Entim Supriana: Mengenali Puisi Mendulang Prestasi
"Seorang wania harus dua kali lebih baik dari pria, untuk dapat mencapai setengah dari apa yang dicapai pria," tutur Entim Supriana, gadis kelahiran Banjarnegara yang memiliki segudang prestasi.
Sejak kecil, Entim suka dengan puisi dan besar minat pada pembacaan puisi. Anak pertama dari empat bersaudara ini sekarang tinggal di Pondok Pesantren Fauzul Muslimin di Jalan Nyi Pembayun Kota Gede. Minatnya pada puisi lahir setelah lulus dari SMA 1 Purwonegoro untuk kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Atas dukungan orangtua dan dari pihak sekolah, Entim, panggilan akrabnya, masuk ke Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD.
Selama belajar dari sekolah dasar hingga SMA ia tidak pernah ikut organisasi. Setelah masuk kuliah, pada awal semester, baru meberanikan diri terlibat menjadi anggota organisasi yang sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. "Aku memilih masuk dalam teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) yang ada di PBSI karena ingin menyalurkan bakat dan mengembangkan pembelajaran. Jika nanti jadi guru, tidak hanya sekedar mengajar teori, tetapi saya juga mampu mengajarkan siswa dalam bidang sastra," ujarnya.
Selain mnyukai puisi, Entim juga hobi menyanyi, baca buku dan nonton film. Keberhasilan dan ketekunannya belajar membaca puisi membuahkan hasil yang membanggakan bagi orangtua dan kampusnya. Ia berhasil meraih juara I Lomba Baca Puisi Selekda DIY Peksiminas di Lombok 2011 lalu. "Aku senang bisa berangkat ke Lombok tanpa biaya,selain itu juga mendapat uang pembinaan yang dapat digunakan untuk biaya kuliah dan keperluan lainnya, "tegasnya.
Tidak hanya di Lombok, di kampus Entim juga mendapatkan juara III Lomba Puitisasi Al Qur'an Gebyar FKIP UAD. Di Luar kampus, Entim beberapa kali meraih juara lomba baca puisi seperti Juara III Lomba Baca Puisi di Purwokerto, Puitisasi Al-Qur'an Liga Laga Nasyiah dari Pimpinan Daerah Nasyiah Yogyakarta.
Ia juga aktif dalam organisasi di masyarakat dan di pondok. "Aku juga aktif di Nasyiatul Aisyiah dan di Pondok Pesantren mengikuti Organisasi Santri Fauzul Muslimin (OSFM) bidang kerumahtanggaan untuk nambah wawasan", tambahnya.
Dalam dunia teater Entim beberapa kali tampil di Taman Budaya Yogyakarta dan Magelang. "Tahun ini aku akan mengikuti lomba baca puisi di Pekalongan dan berhapa memangkannya", tuturnya.
Serius dan konsentrasi merupakan kunci menjalankan segala aktivitas. Jika ada kemauan dan tekat bukan tidak mungkin bisa meraih prestasi. (Aini)
Sumber: Kedaulatan Rakyat (Cetak; 7 Mei 2013).