Dosen PBSI UAD Ikuti Seminar Internasional
Dua dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (PBSI UAD) berhasil lolos seleksi dan mengikuti International Seminar on Language, Literature, and Education (ISLLE) 2017 di Jakarta. ISLLE 2017 diselenggarakan oleh Ikatan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia (IKAPROPSI). Acara yang dilaksanakan pada Selasa-Rabu (25-26/7/2017) tersebut mengangkat tema “The Indonesian Efforts as And International Language Through the Strengthening of Science, Technology, and Arts, and The Nation’s Competitiveness”.
Adalah Yosi Wulandari, M.Pd. dan Wachid Eko P., M.Pd., dua dosen PBSI UAD yang berhasil lolos seleksi ISLLE 2017. Keduanya bersaing ketat bersama kurang lebih 500 peserta lain, yang mengikuti seleksi abstrak.
“Seleksinya sangat ketat. Peserta yang mengirimkan abstrak penelitian ada sekitar 400-500. Panitia hanya mengirimkan undangan seminar kepada calon peserta seminar yang lolos seleksi abstrak. Setelah menerima undangan, barulah kami mengirimkan full paper dengan sistem Oneline Journal System (OJS) dan hasil jurnal publikasi terindeks Scopus. Saya meneliti tentang naskah kuno Minangkabau, Kaba si Ali Amat. Penelitian tersebut menitikberatkan pada tradisi dan wacana intelektual masyarakat Minangkabau,” jelas Yosi.
“Hal yang menarik dari seminar internasional yang kami ikuti kemarin adalah pembicara utama atau keynote speaker, Hywel Coleman dari Leeds Univeristy, United Kingdom. Ia menulis tentang cara memperkuat bahasa Indonesia di Indonesia, negeri kita sendiri. Bagaimana kita harus memperkuat bahasa Indonesia di Indonesia, sebelum bahasa Indonesia merambah ke luar negeri. Setelah itu, barulah kita berupaya agar bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN,” lanjutnya.
Seminar internasional tersebut juga mengundang beberapa pembicara dari berbagai negara, antara lain Muchlis R. Luddin (Jakarta), Sa’eda Buang (Singapura), Funada Kyoko (Jepang), Yusri bin Kamin FP (Malaysia), Antonella Rinaldi (Italia), dan Park Ji Ryeo (Korea Selatan). Dalam rangkaian acara tersebut, dilaksanakan juga pelantikan pengurus IKAPROPSI, dan Kaprodi serta Sekprodi PBSI UAD termasuk dalam susunan kepengurusan. Selain itu, Wachid Eko terpilih sebagai wakil ketua IKAPROPSI untuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Yosi, mengaku mengikuti ajang internasional seperti ISLLE 2017 ini adalah salah satu upaya untuk membuka wacana baru bagi dosen muda sepertinya.
“Saya rasa, sangat perlu bagi seorang dosen untuk mengikuti acara seperti ini. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Bertemu dan mengenal teman-teman dosen dari universitas lain, menyimak hasil penelitian orang lain, hal-hal tersebut sangat bermanfaat. Agenda seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas diri seorang dosen, apalagi untuk dosen menulis, belajar, dan meneliti adalah hal wajib.”
(dev)