengan PWI yang juga memiliki tujuan edukatif terhadap masyarakat.

Turut hadir sebagai saksi dalam acara penandatanganan MoU tersebut Wali Kota terpilih Yogyakarta 2017 Drs. Haryadi Suyuti yang juga merupakan Penasihat PWI-DIY, Marah Sakti Siregar Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat, Wakil Rektor II UAD Drs. Safar Nasir, M.Si., dan Yulian Warman Kepala Divisi Humas PT Astra. (ard)

 

Uji Kompetensi Wartawan Untuk Mendidik

 

“UAD dan PWI merupakan elemen masyarakat yang harus saling bekerja sama untuk memberdayakan masyarakat. Keduanya sama-sama memiliki misi mendidik,” ungkap Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr. Kasiyarno, M.Hum., setelah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Wartawan Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (PWI-DIY) pada Selasa, (25/4/2017).

Sebagai tindak lanjut secara langsung, PWI bekerja sama dengan UAD dan PT Astra kemudian menyelenggarakan acara Safari Jurnalistik. Kegiatan ini dihadiri oleh wartawan muda Yogyakarta, Humas Fakultas dan perwakilan mahasiswa UAD yang bergerak di bidang pers sebagai peserta.

Acara ini merupakan persiapan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sekaligus memberikan edukasi terhadap masyarakat, yang dalam hal ini diwakili oleh mahasiswa dan dosen.

Marah Sakti Siregar selaku Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat menuturkan, Safari Jurnalistik tersebut ditujukan untuk menambah informasi dan bertukar pikiran untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan profesionalitas. Ia mengungkapkan bahwa ada indikasi masyarakat saat ini mulai kehilangan kepercayaan terhadap media, sehingga diadakanlah acara menarik ini.

Menyambung apa yang disampaikan Marah Sakti, Drs. Haryadi Suyuti yang merupakan Penasihat PWI-DIY sekaligus Wali Kota terpilih Yogyakarta 2017 dengan tegas menerangkan bahwa media merupakan mitra dari masyarakat untuk Indonesia berkemajuan. Oleh karena itu, media dan wartawan harus benar-benar kompeten dan profesional. (ard)

 

Prodi BSA dan Persada UAD Adakan Kuliah Umum

Berkat kerja sama yang dijalin antara Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (Prodi BSA-FAI-UAD) dan Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada), akhirnya pada Sabtu, (22/4/2017), kuliah umum berhasil diselenggarakan. Tempat acara ini adalah aula Islamic Center UAD, Jalan Ringroad Selatan, Banguntapan, Bantul.

Kuliah umum yang berlangsung sejak pukul 15.00-19.00 WIB tersebut menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Eko Setyo Humanika, M. Hum. dan Fuad Syaefudin Nur, S. Ag., yang merupakan pakar dan praktisi di bidang penerjemahan.

Sebanyak lebih dari 200 peserta, yang merupakan santri Persada dan mahasiswa BSA FAI UAD, turut berpartisipasi dalam kegiatan yang bertemakan “Terjemah: Permasalahan, Solusi, dan Perkembangannya” itu. Turut hadir pula wakil dekan FAI, Kepala Prodi BSA, mudir Persada, serta para dosen FAI dan Persada.

Tujuan kuliah umum tentang penerjemahan diadakan untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai penerjemahan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, khususnya bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dalam kuliah umum, diterangkan cara penerjemahan yang baik dan benar, alur penerjemahan, serta kiat-kiat menjadi penerjemah profesional.

“Harapan saya, semoga kegiatan ini bermanfaat untuk kita semua, dan memberikan azzah yang baik. Saya mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang diberikan,” tutur Ustadz Thonthowi selaku mudir Persada dan dosen BSA FAI UAD. (AKN)

Yayasan DHARMAIS Jamu Pimpinan UAD

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Dr. Kasiyarno, M.Hum., didampingi Wakil Rektor II dan III menghadiri undangan dari Yayasan DHARMAIS. Undangan tersebut merupakan tindak lanjut dari kerja sama terkait operasi katarak yang diinisiasi oleh Mahasiswa Ahmad Dahlan Pecinta Alam (Madapala).

Madapala UAD menggandeng DHARMAIS dan PERDAMI untuk menyelenggarakan operasi katarak. Ada sekitar 200 pendaftar dan yang dipastikan bisa dioperasi sekitar 70, setelah melalui proses screening.

Pada acara konferensi pers yang dilangsungkan di Hotel Indolux, Sabtu (22/4/2017), Yayasan DHARMAIS mengharapkan ada kerja sama lanjutan dengan UAD dan PERDAMI, khususnya di bidang sosial dan kemanusiaan.

Madapala sebagai penginisiasi operasi katarak berperan penting dalam menghidupkan lagi kerja sama antara DHARMAIS dan PERDAMI yang telah vakum cukup lama menyelenggarakan bakti sosial di Yogyakarta.

DHARMAIS yang berdiri sejak tahun 1975 ini memiliki tujuan untuk memberikan bantuan di bidang sosial dan kemanusiaan. Khusus untuk operasi katarak, sudah dilakukan sejak 1986. Sampai 2016, DHARMAIS sudah mengoperasi 132.833 penderita buta katarak dengan total biaya sekitar 37,2 miliar rupiah. (ard)