Duta Besar Mesir Berkunjung ke UAD
Duta Besar (Dubes) Republik Mesir, Ahmed El Kawasny, melakukan kunjungan ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia hari Rabu (13/10) yang didampingi oleh beberapa staf Kedubes Mesir. Kunjungan ini merupakan respon terhadap proposal UAD yang dikirimkan UAD ke Universitas Al-Azhar melalui Kedubes Mesir di Jakarta. Dalam sambutannya Duta Besar Mesir menyampaikan kesiapannya untuk menjembatani UAD dengan Universitas AL-Azhar agar kerjasama kedua Universitas ini dapat segera terwujud. “Kami akan segera mencarikan kontak person pada dosen UAD yang akan melakukan penelitian bersama dengan Perguruan Tinggi di Mesir ataupun penelitian-penelitian disertasi. Kami juga mengharapkan kerjasama UAD tidak hanya denga Universitas Al-Azhar saja namun juga dengan universitas-universitas lain di Mesir, “demikian harapnya. Beliau juga mengisahkan bahwa kerjasama antara Pemerintah Mesir dengan Indonesia sudah berlangsung sangat lama. Negara kami adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Untuk itu kerjasama ini harus segera diwujudkan dan ditingkatkan untuk menjalin ukhuwah antar sesama muslim.
Dosen atau mahasiswa UAD tidak usah khawatir jika mendengar bahwa belajar di Al-Azhar itu sulit, namun tidak demikian realitanya. Mahasiswa dari Indonesia banyak yang tidak cepat lulus karena, mereka belajar sambil bekerja, karena beasiswa dibayar terus oleh pemerintah Mesir, sehingga ada yang kuliah sampai 8 hingga 10 tahun.
Selain itu mereka tidak mau berbaur dengan masyarakat Mesir, mereka inginnya bersama dengan teman-temannya yang berasal dari Indonesia, bahasa yang digunakan sehari-hari banyak digunakan Bahasa indonesia, sehingga memperlambat kemampuan mereka berbahasa Arab.
Harapan Dubes Mesir untuk para dosen atau mahasiswa UAD yang akan belajar di Al-Azhar atau universitas lain di Mesir setelah naskah kerjasama nantinya ditandatangani, mereka harus berbaur bersama warga Mesir di sana. Dengan demikian, pasti akan cepat studinya demikian ungkapnya.
Dalam akhir sambutannya, Ahmed El Kawasny menyampaikan rasa puasnya berkunjung di UAD yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi milik Persyarikatan Muhammadiyah yang berkembang pesat. Secara khusus Beliau mengundang Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum., yang dipanggil “Brother” untuk melakukan kunjungan ke Mesir sebagai tindaklanjut dari Penandatanganan MoU yang segera akan dilaksanakan.
Rektor UAD, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kunjungan Dubes Mesir di UAD dan mengharapkan agar kerjasama ini dapat segera terwujud.
Dalam kunjungan ini Duta Besar Mesir didampingi oleh Adil al-Mu’allim, Direktur penerbit Daarus Syuruq Mesir. Hadir pada acara tersebut para Wakil Rektor, para Dekan, para Kepala Biro dan Lembaga, serta para tamu undangan Acara berlangsung di ruang Sidang Utama Kampus I.
Selain berkunjung ke Kampus I, Dubes Mesir juga berkesempatan mengunjungi Rusunuwa UAD yang disebut dalam proposal UAD sebagai lokasi pembangunan masjid dan gedung pusat pembinaan kader Muhammadiyah yang diharapkan dapat dibiayai oleh pemerintah Mesir.(@humas_uad)
Duta Besar (Dubes) Republik Mesir, Ahmed El Kawasny, melakukan kunjungan ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia hari Rabu (13/10) yang didampingi oleh beberapa staf Kedubes Mesir. Kunjungan ini merupakan respon terhadap proposal UAD yang dikirimkan UAD ke Universitas Al-Azhar melalui Kedubes Mesir di Jakarta. Dalam sambutannya Duta Besar Mesir menyampaikan kesiapannya untuk menjembatani UAD dengan Universitas AL-Azhar agar kerjasama kedua Universitas ini dapat segera terwujud. “Kami akan segera mencarikan kontak person pada dosen UAD yang akan melakukan penelitian bersama dengan Perguruan Tinggi di Mesir ataupun penelitian-penelitian disertasi. Kami juga mengharapkan kerjasama UAD tidak hanya denga Universitas Al-Azhar saja namun juga dengan universitas-universitas lain di Mesir, “demikian harapnya. Beliau juga mengisahkan bahwa kerjasama antara Pemerintah Mesir dengan Indonesia sudah berlangsung sangat lama. Negara kami adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Untuk itu kerjasama ini harus segera diwujudkan dan ditingkatkan untuk menjalin ukhuwah antar sesama muslim.
Dosen atau mahasiswa UAD tidak usah khawatir jika mendengar bahwa belajar di Al-Azhar itu sulit, namun tidak demikian realitanya. Mahasiswa dari Indonesia banyak yang tidak cepat lulus karena, mereka belajar sambil bekerja, karena beasiswa dibayar terus oleh pemerintah Mesir, sehingga ada yang kuliah sampai 8 hingga 10 tahun.
Selain itu mereka tidak mau berbaur dengan masyarakat Mesir, mereka inginnya bersama dengan teman-temannya yang berasal dari Indonesia, bahasa yang digunakan sehari-hari banyak digunakan Bahasa indonesia, sehingga memperlambat kemampuan mereka berbahasa Arab.
Harapan Dubes Mesir untuk para dosen atau mahasiswa UAD yang akan belajar di Al-Azhar atau universitas lain di Mesir setelah naskah kerjasama nantinya ditandatangani, mereka harus berbaur bersama warga Mesir di sana. Dengan demikian, pasti akan cepat studinya demikian ungkapnya.
Dalam akhir sambutannya, Ahmed El Kawasny menyampaikan rasa puasnya berkunjung di UAD yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi milik Persyarikatan Muhammadiyah yang berkembang pesat. Secara khusus Beliau mengundang Rektor UAD, Drs. Kasiyarno, M.Hum., yang dipanggil “Brother” untuk melakukan kunjungan ke Mesir sebagai tindaklanjut dari Penandatanganan MoU yang segera akan dilaksanakan.
Rektor UAD, Drs. H. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kunjungan Dubes Mesir di UAD dan mengharapkan agar kerjasama ini dapat segera terwujud.
Dalam kunjungan ini Duta Besar Mesir didampingi oleh Adil al-Mu’allim, Direktur penerbit Daarus Syuruq Mesir. Hadir pada acara tersebut para Wakil Rektor, para Dekan, para Kepala Biro dan Lembaga, serta para tamu undangan Acara berlangsung di ruang Sidang Utama Kampus I.
Selain berkunjung ke Kampus I, Dubes Mesir juga berkesempatan mengunjungi Rusunuwa UAD yang disebut dalam proposal UAD sebagai lokasi pembangunan masjid dan gedung pusat pembinaan kader Muhammadiyah yang diharapkan dapat dibiayai oleh pemerintah Mesir.(@humas_uad)