Fakultas Ekonomi UAD Menilik Perkembangan Ekonomi Asia

FE_UAD_dan_UUm_Malaysia

Mengusung tema “Tantangan Ekonomi Asia Tenggara Tahun 2015 (Pengalaman Malaysia dan Indonesia), Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diskusikan perihal perkembangan ekonomi Asia tenggara dengan pembicara Prof. Madya. Dr. Moh. Azizuddin Mohd Sani (Dekan Sekolah Pascasarjana Universiti Utara Malaysia) dan Rai Rake Setyawan, SE., Gd.Bus, MSA (Dosen FE UAD). Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Kampus 1 UAD, hari Jum’at, 22 Maret 2013 ini. Dihadiri oleh Dekan-dekan dan dosen UAD serta beberapa PTS di Yogyakarta.

Menurut Moh. Azizuddin Mohd Sani, Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa di dunia. Hal ini kata dia, bisa terjadi jika ada kestabilan politik di wilayah Asia. Selain itu juga pendidikan masyarakatnya bagus. “Pendidikan ini sangat penting. Bagaimana menambahkan keahlian kerja dalam sistem pendidikan yang ada,” katanya.

Selain kedua faktor tadi, faktor lain yang berpengaruh adalah keamanan. Perselisihan antar negara atau kelompok di Asia justru akan mengancam pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dekan FE UAD, Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si. menyatakan kehadiran perwakilan dari UUM tersebut merupakan salah satu agenda kerjasama antara FE UAD dengan UUM. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menambah jaringan dan kerjasama FE UAD juga dapat mempererat hubungan UAD dan UUM.

Setelah kegiatan ini katanya lagi, diharapkan kegiatan ini berlanjut pada kegiatan-kegiatan kerjasama lainnya, baik dibidang penelitian maupun publikasi karya ilmiah. Kegiatan ini juga merupakan ajang untuk diskusi dan sharing pengalaman kedua negara (Indonesia dan Malaysia) dalam rangka menghadapi tren ekonomi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2015.

Sebagaimana diketahui bersama, pada KTT ke-21 di Cebu – Filipina tahun 2007, ASEAN telah membulatkan tekad untuk menjadi kawasan yang terintegrasi, sebagaimana termaktub dalam dokumen “Cebu Declaration on the Accelaration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Komunitas ASEAN – sesuai dengan Bali Concord II tahun 2003 – terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN/KEA (ASEAN Economic Community/AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC).

“Tentu saja melalui kegiatan ini, para akademisi dapat saling berdiskusi dan berinteraksi membahas isu tersebut. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia.” terang Salamatun.

Malaysia sendiri kata Moh. Azizuddin Mohd Sani, sebagai bagian dari Asia telah mencanangkan diri akan menjadi negara maju pada 2020 mendatang. Terkait itu, Malaysia sudah memiliki //blue print// untuk pengembangan negara tersebut. (Sbwh/Doc)

FE_UAD_dan_UUm_Malaysia

Mengusung tema “Tantangan Ekonomi Asia Tenggara Tahun 2015 (Pengalaman Malaysia dan Indonesia), Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diskusikan perihal perkembangan ekonomi Asia tenggara dengan pembicara Prof. Madya. Dr. Moh. Azizuddin Mohd Sani (Dekan Sekolah Pascasarjana Universiti Utara Malaysia) dan Rai Rake Setyawan, SE., Gd.Bus, MSA (Dosen FE UAD). Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Kampus 1 UAD, hari Jum’at, 22 Maret 2013 ini. Dihadiri oleh Dekan-dekan dan dosen UAD serta beberapa PTS di Yogyakarta.

Menurut Moh. Azizuddin Mohd Sani, Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa di dunia. Hal ini kata dia, bisa terjadi jika ada kestabilan politik di wilayah Asia. Selain itu juga pendidikan masyarakatnya bagus. “Pendidikan ini sangat penting. Bagaimana menambahkan keahlian kerja dalam sistem pendidikan yang ada,” katanya.

Selain kedua faktor tadi, faktor lain yang berpengaruh adalah keamanan. Perselisihan antar negara atau kelompok di Asia justru akan mengancam pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dekan FE UAD, Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si. menyatakan kehadiran perwakilan dari UUM tersebut merupakan salah satu agenda kerjasama antara FE UAD dengan UUM. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menambah jaringan dan kerjasama FE UAD juga dapat mempererat hubungan UAD dan UUM.

Setelah kegiatan ini katanya lagi, diharapkan kegiatan ini berlanjut pada kegiatan-kegiatan kerjasama lainnya, baik dibidang penelitian maupun publikasi karya ilmiah. Kegiatan ini juga merupakan ajang untuk diskusi dan sharing pengalaman kedua negara (Indonesia dan Malaysia) dalam rangka menghadapi tren ekonomi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2015.

Sebagaimana diketahui bersama, pada KTT ke-21 di Cebu – Filipina tahun 2007, ASEAN telah membulatkan tekad untuk menjadi kawasan yang terintegrasi, sebagaimana termaktub dalam dokumen “Cebu Declaration on the Accelaration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Komunitas ASEAN – sesuai dengan Bali Concord II tahun 2003 – terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN/KEA (ASEAN Economic Community/AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC).

“Tentu saja melalui kegiatan ini, para akademisi dapat saling berdiskusi dan berinteraksi membahas isu tersebut. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia.” terang Salamatun.

Malaysia sendiri kata Moh. Azizuddin Mohd Sani, sebagai bagian dari Asia telah mencanangkan diri akan menjadi negara maju pada 2020 mendatang. Terkait itu, Malaysia sudah memiliki //blue print// untuk pengembangan negara tersebut. (Sbwh/Doc)