Hijrahku untuk-Mu
Pembicara : Ustaz H. Bachtiar Nasir, Lc.,M.M.
Tablig Akbar KBM UAD
Universitas Ahmad Dahlan merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang sudah mendapatkan kepercayaan sebagai universitas pencetak cendekiawan muslim yang mengutamakan nilai moral, intelektual, dan integritas. Dalam membentuk nilai moral di kalangan mahasiswa, dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mengadakan kegiatan tablig akbar. Dengan tablig akbar, dapat memberikan fondasi dan wawasan yang luas tentang nilai keagamaan sehingga nilai moral mudah terbentuk.
Kementerian agama di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan telah berhasil mengadakan tablig akbar dengan pembicara Ustaz H. Bachtiar Nasir, Lc., M.M. pada 17 Oktober 2018 di Masjid Islamic Center UAD. Kegiatan ini mengambil tema “Hijraku untuk-Mu”. Tablig akbar yang dihadiri lebih dari 1.000 jemaah ini dimulai pada pukul 12.00 WIB hingga menjelang shalat Ashar. Panitia menyediakan sebanyak 2.000 kotak makan siang bagi jemaah.
Tema yang diambil pada tablig kali ini sangat milenial, menurut Bachtiar Nasir. Ia menjelaskan bahwa hijrah itu harus karena Allah Swt. dan sesuai dengan ajaran dalam Al-quran maupun Al-hadits. Ia menghubungkan kondisi Indonesia yang tertimpa bencana alam berturut-turut ini dengan sikap manusia itu sendiri. Bahwa sesungguhnya Allah Swt. telah memberi peringatan kepada umatnya melalui bumi yang berbicara dengan guncangan bencana gempa bumi baik di Lombok maupun di Palu dan Donggala.
“Sejatinya, bumi sedang berbicara dan memberi peringatan kepada manusia untuk mengubah akhlaknya. Itulah pola komunikasi dari Sang Maha Kuasa terhadap hamba-Nya. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-qamar ayat 4 yang mengandung arti, ‘Telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat ancaman terhadap kekafiran. Jika ditengok dari zaman umatnya Nabi Nuh yang melakukan kemaksiatan seperti lesbi dan meminum-minuman keras kemudian mereka tidak mengikuti anjuran Nabi Nuh maka sungguh Allah telah menimpakan azab kepada mereka’,” jelas Bachtiar Nasir.
Banyak kisah umat nabi-nabi sebelumnya yang jika dilihat dari akhlaknya tidak sesuai dengan apa yang diajarkan akan mendapatkan azab. Azab itu sebenarnya termasuk peringatan bahwa Allah Swt. sayang dan mencintai makhluknya.
Oleh karena itu, hijrah sejatinya harus mengetahui ilmunya, yaitu hijrah yang sesungguhnya berdasarkan Al-quran dan As-sunnah, mendekati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Kemudian, hijrah juga diawali dengan perubahan akhlak. Dengan akhlak yang senantiasa mendekatkan diri kepada pencipta-Nya maka bencana akan terhindar.
Ia mengungkapkan bahwa sekarang ini Indonesia sedang kritis bencana. Bencana datang bertubi-tubi seakan menjadi peringatan bagi kita agar segera memperbaiki diri dan mengatakan bahwa usia bumi sudah tua dan tidak lama lagi semua akan binasa. Jika dilihat tanda-tanda akhir zaman, maka saat ini semakin dekat.
“Marilah kita memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Jika hijranya lndonesia maka hijrahkanlah akhlak Indonesia. Sebagai generasi muda, marilah kita hindari dan berantas LGBT dan kemaksiatan lainnya untuk menjadikan Indonesia damai dengan akhlak generasi mudanya,” pungkasnya.
Jadikan bencana yang sedang menimpa saudara kita sebagai langkah untuk membuka mata agar kita mampu memperbaiki diri untuk menjadi muslim sejati dengan akhlak islami. Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada segenap pihak yang ikut menyukseskan tablig akbar tersebut antara lain Takmir IC UAD, Lazis UAD, LPSI UAD, BEM F se-UAD, serta segenap panitia dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Harapannya setelah diadakan acara ini, mampu membawa perubahan bagi jemaah semuanya.